Share

53. Panik

Penulis: Adinasya Mahila
last update Terakhir Diperbarui: 2025-03-18 14:55:35

Lily panik. Dia mendorong Arsen sekuat tenaga, menjauhkan tubuh pria itu darinya. "Jangan macam-macam!" serunya panik dan takut.

Arsen tersenyum tipis melihat Lily buru-buru bangkit dari tempat tidur.

Lily berjalan cepat menuju sofa lalu mengambil berkas kontrak di atas meja. Dia melirik Arsen yang berjalan ke kamar mandi, kemudian mulai membaca isi kontrak pernikahan yang terlanjur ia tanda tangani.

Matanya membulat sempurna saat membaca poin-poin perjanjian itu.

[Pihak pertama dan pihak kedua akan bekerja sama agar Adhitama mengizinkan pihak pertama dan pihak kedua mengumumkan pernikahan keduanya.]

Lily mengerutkan keningnya, bingung. Apa maksudnya ini?

"Apa jangan-jangan dia benar-benar serius ingin memberi Papa cucu?" gumamnya, tak percaya.

Lily menggelengkan kepalanya. Ini tak seperti yang dia bayangkan.

Lily menatap pintu kamar mandi yang tertutup. Lalu, dengan langkah cepat ia meninggalkan kamar sebelum Arsen keluar dari kamar mandi.

Saat menuruni tangga, ia berpapasan dengan B
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (8)
goodnovel comment avatar
Alliya Lailaturahmah
mana lg updatenya kak
goodnovel comment avatar
sasri
lili udah kabur ya..??
goodnovel comment avatar
Eddy Hadarian
Lily udah liat Dini ..pasti kabur
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   54. Dicopot Dari Jabatannya

    Pagi itu, Sonia menerima panggilan untuk menghadap Arsen di ruang kerjanya. Jantungnya berdebar kencang dilanda panik dan takut.“Bagaimana ini?” Ia menggigit bibir bawahnya, gelisah.Dia tak mungkin mengabaikan perintah Arsen. Sonia mengigit bibir bawahnya, ia meraih ponselnya dan mengirim pesan pada Bryan.[Pak Arsen tiba-tiba memanggilku ke ruangannya. Apa yang harus aku lakukan? Ini pasti ada hubungannya dengan Lily!]Ia menunggu balasan Bryan dengan tak sabar.[Hadapi saja. Lihat apa yang akan dilakukan pamanku, jika memang itu soal Lily.]Sonia sebenarnya tak siap, tapi ia tak punya pilihan. Ia meninggalkan ruangannya, melangkah menuju ruang kerja Arsen.**Sementara itu, Bryan sedang bersama Arya di ruang kerja Arya saat membalas pesan dari Sonia."Ada apa?" tanya Arya, melihat Bryan menyimpan ponselnya kembali ke saku jas."Sonia. Dia bilang Paman Arsen memanggilnya. Dia pikir ini ada hubungannya dengan Lily."Arya mengangguk-angguk. "Bagaimana kerja sama dengan Om Adhitama?"

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-19
  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   55. Pacaran Diam-diam

    Di aula lantai tujuh, Lily duduk di samping Dini, di antara staf lain yang juga hadir untuk mengikuti seleksi direktur baru. Jantungnya berdebar, antara antusias dan gugup. Meskipun begitu Lily tetap antusias.Ia memegang buku catatannya erat-erat lalu mengedarkan pandangan, mencoba menghitung berapa banyak saingan yang akan ia hadapi untuk memperebutkan posisi direktur."Aku penasaran bagaimana mekanisme pemilihan ini," bisik Dini.Lily menoleh tersenyum tipis. Ia berhasil memaksa Dini ikut seleksi ini. "Aku juga tidak tahu. Ini pertama kalinya aku melamar posisi tertentu." Tetapi, ia langsung mengatupkan bibirnya ketika sadar ia telah keceplosan.Lily tidak mau Dini menganggapnya sombong.Dulu, jabatan Direktur Keuangan di Mahesa Lily dapatkan begitu saja karena ia putri pemilik perusahaan. Begitu pula saat ia menjadi staf di ARS. Lily masuk ke ARS tanpa proses yang seharusnya."Berapa banyak posisi direktur yang akan diperebutkan, kita juga belum tahu," lanjut Lily.Dini mengangguk

