All Chapters of Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya: Chapter 11 - Chapter 20

29 Chapters

11. Mendapat Pekerjaan

Lily heran, dia hanya kaget mendengar Arsen bertanya dengan nada tinggi seperti itu.“Di sini dingin, jadi aku memakai baju menyesuaikan suhu,” jawab Lily.Lily tidak berani memandang Arsen, matanya menghindari tatapan pria itu yang sedang memindai penampilannya. Lily melirik Arsen yang tampak membuang napas kasar. Pria itu berjalan ke dekat ranjang lalu menyambar remote pendingin ruangan.“Lepas jaketmu atau kamu bisa mati kepanasan,” ucap Arsen dingin.Lily bergeming, dia masih berdiri di tempatnya lalu memainkan ujung lengan dan bulu-bulu di kerah jaket model parka yang biasa dia pakai saat liburan ke luar negeri.Lily terlihat sangat imut dan menggemaskan.“Sebenarnya aku takut tidur satu kamar denganmu.” Lily menunduk, menekan ujung jari kakinya ke lantai dan bicara tanpa menatap Arsen yang masih berada di dekat ranjang.“Malam itu mungkin kita sudah ….” Lily urung menyampaikan isi kepala, bibir mungilnya menghembuskan udara diikuti dengan pundak yang turun. “Aku bukan wanita sep
last updateLast Updated : 2025-01-21
Read more

12. Membunuh Secara Perlahan

Ternyata sepatu bagus juga bisa membawa kita ke neraka. Lily ingin kabur saat tahu bahwa Sonia merupakan direktur pemasaran dari ARS Company. Sialnya sekarang dia harus menjadi bawahan wanita itu. Lily mencoba mengumpulkan kekuatan, terlihat lemah di depan Sonia sama saja menggali kuburan sendiri. “Lihat! Tanpa melewati proses seleksi, dia bisa diterima bekerja di sini.” Sonia berucap lantas menoleh pada staf lain yang ada di ruangan sebelum kembali menatap Lily. “Sebenarnya apa hubunganmu dengan Pak Arsen?” Lily tak merespon pertanyaan Sonia, dia hanya memandangi tingkah selingkuhan Bryan itu yang saat ini sedang memandang remeh padanya. ‘Apa dia mau melakukan hal yang sama seperti delapan tahun yang lalu? Merundungku?’ Lily memandang staf lain yang berdiri diam seperti menikmati pertunjukan antara dirinya dan Sonia. “Karena kamu masuk ke sini tanpa melewati wawancara denganku, maka aku tidak bisa mengakui kemampuanmu.” Lily muak melihat Sonia terang-terangan mencibir dan mer
last updateLast Updated : 2025-01-23
Read more

13. Ruang Sempit

Siang itu di sebuah restoran bintang lima, Arsen duduk diam memandang piring berisi makanan yang baru saja pelayan sajikan. Satu jam yang lalu, ibu mertuanya meminta bertemu dengannya. Arsen bersedia meluangkan waktu karena Risha berkata ingin membahas soal Lily. "Kenapa Anda dan Pak Adhitama tidak menyewa pengawal lagi untuk Lily?" tanya Arsen lalu memandang Risha. Kening Arsen berkerut samar setelah sadar dengan yang telah dikatakannya pada Risha ketika melihat ekspresi aneh di wajah wanita itu. Arsen sedikit menyesal, seharusnya ia tidak menggunakan kata ‘lagi’ tadi atau Risha akan … "Lily pasti sudah bercerita," ucap Risha menarik kesadaran Arsen. "Dia juga pasti memberitahumu alasannya kenapa tidak mau memakai pengawal lagi." "Apa karena dia dirundung dan dikatai anak manja oleh teman-temannya sewaktu sekolah?" tanya Arsen. Arsen tertegun menangkap ekspresi wajah Risha. Kemudian ia menggeleng samar, kembali menyadari kesalahannya berbicara. "Lily pasti akan marah kalau aku
last updateLast Updated : 2025-01-25
Read more

