Share

BAB 22

Penulis: Aphrodite
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-12 22:33:44

Dira buru-buru mengalihkan pandangan, kembali menatap pantulan bayangannya di cermin. Ia mengerut, tidak menemukan apa yang salah dari penampilannya. Suara langkah ringan, namun pasti terdengar di belakangnya.

“Tidak menemukan apa yang kurang?” tanya Ethan yang kini berdiri di belakang Dira.

Dira menggeleng. Menurutnya gaunnya cukp oke, dan gaya rambutnya juga tidak terlalu buruk, lalu apa yang kurang?

“Ini,” jawab Ethan dan saat tangan kapalan yang menjadi saksi atas kerja keras pria itu menyentuh lehernya yang terbuka, Dira merasakan sensasi aneh menggelitik perutnya. Ia menelan ludah, tidak cukup berani untuk bersuara.

Ethan mengeluarkan sesuatu dari saku celananya.

“Ini akan menyempurnakan penampilanmu.” Dan tanpa bertanya Ethan memasang kalung berlian kecil dengan liontin bintang itu ke lehernya. Dira menyentuhnya, tangannya terasa dingin di kulit lehernya yang panas.

Momen keheningan itu terjadi selama beberapa saat lamanya. Dira sama sekali tidak punya keberanian untuk me
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Rahasia Dibalik Kepergian Istriku   BAB 23

    “Noah, jangan lari-lari, Sayang, nanti jatuh!” Tetapi, anak kecil itu sama sekali tidak mendengarkan. Dia asyik berlarian ke sana ke mari di antara rerumputan yang ada di depan hotel. Persis seperti dugannya, Noah sama sekali tidak menyukai perhatian yang tiba-tiba terpusat padanya. Sepuluh menit berada di aula, putranya bersikeras ingin keluar, beruntung ia bisa menahan putranya sedikit lebih lama sebelum akhirnya mereka keluar. Dan Dira sama sekali tidak keberatan dengan hal itu. Ruangan itu membuatnya sesak. Panas yang menusuk belakang matanya mengancam menunjukkan air matanya, tapi Dira berhasil menahannya. Ia tidak percaya… tidak ingin percaya dengan apa yang baru saja ia lihat. “Noah, Mommy bilang apa tentang rasa hormat?” gumamnya saat melihat Noah tetap berlarian. Jasnya sudah lepas, menyisakan kemeja putih yang terlihat kotor karena noda makanan. “Baiklah, kalau Noah tidak mau mendengarkan, Mommy akan merajuk.” Ucapan itu rupanya berhasil menarik perhatian bocah 4 tahun

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-12
  • Rahasia Dibalik Kepergian Istriku   BAB 24

    “Aku tidak menuduhmu! Aku melihat sendiri dengan mata kepalaku,” balas Dira. Air matanya mengalir, mengaburkan pandangan, tapi Dira menolak terlihat lemah. Meski kenyataan itu demikian menyakitkan, mengoyak hatinya hingga tercerai berai, tapi Dira menolak menunjukkannya pada Ethan. Laki-laki itu tidak punya hak untuk membuatnya kembali terpuruk.“Kau tahu… tuduhanmu itu benar-benar lucu jika tidak demikian kejam,” tandas Ethan. “Kau tidak hanya menuduhku selingkuh, kau menuduhku tidur dengan wanita yang baru hari ini kutemui, Dira. Apa kau begitu ingin menghancurkan pernikahan kita sampai harus membuat omong kosong menjijikkan seperti itu?” gumamnya muak.“Aku tidak berbohong,” geram Dira.“Brianna wanita yang sudah menikah!” teriak Ethan di depan wajah Dira, sampai membuat wanita itu berjengit. “Dia sudah menikah sejak 5 tahun yang lalu. Apa menurutmu aku serendah itu berselingkuh dengan wanita yang sudah bersuami?”“Kenyatannya aku melihatmu tidur dengannya dan itu cukup membuktikan

