Home / Romansa / Rahasia Dibalik Kepergian Istriku / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Rahasia Dibalik Kepergian Istriku: Chapter 21 - Chapter 30

73 Chapters

BAB 21

“Noah, Mommy minta—“ “Tidak! Noah tidak mau!” Dira memejamkan matanya, berusaha menekan kesabarannya yang semakin menipis. Ini bukan saatnya kehilangan kendali, terutama tidak di hari ini. Dira menghela napas, berusaha menekan kesabarannya. “Sini, biar Mommy kasih tahu sesuatu,” bujuknya lembut, tapi anak kecil itu tetap bergeming, menolak menuruti perintah Dira. Melihat sikap keras kepala putranya, Dira hanya bisa menghela napas sambil berjalan mendekati putranya. Lewat ekor matanya ia melihat Eri memegang pakaian Noah, tapi ia buru-buru menggeleng. Tidak sekarang, gumamnya tanpa suara. Eri mengangguk, kembali menyembunyikan setelan yang dirancang khusus untuk putranya. Dira berjongkok di dekat Noah, kedua tangannya disilangkan di atas lutut. “Apa Noah tahu kalau Daddy menyiapkan baju itu khusus untuk Noah? Kata Daddy, Noah akan terlihat tampan saat memakainya, persis seperti Daddy.” Noah melirik, tatapannya melunak dan Dira tahu ia sudah mendapatkan kuncinya. Dira duduk di l
last updateLast Updated : 2025-02-11
Read more

BAB 22

Dira buru-buru mengalihkan pandangan, kembali menatap pantulan bayangannya di cermin. Ia mengerut, tidak menemukan apa yang salah dari penampilannya. Suara langkah ringan, namun pasti terdengar di belakangnya. “Tidak menemukan apa yang kurang?” tanya Ethan yang kini berdiri di belakang Dira. Dira menggeleng. Menurutnya gaunnya cukp oke, dan gaya rambutnya juga tidak terlalu buruk, lalu apa yang kurang? “Ini,” jawab Ethan dan saat tangan kapalan yang menjadi saksi atas kerja keras pria itu menyentuh lehernya yang terbuka, Dira merasakan sensasi aneh menggelitik perutnya. Ia menelan ludah, tidak cukup berani untuk bersuara. Ethan mengeluarkan sesuatu dari saku celananya. “Ini akan menyempurnakan penampilanmu.” Dan tanpa bertanya Ethan memasang kalung berlian kecil dengan liontin bintang itu ke lehernya. Dira menyentuhnya, tangannya terasa dingin di kulit lehernya yang panas. Momen keheningan itu terjadi selama beberapa saat lamanya. Dira sama sekali tidak punya keberanian untuk me
last updateLast Updated : 2025-02-12
Read more

BAB 23

“Noah, jangan lari-lari, Sayang, nanti jatuh!” Tetapi, anak kecil itu sama sekali tidak mendengarkan. Dia asyik berlarian ke sana ke mari di antara rerumputan yang ada di depan hotel. Persis seperti dugannya, Noah sama sekali tidak menyukai perhatian yang tiba-tiba terpusat padanya. Sepuluh menit berada di aula, putranya bersikeras ingin keluar, beruntung ia bisa menahan putranya sedikit lebih lama sebelum akhirnya mereka keluar. Dan Dira sama sekali tidak keberatan dengan hal itu. Ruangan itu membuatnya sesak. Panas yang menusuk belakang matanya mengancam menunjukkan air matanya, tapi Dira berhasil menahannya. Ia tidak percaya… tidak ingin percaya dengan apa yang baru saja ia lihat. “Noah, Mommy bilang apa tentang rasa hormat?” gumamnya saat melihat Noah tetap berlarian. Jasnya sudah lepas, menyisakan kemeja putih yang terlihat kotor karena noda makanan. “Baiklah, kalau Noah tidak mau mendengarkan, Mommy akan merajuk.” Ucapan itu rupanya berhasil menarik perhatian bocah 4 tahun
last updateLast Updated : 2025-02-12
Read more

