Home / Horor / Perempuan Berkhodam Pesinden / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of Perempuan Berkhodam Pesinden: Chapter 31 - Chapter 40

62 Chapters

Perubahan

Sekar merasa bersyukur saat problemnya dengan ibu kos telah usai. Wanita dan suami keduanya itu terlihat pasrah ketika pihak kepolisian membawa keduanya menuju kantor polisi. Wanita itu hanya memandangi Sekar dengan penuh kebencian, ia tak terima jika berakhir dalam jeruji besi. Ia merasa sudah bersusah payah mencapai semuanya namun harus kandas seketika itu juga. Tatapan mata yang menyala mengisyaratkan ia akan kembali membalaskan dendam pada perempuan yang pernah menjadi salah satu penghuni kosnya. Sekar seolah membalas tatapan wanita itu tanpa rasa takut, baginya kebenaran diatas segalanya. Ia yang tumbuh tanpa kasih sayang ayah sebab ayahnya telah meninggal saat masih kanak-kanak, merasa bahwa kebenaran juga bagian dari tanda kasih sayang antar manusia. Oleh karena itu, saat ia tahu jika sang ibu adalah dalang di balik khodam sinden yang selalu mengikutinya, hatinya terasa hancur. Sosok ibu yang begitu ia teladani, hormati dan sayangi tak berbeda seperti sang nenek yang penuh am
last updateLast Updated : 2025-02-02
Read more

Pesugihan Weton

Sudah seminggu Sekar bekerja di restoran milik Nendra, teman Galih. Semua nampak baik-baik saja. Restoran itu selalu ramai dengan pelanggan yang datang silih berganti. Sekar terlihat lelah namun semangatnya tidak pudar. Ia sebagai karyawan serabutan harus mampu membagi waktu kuliah dan kerja. Sekar mulai bekerja saat ia telah selesei dengan urusan kuliahnya, awalnya memang tidak mudah sebab ia seringkali kelelahan. Namun, berkat semangat juang yang tinggi ia berhasil menyelesaikan tugas-tugasnya dengan baik. Galih seringkali mampir untuk pesan makanan atau sekedar melihat Sekar yang sedang bekerja. "Wah, rutin nih jengukin calon istri," goda Nendra pada sahabatnya. Ia tidak heran melihat kelakukan sahabatnya sebab Galih memang tipe yang mencintai secara ugal-ugalan. Waktu mereka masih berkulih, Nendra menjadi saksi saat Galih jatuh bangun mengejar dosen yang ia kagumi. Namun, ketika tahu sang dosen telah bersuami, ia mundur perlahan sebab tak ingin menghancurkan rumah tangga ses
last updateLast Updated : 2025-02-03
Read more

Weton Keramat

Sekar terbangun dengan napas tersengal, keringat dingin membasahi pelipis dan tengkuknya. Terdengar irama jantung yang berdetak kencang, seolah baru saja ia dikejar sesuatu yang tak kasat mata. Sekujur tubuhnya terasa berat, seakan sisa mimpi buruk masih mencengkram dan terasa mengerikan. Dalam mimpi itu, