Semua Bab Rahasia Dibalik Kepergian Istriku: Bab 41 - Bab 50

73 Bab

BAB 41

Dira menatap ricotta segar yang baru dibelinya dari pasar lokal, tepung almond, dan juga potongan kecil buah ara yang berkilau bagai permata ungu dengan senyum lebar yang menunjukkan barisan gigi putihnya yang sempurna. Dira menyingsingkan lengan bajunya, mulai bekerja. Tangannya terampil mencampurkan ricotta dengan sedikit gula bubuk kemudian menambahkan kulit lemon parut, terakhir melipat tepung almond dengan hati-hati. Ia mengerjakan tahap demi tahap pengerjaan kue dengan keuletan dan juga keahlian yang terampil. Sesekali bibirnya bersenandung lembut sementara tangannya sibuk bekerja. Ethan mengusap tengkuknya dan menggerakkan kepalanya perlahan. Sial, kapal yang seharusnya hari ini berangkat mengalami kendala. Ia bekerja seharian penuh, merasakan frustrasi mengikis kesarabannya. Seharian ini ia ada di ruang kerjanya, mengerjakan laporan dan juga dokumen yang seolah tidak ada habisnya. Ia dalam perjalanan menuju dapur untuk mengambil minuman saat nyanyian Dira membuatnya berhenti
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-22
Baca selengkapnya

BAB 42

“Bukankah sudah jelas?” Dira melayangkan pandangan secara menyeluruh pada sosok Ethan. Postur tubuhnya yang tinggi dengan dada bidang dan bahu lebar yang dipertegas dengan bola mata biru yang tajam dan juga bulu mata lebat yang hitam legam merupakan perpaduan sempurna untuk menggambarkan sosok Ethan sebagai pria dengan ketampanan mempesona dan memikat hati kaum wanita di mana pun dia berada. Ethan adalah definisi maskulinitas liar dan memikat, seolah pria itu diciptakan untuk menarik perhatian tanpa perlu berusaha. Di mana pun dia berada tatapan wanita selalu mengikutinya, terperangkap dalam daya tarik seksual yang sulit dijelaskan dengan kata-kata. Dia adalah perpaduan sempurna antara kekuatan dan kelembutan yang membius. Ethan mengikuti arah pandang Dira. “Apa yang sudah jelas?” tanyanya tidak paham. Dira menghembuskan napas kasar. “Kau pasti pernah menolaknya. Dia mungkin dendam padamu karena kau menolaknya.” Sesaat Ethan tidak mampu bersuara. Ia mengerjap, berusaha mencerna u
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-22
Baca selengkapnya

BAB 43

Aroma laut yang lembut bercampur dengan harumnya kue yang baru keluar dari oven. Dapur luas dengan dinding putih dan jendela besar yang menghadap ke pantai terlihat seperti lukisan hidup. Dira berdiri di dekat meja dapur, apron bermotif bunga terikat di pinggangnya. Di depannya, Noah duduk di kursi kayu kecil dengan tangan bersedekap, ekspresi di wajah mungilnya penuh perlawanan. “Noah, sayang… coba lihat ini,” Dira berkata sambil mengangkat sepiring kue cokelat hangat yang baru selesai ia panggang. “Ini kue kesukaan Noah. Kalau Noah mau minum obatnya, Mommy janji kue ini milik Noah. Semuanya. Beneran Noah gak mau minum obat?” Noah menatap kue itu sejenak, matanya sedikit berkilau. Tetapi dengan cepat dia menggeleng keras, bibirnya mengerucut. “Enggak mau! Obatnya pahit, Mommy! Noah gak suka!” Dira berjongkok di depan putranya, mencoba untuk tidak kehilangan kesabaran. “Tapi kalau kamu gak minum obat, sakitnya gak akan sembuh-sembuh Sayang. Memangnya Noah gak mau main di pantai
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-23
Baca selengkapnya

