Semua Bab Rahasia Dibalik Kepergian Istriku: Bab 101 - Bab 110

133 Bab

BAB 101

Ethan mencium Dira, kali ini tanpa keraguan, tanpa kebimbangan. Ciuman dalam, penuh rasa, tidak lagi menahan diri seakan ingin menghapus segala ketakutan yang selama ini menghalangi mereka. Dira membalasnya dengan kekuatan yang sama besarnya. Tangannya merayap ke tengkuk Ethan, jari-jarinya menyusup ke rambutnya, membuat Ethan semakin tenggelam dalam perasaan yang menyesakkan dadanya. Ia ingin lebih dekat. Lebih dalam. Tapi di sela napas mereka yang memburu, Ethan menyadari sesuatu. Dira masih mengigil. Bukan hanya karena air yang masih menetes dari rambut dan tubuhnya, tapi karena emosi yang membuncah begitu kuat di antara mereka. Dengan enggan Ethan menarik diri, menempelkan dahi mereka, berusaha mengatur napasnya yang kacau. “Kau kedinginan.” Dira memejamkan mata seolah enggan membiarkan momen ini berakhir. Tapi Ethan merasakan bagaimana tubuhnya benar-benar mengigil. Tanpa berkata-kata, Ethan meraih handuk yang tergantung di dekat wastafel dan membungkus tubuh Dira dengan hati
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-21
Baca selengkapnya

BAB 102

Cahaya matahari pagi menyelinap masuk melalui celah tirai, membelai wajah Dira yang masih berselimut kehangatan. Ia mengedipkan mata, perlahan tersadar dari tidurnya, dan detik berikutnya, pandangannya jatuh pada sosok Ethan yang terlelap di sampingnya. Wajah pria itu tampak begitu damai—sesuatu yang jarang Dira lihat sebelumnya. Garis-garis tegas di wajahnya melunak, napasnya teratur, dan seakan-akan untuk pertama kalinya, Ethan benar-benar membiarkan dirinya beristirahat. Senyum kecil tersungging di bibir Dira. Ia menggeser tubuhnya perlahan, jari-jarinya tanpa sadar ingin menyusuri garis rahang Ethan, tapi tepat saat itu, suara getaran ponsel memecah keheningan. Dira melirik ke meja samping tempat tidur. Nama “Marcus” terpampang di layar. COO perusahaan Ethan. Dira melirik Ethan yang masih tertidur nyenyak, lalu setelah mempertimbangkannya selama beberapa detik, memutuskan untuk mengambil alih situasi. Ia meraih benda pipih itu dan menjawab panggilan. “Halo?” Ada jeda di ujung
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-22
Baca selengkapnya

BAB 103

“Ethan!”Ethan yang sibuk dengan pekerjaannya mendongak begitu mendengar suara istrinya. Kepala Dira muncul dari balik pintu, menatapnya dengan senyum yang menghangatkan.Ethan menatapnya dari balik kacamatanya. “Ada apa?”“Aku mau pergi.”Ethan tidak langsung menjawab. Nada yang digunakan Dira menggelitik rasa penasarannya. “Sendiri?”“Ya.” Tapi Dira tidak memandangnya saat menjawab pertanyaannya.“Kemarilah,” undangnya lembut.Dira menyipitkan mata, menatapnya penuh curiga. “Apa? apa kau akan membujukku untuk tetap tinggal? Aku tidak akan lama, Ethan, hanya sebentar.” Dira berjalan masuk, mengitari meja dan berdiri di hadapan Ethan.“Kenapa kau terlihat gugup? Apa kau menyembunyikan sesuatu?”“Kau, apa kau bisa membaca pikiranku atau apa?” tanyanya terkejut. “Kau ini menakutkan sekali.”Ethan menahan senyumnya. Itu kata-kata yang dulu selalu diucapkan Dira setiap kali ia mengatakan sesuatu yang mengejutkan wanita itu. Apa Dira benar-benar tidak sadar kalau wajahnya ekspresif? atau m
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-23
Baca selengkapnya

