Semua Bab Rahasia Dibalik Kepergian Istriku: Bab 111 - Bab 120

133 Bab

BAB 111

Dira menatap rumah minimalis itu dengan hati gamang. Tidak yakin ingin melakukan apa. Ia menundu, menatap kunci yang sekarang ada di tangannya. Logam itu terasa dingin di tangannya yang gemetar. Bayangan saat Ethan melepasnya pergi kembali berputar di benaknya, tapi ia meyakinkan diri bahwa mereka berdua butuh jarak. Badai emosi ini terasa mencekik. Perlahan, Dira melangkah mendekati rumah ‘amannya’. Aroma bunga dan laut berpadu lembut di udara, mengirimkan aliran menenangkan yang langsung meresap ke dalam dirinya. Angin pantai berbisik di antara dedaunan pohon palem yang tertata rapi di halaman, sementara suara deburan ombak terdengar samar di kejauhan. Tangan Dira gemetar saat kunci itu berputar di dalam lubang kunci. Napasnya tersengal, jantungnya berdetak kencang seolah ingin meninggalkan tubuhnya. Ketika pintu akhirnya terbuka—Dira dibuat terdiam kehilangan kata-kata, tubuhnya membeku di tempat. Dengan pandangan nanar, Dira menatap penuh haru rumah yang dihadiahkan Ethan untuk
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-04
Baca selengkapnya

BAB 112

“Ada apa dengan wajah itu? Kau terlihat tidak tidur semalaman. Semua baik-baik saja?” Ethan mengabaikan pertanyaannya. Ia membolak-balik dokumen yang dibacanya. “Kita bisa menelaah ulang jika memang menurutmu ada yang—“ “Kau benar-benar tidak menyimak apa yang kukatakan, benar, kan?” Ethan menatap Marcus. “Apa?” Marcus bersandar ke kursinya. “Hanya tubuhmu yang ada di sini, pikiranmu entah ada di mana. Dan tolong lakukan sesuatu tentang wajahmu itu. Kau terlihat seperti orang yang baru diberitahu bahwa dunia akan kiamat besok. Ada apa denganmu? Kau tidak pernah terlihat seperti ini.” Ethan mengusap wajahnya. Dunianya memang sudah kiamat. Dira pergi meninggalkannya. Ia tidak akan pernah melihat wajah polos dan senyum sehangat matahari itu lagi, yang selalu mempertanyakan hal-hal sederhana dan menyukai segala hal seolah itu hal terbaik di dunia. Tidak ada lagi wajah yang ia lihat saat membuka mata di pagi hari. Sekarang yang tersisa hanya kehampaan dan juga kekosongan. Ethan men
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-04
Baca selengkapnya

BAB 113

“Ethan!”Dira begitu panik saat Ethan ambruk dalam pelukannya, nyaris membuat mereka berdua jatuh berguling di lantai yang keras dan dingin. Ia mencoba menggoyangkan tubuh berotot pria itu, tapi Ethan bergeming, seolah pria itu batu. “Ethan!”Terdengar erangan kecil.Dira membawa Ethan dengan susah payah ke kamar mereka. Bukan perkara mudah mengingat bobot Ethan nyaris membuatnya patah tulang. Setelah perjalanan panjang yang seolah selamanya, Dira membaringkan Ethan di atas ranjang.Selama itu, Ethan sama sekali tidak bersuara. Yang membuktikan kalau pria itu tidak baik-baik saja. Dira menempelkan tangannya di dahi Ethan.Sangat panas.“Kau demam!” Ethan menggumamkan sesuatu yang tidak dimengerti oleh Dira, tapi ia tidak hilang akal. Meski panik, Dira berusaha tetap bersikap tenang. “Kau sakit, Ethan. Aku harus melepas pakaianmu. Ethan?”Ethan mengerang kecil, membuka matanya yang sayu dan tidak fokus.Tidak bagus.“Aku harus melepas pakaianmu. Badanmu sangat panas. Air mendidih tid
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-05
Baca selengkapnya