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-13
  • Rahasia Dibalik Kepergian Istriku   BAB 25

    “Kau seharusnya tetap menghilang seperti lima tahun yang lalu.”Ucapan itu seperti air es yang disiram ke wajahnya. Dira berbalik, menatap Brianna tajam.“Kau bilang apa?” tanyanya lirih.Brianna mengangkat satu alisnya. ”Kau tahu benar apa yang kukatakan. Kau mau aku mengulangnya?”Dira terhuyung, tubuhnya kehilangan keseimbangan sejenak. Tangannya mencengkeram erat tas yang tergantung di bahunya, seolah itu satu-satunya hal yang bisa mencegahnya agar tidak runtuh.Lima tahun lalu.Pikiran Dira berputar, mencoba mencerna makna dibalik kalimat itu. Itu bukan kalimat asal, melainkan pengakuan. Bahwa Brianna benar-benar wanita yang ada di kamar itu. Wanita yang tidur dengan Ethan.“Jadi benar….” bisiknya, lebih kepada dirinya sendiri. Ia menatap Brianna dengan mata memerah karena amarah. “Jadi sekarang kau mengaku.”Brianna mencebikkan bibirnya. “Kau mau tahu yang lebih mengejutkan?” bisiknya dengan senyum penuh kepuasan. “Gaun yang kukenakan, menurutmu siapa yang memberikannya, Dira?”

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-13
  • Rahasia Dibalik Kepergian Istriku   BAB 26

    “Maaf, Mam, tapi ini perintah langsung dari Tuan Alexander. Saya tidak berani membantahnya.”Dira menghela napas. Seharusnya ia sudah menduganya, tetap saja hal itu mengejutkan. Ia tidak percaya Ethan mampu melakukan itu padanya. “Apa dia benar-benar tidak mau menemuiku? Hanya 5 menit?” tanya Dira lirih, menatap orang kepercayaan Ethan dengan penuh harap. Ia sudah berdebat dengan pria bertubuh besar itu selama setidaknya 10 menit dan sepertinya kesetiaan laki-laki berwajah datar itu sama tingginya dengan menara Burj Khalifa.Pria berbedan tinggi tegap itu mengangguk kaku. “Tuan Alexander tidak ingin diganggu oleh siapapun sekarang, Ma’am.”Dira mencebikkan bibirnya. Jadi, sekarang Ethan mau menghindarinya? Seharusnya ia yang melakukan itu karena Ethan-lah yang bersalah di sini bukan dirinya! Wanita jadi-jadian itu baru saja memberikan bukti yang ia butuhkan dan ia ingin melihat seperti apa reaksi Ethan saat mendengarnya.Apa mungkin laki-laki itu akan tetap menyangkalnya sampai akhir?

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-14
  • Rahasia Dibalik Kepergian Istriku   BAB 27

    Dira tidak langsung menjawab, bukan karena tidak mau tapi karena daerah ini bukan wewenangnya. Ini wilayah pribadi Ethan. Ia bahkan belum pernah kemari sejak dirinya berhenti jadi pelayan pria itu. “Tentu saja Mommy akan tidur di sini.” Ethan yang menjawab, mengambil alih kendali. Dira memberengut. “Kau tidak harus melakukan ini.” “Dia putraku juga. Aku tidak butuh izinmu untuk melakukan apa yang kuinginkan untuknya,” tandasnya. Dira membuang napas kasar. Memangnya apa yang ia harapkan? “Kenapa kau tidak mau menemuiku?” tanyanya bingung. “Seharusnya aku yang marah dan kesal padamu, Ethan, bukan sebaliknya.” Ethan berjalan mengitari ruangan kemudian duduk di sofa. “Itu bukan pembahasan yang ingin kulakukan dengan Noah ada di sini. Aku tidak suka dia melihat kita melakukan konfrontasi.” Dira membenarkan dengan enggan. Mereka berdua menatap Noah yang kini sibuk memainkan lampu tidur di samping ranjang. Anak kecil menggemaskan yang menjadi alasan mereka bertahan di tengah situasi ya

