Malam harinya, setelah jam kerja usai, Arsen mengajak Lily keluar. "Kita perlu mencari hadiah untuk kolega bisnisku," katanya. Mata Lily berbinar. "Oke!" sahutnya, senang. Namun, sedetik kemudian ia menatap Arsen dari atas ke bawah. "Tapi, kamu harus sedikit menyamar." Arsen menaikkan sebelah alisnya, tak percaya. "Menyamar?" Lily mengangguk serius, lalu mengambil jaket dan topi dari lemari. Ia berdiri di depan Arsen yang kini berdiri di depan cermin besar di ruang ganti. Dengan cekatan, Lily memasangkan jaket dan topi itu pada Arsen "Ini berlebihan," komentar Arsen datar, menatap pantulan dirinya yang kini tampak berbeda. "Ini lebih baik daripada kita bertemu orang yang mengenali kita, lalu jadi gosip," balas Lily, tersenyum manis. Namun, senyumnya memudar saat melihat tatapan datar Arsen di cermin. Ia menunduk, memainkan ujung jaket Arsen. "Aku ingin orang-orang tahu kita sudah menikah. Tapi, seperti yang kubilang biarkan aku mendapatkan posisi direktur itu dulu." Ia mendongak,
Terakhir Diperbarui : 2025-03-30 Baca selengkapnya