Semua Bab Oh, My Brother!: Bab 11 - Bab 20

55 Bab

10. Wait and See

Chapter 10Grace membuka matanya, wajah yang pertama dilihatnya adalah wajah William. Rupanya ia terlalu lama mengguyur tubuhnya di bawah shower segingga mengakibatkan malamnya ia mulai mengalami flu dan demam. Pagi harinya ia tidak bisa pergi ke perusahaan untuk bekerja. Entah bagaimana tiba-tiba ia telah berada di tempat tinggal William, Grace yakin William menggunakan cara licik untuk memasuki kamar asramanya kemudian membawa tubuhnya yang tertidur nyenyak kerena pengaruh obat ke tempat tinggalnya."Syukurlah, kau bangun." William meraba kening Grace untuk mengecek suhu tubuhnya. "Aku akan mengambilkan makanan dan obat untukmu," katanya.Grace hanya menatap William yang pergi menjauh darinya dan menghilang di balik pintu, tidak lama pria yang kini paling ia benci kembali ke kamar sambil di tangannya membawa segelas air dan semangkuk bubur sereal. Dengan sabar William menyuapkan makanan ke mulut Grace. Terlepas dari apa yang terjadi di antara mereka William sebenarnya sama sekali ti
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-18
Baca selengkapnya

11. Ford< Faster!

Chapter 11Grace mengelap tangannya menggunakan kain kering, ia mencoba mengumpulkan kewarasan otaknya kemudian ia berusaha menjauhkan tubuhnya dari cengkeraman William. Tetapi, tidak bagi William, penolakan itu membuat William membalik tubuh Grace dengan kasar kemudian menempelkan bibirnya di bibir ranum milik Grace. Memaksa Grace untuk membuka bibirnya dan menerima ciumannya. Memaksakan ciumannya kepada Grace dengan cara kasar, menggigit bibir bawah Grace kemudian saat bibir Grace terbuka ia segera menyusupkan lidahnya. Membelai lidah Grace dengan cara yang tidak biasa hingga Grace membalas cumbunanya dan bibirnya melepaskan erangan halus.Terengah-engah kedua insan itu mencium menyudahi tautan bibir mereka, William menatap dalam mata Grace, wajah wanita itu tampak merah merona. Tak mampu membalas tatapan William, Grace segera membuang pandangannya. Bagaimanapun tubuhnya selalu bereaksi setiap William menyentuhnya dan yang paling mengesalkan adalah otaknya selalu menentang perasaann
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-26
Baca selengkapnya

12. I'm Sorry, Khaim

Chapter 12Grace mengenakan sebuah gaun pengantin berwarna putih tulang berhiaskan payet yang di bentuk dengan sangat rapi dan teliti oleh perancang yang sangat ternama di Rusia. Rambut hitam kecokelatan Grace di tata bergelombang dan di biarkan tergerai, sejumput dari sisi kanan dan kiri rambut di kepalanya tampak di anyam kemudian di jepit dengan rapi ke arah belakang. Penata rias hanya sedikit mengaplikasikan meke up di wajahnya. Hanya memakaikan lipstik berwarna ceria dan sedikit blush di tulang pipinya untuk mempertegas penampilannya yang telah sempurna. Gaun yang Grace gunakan begitu sempurna menempel di tubuh indahnya, seolah-olah gaun itu memang telah di rancang khusus untuknya. Di kakinya Grace mengenakan sepatu hak tinggi berwarna senada dengan gaun yang di kenakannya, tidak ketinggalan seikat bunga berada di genggamannya. Grace melangkah dengan anggun dengan wajah sedikit terangkat dan senyum yang tertahan seolah tidak akan membiarkan siapa saja dengan bebas menikmati seny
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-26
Baca selengkapnya

