Lahat ng Kabanata ng Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya: Kabanata 51 - Kabanata 60

88 Kabanata

51. Menikmati Momen

Bukannya berpura-pura tidur, Lily malah menatap Arsen lekat-lekat, tak berkedip. Ia semakin salah tingkah saat Arsen menangkap basah jari telunjuknya yang menggantung di udara karena tadi hendak menyentuh punggungnya. "Sudah kubilang, tidur," kata Arsen. "Kamu, sulit sekali diberitahu!" "Maaf ... aku hanya ..." Kalimat Lily terputus. Arsen tiba-tiba menarik jari Lily yang tadi tertangkap, lalu didekatkan ke bibirnya. "Apa sudah tidak sakit?" tanya Arsen, ada nada kekhawatiran di sana. "I... iya. Sudah tidak sakit … sejak kemarin," jawab Lily, gugup. Jantungnya berdetak tak karuan. Lily membiarkan Arsen memegang jarinya. Melihat Arsen menatap jari telunjuknya, Lily memberanikan diri bertanya, "Selama ini ... berapa banyak mantan pacarmu?" Arsen melepaskan jari Lily perlahan dan dengan santai menjawab, "Menurutmu, apa pria sepertiku mudah menjalin komitmen?" Pertanyaan balasan dari Arsen justru membuat bibir Lily kelu. "Apa ... selama ini kamu masih sering ke klub? Mi
last updateHuling Na-update : 2025-03-16
Magbasa pa

52. Kontrak Pernikahan

Risha menghela napas, bahunya merosot. Ekspresi prihatin tergambar jelas di wajahnya."Keputusan papamu masih sama. Dia tidak akan mengakui Arsen sebagai menantu kalau sampai dia mengingkari janjinya," jawab Risha lirih.Lily terdiam, mencerna kata-kata bundanya. Pantas saja saat itu Arsen tidak langsung mengiyakan permintaannya. Dia tahu Adhitama tidak akan merestui.Apa Arsen menyesal menikah dengannya karena kini sang papa sudah tidak memperlakukannya seperti tuan putri lagi?Pikiran-pikiran itu berkecamuk di benaknya. Namun, ia menepisnya. Arsen sudah bersikap hangat padanya, tidak mungkin dia hanya bersandiwara.Lily masih terdiam, tenggelam dalam pikirannya, hingga sentuhan lembut Risha di lengannya menyadarkannya."Ada apa, Sayang?" tanya Risha khawatir."Tidak apa-apa, Bunda. Aku agak lelah, Bunda. Aku pulang dulu, ya? Aku hanya ingin mengantar oleh-oleh ini," jawab Lily berusaha tersenyum untuk menutupi kekecewaannya."Kamu tidak mau bertemu papamu dulu?" tanya Risha terkejut
last updateHuling Na-update : 2025-03-17
Magbasa pa

53. Panik

Lily panik. Dia mendorong Arsen sekuat tenaga, menjauhkan tubuh pria itu darinya. "Jangan macam-macam!" serunya panik dan takut.Arsen tersenyum tipis melihat Lily buru-buru bangkit dari tempat tidur.Lily berjalan cepat menuju sofa lalu mengambil berkas kontrak di atas meja. Dia melirik Arsen yang berjalan ke kamar mandi, kemudian mulai membaca isi kontrak pernikahan yang terlanjur ia tanda tangani.Matanya membulat sempurna saat membaca poin-poin perjanjian itu.[Pihak pertama dan pihak kedua akan bekerja sama agar Adhitama mengizinkan pihak pertama dan pihak kedua mengumumkan pernikahan keduanya.]Lily mengerutkan keningnya, bingung. Apa maksudnya ini?"Apa jangan-jangan dia benar-benar serius ingin memberi Papa cucu?" gumamnya, tak percaya.Lily menggelengkan kepalanya. Ini tak seperti yang dia bayangkan.Lily menatap pintu kamar mandi yang tertutup. Lalu, dengan langkah cepat ia meninggalkan kamar sebelum Arsen keluar dari kamar mandi.Saat menuruni tangga, ia berpapasan dengan B
last updateHuling Na-update : 2025-03-18
Magbasa pa