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-20
  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   56. Singa Kecil

    Arsen tersenyum miring, dengan santai dia menjawab, "Aku ini pebisnis. Dia tidak mengenalku, tapi aku mengenalnya.”Lily mengangguk-angguk, menerima jawaban itu. Itu jawaban yang masuk akal.Arsen menoleh, memandangi gedung-gedung tinggi di hadapan mereka. "Aku tidak bisa membantumu banyak soal pemilihan direktur ini," katanya."Aku tahu. Tenang saja! Aku akan berjuang semampuku untuk mendapatkan posisi itu," jawab Lily, tersenyum manis. Ia menyesap kopinya lagi."Jadi, kamu akan tetap bersaing dengan Sonia, melamar posisi direktur pemasaran?" tanya Arsen memastikan. "Latar belakangmu bukan pemasaran. Apa kamu yakin?"Arsen menatap Lily lekat-lekat. Ia melihat keyakinan di mata istri kecilnya itu."Dia harus merasakan sakitnya kehilangan sesuatu yang berharga," jawab Lily, sungguh-sungguh. Satu tangannya yang bebas terkepal di udara, seolah ingin meninju Sonia di sana.Senyum miring kembali terukir di wajah Arsen. Ia memalingkan wajah, memasukkan tangan kanannya ke saku celana. "Jadi,

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-21
  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   57. Aura Permusuhan

    Sonia kehabisan kata-kata, tak menyangka Lily berani melawannya. Ia mengepalkan tangannya erat-erat, menahan geram lalu memilih masuk ke ruang kerjanya, tak ingin berdebat lebih lanjut.Semua staf terkejut melihat perlawanan Lily. Mereka menatap Lily yang masih berdiri tatapannya waspada mengawasi Sonia yang baru masuk ke ruang kerjanya.Lily memutar kepalanya, menatap rekan-rekan kerjanya. Mereka buru-buru mengalihkan pandangan.Lily mengabaikan mereka, kembali duduk dan melanjutkan pekerjaannya.Di ruang kerjanya, Sonia menutup gorden agar staf-staf di luar tidak ada yang bisa melihatnya. Ia mengetik pesan untuk Bryan penuh emosi mengadukan yang telah terjadi pada dirinya.[Aku harus ikut pemilihan direktur. Kalau gagal, aku akan kehilangan posisiku!]Ia menyugar rambutnya ke belakang setelah mengirim pesan untuk Bryan.Sonia frustrasi.Sonia berjalan bolak-balik di ruangannya menunggu balasan Bryan dengan gelisah. Namun, setelah beberapa waktu berlalu pria itu tak kunjung membalas.

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-22
  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   58. Cemburu?

    Sementara itu, setelah meninggalkan Lily, Monica hendak naik ke lantai atas menuju ruang kerja Arsen. Namun, saat dia sampai di depan resepsionis ternyata Arsen dan Thomas baru saja keluar lift, hendak pulang. Monica menunjukkan senyumannya. Berjalan mendekat ke arah Arsen lalu bertanya, "Kamu sudah mau pulang?” Arsen menoleh sejenak pada Thomas, lalu menatap Monica dan menjawab pertanyaannya. “Ada yang mau dibicarakan?” Monica mengangguk. Dia lantas memandang Thomas yang dengan sigap mengarahkan mereka ke ruang rapat di lantai itu. “Ada apa?” tanya Arsen sesaat setelah Thomas menutup pintu, meninggalkan mereka berdua. Arsen bahkan tidak repot-repot mempersilakan Monica untuk duduk. Monica menatap Arsen. Meski kaget tetapi dia tahu adik iparnya memang tak suka berbasa-basi. “Bagaimana kabarmu?” tanya Monica berusaha bersikap ramah. “Baik,” jawab Arsen singkat. Monica mengangguk-angguk, lalu kembali bertanya, “Kenapa kamu membatalkan rencana kembali ke luar negeri? Apa ada m

