Semua Bab Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya: Bab 21 - Bab 29

29 Bab

21. Marah

Lily syok karena bentakkan Arsen, membuatnya secara impulsif membalas tak kalah keras. “Kenapa kamu membentakku?!”Lily menatap Arsen kesal karena suaminya itu memandangnya seperti seseorang yang baru saja melakukan kesalahan fatal.“Kenapa tidak pulang dengan Deni?” tanya Arsen. Nada bicaranya masih sama, tinggi.“Kamu sendiri, kenapa pergi tidak bilang? Sekarang tiba-tiba pulang, besok tiba-tiba pergi. Kamu bebas pergi kemanapun tetapi aku tidak?” balas Lily kesal, suaranya juga masih ikut meninggi. Tidak terima Arsen yang baru pulang dari entah dari mana justru membentaknya.Wajah Lily memerah menahan emosi, meski matanya tidak bisa menyembunyikan perasaan yang sebenarnya.Arsen menatap datar pada Lily. Dia tidak pernah menyangka kalau Lily bisa balas membentaknya seperti sekarang.Karena Arsen masih diam, Lily kembali meluapkan perasaannya. “Kalau menikah kontrak hanya menguntungkan salah satu pihak, bukan ini tujuan awal kita menikah.” Lily bicara dengan nada tegas, dagunya sedik
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-07
Baca selengkapnya

22. Membuatmu Hamil

Lily membelalakkan mata saat Arsen tersenyum tepat di depan wajahnya. Senyum pria itu membuat jantung Lily berdetak tak karuan. Hingga dia mundur ke belakang dengan pipi merona."Lakukan apa? Jangan aneh-aneh," ucap Lily salah tingkah. Dia menengadahkan tangan kanannya ke Arsen. "Berikan kontrak pernikahan dulu padaku, aku tidak mau melakukan apapun untukmu sebelum hubungan kita jelas."Lily melihat Arsen menegakkan punggung, pria itu begitu tenang berbeda dengannya yang semakin kikuk sampai terbatuk-batuk.“Tidak perlu membicarakan kontrak pernikahan,” kata Arsen sambil melewati Lily dan tangan kanannya mengusap puncak kepala Lily. “Masuk ke dalam ruang kerjaku dan tunggu aku di sana.”Lily membeku, matanya mengerjap beberapa kali, lalu Lily mengangkat tangan kanannya untuk menyentuh dada sebelah kiri. Baru ketika Lily berhasil mengendalikan dirinya, Arsen sudah tidak terlihat.Di dalam ruang kerja Arsen, Lily duduk diam menunggu Arsen, untungnya jantungnya sudah berdetak normal kemb
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-10
Baca selengkapnya

23. Terlalu Intim

Lily tiba-tiba merasa gerah, terlihat jelas raut wajahnya menunjukkan rasa malu.Lily langsung berdiri. Pembicaraan ini terlalu intim, jika Lily masih terus ada di sana, Lily tidak tahu apa yang akan dilakukan Arsen padanya!Kening Arsen terangkat melihat Lily berdiri. “Kamu mau ke mana? Tugasmu belum selesai." Arsen bicara dengan nada tegas seraya menatap pada Lily.“Kembali ke kamar!”Setelah mengatakan itu, Lily meninggalkan Arsen begitu saja di ruang kerja.Melihat kepergian Lily yang malu-malu seperti itu membuat pria itu tersenyum, menggoda Lily ternyata menyenangkan. Jadi, ini belum seberapa, masih banyak hal yang bisa Arsen lakukan dan membuat Lily meminta Arsen berhenti untuk menggodanya.Baru Lily menutup pintu ruang kerja Arsen dan melangkah beberapa langkah, tiba-tiba dari arah belakang Lily mendengar pintu ruangan Arsen kembali dibuka.Suara pintu yang langsung terbuka tanpa diketuk, jadi membuat Lily penasaran. Dengan langkah pelan, Lily kembali mendekati ruang kerja Ars
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-12
Baca selengkapnya

24. Penasaran

Hari berikutnya.Lily sudah bersiap-siap untuk pergi bersama Arsen. Dia sedang memakai sepatu ketika melihat Arsen keluar dari kamar ganti dan sudah berpakaian rapi.“Sebenarnya kita mau ke mana?” tanya Lily karena Arsen belum memberitahu tujuan mereka.“Kamu akan lihat nanti,” jawab Arsen seraya mengancingkan manik ujung kemeja polos yang dipakainya.Kerutan samar terlihat di dahi Lily. Semoga Arsen tak membawanya ke tempat aneh-aneh.“Ayo!” ajak Arsen saat melihat Lily sudah selesai memakai sepatu.Lily mengangguk. Dia segera berdiri seraya meraih tasnya, lalu berjalan keluar kamar bersama Arsen.Arsen dan Lily menuju mobil yang sudah disiapkan di depan teras. Lily keheranan saat melihat Arsen berjalan ke arah pintu kemudi.“Kenapa? Cepat masuk.” Di antara pintu mobil yang terbuka, Arsen berdiri dan menatap Lily.“Kamu mau menyetir sendiri?” tanya Lily merasa aneh. Belakangan ini Arsen selalu pergi dengan sopir, tetapi sekarang pria itu yang mengendarai mobilnya sendiri.“Ada masala
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-12
Baca selengkapnya