BAB 44

Ethan bahkan tidak menyadari kehadirannya. Apa pun yang mengganggu pria itu, ia yakin masalahnya cukup berat. Ia tidak pernah melihat Ethan begitu gelisah sampai-sampai tidak menyadari keadaan di sekelilingnya. Atau mungkin pria itu memang tidak pernah menunjukkannya. Sekarang pun ia bisa melihat kerapuhan singkat itu karena Ethan tidak menyadari ada orang yang memperhatikannya.Ia yakin begitu ia bersuara selubung yang selalu menutupi emosinya akan segera muncul.“Kau baik-baik saja?”Sesaat yang mengerikan Dira melihat kegelapan di sorot mata birunya, tapi kemudian kelegaan menggantikan emosi gelap itu. Dira mengerutkan kening. Apa yang begitu mengganggu Ethan? Akankah Ethan mengatakannya jika ia bertanya?Dira meragukannya. Ethan tidak pernah menceritakan masalahnya bahkan untuk hal yang paling sepele sekalipun.“Kemarilah.”Dira tidak ragu untuk mendekat meski ia melihat tatapan mata pria itu menggelap oleh hasrat. Pandangan mereka tidak pernah lepas sati sama lain. Ia mengitari m
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-23
Baca selengkapnya

BAB 45

“Kau bilang apa?”Ethan baru tiba di kantor, kopi hitam miliknya bahkan belum tersentuh saat Riko memberitahunya kabar buruk tersebut. Mata birunya yang tajam menatap pria bersetelan rapid an kaku itu dengan penuh perhitungan. Riko yang ditatap seperti itu berusaha mempertahankan ketenangannya. Meski itu bukan hal yang mudah mengingat reputasi Ethan yang memang dikenal sebagai sosok dingin dengan mulut tajam.“Berita soal kapal yang mengalami masalah mulai ramai di media local. Tapi ini bukan liputan biasa—narasinya sudah dipelintir. Mereka menulis seolah-olah perusahaan ini tidak kompeten. Beberapa bahkan menyebut insiden ini membahayakan nyawa kru kapal, meskipun itu jelas tidak benar.”Ethan menggertakkan gigitnya. Setelah kapal, sekarang ada yang berusaha mempengaruhi citra perusahannya. Seseorang berusaha menghancurkannya.“Jangan biarkan media mengendalikan narasi itu. panggil tim PR sekarang juga!” perintahnya.Dalam waktu singkat, tim PR yang dipimpin oleh Rachel masuk ke ruan
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-24
Baca selengkapnya

BAB 46

“Brengsek! Aku membayarmu untuk mengatasi masalah itu, Levo, jika dalam dua jam aku tidak mendapat berita memuaskan aku akan menendang bokongmu dan memastikan kau hidup di jalanan!” Ethan melempar ponselnya ke lantai, meninggalkan bunyi nyaring yang memekakkan telinga. Dira terperanjat dan melompat dari tempatnya berdiri. Ia berkedip, menatap Ethan dengan eskrpesi terkejut. Ketegangan memacar dari tubuh Ethan seperti bara api yang siap membakar siapa saja yang mendekat. Rahangnya mengeras, dan napasnya memburu, seolah menahan badai yang hampir meledak dalam dirinya. Dira menelan ludah. Ia tahu Ethan marah besar karena sesuatu. Sayangnya, pria itu tidak mau berbagi dengannya. Sejak tiba di Athena Ethan sudah sibuk bekerja. Pria itu nyaris tidak pernah meninggalkan ruangannya meski cuaca di luar teramat indah untuk diabaikan dan laut keperakan yang amat menakjubkan terlalu sayang untuk dilewatkan. Setelah menidurkan Noah, Dira bergegas memasak untuk makan malam mereka. Saat itulah
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-25
Baca selengkapnya

BAB 47

“Saat itu musim dingin, tidak ada makanan, tidak ada apa pun untuk mengatasi rasa lapar yang kurasakan. Aku berdiri, hanya memandangi orang-orang yang berlalu-lalang. Kupikir saat itu aku akan mati, tapi kemudian seorang pria tua mengenakan apron mendatangiku dan memberi roti yang masih hangat. Hari itu, aku menjadi manusia paling bahagia di dunia. Kurasa sejak saat itu aku jatuh cinta pada dunia memasak.” Dira tersenyum. “Saat melihat orang-orang makan dengan lahap dan wajah mereka bahagia karenanya, aku merasakan kebahagiaan hanya dengan melihatnya.” Kata-kata itu menghantam Ethan seperti gelombang besar. Ia hanya bisa menatap Dira, yang terlihat begitu kecil namun memiliki keberanian untuk mengubah rasa sakitnya menjadi sesuatu yang bermakna. Seumur hidupnya, ia tidak pernah tahu apa arti kelaparan bahkan ketika keluarganya bangkrut ia memiliki cukup dana wali yang membuatnya tidak perlu memusingkan masalah uang. Materi telah mengalir ke dalam hidupnya sejak ia lahir; tak ada kein
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-25
Baca selengkapnya