14. Trauma

Thomas berdiri di belakang Arsen yang duduk di samping ranjang Lily. Dia tidak bisa menerka apa yang ada di pikiran atasannya saat ini.Sejak membawa Lily ke rumah sakit Arsen tak bicara apa-apa padanya kecuali hanya fokus pada kondisi Lily.Thomas berniat meminta maaf. Dirinya khawatir mungkinkah ia sudah membuat kesalahan karena menyentuh wanita Arsen?Namun, belum juga Thomas buka suara, Arsen lebih dulu berkata, “Pecat karyawan yang mendorong Lily tadi! Dan pastikan dia tidak akan pernah bisa bekerja di perusahaan mana pun."Thomas merasa lega ternyata bukan tindakannya yang membuat Arsen diam. Dia mengangguk kemudian pamit pergi pada Arsen, sambil berjalan Thomas mengingat kembali kejadian perundungan yang dilakukan staf pemasaran pada Lily di lift.Thomas dan Arsen baru saja kembali dari luar, mereka melihat kejadian itu lantas Thomas buru-buru berlari setelah menoleh pada Arsen yang tampak menggertakkan gigi.Thomas mengambil tindakan karena paham Arsen dan Lily menyembunyikan
last updateLast Updated : 2025-01-26
Read more

15. Kenapa Tidak Kamu Ajari?

Ketika pandangan Arsen tertuju pada pergelangan tangan yang dicekal Lily, Lily baru tersadar. Buru-buru Lily menarik tangannya dan meminta maaf. Lily menundukkan kepala, merasa canggung dan takut di saat yang bersamaan terhadap Arsen. "Apa kamu benar-benar sudah merasa baikan?" Lily kaget dan langsung menatap wajah Arsen. Lily mengangguk tanpa ragu. Lily senang Arsen bertanya hal itu padanya, meski setelahnya pria itu tak mengatakan apa pun lagi. Sore menjelang malam, Lily bisa bernapas lega karena Arsen mengabulkan permintaannya. Meskipun harus memakai kursi roda saat keluar dari kamar, tetapi setidaknya Lily tidak perlu bermalam di tempat yang paling dia takuti. Lily mencoba bangkit saat mobil yang menjemput dirinya dan Arsen datang. Dia baru akan menegakkan badan saat Arsen tiba-tiba saja mengangkat tubuhnya. Lily terkesiap, jantungnya tiba-tiba berdetak aneh dan pipinya terasa panas karena perlakuan Arsen terhadapnya. Pria itu bahkan memasangkan sabuk pengaman pada Lily. Aka
last updateLast Updated : 2025-01-26
Read more

16. Tak Sedekat Itu

Pagi itu, Lily terbangun dengan situasi yang belum bisa ia cerna. Ketika ia mengedarkan pandangan yang Lily temui hanya Bibi Jess yang berada di samping tempat tidurnya, dan dua orang pelayan yang berdiri tidak jauh dari mereka."Tuan sudah pergi.” Bibi Jess berkata seolah mengetahui kebingungan yang dirasakan Lily. “Tuan bilang ada urusan mendesak, jadi mungkin akan pergi dua hari. Beliau juga berpesan agar Nona tidak perlu berangkat kerja hari ini."Lily tiba-tiba merasa aneh, menyentuh dadanya. Ada yang hilang. Kenapa Arsen tidak pamit padanya?Lily tiba-tiba menggelengkan kepalanya, mengembalikan kesadaran, tetapi ia tetap meraih ponsel di atas nakas.Melihat ponselnya kosong, tiba-tiba kekecewaan memenuhi hatinya.Arsen benar-benar tidak berpamitan padanya.Mengalihkan hatinya, Lily menyibakkan selimut. "Aku tidak bisa di rumah seharian, aku pasti akan bosan, Bi. Tidak masalah, aku akan meminta izin suamiku berangkat kerja hari ini."Dia hendak turun tetapi rasa sakit di pergelan
last updateLast Updated : 2025-01-30
Read more

17. Tidak Mengenal Baik

Lily masuk ke ruang bagian pemasaran bersama Dini. Dia mengucapkan salam ke rekan satu timnya yang sudah datang, tetapi Lily merasa rekannya kini memandang sungkan padanya.Lily memandang ke arah meja kerja Sonia. Meskipun sosoknya tidak tampak, tetapi Lily melihat tas wanita itu sudah ada di atas meja.Lily tak peduli, dia duduk dan langsung membuka laptop. Pekerjaannya menumpuk karena Sonia memberinya beban lebih berat dari staf lain.Ponsel Lily tiba-tiba bergetar menarik fokus Lily dari laporan yang harus dia susun dan selesaikan.[Apa kamu ada waktu? Aku mau bertemu]Kening Lily berkerut samar melihat nomor asing yang ke ponselnya dan mengirimkan pesan.Namun, dari foto profil yang terpampang Lily bisa tahu pemilik nomor itu adalah Bryan.Lily membiarkan saja pesan Bryan tanpa berniat membalas, tetapi lagi-lagi pesan dari mantan tunangannya itu masuk dan membuat Lily kesal.Lily ingin langsung memblokir, tetapi satu pesan dari Bryan kembali masuk ke ponselnya.[Apa kamu memiliki
last updateLast Updated : 2025-01-31
Read more

