Home / Romansa / Rahasia Dibalik Kepergian Istriku / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of Rahasia Dibalik Kepergian Istriku: Chapter 31 - Chapter 40

73 Chapters

BAB 31

“Satu-satunya hari di mana aku membiarkan diriku merasa hancur adalah saat kau pergi meninggalkanku.” Dira gelisah. Sudah dua jam dia bergelung di atas tempat tidur dan hanya berguling tanpa daya sementara kantuk yang ia harapkan datang tidak kunjung menyapa. Dira telentang, mata cokelatnya menatap langit-langit kamarnya. Kata-kata Ethan berputar-putar di benaknya, mengganggunya dengan cara yang tidak ia inginkan. Ethan hancur? Apa maksud kalimat itu? Tidak mungkin Ethan merasa buruk saat ia pergi kan? Ethan tidak pernah membiarkan siapapun melukainya. Dinding pertahanan pria itu lebih tinggi dari tembok batu yang mengelilingi kastil kuno, tak ada yang bisa menembusnya. Mustahil Ethan merasa terluka saat ia memutuskan pergi. Kalau iya, kenapa pria itu tidak pernah mencarinya selama 5 tahun kepergiannya? Lalu sekarang ada Brianna. Jika Ethan benar-benar tidak tidur seperti yang dikatakannya—dan ia memercayainya, itu berarti selama 5 tahun kepergian yang dipenuhi dengan perasaan peng
last updateLast Updated : 2025-02-17
Read more

BAB 32

Dira memutuskan untuk mengalihkan pembicaraan. “Apa kau selalu bekerja sampai selarut ini?” “Hanya kalau aku tidak punya hal lain untuk bisa dikerjakan.” “Hal lain?” tanyanya polos tanpa pikir panjang dan begitu kalimat itu lolos dari bibirnya Dira bisa merasakan wajahnya merona. “Ya, ada hal lain yang bisa dilakukan selain bekerja saat malam, Dira.” Kenapa ucapan itu terdengar sangat menggoda sekaligus berbahaya? Ethan tidak mungkin berpikir ia akan menanyakan ‘hal lain’ yang dimaksud pria itu kan? Atmosfer di antara mereka berubah. Ketegangan seksual menari-nari seperti api yang menyentuh kayu bakar, membakar setiap inci ruang di sekitar mereka dengan intensitas yang semakin sulit diabaikan. Dan menilik dari tatapan Ethan yang menggelap ia tahu pria itu juga memikirkan hal yang sama dengannya. Tiba-tiba saja ruangan ini terasa sempit dan menyesakkan. Dira tahu, ini saatnya pergi sebelum segala sesuatunya menjadi tidak terkendali dan berakhir menjadi sesuatu yang akan mereka s
last updateLast Updated : 2025-02-17
Read more

BAB 33

Aku menunggumu di kantor Dira membaca pesan itu dengan kemarahan dan juga kejengkelan yang menusuk. Laki-laki itu memberikan perintah untuknya. Lagi. Seharusnya ia belajar, tapi tidak. Sekali lagi ia jatuh dan kali ini karena kebodohannya yang tidak tertolong. Dengan kasar, Dira menyingkirkan selimut yang membalut tubuhnya, meraih pakaiannya yang berceceran di lantai. Ia perlu memastikan kalau ini tidak akan terulang dan yang harus ia lakukan untuk membentengi dirinya adalah dengan menjauhi pria itu. Dan bagaimana caramu melakukannya? Kalian hidup di atap yang sama. Dewi batinnya yang tidak diharapkan kehadirannya, menatapnya dengan alis terangkat. Dira mengabaikannya. Ia akan menemukan caranya. Harus. Atau semua akan semakin kacau dan tidak terkendali. Dira berjalan ke kamarnya, mandi dan mengganti pakaiannya. Saat menatap cermin, pesan yang ditulis Ethan untuknya kembali membayanginya. Apa yang diinginkan pria itu? Mungkin ini ada hubungannya dengan Brianna? Bagaimanapun, mister
last updateLast Updated : 2025-02-18
Read more