BAB 114

“Dira, kau baik-baik saja?” tanya Ethan begitu Dira keluar dari kamar mandi.Dira mengusap mulutnya dengan punggung tangannya, menatap Ethan yang terlihat cemas.“Aku baik-baik saja. Kau tidak perlu berdiri hanya untuk memeriksa keadaanku. Sepertinya aku ..."belum sempat ia menyelesaikan ucapannya dorongan untuk mengeluarkan isi perut kembali menghantamnya. Dira kembali ke kamar mandi. Ethan berdiri di belakang, menyingkirkan helaian rambut yang menutupi wajahnya.Tangan hangat Ethan menangkup wajah Dira setelah wanita itu berdiri. Mata biru kristalnya mengamati Dira lekat. “Apa kita perlu ke rumah sakit?”Dira membelalak, dengan cepat menepis tangan Ethan. “Jangan konyol. Aku baik-baik saja.""Kau baru saja muntah di depanku.""Kurasa ini ada hubungannya denganmu,” ungkapnya enggan.Ethan terlihat kebingungan. “Maksudmu kau ketularan sakitku?”Dira menggeleng. “Bau badanmu mengganggu sekali.”Ethan membaui badannya untuk memastikan ucapan Dira. Keningnya mengernyit. “Aku tidak bau,
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-05
Baca selengkapnya

BAB 115

Langit Corfu siang itu kelabu, seperti ikut merasakan beban yang menggantung di hati Ethan dan Dira. Angin berembus pelan, membawa aroma laut yang samar-samar bercampur dengan wangi bunga lili putih yang tertata rapi di sepanjang jalan menuju pemakaman eksklusif Alexander.Dira menggenggam tangan Ethan erat, jari-jarinya sedikit gemetar. Tidak ada yang berbicara. Kabut duka yang menaungi mereka bahkan sudah terasa dalam perjalan ke tempat ini. Emosi keduanya tersembunyi dibalik kacamata hitam yang mereka kenakan. Ini pertama kalinya mereka datang bersama ke tempat ini—ke tempat Noah beristirahat selamanya. Hati Dira berdebar kencang, bukan karena takut, tetapi karena luka yang selama ini berusaha ia tutupi kini kembali menganga.Saat mereka berhenti di depan nisan putih yang berdiri megah namun sederhana, mata Dira langsung dipenuhi air mata.Noah Alexander Thorne2020 – 2024A love too pure for this world, forever in our heartsDira terisak, tubuhnya gemetar melihat nisan di depannya
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-06
Baca selengkapnya

BAB 116

Udara di dalam ruangan terasa lembab dan berbau apek, bercampur dengan aroma logam karat dan kelembaban yang menusuk hidung. Cahaya remang dari lampu gantung satu-satunya di langit-langit menciptakan bayangan menyeramkan di dinding batu yang dingin. Lantainya kasar, kotor dan lembab, seakan menyimpan bekas air yang merembes dari celah-celah di atas atap. Dira berpikir jika ia pernah melihat penjara mungkin bayangan seperti inilah yang akan ia temukan. Ia tidak bisa menyembunyikan perasaan ngeri yang merambat di pembuluh darahnya saat melihat sekeliling. Tempat ini jauh dari mana pun dan pastinya tersembunyi dari siapa pun. Ethan benar-benar tahu bagaimana menyiksa seseorang tanpa harus melukainya secara langsung. Dira menelan ludah. Apakah ia menyukai apa yang Ethan lakukan? Ia tidak punya jawaban untuk pertanyaan itu. Satu hal yang pasti, ia ingin melihat dua wanita itu. Orang yang telah menyebabkan kehancuran dalam hidupnya. Di tengah ruangan, dua kurungan besi berdiri berseberan
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-10
Baca selengkapnya

BAB 117

Wajah Dira menjadi pucat. Brianna menyeringai. Ia mendekat, kedua tangannya mencengkeram jeruji besi. “Anakmu yang menggemaskan meminta tolong. Tangannya menggapai-gapai mencari pertolongan, sayang sekali tidak ada yang muncul untuk menyelamatkannya. Sampai akhir ” Brianna tertawa rendah, seakan cerita itu menghiburnya. Dira merasakan kerongkongannya tercekat, belakang matanya terasa panas, tapi sekuat tenaga berusaha ia tahan. “Anak yang kau besarkan dengan penuh cinta mati karena kau memutuskan kembali pada pria itu. Sudah kukatakan sejak awal, seandainya kau tidak memutuskan kembali anak itu pasti masih hidup. Sekarang, saat menatap pria itu yang kau ingat hanyalah penyesalan, Dira. “Seandainya saja aku tidak pernah kembali, anakku pasti masih hidup.” Itu yang kau pikirkan bukan?” ujarnya penuh kemenangan. Brianna menatap Ethan yang berdiri sekaku batu. Wajahnya datar tanpa ekspresi. Dira memejamkan mata. Akhirnya ia tahu. Sekarang, saatnya membuat keputusan. Saat kelopak matan
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-10
Baca selengkapnya