18. Kembali Ke Amerika?

Arsen memandang keluar jendela mobil mewah miliknya yang dikemudikan Thomas.Beberapa saat yang lalu Arsen baru mendapat kabar dari Bibi Jess tentang Lily yang tetap bersikeras berangkat kerja meski ia larang.Pria tampan itu urung tersenyum menyadari Thomas sejak tadi mengawasi dari kaca spion tengah. Tatapan Arsen beralih pada sebuah ponsel yang tergeletak di samping kursinya."Pak, apa Anda yakin akan melakukan ini?"Arsen tak menjawab pertanyaan Thomas, dia meraih ponsel itu lalu menyalakannya."Tahun ini sepertinya akan menjadi tahun keberuntunganku. Aku tidak menyangka selingkuhan Jerry adalah psikiater Lily," ucap Arsen.Thomas tersenyum, dia memandang Arsen lagi sebelum kembali fokus mengemudi.Thomas menggeleng samar. Di dunia ini apa yang tidak bisa Arsen lakukan? Jangankan hal yang lurus, yang buruk saja bisa bosnya tangani."Bedebah sialan itu memberiku obat perangsang di hari pertama kakiku menginjak negara ini," kata Arsen. "Dia pasti tidak menyangka selama ini aku memeg
last updateLast Updated : 2025-02-02
Read more

19. Makan Malam

Sore itu Lily membuat beberapa staf ARS Company yang kebetulan pulang bersamaan dengannya terkejut. Dua unit sedan mewah dengan dua sopir yang sudah membukakan pintu sama-sama mempersilahkan Lily naik. Lily mengatupkan bibir rapat. Sopir dengan mobil berwarna abu-abu metalik merupakan sopir Arsen yang tadi pagi mengantarnya, sedangkan sopir paruh baya di belakang dengan sedan hitam adalah sopir pribadi papanya. "Nona, apa Anda tidak mau pulang?" Lily memandang sopir Arsen lalu beralih ke sopir Adhitama. "Mbak Lily, Papa Anda ingin bertemu." Lily merasakan dadanya berdenyut nyeri. Akhirnya dia mendekat ke Deni — sopir Arsen dan berkata, “Aku akan meminta izin suamiku, jadi kamu bisa pulang saja." Deni bergeming. Dia bisa terkena masalah jika tidak melakukan tugas dengan benar. "Tapi Nona, saya bisa terkena marah Tuan." "Tenang saja! Aku pastikan kamu tidak akan kena marah suamiku." Lily menggunakan suara lirih saat menyebut kata suami. Dia takut jika sampai ada yang me
last updateLast Updated : 2025-02-04
Read more

20. Salah Tantangan

Adhitama sangat terkejut mendengar ucapan Lily, apalagi putrinya ini seperti sedang menantang keraguannya akan hubungan pernikahan yang Lily jalani.Adhitama menghela kecil. “Baiklah kalau kamu memang sangat yakin akan hal itu.” Pria itu menatap tanpa keraguan pada Lily. “Papa tunggu kamu membuktikan ucapanmu.” Meskipun sebenarnya Adhitama belum berharap Lily memiliki anak lebih dulu karena belum yakin pada Arsen, tetapi demi membuktikan ucapan Lily, Adhitama harus mengambil keputusan itu.Lily terkesiap, bahkan sampai meneguk ludah dengan kasar. Dia tidak menyangka kalau sang papa akan setuju dengan ucapannya untuk cepat-cepat memberikan cucu.Padahal Lily hanya ingin meyakinkan saja agar sang papa percaya dengan ucapannya, tetapi siapa sangka Adhitama malah menuntut balik.“Oh ya, bagaimana bisnis Papa?” tanya Lily mengalihkan pembicaraan dengan membahas masalah perusahaan.“Baik,” jawab Adhitama, “papa juga sudah mendapat direktur penggantimu,” imbuh Adhitama lagi.Lily diam sesaa
last updateLast Updated : 2025-02-07
Read more
PREV
123
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status