“Sesi kita hari ini akan lebih dalam. Aku ingin kau tetap fokus pada apa pun yang muncul di benakmu. Biarkan perasaan itu datang, jangan ditolak, dan katakan padaku apa yang kau lihat dan rasakan.”Dira mengangguk. Ia sudah tahu prosesnya, tapi entah kenapa, perasaan gelisah itu tetap ada. Saat terapisnya mulai menggerakkan jarinya maju-mundur di depan wajahnya, Dira mengikutinya dengan tatapan, membiarkan pikirannya terbuka.Awalnya hanya kegelapan. Lalu samar-samar ia melihat pantai. Lalu, debur ombak, dan suara tawa. Ada seorang anak kecil, tapi wajahnya kabur. Anak itu berlari ke arahnya, melompat dengan gembira ke dalam pelukannya. Sangat bahagia. Sudut mulutnya terangkat ke atas.“Seorang anak…” suaranya nyaris tak terdengar. “Aku… melihat seorang anak.”Dr. Helena tetap tenang. “Ceritakan padaku, Dira.”“Aku tidak tahu… dia ada di sana, tapi aku tidak melihat wajahnya.”Dira meremas tangan di pangkuannya. Hatinya bergetar, ada sesuatu di benaknya yang berusaha menembus permukaa
Terakhir Diperbarui : 2025-04-02 Baca selengkapnya