BAB 24

“Aku tidak menuduhmu! Aku melihat sendiri dengan mata kepalaku,” balas Dira. Air matanya mengalir, mengaburkan pandangan, tapi Dira menolak terlihat lemah. Meski kenyataan itu demikian menyakitkan, mengoyak hatinya hingga tercerai berai, tapi Dira menolak menunjukkannya pada Ethan. Laki-laki itu tidak punya hak untuk membuatnya kembali terpuruk.“Kau tahu… tuduhanmu itu benar-benar lucu jika tidak demikian kejam,” tandas Ethan. “Kau tidak hanya menuduhku selingkuh, kau menuduhku tidur dengan wanita yang baru hari ini kutemui, Dira. Apa kau begitu ingin menghancurkan pernikahan kita sampai harus membuat omong kosong menjijikkan seperti itu?” gumamnya muak.“Aku tidak berbohong,” geram Dira.“Brianna wanita yang sudah menikah!” teriak Ethan di depan wajah Dira, sampai membuat wanita itu berjengit. “Dia sudah menikah sejak 5 tahun yang lalu. Apa menurutmu aku serendah itu berselingkuh dengan wanita yang sudah bersuami?”“Kenyatannya aku melihatmu tidur dengannya dan itu cukup membuktikan
last updateLast Updated : 2025-02-13
Read more

BAB 25

“Kau seharusnya tetap menghilang seperti lima tahun yang lalu.”Ucapan itu seperti air es yang disiram ke wajahnya. Dira berbalik, menatap Brianna tajam.“Kau bilang apa?” tanyanya lirih.Brianna mengangkat satu alisnya. ”Kau tahu benar apa yang kukatakan. Kau mau aku mengulangnya?”Dira terhuyung, tubuhnya kehilangan keseimbangan sejenak. Tangannya mencengkeram erat tas yang tergantung di bahunya, seolah itu satu-satunya hal yang bisa mencegahnya agar tidak runtuh.Lima tahun lalu.Pikiran Dira berputar, mencoba mencerna makna dibalik kalimat itu. Itu bukan kalimat asal, melainkan pengakuan. Bahwa Brianna benar-benar wanita yang ada di kamar itu. Wanita yang tidur dengan Ethan.“Jadi benar….” bisiknya, lebih kepada dirinya sendiri. Ia menatap Brianna dengan mata memerah karena amarah. “Jadi sekarang kau mengaku.”Brianna mencebikkan bibirnya. “Kau mau tahu yang lebih mengejutkan?” bisiknya dengan senyum penuh kepuasan. “Gaun yang kukenakan, menurutmu siapa yang memberikannya, Dira?”
last updateLast Updated : 2025-02-13
Read more

BAB 26

“Maaf, Mam, tapi ini perintah langsung dari Tuan Alexander. Saya tidak berani membantahnya.”Dira menghela napas. Seharusnya ia sudah menduganya, tetap saja hal itu mengejutkan. Ia tidak percaya Ethan mampu melakukan itu padanya. “Apa dia benar-benar tidak mau menemuiku? Hanya 5 menit?” tanya Dira lirih, menatap orang kepercayaan Ethan dengan penuh harap. Ia sudah berdebat dengan pria bertubuh besar itu selama setidaknya 10 menit dan sepertinya kesetiaan laki-laki berwajah datar itu sama tingginya dengan menara Burj Khalifa.Pria berbedan tinggi tegap itu mengangguk kaku. “Tuan Alexander tidak ingin diganggu oleh siapapun sekarang, Ma’am.”Dira mencebikkan bibirnya. Jadi, sekarang Ethan mau menghindarinya? Seharusnya ia yang melakukan itu karena Ethan-lah yang bersalah di sini bukan dirinya! Wanita jadi-jadian itu baru saja memberikan bukti yang ia butuhkan dan ia ingin melihat seperti apa reaksi Ethan saat mendengarnya.Apa mungkin laki-laki itu akan tetap menyangkalnya sampai akhir?
last updateLast Updated : 2025-02-14
Read more

BAB 27

Dira tidak langsung menjawab, bukan karena tidak mau tapi karena daerah ini bukan wewenangnya. Ini wilayah pribadi Ethan. Ia bahkan belum pernah kemari sejak dirinya berhenti jadi pelayan pria itu. “Tentu saja Mommy akan tidur di sini.” Ethan yang menjawab, mengambil alih kendali. Dira memberengut. “Kau tidak harus melakukan ini.” “Dia putraku juga. Aku tidak butuh izinmu untuk melakukan apa yang kuinginkan untuknya,” tandasnya. Dira membuang napas kasar. Memangnya apa yang ia harapkan? “Kenapa kau tidak mau menemuiku?” tanyanya bingung. “Seharusnya aku yang marah dan kesal padamu, Ethan, bukan sebaliknya.” Ethan berjalan mengitari ruangan kemudian duduk di sofa. “Itu bukan pembahasan yang ingin kulakukan dengan Noah ada di sini. Aku tidak suka dia melihat kita melakukan konfrontasi.” Dira membenarkan dengan enggan. Mereka berdua menatap Noah yang kini sibuk memainkan lampu tidur di samping ranjang. Anak kecil menggemaskan yang menjadi alasan mereka bertahan di tengah situasi ya
last updateLast Updated : 2025-02-14
Read more