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-23
  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   59. Manja

    Lagi, Lily merasakan jantungnya hampir melompat keluar. Dia berusaha tetap tenang, meskipun sentuhan tak terduga Arsen membuatnya gugup.Bukannya menjawab, Arsen malah menyentuh kepala Lily dan mengacak-acak pelan rambut Lily yang basah.Pipi Lily merona merah, tanpa bicara Lily buru-buru pergi meninggalkan Arsen.Beberapa saat berselang, Lily selesai mengeringkan rambut. Dia berjalan ke depan meja rias mengambil ponselnya yang tergeletak di sana saat Arsen mengajaknya turun untuk makan malam."Iya sebentar," balas Lily.Namun, Lily terkejut. Bukannya pergi lebih dulu meninggalkannya, seperti yang biasa suaminya itu lakukan, Arsen kini menunggunya di dekat pintu.Perasaan hangat tiba-tiba menjalar di hatinya. Lily senang Arsen memperlakukannya seperti ini. Arsen bahkan mempersilahkan Lily berjalan lebih dulu menuruni anak tangga.Sesampainya di ruang makan, mereka duduk berhadapan. Lily mengucapkan terima kasih saat pelayan meletakkan piring di depannya.Lily penasaran menu makan mala

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-24
  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   60. Hanya Penasaran

    Malam itu, Lily datang menghadiri acara ulang tahun Monica bersama kedua orang tuanya.Aula itu sudah dipenuhi tamu undangan. Saat dia berjalan bersama Risha dan Adhitama untuk menghampiri Arya, Lily merasakan tatapan heran dari para tamu yang ada di sana.Apa mungkin mereka bertanya-tanya, mengapa Lily masih datang ke pesta Monica padahal pertunangannya dengan Bryan sudah batal?Kedatangan Lily dan kedua orang tuanya tentu saja untuk memberi kesan baik bahwa kedua keluarga masih berhubungan baik meskipun pernikahan yang direncanakan gagal total.“Senang melihat kalian bisa datang,” ucap Arya saat menyambut Adhitama dan Risha.Adhitama membalas sapaan itu dengan sebuah anggukan dan senyuman.“Di mana, Bibi Monica?” tanya Lily karena tak melihat Monica di ruang pesta.“Oh, mungkin sedang bicara dengan Bryan,” jawab Arya lalu mengedarkan pandangan karena tak melihat istrinya di mana-mana. “Cicipilah hidangan yang ada sambil menunggu acara dimulai,” ucap Arya ketika pandangannya beralih

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-25
  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   61. Pesta Monica

    “Meskipun aku ingin, tapi aku tidak bisa terang-terangan bersamamu,” ucap Arsen, menatap Lily lekat. “Aku tidak mau papamu berpikir buruk tentangku jika mengingkari janji yang kusetujui dengannya.”“Wah, apa sebenarnya kamu tipe menantu yang takut pada mertua?” Goda Lily, padahal Arsen sudah berbicara dengan sangat serius.Arsen tidak menjawab. Dia hanya menatap Lily yang baru saja tersenyum.“Aku tidak akan mengulangi kebodohanku tadi,” ucap Lily pada akhirnya, “tapi aku tetap harus masuk untuk menemui Bibi Monica. Bagaimanapun aku harus tetap bersikap baik pada mantan calon mertuaku.”Setelah mengatakan itu Lily pergi meninggalkan Arsen yang tak mencegahnya pergi.**Lily masuk kembali ke dalam rumah, tepat di saat Monica dan Bryan keluar dari ruang kerja.“Bibi,” panggil Lily bersikap biasa seperti tak mendengar perdebatan antara Monica dan Bryan sebelumnya.“Kamu sudah datang,” ucap Monica langsung semringah saat melihat Lily menghampirinya.Lily melirik Bryan sekilas, lalu member

