Share

59. Manja

Penulis: Adinasya Mahila
last update Terakhir Diperbarui: 2025-03-24 19:21:16

Lagi, Lily merasakan jantungnya hampir melompat keluar. Dia berusaha tetap tenang, meskipun sentuhan tak terduga Arsen membuatnya gugup.

Bukannya menjawab, Arsen malah menyentuh kepala Lily dan mengacak-acak pelan rambut Lily yang basah.

Pipi Lily merona merah, tanpa bicara Lily buru-buru pergi meninggalkan Arsen.

Beberapa saat berselang, Lily selesai mengeringkan rambut. Dia berjalan ke depan meja rias mengambil ponselnya yang tergeletak di sana saat Arsen mengajaknya turun untuk makan malam.

"Iya sebentar," balas Lily.

Namun, Lily terkejut. Bukannya pergi lebih dulu meninggalkannya, seperti yang biasa suaminya itu lakukan, Arsen kini menunggunya di dekat pintu.

Perasaan hangat tiba-tiba menjalar di hatinya. Lily senang Arsen memperlakukannya seperti ini. Arsen bahkan mempersilahkan Lily berjalan lebih dulu menuruni anak tangga.

Sesampainya di ruang makan, mereka duduk berhadapan. Lily mengucapkan terima kasih saat pelayan meletakkan piring di depannya.

Lily penasaran menu makan mala
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (9)
goodnovel comment avatar
Dewi Ratna
up yg banyak thor.....
goodnovel comment avatar
Yessy Susanti
asyikkk ad yg manja nih xixixii
goodnovel comment avatar
🍁Mam 2R🍁
pasangan ini sudah mulai bikin senyum2
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   60. Hanya Penasaran

    Malam itu, Lily datang menghadiri acara ulang tahun Monica bersama kedua orang tuanya.Aula itu sudah dipenuhi tamu undangan. Saat dia berjalan bersama Risha dan Adhitama untuk menghampiri Arya, Lily merasakan tatapan heran dari para tamu yang ada di sana.Apa mungkin mereka bertanya-tanya, mengapa Lily masih datang ke pesta Monica padahal pertunangannya dengan Bryan sudah batal?Kedatangan Lily dan kedua orang tuanya tentu saja untuk memberi kesan baik bahwa kedua keluarga masih berhubungan baik meskipun pernikahan yang direncanakan gagal total.“Senang melihat kalian bisa datang,” ucap Arya saat menyambut Adhitama dan Risha.Adhitama membalas sapaan itu dengan sebuah anggukan dan senyuman.“Di mana, Bibi Monica?” tanya Lily karena tak melihat Monica di ruang pesta.“Oh, mungkin sedang bicara dengan Bryan,” jawab Arya lalu mengedarkan pandangan karena tak melihat istrinya di mana-mana. “Cicipilah hidangan yang ada sambil menunggu acara dimulai,” ucap Arya ketika pandangannya beralih

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-25
  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   61. Pesta Monica

    “Meskipun aku ingin, tapi aku tidak bisa terang-terangan bersamamu,” ucap Arsen, menatap Lily lekat. “Aku tidak mau papamu berpikir buruk tentangku jika mengingkari janji yang kusetujui dengannya.”“Wah, apa sebenarnya kamu tipe menantu yang takut pada mertua?” Goda Lily, padahal Arsen sudah berbicara dengan sangat serius.Arsen tidak menjawab. Dia hanya menatap Lily yang baru saja tersenyum.“Aku tidak akan mengulangi kebodohanku tadi,” ucap Lily pada akhirnya, “tapi aku tetap harus masuk untuk menemui Bibi Monica. Bagaimanapun aku harus tetap bersikap baik pada mantan calon mertuaku.”Setelah mengatakan itu Lily pergi meninggalkan Arsen yang tak mencegahnya pergi.**Lily masuk kembali ke dalam rumah, tepat di saat Monica dan Bryan keluar dari ruang kerja.“Bibi,” panggil Lily bersikap biasa seperti tak mendengar perdebatan antara Monica dan Bryan sebelumnya.“Kamu sudah datang,” ucap Monica langsung semringah saat melihat Lily menghampirinya.Lily melirik Bryan sekilas, lalu member