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-14
  • Rahasia Dibalik Kepergian Istriku   BAB 28

    Dira mengambil langkah lebar menuju pintu, tapi Noah lagi-lagi menahannya dengan permintaannya. “Mommy, tidur siang?” Dira mengumpat tanpa suara. Ia terdorong untuk mengatakan “Kali ini Daddy yang akan menidurkanmu, oke?”, tapi takut jika ia mengatakannya Ethan akan berpikir semakin buruk tentangnya. Dira berbalik, tersenyum lebar. “Kita tidur di kamarmu, oke? Mommy akan—“ “Tidak!” “Noah…” Anak kecil itu merengut. Bibirnya mengerucut, kedua tangannya disilangkan di depan dada dengan sikap menantang. “Bagaimana kalau kita tidur di kamar Mommy? Mommy akan—“ “Tidak, Noah mau di sini!” “Noah…” Dira memijit cuping hidungnya, mulai menghitung dalam hati. “Biarkan dia tidur di sini,” potong Ethan. “Lagipula…” Ethan menatap jam tangannya. “Aku akan pergi sebentar lagi.” Dira membuka mulut, tapi sebelum ia sempat mengatakan apa pun, Ethan sudah melenggang pergi. “Dasar pria bodoh!” rutuknya tanpa suara. “Siapa yang bodoh, Mommy?” Deg Tiba-tiba Noah sudah ada di depannya, menata

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-14
  • Rahasia Dibalik Kepergian Istriku   BAB 29

    “Ya, Brianna Anderson, lakukan penyelidikan latar belakangnya dan jadikan ini sebagai prioritas,” ucapnya sebelum mengakhiri sambungan telepon.Ethan berjalan ke kamarnya sambil memijit-mijit belakang bahunya untuk meregangkan otot lehernya yang kaku. Pandangannya jatuh ke luar melewati jendela kaca besar yang menawarkan pemandangan laut lepas, pada langit kemerahan yang di hiasi angin musim panas. Ethan mendesah panjang, sepertinya ia butuh udara segar.Saat tangannya menarik kenop pintu, Ethan mematung dengan apa yang ia lihat. Dira tidur di atas ranjangnya sambil memeluk putra mereka yang juga terlihat sama pulasnya. Wajah keduanya terlihat damai dan tenang.Selama beberapa detik penuh Ethan tidak mampu bergerak, seolah pemandangan Dira tidur di ranjangnya bersama putra mereka menariknya pada satu momen yang mengejutkan sekaligus dirindukan. Ethan tidak bisa menahan diri untuk tidak duduk di tepi ranjang, hanya memandangi Dira dan putra mereka bergantian. Ia menyingkirkan helaian r

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-16
  • Rahasia Dibalik Kepergian Istriku   BAB 30

    “Kurasa kau tidak boleh membuang sampah sembarangan di pantai ini, sebenarnya di tempat lain juga tidak boleh. Tindakanmu bisa mencemari lingkungan dan makhluk hidup di sini akan terancam kehidupannya.”Saat laki-laki itu mendongak, Dira menemukan dirinya terpesona. Matanya yang memikat berkilauan bagai mutiara, kulitnya yang kecokelatan karena terbakar sinar matahari terlihat seperti pertunjukkan keindahan dan garis wajahnya yang sempurna hanya menegaskan ketampanan pria itu.Dira yang biasanya tidak pernah merasakan ketertarikan pada lawan jenis karena terlalu sibuk bekerja merasakan jantungnya berdegup kencang saat memandang pria itu.“Tetapi aku tidak melihat tempat sampah di sini,” ujar pemuda itu lembut.Dira merasakan wajahnya menghangat saat menjawab, “Bukan berarti itu jadi alasan untuk membuang sampah sembarangan.”Senyum yang membuat wanita manapun terpesona, terpahat di wajahnya yang rupawan. Dira tidak sadar kalau ia menahan napas. Kemudian laki-laki itu berdiri dan Dira