BAB 28

Dira mengambil langkah lebar menuju pintu, tapi Noah lagi-lagi menahannya dengan permintaannya. “Mommy, tidur siang?” Dira mengumpat tanpa suara. Ia terdorong untuk mengatakan “Kali ini Daddy yang akan menidurkanmu, oke?”, tapi takut jika ia mengatakannya Ethan akan berpikir semakin buruk tentangnya. Dira berbalik, tersenyum lebar. “Kita tidur di kamarmu, oke? Mommy akan—“ “Tidak!” “Noah…” Anak kecil itu merengut. Bibirnya mengerucut, kedua tangannya disilangkan di depan dada dengan sikap menantang. “Bagaimana kalau kita tidur di kamar Mommy? Mommy akan—“ “Tidak, Noah mau di sini!” “Noah…” Dira memijit cuping hidungnya, mulai menghitung dalam hati. “Biarkan dia tidur di sini,” potong Ethan. “Lagipula…” Ethan menatap jam tangannya. “Aku akan pergi sebentar lagi.” Dira membuka mulut, tapi sebelum ia sempat mengatakan apa pun, Ethan sudah melenggang pergi. “Dasar pria bodoh!” rutuknya tanpa suara. “Siapa yang bodoh, Mommy?” Deg Tiba-tiba Noah sudah ada di depannya, menata
last updateLast Updated : 2025-02-14
Read more

BAB 29

“Ya, Brianna Anderson, lakukan penyelidikan latar belakangnya dan jadikan ini sebagai prioritas,” ucapnya sebelum mengakhiri sambungan telepon.Ethan berjalan ke kamarnya sambil memijit-mijit belakang bahunya untuk meregangkan otot lehernya yang kaku. Pandangannya jatuh ke luar melewati jendela kaca besar yang menawarkan pemandangan laut lepas, pada langit kemerahan yang di hiasi angin musim panas. Ethan mendesah panjang, sepertinya ia butuh udara segar.Saat tangannya menarik kenop pintu, Ethan mematung dengan apa yang ia lihat. Dira tidur di atas ranjangnya sambil memeluk putra mereka yang juga terlihat sama pulasnya. Wajah keduanya terlihat damai dan tenang.Selama beberapa detik penuh Ethan tidak mampu bergerak, seolah pemandangan Dira tidur di ranjangnya bersama putra mereka menariknya pada satu momen yang mengejutkan sekaligus dirindukan. Ethan tidak bisa menahan diri untuk tidak duduk di tepi ranjang, hanya memandangi Dira dan putra mereka bergantian. Ia menyingkirkan helaian r
last updateLast Updated : 2025-02-16
Read more

BAB 30

“Kurasa kau tidak boleh membuang sampah sembarangan di pantai ini, sebenarnya di tempat lain juga tidak boleh. Tindakanmu bisa mencemari lingkungan dan makhluk hidup di sini akan terancam kehidupannya.”Saat laki-laki itu mendongak, Dira menemukan dirinya terpesona. Matanya yang memikat berkilauan bagai mutiara, kulitnya yang kecokelatan karena terbakar sinar matahari terlihat seperti pertunjukkan keindahan dan garis wajahnya yang sempurna hanya menegaskan ketampanan pria itu.Dira yang biasanya tidak pernah merasakan ketertarikan pada lawan jenis karena terlalu sibuk bekerja merasakan jantungnya berdegup kencang saat memandang pria itu.“Tetapi aku tidak melihat tempat sampah di sini,” ujar pemuda itu lembut.Dira merasakan wajahnya menghangat saat menjawab, “Bukan berarti itu jadi alasan untuk membuang sampah sembarangan.”Senyum yang membuat wanita manapun terpesona, terpahat di wajahnya yang rupawan. Dira tidak sadar kalau ia menahan napas. Kemudian laki-laki itu berdiri dan Dira
last updateLast Updated : 2025-02-16
Read more
PREV
1234568
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status