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-25

Bab terbaru

  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   88. Pebinor

    Dini seketika diam. Dia menatap Lily dengan tatapan tak percaya. “Kamu bercanda? Mana mungkin kamu istrinya Pak Arsen?"Lily mengedikkan kedua bahu. “Seperti gosip yang kamu dengar, aku juga bisa dengan mudah membuat gosip dan membuat gempar dengan pernyataanku," ucapnya .Dini menggeleng pelan dan menganggap Lily hanya sedang bercanda. “Sudahlah Lily! Kamu jangan bertindak aneh-aneh. Lebih baik fokus ke tahap akhir pemilihan direktur pemasaran.”Lily seketika ingat akan hal itu, lalu berkata, “Oh ... ya, aku mau mengajakmu ke suatu tempat.”Dahi Dini berkerut halus. “Ke mana?”“Ikut saja, nanti juga kamu akan tahu.”“Kapan perginya?” tanya Dini penasaran.“Nanti habis makan siang.”Dini mengangguk-angguk.Mereka masuk ke ruangan, di sana sudah ada Sonia dan staff lain yang sedang asik bergosip.“Pak Arsen memang sangat kaya, pulang dari kantor saja memakai helikopter padahal mobil juga banyak di bawah,” ucap salah satu staff.“Pasti dia pergi menjemput kekasihnya untuk mengajak ken

  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   87. Gosip Tentang Pak CEO

    Arsen melihat senyuman hambar tergambar jelas di wajah Lily. Dia membiarkan wanita itu berjalan meninggalkannya di belakang dan hanya memandangi punggung Lily.Arsen membeku di tempatnya untuk beberapa detik, sebelum dia berjalan cepat dan memeluk tubuh Lily dari belakang. "Masih seperti mimpi?" bisiknya.Lily mengangguk. Tak lama dia berjengket.Arsen menggigit telinga Lily sampai wanita itu mengaduh, setelahnya Arsen menyandarkan dagu ke pundak Lily."Masih merasa ini mimpi?" Arsen berbisik lagi di telinga Lily.Lily menggeleng. "Tidak! Aku percaya ini bukan mimpi," ucapnya. Suaranya tercekat. Lily memejamkan mata menahan gelenyar aneh yang menjalar ke seluruh tubuhnya saat Arsen mulai menciumi lehernya.Perbuatan Arsen membuat Lily tak kuasa.Mereka berakhir kembali ke kamar dan melakukan aktivitas menyenangkan bagi pasangan suami istri seperti malam sebelumnya. Arsen memeluk Lily setelah mereka bercinta, tatapannya beralih ke kalung yang melingkar di leher wanita itu. Arsen men

  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   86. Berbeda Dengan Lily

    Malam itu Sonia terlihat senang karena Bryan mengajaknya makan malam. Dia dan Bryan datang ke restoran bintang lima dan diarahkan ke private room yang sudah dipesan Bryan sebelumnya. Saat masuk ke private room, di sana sudah ada Monica dan Arya yang menunggu kedatangan Bryan. Namun, mereka tak menyangka jika ternyata Bryan malah mengajak Sonia. Monica menatap tak senang. Dia bertanya-tanya, kenapa Bryan malah datang bersama Sonia, sedangkan putranya itu tak memberitahu kalau mereka akan makan malam berempat. “Selamat malam, Om, Tante,” sapa Sonia sopan. Bahkan Sonia juga mengulurkan hadiah yang dibawanya untuk Monica. Bukannya menerima hadiah pemberian Sonia, Monica langsung membuang muka. Dia memperlihatkan rasa tak senangnya akan kehadiran Sonia di sana. Sonia kecewa karena Monica tak mengambil hadiah yang dibawanya, sampai Bryan yang menerimanya lalu meletakkan di samping kursi Monica. “Ternyata kamu mengajaknya ikut makan malam,” ucap Monica dengan nada ketus, “pad