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-25
  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   62. Dansa

    Lily menoleh ke arah Sonia tadi berdiri, tetapi Sonia sudah tidak ada di sana. 'Mungkin Sonia sudah meninggalkan pesta karena tidak ada yang peduli,' pikir Lily Pandangannya kembali tertuju pada Arsen. Suaminya masih berbicara dengan wanita tadi. Perasaan kesal kembali menyelinap hatinya. “Semua pria sama saja,” gerutu Lily. Ia akhirnya memilih menikmati hidangan di meja sambil menyaksikan serangkaian acara yang sedang berlangsung. Acara ulang Monica terus berlanjut, dari mulai pembukaan, tiup lilin dan sampai akhirnya musik orkestra mulai mengalun dan Monica mengajak semua tamunya berdansa. Para tamu mulai turun ke lantai dansa dengan pasangan masing-masing. “Ayo berdansa,” ajak Adhitama seraya mengulurkan tangan pada Risha. Lily terkejut, lalu tersenyum ketika melihat kedua pipi bundanya merona. Lily mengamati kedua orang tuanya berdiri untuk turun ke lantai dansa. Lily membuang napas kasar, kini dia hanya duduk sendirian di meja seraya menikmati hidangan meski tak berselera.

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-26
  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   63. Waktumu Dua Menit

    Lily kaget mendengar ucapan Arsen. Dia belum menjawab tapi Arsen sudah mematikan telepon lebih dulu."Kenapa?" tanya Risha melihat wajah Lily bingung."Arsen, dia mau ke rumah," balas Lily.Risha tampak senang, berbeda dengan Adhitama yang diam dan terlihat dingin.Beberapa saat kemudian Arsen sampai lebih dulu di rumah Adhitama.Arsen berdiri di dekat mobilnya menunggu Lily dan orangtuanya datang.Dia memerintahkan Thomas pulang naik taksi, dan tak lama setelah Thomas pergi Arsen melihat mobil Adhitama memasuki halaman rumah. Arsen berdiri tegap, menunggu sampai mobil itu berhenti sempurna di samping mobilnya.“Mau apa kamu di sini malam-malam?” tanya Adhitama saat baru saja turun dari mobil.“Aku mau menginap,” jawab Arsen lalu tatapan matanya beralih ke Lily yang baru turun dari mobil.Adhitama memasang wajah tak senang. Dia diam tak membalas, lalu meninggalkan Arsen.Arsen sudah biasa menghadapi dinginnya sikap Adhitama. Dia memandang pada Lily yang berjalan dengan Risha.“Ini bag

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-27
  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   64. Tidak Akan Berguna

    Arsen pamit setelah memberikan jawaban pada Adhitama. Dia puas membuat Adhitama tak bisa lagi berkata-kata dan hanya diam ketika melihatnya pergi.Arsen masuk ke kamar dan mendapati Lily duduk di tepi ranjang. Istri kecilnya itu menoleh padanya lalu berdiri."Aku pikir kamu sudah pulang," ucap Lily berpura-pura.Arsen mendekat, dia berdiri tepat di depan Lily kemudian merapikan helaian rambut Lily yang berantakan. "Dari sini kita langsung pergi kantor.” Kening Lily berkerut samar, matanya menuntut penjelasan lebih atas ucapan Arsen barusan.Apa Arsen ingin menunjukkan hubungan mereka ke semua orang? "Kamu membawa pakaian kerjamu?" tanya Lily. Pikiran dan ucapannya saling bertolak belakang. Arsen menggeleng sambil mengusap lembut lengan Lily. "Thomas akan membawa pakaianku ke kantor," jawabnya. Lily mengangguk paham kemudian bangkit dan berjalan masuk ke kamar mandi. Meskipun masih kesal karena kejadian semalam, tapi Lily tidak ingin merusak suasana pagi yang terlihat nyaman. Lim