54. Dicopot Dari Jabatannya

Pagi itu, Sonia menerima panggilan untuk menghadap Arsen di ruang kerjanya. Jantungnya berdebar kencang dilanda panik dan takut.“Bagaimana ini?” Ia menggigit bibir bawahnya, gelisah.Dia tak mungkin mengabaikan perintah Arsen. Sonia mengigit bibir bawahnya, ia meraih ponselnya dan mengirim pesan pada Bryan.[Pak Arsen tiba-tiba memanggilku ke ruangannya. Apa yang harus aku lakukan? Ini pasti ada hubungannya dengan Lily!]Ia menunggu balasan Bryan dengan tak sabar.[Hadapi saja. Lihat apa yang akan dilakukan pamanku, jika memang itu soal Lily.]Sonia sebenarnya tak siap, tapi ia tak punya pilihan. Ia meninggalkan ruangannya, melangkah menuju ruang kerja Arsen.**Sementara itu, Bryan sedang bersama Arya di ruang kerja Arya saat membalas pesan dari Sonia."Ada apa?" tanya Arya, melihat Bryan menyimpan ponselnya kembali ke saku jas."Sonia. Dia bilang Paman Arsen memanggilnya. Dia pikir ini ada hubungannya dengan Lily."Arya mengangguk-angguk. "Bagaimana kerja sama dengan Om Adhitama?"
last updateHuling Na-update : 2025-03-19
Magbasa pa

55. Pacaran Diam-diam

Di aula lantai tujuh, Lily duduk di samping Dini, di antara staf lain yang juga hadir untuk mengikuti seleksi direktur baru. Jantungnya berdebar, antara antusias dan gugup. Meskipun begitu Lily tetap antusias.Ia memegang buku catatannya erat-erat lalu mengedarkan pandangan, mencoba menghitung berapa banyak saingan yang akan ia hadapi untuk memperebutkan posisi direktur."Aku penasaran bagaimana mekanisme pemilihan ini," bisik Dini.Lily menoleh tersenyum tipis. Ia berhasil memaksa Dini ikut seleksi ini. "Aku juga tidak tahu. Ini pertama kalinya aku melamar posisi tertentu." Tetapi, ia langsung mengatupkan bibirnya ketika sadar ia telah keceplosan.Lily tidak mau Dini menganggapnya sombong.Dulu, jabatan Direktur Keuangan di Mahesa Lily dapatkan begitu saja karena ia putri pemilik perusahaan. Begitu pula saat ia menjadi staf di ARS. Lily masuk ke ARS tanpa proses yang seharusnya."Berapa banyak posisi direktur yang akan diperebutkan, kita juga belum tahu," lanjut Lily.Dini mengangguk
last updateHuling Na-update : 2025-03-20
Magbasa pa

56. Singa Kecil

Arsen tersenyum miring, dengan santai dia menjawab, "Aku ini pebisnis. Dia tidak mengenalku, tapi aku mengenalnya.”Lily mengangguk-angguk, menerima jawaban itu. Itu jawaban yang masuk akal.Arsen menoleh, memandangi gedung-gedung tinggi di hadapan mereka. "Aku tidak bisa membantumu banyak soal pemilihan direktur ini," katanya."Aku tahu. Tenang saja! Aku akan berjuang semampuku untuk mendapatkan posisi itu," jawab Lily, tersenyum manis. Ia menyesap kopinya lagi."Jadi, kamu akan tetap bersaing dengan Sonia, melamar posisi direktur pemasaran?" tanya Arsen memastikan. "Latar belakangmu bukan pemasaran. Apa kamu yakin?"Arsen menatap Lily lekat-lekat. Ia melihat keyakinan di mata istri kecilnya itu."Dia harus merasakan sakitnya kehilangan sesuatu yang berharga," jawab Lily, sungguh-sungguh. Satu tangannya yang bebas terkepal di udara, seolah ingin meninju Sonia di sana.Senyum miring kembali terukir di wajah Arsen. Ia memalingkan wajah, memasukkan tangan kanannya ke saku celana. "Jadi,
last updateHuling Na-update : 2025-03-21
Magbasa pa

57. Aura Permusuhan

Sonia kehabisan kata-kata, tak menyangka Lily berani melawannya. Ia mengepalkan tangannya erat-erat, menahan geram lalu memilih masuk ke ruang kerjanya, tak ingin berdebat lebih lanjut.Semua staf terkejut melihat perlawanan Lily. Mereka menatap Lily yang masih berdiri tatapannya waspada mengawasi Sonia yang baru masuk ke ruang kerjanya.Lily memutar kepalanya, menatap rekan-rekan kerjanya. Mereka buru-buru mengalihkan pandangan.Lily mengabaikan mereka, kembali duduk dan melanjutkan pekerjaannya.Di ruang kerjanya, Sonia menutup gorden agar staf-staf di luar tidak ada yang bisa melihatnya. Ia mengetik pesan untuk Bryan penuh emosi mengadukan yang telah terjadi pada dirinya.[Aku harus ikut pemilihan direktur. Kalau gagal, aku akan kehilangan posisiku!]Ia menyugar rambutnya ke belakang setelah mengirim pesan untuk Bryan.Sonia frustrasi.Sonia berjalan bolak-balik di ruangannya menunggu balasan Bryan dengan gelisah. Namun, setelah beberapa waktu berlalu pria itu tak kunjung membalas.
last updateHuling Na-update : 2025-03-22
Magbasa pa