BAB 104

Kenapa Dira tidak mengangkat teleponnya? Ethan mulai merasakan kecemasan menyusup dalam dadanya. Ini tidak biasa. Dira selalu mengangkat teleponnya, kecuali terjadi sesuatu pada istrinya. Sekali lagi, ia berusaha menghubungi Dira, tapi hasilnya tetap nihil. Apa mungkin Dira masih bersama Marie?Ethan kembali menyentuh layar ponselnya, kali ini bukan untuk menghubungi Dira melainkan Marie. Sebelum ia sempat melakukannya terdengar suara pintu yang dibuka, membuat Ethan tertegun. Perlahan, sudut mulutnya terangkat ke atas. Ethan melempar ponselnya begitu saja dan bergegas keluar untuk melihat. Hanya satu orang yang bisa masuk ke kamar ini.“Dira,” serunya.Dira yang sedang melepas sepatunya mengangkat kepalanya untuk menatap Ethan. “Apa kau sudah makan?” tanyanya lembut. “Maaf, aku pasti pergi terlalu lama. Aku akan melihat—“Ethan menarik Dira ke pelukannya, mengejutkan wanita itu.“Ethan, apa yang terjadi?” Dira berusaha menarik diri, tapi pelukan Ethan semakin erat, menahan Dira teta
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-01
Baca selengkapnya

BAB 105

Saat roda pesawat menyentuh landasan di Corfu, Dira tidak bisa menahan senyum yang mengembang di wajahnya. Begitu ia melangkah keluar dari bandara bersama Ethan, aroma laut langsung menyergap hidungnya, membuat hatinya terasa ringan. Angin membawa serta wangi garam dan aroma khas pinus yang tumbuh di sepanjang pesisir, mengingatkannya pada rumah—tempat di mana hatinya merasa damai. Ethan menggenggam tangannya erat, mengajaknya berjalan menuju mobil yang sudah menunggu. Saat mereka melaju melewati jalanan berbatu khas pulau itu, Dira memejamkan mata sejenak, membiarkan angin lembut menerpa wajahnya. Ethan yang melihat bagaimana Dira begitu menikmati kepulangan mereka tidak bisa menyembunyikan senyum yang muncul di wajahnya. Ia mengamati wajah istrinya lekat, menatap setiap jengkal wajahnya seolah itu hal terakhir yang ingin ia lakukan. “Senang karena kita pulang?” komentarnya ringan. Dira membuka mata dan menoleh. Matanya berbinar seperti anak kecil. “Tentu. Tempat ini selalu menja
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-01
Baca selengkapnya

BAB 106

“Penampilanmu sudah rapi.” Dira menggerutu pelan. “Kau dan sekspertaismu perlu pengendalian yang kuat, Mister.” Ethan tertawa. “Dan kau mengeluhkan hal itu, Nyonya,” godanya. Dira melotot. “Kancing lagi dan jangan coba-coba untuk membuat pekerjaan itu semakin rumit,” ancamnya saat membelakangi Ethan, menunggu pria itu merapikan gaunnya. “Aku tidak percaya kita benar-benar melakukannya,” lanjutnya. Ethan terbahak. “Aku juga tidak. Aku belum pernah melakukannya sebelumnya.” “Aku justru khawatir kalau kau pernah melakukannya.” Dira mengedarkan pandangan, seketika menyadari jalanan yang mereka lewati bukan jalan yang biasanya mereka lalui saat pulang. Alih-alih menuju rumah mereka seperti biasanya, mobil yang mereka tumpangi justru berbelok ke jalanan pasir yang belum pernah mereka lalui. Dira mengernyit, melirik Ethan dengan raut penasaran. “Kita tidak pulang?” Ethan tersenyum misterius. “Bersabarlah, Angel.” Ucapan itu justru membuat kesabarannya menipis, tapi Dira berusaha me
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-01
Baca selengkapnya

BAB 107

Dira duduk di sofa empuk dengan tangan terkepal di pangkuan sementara sepasang visual tajamnya menatap lurus ke arah wanita yang duduk di hadapannya. Dr. Helena, terapisnya, tersenyum lembut padanya, berusaha menenangkannya sebelum mereka memulai sesi terapi pertamanya. “EMDR, atau Eye Movement Desensitization and Reprocessing, adalah metode yang digunakan untuk membantu otak memproses kembali ingatan yang mungkin tersimpan dalam bentuk yang tidak tuntas,” jelas Dr. Helena dengan suaranya yang tenang dan menenangkan. “Tujuan kita di sini bukan hanya untuk mengembalikan ingatanmu, tetapi juga memastikan bahwa ingatan itu tidak lagi membawa beban emosional yang menyakitkan.” Dira menarik napas dalam, mencoba memahami kata-kata itu. “Jadi… apa itu berarti aku akan mengingat semuanya?” Kepalan di tangannya semakin kuat. Ia harus mengingatnya. Bukan hanya untuk menyatukan kepingan dirinya yang tidak utuh, tapi untuk dirinya dan Ethan. Kalimat terakhir yang dikatakan suaminya membuatnya
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-02
Baca selengkapnya