BAB 34

“Mrs. Alexander, silakan langsung masuk. Pak Ethan sudah ada di dalam.” Dira tersenyum canggung pada Riko, masih tidak terbiasa dengan rasa hormat yang ditunjukkan orang-orang padanya, khususnya yang tahu statusnya sebagai istri Ethan. Dira menatap penampilannya, memastikan pakaiannya cukup layak sebelum menarik pintu. Ethan duduk di kursi kekuasaannya dengan latar belakang sinar matahari yang menembus jendela kaca besar di belakangnya, menciptakan bayangan tajam yang menambah aura otoritasnya. Jari-jari tangannya mengetuk permukaan meja dengan irama teratur, sementara tatapannya tetap fokus pada dokumen yang sedang dia baca, penuh dengan keyakinan dan kepercayaan diri. Sinar matahari memantulkan kilauan samar di rambutnya, menegaskan siluetnya yang kokoh, seperti seorang raja yang sedang menimbang langkah berikutnya di medan perang. Dira mematung, tiba-tiba merasa kecil dan tidak diharapkan kehadirannya. “Sampai kapan kau akan berdiri di sana?” Dira tersentak. Bagaimana Ethan t
last updateLast Updated : 2025-02-18
Read more

BAB 35

“Boleh aku memikirkannya lebih dulu?”Ethan mengangguk tanpa berpikir seolah sudah menduga kalau Dira akan mengatakan itu. “Pikirkanlah. Aku bisa menunggu meski bukan orang sabar. Sebentar.”Dira menatap Ethan yang berjalan ke mejanya dan kembali dengan memegang sebuah dokumen. Dira sama sekali tidak punya petunjuk tentang apa yang akan dibahas pria itu lagi. Kerja sama lainnya? Atau perjanjian lainnya?“Ini,” ujarnya, mendorong dokumen tersebut pada Dira.“Apa ini?” tanyanya waswas, sebelum membuka dokumen tersebut.“Itu daftar nama-nama sekolah untuk Noah mengingat sebentar lagi dia akan memasuki usia TK, kupikir bagus jika kita memiliki beberapa pilihan.”Mulut Dira mendadak kering. Sesuatu membuat kerongkongannya tiba-tiba tersumbat. Ia memandang Ethan. “Tapi… waktu itu kau bilang…”Ethan mengangguk. “Kita bisa membatalkannya kapan saja. Kau bilang aku tidak melibatkanmu, dan itu benar. Aku terbiasa membuat keputusan untuk apa pun, tapi sekarang itu tidak bisa terjadi karena Noah
last updateLast Updated : 2025-02-19
Read more

BAB 36

Brianna Demetri Dira mengetikkan nama itu di mesin pencari dan dalam sekejap hasil yang ia tunggu muncul. Dira membaca dengan cermat, satu persatu, tidak ingin melewatkan apa pun. Jika Ethan sampai membutuhkan bantuan untuk menyelidiki Brianna berarti ada yang tidak beres. Dan apa pun yang tidak beres tidak pernah berarti hal baik. “Menikah dengan Leonidas Demetri setelah keduanya berkencan selama 3 bulan…” Dira terhenyak. Kata-kata itu seolah menghantamnya. Ia menegakkan tubuhnya, hanya memandang laptop miliknya tanpa suara. Ia dan Ethan memutuskan menikah saat mereka baru berkencan 3 bulan. Segalanya terasa sempurna saat itu. Gairah dan ketertarikan seksual yang menyelubingi mereka cukup untuk membakar sekeliling. Mereka merasa hidup, tidak ada yang lebih penting daripada gairah yang meledak-ledak. Mereka tidak pernah berhenti saling menyentuh. Dira pikir itu cukup sampai ia sadar betapa salah dan naif pemikiran itu. Dira menggeleng, mengusir pemikiran tentang pernikahannya dan
last updateLast Updated : 2025-02-20
Read more

BAB 37

Senja wanita ceria dan banyak bicara, bukan berarti ia mengeluhkan hal itu. Ia menyukainya terutama karena Senja menceritakan hal-hal menarik yang ia rindukan dari negara tempatnya tumbuh besar sebelum memutuskan bermigrasi. “Di mana kita bisa melakukan yoga dan massage di tempat ini?” tanya Senja suatu kali saat mereka menyusuri jalanan Kerkira sambil menikmati pemandangan yang ditawarkan Saroko Square. Langit cerah dengan awan putih bersih dan cahaya matahari di musim panas. Dira memandang Senja, tersenyum. “Ada tempat menarik untuk itu, tidak jauh dari sini. Kita hanya perlu berjalan selama 5 menit,” tuturnya. Mata Senja berbinar. “Bagus. Kita bisa melakukan yoga, tunggu, apa kau melakukannya? Aku tidak ingin melakukan sesuatu yang tidak kau sukai.” Pernyataan sederhana itu membuatnya tersentuh. Dira tersenyum tipis. “Aku pernah melakukannya, setidaknya dulu.” Senja mengibaskan tangannya. “Tidak masalah. Aku mengalami hal yang sama, hanya saja sekarang aku membutuhkannya, teru
last updateLast Updated : 2025-02-20
Read more