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-16

Bab terbaru

  • Rahasia Dibalik Kepergian Istriku   BAB 73

    “Jangan mengulangi itu lagi, Dira, kau hampir membuatku terkena serangan jantung.”“Maaf,” ucapnya mencoba terdengar menyesal, tapi Ethan tahu ia sama sekali tidak menyesal melakukannya. Ia meringis saat merasakan kakinya berdenyut menyakitkan. Sial, ternyata rasanya benar-benar sakit. Saat pandangannya bersibobrok dengan Ethan, pria itu sedang menatapnya dengan kedua alis terangkat. Tatapannya seolah mengatakan “Kau seharusnya tahu kalau ini akan terjadi.”“Aku melihatnya tergelincir, Ethan. Aku tidak mungkin hanya melihat dan menontonnya. Dia hanya anak kecil,” ujarnya mencoba membela diri.“Lain kali, sebelum mencoba menolong orang lain, pastikan orang yang kau tolong benar-benar membutuhkan bantuanmu. Dari yang kulihat anak itu hanya bermain-main dan ingin mengerjai orang tuanya.”Wajah Dira memerah karena malu. Itu benar. Anak yang ia tolong karena ia pikir tergelincir ternyata hanya berpura-pura terjatuh untuk menarik perhatian orang tuanya. Sekarang rasa sakit di pergelangan ka

  • Rahasia Dibalik Kepergian Istriku   BAB 72

    Ethan meletakkan tangan di lutut Dira. “Ada banyak hal yang terjadi itu benar. Ada banyak kenangan yang dilupakan itu juga benar, Angel, tapi bukan berarti kau menyedihkan seperti yang kau pikirkan.” “Apa aku melupakan sesuatu yang penting? Apa kita…” ujar Dira seolah tidak mendengarkan ucapan Ethan. Dira menelan ludah. “Kita tidak… maksudku… apa selama lima tahun kita…” Dira mengedarkan pandangan seperti orang yang sedang mencari petunjuk. Ethan tahu apa yang sedang dicari istrinya, tapi ia menolak mengatakannya. Nanti, jika waktunya tepat Dira sendiri yang akan menemukan jawabannya. “Jawaban dari pertanyaan itu ada di sini,” dengan lembut Ethan menyentuh dada Dira, tepat di mana jantungnya berdetak. “Dan di sini.” lanjut Ethan saat menyentuh kepala Dira. “Suatu hari nanti kau akan mengingatnya, tapi tidak perlu memasakan diri, Angel. Kita akan melakukannya dengan pelan-pelan.” “Banyak hal yang bisa terjadi selama lima tahun Ethan.” “Aku tahu.” “Dan menyadari kalau aku tidak

  • Rahasia Dibalik Kepergian Istriku   BAB 71

    Pertanyaan itu seharusnya tidak mengejutkan karena bagaimana pun Ethan sudah mengantisipasinya. Suatu saat Dira pasti akan menyadarinya. Ia tidak bisa menyembunyikan hal itu selamanya. Lima tahun bukan waktu yang singkat. Banyak perubahan yang bisa terjadi dalam waktu itu. Meski begitu, tetap saja Ethan tidak menyangka Dira akan menyadarinya secepat ini. “Kapan kau menyadarinya?” Dira mengubah posisinya. Ia duduk menyamping agar bisa melihat Ethan sepenuhnya. “Dalam perjalanan kemari. Ada banyak hal yang telah berubah begitu aku sadar. Selain itu… aku melihat kalender.” Ethan mengumpat dalam hati. Tentu saja Dira akan melakukannya. “Mau menceritakan apa yang sebenarnya terjadi?” dira menatap Ethan dengan alis terangkat. Ethan berdeham sebelum menjawab, seolah ia sedang memilah kata-kata yang akan keluar dari mulutnya. “Ada insiden yang membuatmu kehilangan sebagian ingatanmu. Dokter menyebutnya amnesia disosiatif.” “Insiden? Semacam kecelakaan?” Dira menarik ponsel dari meja.