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-28
  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   65. Bantuan

    Sherly menatap Sonia yang mengepalkan telapak tangan di atas meja.“Apa kalian tidak bisa diam? Berhenti berdebat!” bentak Sonia.Juna dan Sherly akhirnya diam dan kembali ke pekerjaan masing-masing.Ruangan itu seketika hening.Sonia menoleh pada Lily, tatapannya penuh kebencian tetuju lurus pada Lily.Lily menyadari tatapan Sonia tertuju padanya, tetapi dia tak terganggu dan bersikap biasa. Lily membalas tatapan Sonia sekilas lalu melanjutkan pekerjaannya. Dia harus menyelesaikan semuanya karena pemilihan direktur akan menyita banyak waktunya.***Saat jam makan siang, Lily mengajak Dini makan di luar perusahaan. “Aku yang traktir,” kata Lily.“Benaran kamu yang traktir?” tanya Dini tak percaya.“Tentu saja,” jawab Lily ikut tersenyum senang melihat Dini tersenyum bahagia.Lily mengajak Dini makan di warung sop yang tidak jauh dari perusahaan.“Kamu yakin mau makan di sini?” tanya Dini, menatap ragu pada Lily. “Kukira kamu tidak suka makan makanan pinggir jalan?”“Sop di sini katany

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-28
  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   66. Tetap Ingin Masuk

    Arsen lantas duduk di tepi ranjang tepat di samping Lily, meraih tangan Lily dan menggenggam erat."Ada aku, jangan takut."Lily mengangguk kecil kemudian menoleh pada dokter.Setelah rangkaian pemeriksaan Lily selesai, Bibi Jess meninggalkan kamar bersama dokter.Arsen membetulkan letak selimut Lily, dia mengusap kening Lily yang sudah tidur lalu mengerutkan alis.Badan Lily hangat.Arsen keluar memanggil pelayan untuk menyiapkan air dan washlap agar dia bisa mengompres Lily.Tak lama Bibi Jess datang membawa apa yang Arsen minta.Wanita paruh baya itu berdiri di ambang pintu."Apa Anda mau tidur di kamar lain, Tuan? Biar saya yang menjaga Nona Lily," ucap Bibi Jess."Bibi ingin aku meninggalkan istriku yang sedang sakit?" Arsen bertanya dengan tatapan dingin.Melihat rahang Arsen mengetat membuat Bibi Jess menunduk. "Bukan begitu Tuan, saya hanya takut Tuan kurang istirahat dan malah sakit," lirih Bibi Jess."Tidak perlu cemas."Arsen menutup pintu kemudian berjalan menuju ranjang. D

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-29
  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   67. Menjawab Penuh Keberanian

    Setelah mengatakan itu, Lily kembali memutar tubuhnya dan mengajak Dini pergi meninggalkan Sonia.Sonia hanya bisa menahan geram. Dia mengepalkan kedua telapak tangan di samping tubuh sambil terus menatap pada Lily yang sudah berjalan jauh darinya, sebelum akhirnya berbalik dan masuk ke ruang divisi dengan langkah marah.Saat hampir sampai ruangan divisi pemasaran, Lily melihat Thomas di ujung sisi ruangan menatap padanya. “Kamu duluan saja ke ruangan,” bisiknya pada Dini.Lily menghampiri Thomas. Sekretaris Arsen itu menyerahkan sebuah kantong kecil padanya."Ini Vitamin dari suami Anda," ucap Thomas.Mata Lily seketika melebar, dia refleks menoleh ke kiri dan kanan, memastikan tidak ada yang mendengar. "Tolong jangan bicara sembarangan di sini!" desis Lily. Lily cemberut karena Thomas malah tertawa."Sampaikan terima kasihku padanya," ucap Lily lalu membuat gerakan tangan mengusir Thomas.Lily kemudian buru-buru berjalan ke ruang divisi pemasaran.Sementara itu tak jauh dari sana,