13. Bring Alice Here

Chapter 13Khaim bukan seorang pria biasa, ia bergaul dengan banyak kalangan kelas atas. Di mata Khaim, Alicia tidak seperti wanita biasa pada umumnya. Cara Alicia bertutur kata, sopan santunnya dan gerakannya ia jelas di besarkan oleh keluarga kaya. Apalagi jika melihat warna mata Alicia, warna mata biru kehijauan adalah warna mata yang dimiliki oleh keturunan bangsawan di Inggris di tambah lagi tampak jelas wanita di depannya itu berusaha menyembunyikan aksen bicaranya. Aksen inggrisnya sangat kental, ia bukanlah orang Rusia, Khaim meyakini hal itu. "Kau tampak seperti seorang putri bangsawan, atau mungkin kau adalah seorang putri miliarder yang sedang menyamar menjadi seorang gadis miskin?" Khaim bertanya dengan nada bergurau.Grace terkekeh. "Kau tidak masuk akal, andai saja aku seorang putri bangsawan, aku lebih baik duduk berdiam diri di kastel sambil memandangi kuku di jemariku yang cantik, aku tidak perlu bekerja di tengah terik matahari, berdiri di atas sepatu hak tinggi yan
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-26
Baca selengkapnya

14. Ford, Faster!

Chapter 14Grace sedang duduk menikmati sorenya di sambil mencoret-coret kertas yang ada di depannya, ia duduk mini bar yang ada di ruangan tempat tinggalnya sambil menonton siaran langsung konser penyanyi idolanya. Wajah penyanyi itu sangat cantik, suaranya benar-benar patut diacungi jempol dan gaya berpakaiannya, Grace sangat mengagumi setiap ia mengenakan model apa pun yang tampak serasi menempel di tubuhnya."Ah, dia juga salah satu artis Glamour Entertainment," gumamnya ambil mengetuk-ngetukkan pensil di tangannya ke meja bar. Grace meletakkan pensilnya ketika bel pintu apartemennya berbunyi. Wanita itu berjalan dan membukakan pintu untuk tamunya. "Ford?" Grace menyapa Ford yang berdiri di depan pintu. "Kau terkejut?" Ford menaikkan sebelah alisnya sambil memasuki tempat tinggal kekasihnya. "Akhir-akhir ini kau selalu datang tiba-tiba," kata Grace sambil menutup pintu. "Apa kau sibuk?" Ford menyapukan pandangannya di mana tampak MacBook milik Grace yang sedang menyala. "Han
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-27
Baca selengkapnya

15. Betrayal

Sayup-sayup seperti berada di dalam mimpi, Grace mendengar suara erangan dan geraman, ranjang yang ia tiduri juga bergerak berirama. "Ford, faster...." Itu adalah suara Halifa. Ya, Halifa asistennya. Grace membiarkan mereka mendaki puncak kenikmatan, bagaimanapun juga Grace tahu jika ia membuka matanya sekarang pasti keduanya akan malu dan lebih lagi berhenti di tengah jalan di saat seperti itu pasti tidak nyaman. Grace memutuskan menikmati suara berisik meski jauh di dalam hatinya mengutuk. Ia membuka sedikit sebelah matanya untuk memastikan di mana dirinya berada. Godame shit! Ini di kamarku, mereka bercinta di ranjangku! Tidak tahu malu! Suara rintihan Halifa semakin menjadi-jadi, sepertinya pergulatan itu begitu panas dan membara. Tubuh Grace sedikit gelisah, ia ingin sekali menutupi telinganya menggunakan telapak tangannya, suara itu membuatnya mengingat bagaimana sentuhan William, ia teringat bagaimana panasnya ia dan William dua tahun yang lalu. Ia merindukan sent
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-28
Baca selengkapnya

16. My Design

"Alicia?" Khaim terkejut ketika mendapati Grace berdiri di depan pintu rumahnya pagi itu. Rupanya petugas keamanan membiarkan gadis itu masuk begitu saja karena telah mengenal siapa Grace. Khaim mengamati wajah Grace yang tampak begitu menyedihkan, mata gadis itu tampak bengkak menandakan ia telah terlalu banyak menangis dan kantung matanya juga tampak begitu dalam. Khaim mempersilahkan gadis itu masuk dan membawanya langsung menuju ke lantai atas di mana tempat itu adalah tempatnya beristirahat. Seorang pria yang hanya mengenakan boxer tampak terkejut melihat Khaim datang bersama seorang gadis. "Babe, karena gadisku sedang mengalami patah hati dan ia perlu berbicara berdua denganku sebaiknya kau kembali dulu, ia pasti akan segan berbicara denganku jika ada orang lain di sini bukankah begitu, sayang?" Khaim merangkul pundak Grace. Grace hanya mengulas sedikit senyum di bibirnya, senyum yang jelas di paksakan. Pria itu bangkit dari duduknya yang nyaman didepan televisi kem
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-28
Baca selengkapnya