BAB 48

“Tidak, aku akan melihatnya nanti, kirimkan saja ke surelku. Aku akan lihat apa yang bisa kulakukan.” Ethan mondar-mandir. Air menetes dari rambutnya, jatuh menuruni dadanya yang bidang dan ditumbuhi rambut halus, lalu mengalir ke perutnya yang keras tanpa lemak berlebih, sebelum akhirnya menghilang di balik celana pendeknya yang basah . Teralihkan oleh kekuatan murni yang terpancar dari tubuh Ethan, Dira berjuang keras menarik kepalanya dari pertunjukkan tubuh berotot yang bisa membuat simpul syaraf lumpuh itu.“Kapan? Tidak, seharusnya dua hari yang lalu mereka sudah mendapatkan hasil. Aku akan lihat apa yang bisa mereka dapatkan. Ya, lakukan saja seperti yang sudah direncanakan.” Ethan mematikan teleponnya dan menangkap basah Dira sedang menatapnya. Wanita itu buru-buru memalingkan pandangan saat ia melihat ke mana pandangannya tertuju.“Apa menurutmu kau bisa meninggalkan pekerjaanmu?”Ethan melempar ponselnya ke belakang, kembali duduk di samping Dira. Angin kencang mengirimkan a
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-26
Baca selengkapnya

BAB 49

Ruang privat restoran Athens Capital Hotel memancarkan kemewahan intim yang menggoda. Hanya ada satu meja di tengah ruangan, diterangi lilin-lilin yang berkilau lembut, dikelilingi oleh jendela-jendela besar yang memperlihatkan panorama malam kota Athena. Langit berbintang dan gemerlap lampu-lampu kota menciptakan latar belakang sempurna untuk malam yang dipenuhi dengan suasana romantis. Ethan duduk tegak, mengenakan setelan hitam yang sempurna membalut tubuhnya, sementara matanya menatap wanita di depannya. Brianna, dalam gaun satin merah dengan belahan punggung rendah, tampak seperti mimpi yang bergerak di antara bayang-bayang lilin. Senyumnya memancarkan kepercayaan diri yang nyaris terkesan arogan. “Aku senang, kau menyetujui permintaanku.” Brianna mengedarkan pandangan. Senyum penuh kemenangan terukir di wajahnya. “Ini persis seperti yang ada di bayanganku,” lanjutnya dengan nada menggoda, senyumnya merekah saat wanita itu mengambil gelas anggur dari meja. Ethan mengangkat bah
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-26
Baca selengkapnya

BAB 50

Ada saat-saat ketika Dira benar-benar ingin melarikan diri dan bersembunyi seperti yang dulu ia lakukan. Sekarang, keinginan itu menguasainya dengan begitu hebat hingga sesaat yang menentukan Dira ingin meraih telepon dan memesan tiket pulang. Tempat ini terlalu menyesakkan. Tidak, tempat ini dan segala yang ada di hidupnya begitu menyakitkan, tapi begitu melihat wajah Noah, tidak peduli sebesar apa luka yang harus ia tanggung ia tidak akan sanggup kehilangan putranya.Tidak, harga itu terlalu mahal.Dira menghapus air mata yang membasahi wajahnya. Perlahan ia menunduk dan mencium puncak kepala putranya. Kalau Ethan tidak mau melepaskannya dan Noah mungkin lebih baik jika ia melarikan diri.Lima tahun lalu ia berhasil melakukannya, sekarang pun ia pasti bisa melakukannya.“Jangan.”Dira menghela napas, mengernyit saat rasa sakit menggerogoti dadanya. Ia duduk di kursi pesawat, sepenuhnya mengabaikan pria itu maupun kata-kata yang dia ucapkan.“Jangan coba melarikan diri. Lima tahun la
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-27
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
345678
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status