BAB 108

“Dira,” suara Dr. Helena terdengar, tapi terasa jauh. “Kau bisa berhenti kapan saja jika ini terlalu berat.” Dira membuka mulutnya, ingin bicara, tapi yang keluar hanyalah gumaman samar. “Ada seseorang….” Matanya berkabut. Rasa takut menyelimuti sekujur tubuhnya. Dan sebelum ia menggali lebih dalam, gelombang kecemasan itu menjadi terlalu kuat. Seperti kaca yang pecah, ingatannya buyar. Dira menjerit tertahan dan merosot di kursinya, napasnya memburu. Seluruh tubuhnya gemetar hebat. Dr. Helena segera mengulurkan tangan, suaranya tetap lembut, tenang. “Kita cukupkan untuk hari ini, Dira. Kau sudah melakukan yang terbaik.” Tapi Dira tidak merasa seperti itu. Karena kini ada kekosongan besar yang menganga dalam dirinya, dan sesuatu memberitahunya bahwa ingatan yang tersembunyi itu lebih menakutkan dari yang pernah ia bayangkan. Dira masih duduk di kursinya dengan tubuhnya yang gemetar. Tangannya saling menggenggam erat di pangkuan, berusaha menenangkan diri dari badai emosional ya
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-02
Baca selengkapnya

BAB 109

“Sesi kita hari ini akan lebih dalam. Aku ingin kau tetap fokus pada apa pun yang muncul di benakmu. Biarkan perasaan itu datang, jangan ditolak, dan katakan padaku apa yang kau lihat dan rasakan.”Dira mengangguk. Ia sudah tahu prosesnya, tapi entah kenapa, perasaan gelisah itu tetap ada. Saat terapisnya mulai menggerakkan jarinya maju-mundur di depan wajahnya, Dira mengikutinya dengan tatapan, membiarkan pikirannya terbuka.Awalnya hanya kegelapan. Lalu samar-samar ia melihat pantai. Lalu, debur ombak, dan suara tawa. Ada seorang anak kecil, tapi wajahnya kabur. Anak itu berlari ke arahnya, melompat dengan gembira ke dalam pelukannya. Sangat bahagia. Sudut mulutnya terangkat ke atas.“Seorang anak…” suaranya nyaris tak terdengar. “Aku… melihat seorang anak.”Dr. Helena tetap tenang. “Ceritakan padaku, Dira.”“Aku tidak tahu… dia ada di sana, tapi aku tidak melihat wajahnya.”Dira meremas tangan di pangkuannya. Hatinya bergetar, ada sesuatu di benaknya yang berusaha menembus permukaa
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-02
Baca selengkapnya

BAB 110

Di mana dia?” mata Leo tampak menyala karena marah, tapi Ethan menanggapinya dengan santai.“Dia ada di tempat seharusnya.”“Ethan, aku harus melihatnya. Aku perlu memastikan dia baik-baik saja,” desak Leo, tapi Ethan tidak memepdulikannya.“Tidak, kau tidak akan bertemu dengannya. Janji adalah janji, Leo. Kau dan dia melanggar apa yang sudah kita sepakati. Sekali dia melewati batas, aku tidak akan pernah memafkannya.”Leo mengumpat pelan. “Dia tidak stabil. Kau dan aku tahu itu. Dia hanya ingin minta maaf. Bagaimana pun dia merasa bersalah.”“Dan lihat akibat apa yang timbul dari perasaan bersalahnya. Dia membuat istriku pingsan! Aku memberinya kesempatan, membebaskannya karena dia setidaknya layak diberi kesempatan setelah semua yang dia lalui,” suara Ethan meninggi, dipenuhi dengan emosi.“tapi dia mengabaikannya dengan datang ke tempat ini. Sekarang, dia akan membayar dosa-dosanya.”Mata leo menyipit. “Apa yang kau lakukan padanya?”“Aku tidak membunuhnya jika itu yang kau tanyaka
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-03
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
91011121314
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status