25. Terlalu Berharap

Adhitama menatap tak senang karena ucapan Arsen. Pria itu sepertinya ingin melawannya. Bagaimana pun, Adhitama akan tetap waspada dan tak menerima Arsen begitu saja, firasatnya mengatakan kalau ada sesuatu yang membuatnya tak bisa mempercayai Arsen. “Bagaimana pun, ini penting bagi kami. Jika Anda menginginkan cucu dari kami, bukankah memang sebaiknya status pernikahan kami tidak disembunyikan?” Adhitama terlihat tenang meski rasa kesal bercokol di dada. Dia menatap Lily yang diam dan tetap menatap Arsen, lalu akhirnya Adhitama kembali menatap menantunya itu. “Itu akan menjadi urusanku. Keputusanku tetap sama.” Setelah mengatakan itu, Adhitama memilih berdiri dari kursi meninggalkan semua orang. Risha menjadi bingung, harapan berkumpul bersama dengan suasana hangat, jadi berantakan karena pembahasan yang sebenarnya bisa dicarikan solusi. Risha ikut berdiri lalu mengejar Adhitama. Rencananya mengundang Arsen dan Lily makan siang bersama tak lain untuk membuat Adhitama dan Ars
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-13
Baca selengkapnya

26. Informasi Soal Masa Lalu

Informasi yang diberikan Thomas selalu akurat. Divisi pemasaran kedatangan staff baru laki-laki bernama Arjuna yang kini sedang menyapa para staff di sana.Staff baru yang memiliki nama sapaan Juna itu memang tampan, sehingga tak hanya staff divisi pemasaran yang terpesona, staff lain yang berpapasan dengannya di lift tadi juga tak bisa memalingkan muka.Namun, setampan apa pun staff baru itu tidak mencuri perhatian Lily. Dia bersikap biasa saat Dini menginjak kakinya sambil tertawa-tawa menatap Juna saat pria itu memperkenalkan diri.“Mohon bantuannya agar saya bisa bekerja dengan baik di sini,” ucap Juna pada seluruh staff, sebelum kemudian tatapannya jatuh pada Lily yang tampak tenang, tak seheboh staff lain.“Baiklah, kalau ada apa-apa kamu bisa meminta bantuan staff lain,” ucap Sonia. Wajah selingkuhan Bryan itu masam dan tertuju pada Lily.Juna mengangguk sopan. Dia juga membalas senyum para staff wanita yang sejak tadi menatapnya kagum. Juna berjalan ke meja kerja miliknya, tep
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-14
Baca selengkapnya

27. Merasa Bodoh

Lily menggigit bibir bawahnya. Dia baru menyadari kalau sudah salah karena membuat status yang baru saja diunggahnya.“Bagaimana ini?” Lily bingung, apalagi Risha sudah melihat statusnya itu.Lily meletakkan ponselnya mencoba mengabaikan. Dia memilih kembali fokus bekerja, meski masih memikirkan soal status yang dibuatnya itu.Dia merasa bodoh, kenapa harus seimpulsif itu membuat status tidak penting yang malah akan membuatnya malu sendiri?Lily berusaha tenang menarik napas dan membuangnya lewat mulut. Saat Lily mencoba fokus bekerja lagi, dia tak sengaja mendengar Dini mengeluh.“Ah, bagaimana ini. Selalu saja kalah war tiket. Kalau begini caranya, kapan aku bisa nonton konser mereka?”Lily menajamkan pendengaran. Dia mendadak mendapat ide untuk menutupi kebodohannya membuat status yang sebelumnya.Lily membuka sebuah situs web, lalu mencari informasi boyband yang Dini maksud. Matanya berbinar saat mendapat apa yang diinginkan, dia lalu mengambil screenshot informasi konser boyband
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-17
Baca selengkapnya

28. Tiket Konser

Jam sudah menunjukkan pukul sembilan malam, tetapi Arsen belum juga pulang. Lily mendesah kecil, tetapi ia kembali membolak-balikan majalah fashion yang ada di tangannya.Pandangannya tertuju pada majalah di tangannya, namun pikirannya memikirkan hal lain. Pikirannya yang terus berkelana membuatnya tidak sadar jika pintu kamarnya terbuka dan Arsen telah pulang.Lily berjengit kaget ketika sesuatu menghalangi pandangannya dari majalah fashion di hadapannya.Lily mengerutkan alis saat melihat kertas bertuliskan tiket konser. Dia menoleh dan terkejut mendapati Arsen yang menyodorkan tiket itu padanya.“Apa ini?” tanya Lily keheranan.“Untukmu.” Arsen masih berdiri seraya menggerakkan tiket itu agar Lily cepat mengambilnya.Lily terkesiap. Dia hanya iseng demi menutupi kebodohannya soal status yang dibuatnya, tetapi kenapa Arsen malah mendapatkan tiket konser untuknya?Tetapi, tunggu sebentar … bukankah Arsen juga tidak bisa melihat statusnya karena Lily memblokir nomor pria itu agar tidak
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-17
Baca selengkapnya

29. Pernikahan Pertama

Arsen dan Lily benar-benar pergi menonton konser bersama. Keduanya mendapat kursi di Cat 2 yang ada di bagian sisi depan panggung utama. Mereka menggunakan masker dan topi agar tidak ada yang mengenali keduanya.Selama konser berlangsung, Lily hanya menyaksikan dan tidak seheboh fans yang datang ke acara itu. Sesekali Lily meringis karena suara teriakan keras ketika boyband ternama itu menyanyikan lagu dan saat menyapa para fans yang datang.“Apa tenggorokan mereka tidak sakit berteriak sekencang itu?” bisik Arsen. Dia membuang muka kesal setelah bicara.Lily melirik Arsen, lalu membalas, “Lebih baik jangan bersuara nanti kamu bisa ditendang keluar stadion karena memprotes mereka.”Arsen tersenyum hambar di balik maskernya. Dia memilih melipat kedua tangan di depan dada, lalu kembali menyaksikan acara konser itu.Saat suasana semakin riuh, orang yang berada di sebelah Lily tak sengaja menyenggol lengan gadis itu sampai terhuyung. Beruntung Arsen langsung merengkuh kedua lengan Lily.P
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-18
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status