BAB 38

Ruang rapat terasa begitu mencekam dan menakutkan. Langit biru dan laut Ionia yang memantul dari dinding kaca seolah tidak cukup untuk menenangkan para eksekutif yang duduk di sekitar meja panjang. Ethan Alexander berdiri di ujung meja, posturnya tegap dan penuh dominasi, sementara ekspresinya sedingin baja. Tatapan matanya yang tajam menusuk membuat ruangan terasa dingin membekukan. “Jadi, mari kita ulang,” katanya, suaranya rendah, namun tegas, seperti ancaman yang tidak perlu diterjemahkan. “Mesin utama Grecia rusak di tengah perjalanan menuju pelabuhan Singapura. Kita kehilangan waktu, uang, reputasi, dan kepercayaan klien.” Tatapannya menyapu ruangan, membuat nyali ciut hingga titik terendah. “Dan kalian di sini—sekelompok orang yang kubayar mahal—bahkan tidak bisa memberi solusi yang layak?” Salah satu kepala teknisi, pria dengan kemeja yang mulai basah oleh keringat, memberanikan diri menjawab. “Ethan, masalahnya pada komponen poros engkol mesin. Kerusakannya lebih parah d
last updateLast Updated : 2025-02-21
Read more

BAB 39

“Leonidas mengatakan suamimu setuju menyewa kapal pesiarnya untuk kami. Kutebak, kali ini kau juga akan ikut andil?” Dira menatap kopinya tanpa minat. Hilang sudah kesenangan yang ia rasakan beberapa saat lalu. Suasana kafe Coconela seharusnya menawarkan kenyamanan, tapi dengan Brianna duduk di depannya? Dira bersyukur ia bisa menahan diri untuk tidak mencakar wanita berambut merah itu. Senja yang duduk di sampingnya dengan bijak memutuskan menjadi pendengar. “Kurasa bukan urusanmu apa yang akan kulakukan. Sejak kapan kegiatanku menarik minatmu, Brianna?’ Brianna mengaduk-aduk minumannya. Sudut mulutnya melengkung membentuk senyuman. “Bagaimana rasanya berada di bawah bayang-bayang suamimu? Setelah apa yang kami lakukan, kau memutuskan untuk tetap bertahan?” Brianna bersandar ke kursinya. Senyumnya mengandung ejekan. “Godaan uang memang bisa mengaburkan kesetiaan.” Dira mengepalkan tangannya di bawah meja. “Kurasa seperti itu. Uang memang tawaran yang sangat menggoda,” balasnya,
last updateLast Updated : 2025-02-21
Read more

BAB 40

Dengan jantung berdebar Dira berjalan ke kamarnya, sedikit jengkel karena perintah tidak masuk akal Ethan. Pekerjaan menumpuk? Sejak kapan ia punya pekerjaan menumpuk? Dira membuka pintu kamarnya, berharap menemukan sesuatu yang berbeda yang akan menghapus rasa penasarannya.Tidak ada yang aneh. Dira menutup pintu di kamarnya, mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru ruangan hingga pandangannya jatuh tertumbuk pada kertas yang ada di atas meja dekat tempat tidurnya.Dira meletakkan tasnya begitu saja. Ia tidak bisa menyingkirkan firasat buruk yang tiba-tiba menyelinap. Apa itu perjanjian lain yang harus ia sepakati? Dira meraihnya dengan tangan sedikit gemetar, membuka dan membaca halaman demi halaman. Satu detik menjadi satu menit dan akhirnya tiga puluh menit berlalu, tapi Dira masih tidak bisa memahami apa maksud Ethan dengan memberikan ini padanya.“Kau sudah baca?”Dira mendongak, menatap Ethan yang berdiri dengan tangan bersedekap. Pintu di belakangnya sudah di tutup.“Aku tidak
last updateLast Updated : 2025-02-21
Read more
PREV
1234568
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status