  • Rahasia Dibalik Kepergian Istriku   BAB 70

    “Terima kasih!” Ethan mengedikkan bahunya. “Bukan masalah. Sekarang berikan laptopnya karena aku harus bekerja.” Dira menyipitkan matanya. “Bukan untuk memesan tiket?” Ethan tertawa. “Tentu saja aku juga akan memesan tiket. Kita hanya 2 hari di sini. Bagaimana pun, lebih cepat memesan tiket lebih baik untuk kita. Lagipula, Riko harus diberi pekerjaan.” “Riko? Siapa Riko?” Ethan mengutuk dirinya sendiri setelah Dira bertanya. “Sekretarisku,” balasnya pendek. Dira mengangkat bahunya, menyerahkan laptop milik Ethan. “Silakan bekerja Tuan, sementara kau berkutat dengan benda menyedihkan itu, aku akan melihat apa yang bisa dimasak. Kau mau apa? Meski tidak terlalu ahli, beberapa masakanku patut diacungi jempol.” Tatapan mata Ethan melembut. “Buatlah kejutan untukku.” *** Setelah menyelesaikan pekerjaannya, Ethan berjalan ke dapur, langkahnya nyaris tenggelam oleh alunan lembut lagu Perfect dari Ed Sheeran yang mengalun dari speaker kecil di sudut ruangan. Suara lembut mengi

  • Rahasia Dibalik Kepergian Istriku   BAB 69

    “Ethan, kita baru saja sampai di tempat ini. Kita tidak bisa pergi begitu saja,” ujar Dira begitu mereka masuk ke dalam rumah. “Sebenarnya bisa. Kita hanya perlu naik kapal feri, pergi ke stasiun Hallstatt Bahnhof lalu ke stasiun Attanang yang akan membawa kita ke Wina setelah itu—“ “Aku tidak mau dengar!” potong Dira sambil menutup telinga dengan kedua tangannya. Matanya melebar karena kesal. “Sebenarnya apa yang salah? Sebelumnya kita baik-baik saja di tempat ini, lalu tiba-tiba kau ingin pergi dari sini. Apa yang terjadi?” tanyanya dengan nada menyelidik. Keinginan untuk pergi secepatnya dari tempat ini terasa menggelikan. Dorongan apa yang mendasari keinginan itu? Dira berusaha mencari alasannya dan satu-satunya kesimpulan yang bisa ia dapatkan adalah… “Apa ini karena anak-anak itu?” tebaknya. Ethan berubah setelah bertemu anak-anak tadi, tapi tidak mungkin itu alasannya 'kan? Ethan memunggunginya. Suaminya yang tampan dan misterius kini sedang berkutat dengan laptopnya.

  • Rahasia Dibalik Kepergian Istriku   BAB 68

    “Leo, pastikan dia tidak pernah hilang dari pandanganmu. Sekali aku menemukannya, aku tidak akan melepaskannya dan saat itu terjadi, kau tahu apa yang akan kulakukan. Aku tidak akan meminta izinmu untuk itu.” Ethan memastikan poselnya tepat saat suara Dira terdengar. “Aku mau keluar.” Ethan menatap keluar lewat jendela besar rumah mereka. Ketidaksetujuan terang-terangn terlihat di wajahnya yang tampan dan mulai ditumbuhi rambut halus. “Suhu di luaran saat ini -4°C, Dira. Kau akan membuat dirimu sendiri kedinginan.” Dira mengikuti arah pandang Ethan. “Ini bukan musim dingin pertamaku, Ethan. Aku bisa menghadapinya. Ingat, aku pernah mengalami yang lebih buruk dari ini.” “Kau baru keluar dari rumah sakit, Dira. Aku tidak mau kau sakit dan jangan coba-coba me—“ Ethan belum menyelesaikan kata-katanya saat Dira berlari keluar dengan tawanya yang renyah. Ia melemparkan tatapan penuh arti pada Ethan sebelum menarik pintu dan menutupnya. Ethan mendesah panjang, memilih untuk menyerah.