BAB 118

Dira perlahan membuka matanya, cahaya putih yang menyilaukan seketika membuatnya memejamkan mata kembali. Dira mengerjap-ngerjap, berusaha menyesuaikan diri dengan cahaya yang masuk. Kepalanya terasa berat, dan tubuhnya sedikit lemah. Ia mengerjapkan mata, mencoba mengenali ruangan di sekitarnya. Rumah sakit. Bau obat-obatan yang menusuk hidung menguatkan dugaannya. Apa yang terjadi? Dira berusaha mengingat. Hal terakhir yang ia ingat adalah saat mereka meninggalkan ruang bawah tanah tempat Brianna dan Eri dikurung, setelah itu semuanya menjadi gelap. Ia berpaling, di sisi tempat tidur, Ethan duduk dengan ekspresi tegang. Tangannya menggenggam jemari Dira erat. Saat melihatnya sadar, mata pria itu melembut, tetapi tetap dipenuhi dengan kekhawatiran. “Kau pingsan. Lagi.” Suara Ethan terdengar dalam dan sedikit tertahan. Sebelum Dira sempat menjawab, pintu terbuka, dan seorang dokter masuk sambil membawa papan data pasien. Wanita paruh baya itu tersenyum ramah sebelum menatap Etha
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-10
Baca selengkapnya

BAB 119

Diluar dugaan Ethan menjatuhkan dirinya ke lantai, mengejutkan Dira. “Ethan, apa yang kau lakukan?” Ethan terdiam sejenak, lalu mengusap wajahnya, seolah mencoba mengumpulkan pikirannya yang berantakan. “Aku syok.” Dira terhenyak. Kemudian Ethan melanjutkan ucapannya. “Hal pertama yang kupikirkan saat mendengar kau hamil adalah betapa ketakutannya dirimu. Aku tidak sanggup membayangkan bagaimana perasaanmu dengan kabar mengejutkan ini. Aku takut… kita baru saja kehilangan Noah, membayangkan kau hamil dengan menanggung semua beban emosional itu…” “Tapi aku baik-baik saja.” “Benarkah?” Ethan mendongak. “Apa kau bahagia dengan berita ini Dira?” Dira memikirkan jawaban pertanyaan itu sejenak. “’Ya, aku bahagia,” jawabnya tanpa ragu. Ethan menatapnya lekat. “Kau mengatakan itu bukan untuk menyenangkanku?” Dira menggelengkan kepalanya. “Tidak, aku bahagia Ethan jika itu yang membuatmu bereaksi ekstrem seperti ini. Jadi… apa kau bahagia dengan berita ini?” “Kemarilah.” Dira menek
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-10
Baca selengkapnya

BAB 120

“Saat suasana hati sedang tidak menentu, salah satu cara terbaik untuk mengembalikan mood ibu hamil adalah dengan mengajaknya mengobrol. Lakukan komunikasi terbuka dengan pasangan dan seterusnya dan seterusnya.” Ethan mendengus dan membuang buku Finding Calm for the Expectant Mom dengan kekuatan berlebihan. Ia melotot, seolah semua kekesalannya disebabkan karena buku itu. “Bagaimana caranya melakukan komunikasi jika dia menolakku?” Ethan memejamkan mata, merasa amat sangat frustrasi dengan dirinya sendiri. “Mereka mengatakan semua hal yang perlu diketahui tentang ibu hamil, kecuali cara mengatasi suami yang ketakutan terhadap istri yang hamil.” “Apa seburuk itu?” Ethan menoleh, sesaat melupakan keberadaan Marcus di ruangannya. Ia menggeram, memutar bola matanya. “Apa yang kau lakukan saat istrimu hamil dan mengusirmu keluar dari kamar?” “Otakmu benar-benar sedang bermasalah kalau begitu. Aku belum menikah dan tidak berencana melakukannya.” Ethan meninggalkan kursinya dan mulai
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-11
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
91011121314
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status