  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   85. Suamiku Penuh Kejutan

    Lily panik, dia berdiri kemudian mendekat ke arah Arsen. Lily meraih tangan pria itu dan menariknya masuk."Apa yang kamu lakukan di sini?" Lily ketakutan, mengintip dari ambang pintu, dia menoleh ke kiri lalu kanan sebelum menutup pintu.Lily memandang Arsen cemas. Dia tidak bisa melakukan apa-apa saat pria itu malah berjalan meninggalkannya.Lily mengekori Arsen yang mendekat ke meja kerjanya, pria itu mengambil lembaran kertas di atas meja lalu membacanya.Lily takut Arsen akan mengomentari pekerjaannya, lalu menyambar kertas itu dari tangan sang suami.Arsen membalik badannya, dia menyandarkan pinggang ke meja kerja Lily lalu bersedekap mengamati seisi ruangan."Sudah sepi apa kamu tidak takut sendirian? Ada yang bilang di sini seram." Lily memandang Arsen yang berdiri di depannya. Dia menggeleng lalu berkata," Aku tidak takut hantu, manusia lebih menakutkan."Arsen menarik sudut bibir, tangannya menggapai pinggang Lily hingga wanita itu jatuh ke dalam pelukannya."Aku manusia,

  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   84. Membahas Statusku

    Lily berpura-pura tak mendengar obrolan Juna dan Dini. Dia kembali menikmati sarapannya dan menyesap kopi yang baru saja Dini buatkan. Lily berprinsip tidak akan mempercayai omongan orang lain jika tidak mengalami atau melihatnya secara langsung. Dia tidak ingin menjadi orang bodoh untuk kesekian kali di hidupnya. Termakan omongan orang yang hanya ingin merusak kebahagiaannya. Terlebih ini tentang Arsen. Pria yang dia cintai. "Lily bagaimana menurutmu?" Lily menoleh Dini yang bertanya, dia meletakkan gelas kopinya lantas menjawab," Aku malas mengomentari gosip." Lily tersenyum. "Sebentar lagi aku mau ke lantai tujuh," ucapnya. Juna hanya menatap datar melihat reaksi Lily. *** Sepuluh menit kemudian Lily berjalan pelan menuju lantai tujuh. Saat keluar lift sebuah pesan masuk dari Arsen. Lily berhenti sejenak untuk membaca pesan itu. [ Pulang awal saja kalau merasa sakit dan tidak nyaman ] Lily tersenyum, membalas kembali pesan dari Arsen untuk menenangkan pr

  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   83. Apa Pernah Menganggapku?

    Lily pergi ke kamar mandi. Dia berdiri di depan cermin lalu memakai syal yang Thomas berikan untuk menutupi lehernya. Lily memerhatikan dengan seksama dan memastikan syal itu sudah menutup sempurna di lehernya. “Sepertinya sudah aman,” gumam Lily. Lily merapikan tasnya karena harus segera kembali ke ruang divisi pemasaran, tetapi saat masih berdiri di depan cermin, Sonia tiba–tiba keluar dari salah satu bilik kamar mandi dan berdiri mensejajari Lily sambil cuci tangan. “Syalmu bagus.” Sonia melirik Lily yang berdiri di sampingnya. “Apa karena tak bisa mendapatkan Pak Arsen, lalu sekarang kamu mengincar asistennya? Seleramu sekarang turun, ya,” sindir Sonia sambil tersenyum miring. Lily berdiri tegap, ekspresi wajahnya datar menanggapi ucapan Sonia. “Aku tidak perlu menjelaskan kehidupan pribadiku padamu,” balas Lily dengan enteng, “lagi pula aku tidak butuh orang yang mengajakku bicara agar dianggap teman tapi kemudian menusuk dari belakang dan merundungku.” Lily bicara