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-30

Bab terbaru

  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   88. Pebinor

    Dini seketika diam. Dia menatap Lily dengan tatapan tak percaya. “Kamu bercanda? Mana mungkin kamu istrinya Pak Arsen?"Lily mengedikkan kedua bahu. “Seperti gosip yang kamu dengar, aku juga bisa dengan mudah membuat gosip dan membuat gempar dengan pernyataanku," ucapnya .Dini menggeleng pelan dan menganggap Lily hanya sedang bercanda. “Sudahlah Lily! Kamu jangan bertindak aneh-aneh. Lebih baik fokus ke tahap akhir pemilihan direktur pemasaran.”Lily seketika ingat akan hal itu, lalu berkata, “Oh ... ya, aku mau mengajakmu ke suatu tempat.”Dahi Dini berkerut halus. “Ke mana?”“Ikut saja, nanti juga kamu akan tahu.”“Kapan perginya?” tanya Dini penasaran.“Nanti habis makan siang.”Dini mengangguk-angguk.Mereka masuk ke ruangan, di sana sudah ada Sonia dan staff lain yang sedang asik bergosip.“Pak Arsen memang sangat kaya, pulang dari kantor saja memakai helikopter padahal mobil juga banyak di bawah,” ucap salah satu staff.“Pasti dia pergi menjemput kekasihnya untuk mengajak ken

  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   87. Gosip Tentang Pak CEO

    Arsen melihat senyuman hambar tergambar jelas di wajah Lily. Dia membiarkan wanita itu berjalan meninggalkannya di belakang dan hanya memandangi punggung Lily.Arsen membeku di tempatnya untuk beberapa detik, sebelum dia berjalan cepat dan memeluk tubuh Lily dari belakang. "Masih seperti mimpi?" bisiknya.Lily mengangguk. Tak lama dia berjengket.Arsen menggigit telinga Lily sampai wanita itu mengaduh, setelahnya Arsen menyandarkan dagu ke pundak Lily."Masih merasa ini mimpi?" Arsen berbisik lagi di telinga Lily.Lily menggeleng. "Tidak! Aku percaya ini bukan mimpi," ucapnya. Suaranya tercekat. Lily memejamkan mata menahan gelenyar aneh yang menjalar ke seluruh tubuhnya saat Arsen mulai menciumi lehernya.Perbuatan Arsen membuat Lily tak kuasa.Mereka berakhir kembali ke kamar dan melakukan aktivitas menyenangkan bagi pasangan suami istri seperti malam sebelumnya. Arsen memeluk Lily setelah mereka bercinta, tatapannya beralih ke kalung yang melingkar di leher wanita itu. Arsen men

  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   86. Berbeda Dengan Lily

    Malam itu Sonia terlihat senang karena Bryan mengajaknya makan malam. Dia dan Bryan datang ke restoran bintang lima dan diarahkan ke private room yang sudah dipesan Bryan sebelumnya. Saat masuk ke private room, di sana sudah ada Monica dan Arya yang menunggu kedatangan Bryan. Namun, mereka tak menyangka jika ternyata Bryan malah mengajak Sonia. Monica menatap tak senang. Dia bertanya-tanya, kenapa Bryan malah datang bersama Sonia, sedangkan putranya itu tak memberitahu kalau mereka akan makan malam berempat. “Selamat malam, Om, Tante,” sapa Sonia sopan. Bahkan Sonia juga mengulurkan hadiah yang dibawanya untuk Monica. Bukannya menerima hadiah pemberian Sonia, Monica langsung membuang muka. Dia memperlihatkan rasa tak senangnya akan kehadiran Sonia di sana. Sonia kecewa karena Monica tak mengambil hadiah yang dibawanya, sampai Bryan yang menerimanya lalu meletakkan di samping kursi Monica. “Ternyata kamu mengajaknya ikut makan malam,” ucap Monica dengan nada ketus, “pad