  • Rahasia Dibalik Kepergian Istriku   BAB 67

    Pagi pertama di Hallstatt terasa begitu tenang. Udara dingin menusuk kulit, namun keindahan tempat itu seolah menghangatkan hati Dira. Senyum simpul bermain di wajahnya mana kala sepasang visual tajamnya menatap lurus ke depan. Ia berdiri di balkon rumah mereka, memandangi pemandangan menakjubkan di depannya. Danau yang tenang memantulkan bayangan pegunungan berselimut salju, sementara rumah-rumah bergaya tradisional Austria berdiri anggun di sekelilingnya. Perjalanan selama 7 jam lebih terbayarkan dengan keindahan yang menyambut mereka. Rumah mereka terbuat dari kayu dengan jendela besar yang menghadap langsung ke danau. Dira menyentuh bingkai jendela, merasakan tekstur kayu tua yang kokoh. Ada sesuatu yang menenangkan dari tempat ini—seolah membawa kehangatan meski berada di tengah dinginnya musim salju. “Indah sekali,” gumamnya tanpa sadar. Keindahan tempat ini tak terbantahkan, tapi tetap saja, ada sesuatu yang terasa janggal. Mengapa mereka tiba-tiba pindah ke sini? Ethan pri

  • Rahasia Dibalik Kepergian Istriku   BAB 66

    Seolah mendengar pertanyaannya, tiba-tiba tubuh Dira bergerak pelan. Kelopak matanya bergetar, sebelum akhirnya terbuka perlahan. Ethan segera bangkit dari kursinya, mendekat dengan hati-hati. “Dira…” panggil Ethan lembut, menahan napasnya sejenak, menatap Dira penuh harap. Dira menoleh perlahan ke arah suara itu, wajahnya terlihat bingung dan lemah. Dia mengerjap beberapa kali, berusaha memahami di mana dia berada. Pandangannya menyapu ruangan putih itu, hingga akhirnya bertemu dengan wajah Ethan yang menatapnya dengan wajah campuran rasa lega dan kecemasan. “Ethan…” bisik Dira pelan, suaranya serak. Ethan yang tidak bisa menahan kelegaan yang menyelubunginya menunduk untuk mencium kening istrinya. Setelahnya ia mendaratkan kecupan singkat di bibir tipis Dira yang dingin. “Aku mencemaskanmu,” bisiknya parau. Dira menoleh, terlihat bingung, seolah pernyataan Ethan terlalu sulit untuk dicerna. Tautan alisnya menyatu. “Kenapa aku di rumah sakit? Bagaimana dengan pesta pernikahan

  • Rahasia Dibalik Kepergian Istriku   BAB 65

    Ethan berdiri di luar ruang rumah sakit tempat Dira dirawat. Suasana di sekitar rumah sakit terasa begitu sepi, begitu pekat dengan aroma kesedihan. Ethan berkali-kali mengusap belakang kepalanya, merasa lemah sekaligus frustrasi. Perasaan kosong dalam dirinya begitu menguasai. Duka karena kehilangan putranya menggegogoti jiwanya. Ia sungguh berharap semua tragedi ini hanya mimpi buruk, tapi aroma obat-obatan dan tubuh Dira yang masih terbaring di rumah sakit dengan keras menamparnya, menariknya pada realita yang sama sekali tidak siap ia hadapi. Di hadapannya, dua polisi berdiri tegak, wajah mereka tampak serius saat memeriksa dokumen dan mencatat keterangan dari Ethan. Polisi pertama, seorang pria paruh baya, bertanya dengan lembut, berusaha tidak menambah beban berat yang harus ditanggung Ethan. “Saudara Ethan, kami telah menemukan bukti yang cukup kuat mengenai keterlibatan Brianna dan Eri dalam kejadian ini. Mereka akan segera ditangkap. Segera, kami akan menetapkan mereka dala

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status