58. Cemburu?

Sementara itu, setelah meninggalkan Lily, Monica hendak naik ke lantai atas menuju ruang kerja Arsen. Namun, saat dia sampai di depan resepsionis ternyata Arsen dan Thomas baru saja keluar lift, hendak pulang. Monica menunjukkan senyumannya. Berjalan mendekat ke arah Arsen lalu bertanya, "Kamu sudah mau pulang?” Arsen menoleh sejenak pada Thomas, lalu menatap Monica dan menjawab pertanyaannya. “Ada yang mau dibicarakan?” Monica mengangguk. Dia lantas memandang Thomas yang dengan sigap mengarahkan mereka ke ruang rapat di lantai itu. “Ada apa?” tanya Arsen sesaat setelah Thomas menutup pintu, meninggalkan mereka berdua. Arsen bahkan tidak repot-repot mempersilakan Monica untuk duduk. Monica menatap Arsen. Meski kaget tetapi dia tahu adik iparnya memang tak suka berbasa-basi. “Bagaimana kabarmu?” tanya Monica berusaha bersikap ramah. “Baik,” jawab Arsen singkat. Monica mengangguk-angguk, lalu kembali bertanya, “Kenapa kamu membatalkan rencana kembali ke luar negeri? Apa ada m
last updateHuling Na-update : 2025-03-23
Magbasa pa

59. Manja

Lagi, Lily merasakan jantungnya hampir melompat keluar. Dia berusaha tetap tenang, meskipun sentuhan tak terduga Arsen membuatnya gugup.Bukannya menjawab, Arsen malah menyentuh kepala Lily dan mengacak-acak pelan rambut Lily yang basah.Pipi Lily merona merah, tanpa bicara Lily buru-buru pergi meninggalkan Arsen.Beberapa saat berselang, Lily selesai mengeringkan rambut. Dia berjalan ke depan meja rias mengambil ponselnya yang tergeletak di sana saat Arsen mengajaknya turun untuk makan malam."Iya sebentar," balas Lily.Namun, Lily terkejut. Bukannya pergi lebih dulu meninggalkannya, seperti yang biasa suaminya itu lakukan, Arsen kini menunggunya di dekat pintu.Perasaan hangat tiba-tiba menjalar di hatinya. Lily senang Arsen memperlakukannya seperti ini. Arsen bahkan mempersilahkan Lily berjalan lebih dulu menuruni anak tangga.Sesampainya di ruang makan, mereka duduk berhadapan. Lily mengucapkan terima kasih saat pelayan meletakkan piring di depannya.Lily penasaran menu makan mala
last updateHuling Na-update : 2025-03-24
Magbasa pa

60. Hanya Penasaran

Malam itu, Lily datang menghadiri acara ulang tahun Monica bersama kedua orang tuanya.Aula itu sudah dipenuhi tamu undangan. Saat dia berjalan bersama Risha dan Adhitama untuk menghampiri Arya, Lily merasakan tatapan heran dari para tamu yang ada di sana.Apa mungkin mereka bertanya-tanya, mengapa Lily masih datang ke pesta Monica padahal pertunangannya dengan Bryan sudah batal?Kedatangan Lily dan kedua orang tuanya tentu saja untuk memberi kesan baik bahwa kedua keluarga masih berhubungan baik meskipun pernikahan yang direncanakan gagal total.“Senang melihat kalian bisa datang,” ucap Arya saat menyambut Adhitama dan Risha.Adhitama membalas sapaan itu dengan sebuah anggukan dan senyuman.“Di mana, Bibi Monica?” tanya Lily karena tak melihat Monica di ruang pesta.“Oh, mungkin sedang bicara dengan Bryan,” jawab Arya lalu mengedarkan pandangan karena tak melihat istrinya di mana-mana. “Cicipilah hidangan yang ada sambil menunggu acara dimulai,” ucap Arya ketika pandangannya beralih
last updateHuling Na-update : 2025-03-25
Magbasa pa
PREV
1
...
456789
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status