  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   85. Suamiku Penuh Kejutan

    Lily panik, dia berdiri kemudian mendekat ke arah Arsen. Lily meraih tangan pria itu dan menariknya masuk."Apa yang kamu lakukan di sini?" Lily ketakutan, mengintip dari ambang pintu, dia menoleh ke kiri lalu kanan sebelum menutup pintu.Lily memandang Arsen cemas. Dia tidak bisa melakukan apa-apa saat pria itu malah berjalan meninggalkannya.Lily mengekori Arsen yang mendekat ke meja kerjanya, pria itu mengambil lembaran kertas di atas meja lalu membacanya.Lily takut Arsen akan mengomentari pekerjaannya, lalu menyambar kertas itu dari tangan sang suami.Arsen membalik badannya, dia menyandarkan pinggang ke meja kerja Lily lalu bersedekap mengamati seisi ruangan."Sudah sepi apa kamu tidak takut sendirian? Ada yang bilang di sini seram." Lily memandang Arsen yang berdiri di depannya. Dia menggeleng lalu berkata," Aku tidak takut hantu, manusia lebih menakutkan."Arsen menarik sudut bibir, tangannya menggapai pinggang Lily hingga wanita itu jatuh ke dalam pelukannya."Aku manusia,

  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   84. Membahas Statusku

    Lily berpura-pura tak mendengar obrolan Juna dan Dini. Dia kembali menikmati sarapannya dan menyesap kopi yang baru saja Dini buatkan. Lily berprinsip tidak akan mempercayai omongan orang lain jika tidak mengalami atau melihatnya secara langsung. Dia tidak ingin menjadi orang bodoh untuk kesekian kali di hidupnya. Termakan omongan orang yang hanya ingin merusak kebahagiaannya. Terlebih ini tentang Arsen. Pria yang dia cintai. "Lily bagaimana menurutmu?" Lily menoleh Dini yang bertanya, dia meletakkan gelas kopinya lantas menjawab," Aku malas mengomentari gosip." Lily tersenyum. "Sebentar lagi aku mau ke lantai tujuh," ucapnya. Juna hanya menatap datar melihat reaksi Lily. *** Sepuluh menit kemudian Lily berjalan pelan menuju lantai tujuh. Saat keluar lift sebuah pesan masuk dari Arsen. Lily berhenti sejenak untuk membaca pesan itu. [ Pulang awal saja kalau merasa sakit dan tidak nyaman ] Lily tersenyum, membalas kembali pesan dari Arsen untuk menenangkan pr

  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   83. Apa Pernah Menganggapku?

    Lily pergi ke kamar mandi. Dia berdiri di depan cermin lalu memakai syal yang Thomas berikan untuk menutupi lehernya. Lily memerhatikan dengan seksama dan memastikan syal itu sudah menutup sempurna di lehernya. “Sepertinya sudah aman,” gumam Lily. Lily merapikan tasnya karena harus segera kembali ke ruang divisi pemasaran, tetapi saat masih berdiri di depan cermin, Sonia tiba–tiba keluar dari salah satu bilik kamar mandi dan berdiri mensejajari Lily sambil cuci tangan. “Syalmu bagus.” Sonia melirik Lily yang berdiri di sampingnya. “Apa karena tak bisa mendapatkan Pak Arsen, lalu sekarang kamu mengincar asistennya? Seleramu sekarang turun, ya,” sindir Sonia sambil tersenyum miring. Lily berdiri tegap, ekspresi wajahnya datar menanggapi ucapan Sonia. “Aku tidak perlu menjelaskan kehidupan pribadiku padamu,” balas Lily dengan enteng, “lagi pula aku tidak butuh orang yang mengajakku bicara agar dianggap teman tapi kemudian menusuk dari belakang dan merundungku.” Lily bicara