17. Meet Aida

Chapter 17Grace tiba di Heathrow airport, London. Bandara Heathrow adalah bandara tersibuk nomor lima di dunia. Perjalanan di tempuh dalam waktu tiga jam empat puluh menit menggunakan maskapai Aeroflot. Setelah mengambil bagasinya dan melewati imigrasi check, Grace menghentikan langkah kakinya sejenak sebelum ia melangkahkan melewati pintu keluar. Matanya yang biru mengamati pintu kedatangan, negara tempatnya dilahirkan yang kini terlihat asing dan mendebarkan untuk ia tinggali kembali. Andai saja hal buruk tidak menimpanya di Moscow, Grace pasti tidak akan kembali ke tanah kelahirannya ini.Kali ini semoga keputusanku benar. Aku mempertaruhkan semuanya. Grace, setelah kau melewati pintu itu tidak ada jalan untuk mundur. Meskipun harus berdarah-darah kau harus bisa menjalani hidupmu untuk meraih masa depanmu sendiri, kau bukan seorang sarjana jika kau tidak membangun kariermu sendiri kau tidak akan mendapatkan pekerjaan yang layak sementara kau bahkan tidak memiliki rumah untukmu kem
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-01
Baca selengkapnya

18. Where is My Son?

Chapter 18Kedua telapak tangan Grace meraba perut dan bagian dada pria yang sedang menggagahinya, tubuh itu jelas kekar dan berotot. Dari aroma maskulin yang Grace kenali melalui Indra penciumannya, ia jelas mengenali siapa pria yang tengah berada di atas tubuhnya. Satu-satunya pria yang pernah membuat tubuhnya terasa penuh sesak dan terasa nyaman. "Willy...," erang Grace. "Babe, buka matamu." Suara William terdengar begitu lembut. "Buka matamu, sayang. Lihat aku." Grace masih enggan membuka matanya karena pikirannya saat ini kosong, otaknya telah tumpul. Jiwanya menjadi liar dan tak terkendali di bawah kuasa William yang memasukinya dan memberikan sensasi menyenangkan yang selalu membuat tubuh Grace menginginkan lebih. Seolah penuh kerinduan William terus memuaskan dahaganya terhadap tubuh Grace, begitu pula Grace, ia membiarkan William menikmati tubuhnya karena ia juga diam-diam mendambakan sentuhan pria itu. William seolah mengerti di mana ia harus menyentuh titik yang tepat hi
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-02
Baca selengkapnya

19. Sex Doll

Chapter 19Grace memundurkan kepalanya, ia juga berusaha melepaskan cengkeraman tangan William. "Anak apa yang kau bicarakan?" Alis Grace berkerut nyaris menjadi satu.William menyipitkan kedua matanya, tatapannya langsung menuju ke arah mata Grace seolah menguncinya. "Aku Sengaja menamakan cairanku di dalam rahimmu, tidak mungkin sel telurmu tidak aku buahi," katanya.Grace justru tertawa ringan. "Jangan bercanda. Willy, kau tidak sehebat itu bisa membuahi sel telurku begitu saja," ucap Grace dengan nada menghina. Anak? Anak apa? Aku bahkan tidak pernah terbersit memilik anak darimu. "Jangan sembunyikan anakku," kata William sambil tangannya bergerak hendak mencengkeram rahang Grace kembali namun Grace dengan gesit mundur dua langkah. "Kau tidak masuk akal, jika aku memiliki seorang anak darimu mungkin tubuhku tidak seindah ini, kau mengada-ada. Kita belum memiliki anak dan itu tidak akan pernah terjadi. Tidak akan!" ucap Grace dengan nada jijik. Ia diam-diam mengamati tubuhnya ya
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-02
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status