  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   82. Tanda Kepemilikan

    Hari berikutnya Lily sudah bangun, tapi malas membuka mata. Dia masih betah memeluk Arsen di atas ranjang, merasakan betapa nyamannya kulit mereka saat bersentuhan. Lily tersenyum, merasa senang karena kejadian malam tadi yang dilewatinya bersama Arsen bukanlah mimpi. Dia bahagia, meskipun merasa pegal dan perih di beberapa bagian tubuhnya. Lily semakin mencurukkan kepala saat Arsen menariknya lebih dalam ke pelukan. Dia ingin berlama-lama seperti ini, tapi sadar tetap harus pergi bekerja. "Sudah pagi, tidak mandi?" Suara Arsen yang serak dan lengket terdengar begitu seksi di telinga Lily. Dia tersenyum menyadari kalau pria seksi itu adalah miliknya. "Aku boleh terlambat 'kan Pak CEO? Aku masih ingin bersamamu," kata Lily, memeluk erat Arsen dan masih enggan membuka mata. "Terserah! Tidak ada yang akan memarahimu." Arsen membalas setelah itu mendaratkan kecupan lembut di puncak kepala Lily. Lily berbunga-bunga, berpikir setidaknya masih bisa bermalas-malasan se

  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   81. Jangan Menyesal!

    Arsen mengerutkan kening, menahan tubuhnya dan menatap curiga pada Lily. "Tunggu! Kamu minum alkohol?" Arsen melihat Lily kaget mendengar pertanyaannya. Dia memegang tangan Lily karena Lily baru saja memukul dadanya. "Sembarangan! Apa kamu mencium bau alkohol dari mulutku?" Amuk Lily dengan bibir cemberut. Arsen tersenyum lantas menahan tangan Lily di sisi kepala wanita itu. "Aku harus memastikan kamu menginginkannya dengan kesadaran penuh." Arsen memandang mata Lily, tatapan mereka saling mengunci. "Aku sadar, aku menginginkanmu," balas Lily. Lily merasakan cekalan tangan Arsen melonggar bersamaan dengan pria itu yang kembali menyatukan bibir mereka. Arsen menjauhkan wajah, menatap begitu dalam pada Lily, dari mata indah sampai bibir ranum gadis itu tak luput dari sapuan pandangannya. “Aku tidak akan mundur, jadi kamu jangan menyesal,” ucap Arsen. Lily menggeleng pelan dengan senyum manis di wajahnya. “Aku tidak akan menyesal.” Mendapat sinyal untuk terus maju dari

  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   80. Lily Yang Polos Part 2

    Lily penasaran. Benarkah apa yang dikatakan bundanya kalau pria akan luluh dengan mudah di atas ranjang? Lily membawa pulang ke mansion Arsen semua baju tidur dan lingerie yang tadi mereka beli. Lily menyimpannya rapi ke dalam lemari, lalu memakai satu baju tidur yang bundanya bilang sangat cocok untuknya tadi. Dia mematut diri di depan cermin menunggu Arsen pulang. "Aku tidak bisa membiarkan Sonia menang, apalagi karena masalah internal rumah tangga seperti ini," ucap Lily. "Kalau memang jalan lurus susah ditempuh, aku akan menggunakan jalan orang dalam." Lily mengerjap, kemudian menggeleng untuk menyadarkan diri. "Tidak! Intinya malam ini aku harus mendapatkan hatinya." Lily melihat kembali model baju tidur yang dia pakai dari pantulan cermin. Lily yang begitu polos, manis dan tidak tahu apa-apa tentang hal berbau dua puluh satu tiba-tiba harus merayu pria. "Tenang! Pokoknya aku harus membuat Arsen luluh," ucap Lily lagi. Dia lantas menyemprotkan parfum mahal ya

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status