  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   82. Tanda Kepemilikan

    Hari berikutnya Lily sudah bangun, tapi malas membuka mata. Dia masih betah memeluk Arsen di atas ranjang, merasakan betapa nyamannya kulit mereka saat bersentuhan. Lily tersenyum, merasa senang karena kejadian malam tadi yang dilewatinya bersama Arsen bukanlah mimpi. Dia bahagia, meskipun merasa pegal dan perih di beberapa bagian tubuhnya. Lily semakin mencurukkan kepala saat Arsen menariknya lebih dalam ke pelukan. Dia ingin berlama-lama seperti ini, tapi sadar tetap harus pergi bekerja. "Sudah pagi, tidak mandi?" Suara Arsen yang serak dan lengket terdengar begitu seksi di telinga Lily. Dia tersenyum menyadari kalau pria seksi itu adalah miliknya. "Aku boleh terlambat 'kan Pak CEO? Aku masih ingin bersamamu," kata Lily, memeluk erat Arsen dan masih enggan membuka mata. "Terserah! Tidak ada yang akan memarahimu." Arsen membalas setelah itu mendaratkan kecupan lembut di puncak kepala Lily. Lily berbunga-bunga, berpikir setidaknya masih bisa bermalas-malasan se

  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   81. Jangan Menyesal!

    Arsen mengerutkan kening, menahan tubuhnya dan menatap curiga pada Lily. "Tunggu! Kamu minum alkohol?" Arsen melihat Lily kaget mendengar pertanyaannya. Dia memegang tangan Lily karena Lily baru saja memukul dadanya. "Sembarangan! Apa kamu mencium bau alkohol dari mulutku?" Amuk Lily dengan bibir cemberut. Arsen tersenyum lantas menahan tangan Lily di sisi kepala wanita itu. "Aku harus memastikan kamu menginginkannya dengan kesadaran penuh." Arsen memandang mata Lily, tatapan mereka saling mengunci. "Aku sadar, aku menginginkanmu," balas Lily. Lily merasakan cekalan tangan Arsen melonggar bersamaan dengan pria itu yang kembali menyatukan bibir mereka. Arsen menjauhkan wajah, menatap begitu dalam pada Lily, dari mata indah sampai bibir ranum gadis itu tak luput dari sapuan pandangannya. “Aku tidak akan mundur, jadi kamu jangan menyesal,” ucap Arsen. Lily menggeleng pelan dengan senyum manis di wajahnya. “Aku tidak akan menyesal.” Mendapat sinyal untuk terus maju dari

  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   80. Lily Yang Polos Part 2

    Lily penasaran. Benarkah apa yang dikatakan bundanya kalau pria akan luluh dengan mudah di atas ranjang? Lily membawa pulang ke mansion Arsen semua baju tidur dan lingerie yang tadi mereka beli. Lily menyimpannya rapi ke dalam lemari, lalu memakai satu baju tidur yang bundanya bilang sangat cocok untuknya tadi. Dia mematut diri di depan cermin menunggu Arsen pulang. "Aku tidak bisa membiarkan Sonia menang, apalagi karena masalah internal rumah tangga seperti ini," ucap Lily. "Kalau memang jalan lurus susah ditempuh, aku akan menggunakan jalan orang dalam." Lily mengerjap, kemudian menggeleng untuk menyadarkan diri. "Tidak! Intinya malam ini aku harus mendapatkan hatinya." Lily melihat kembali model baju tidur yang dia pakai dari pantulan cermin. Lily yang begitu polos, manis dan tidak tahu apa-apa tentang hal berbau dua puluh satu tiba-tiba harus merayu pria. "Tenang! Pokoknya aku harus membuat Arsen luluh," ucap Lily lagi. Dia lantas menyemprotkan parfum mahal ya

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status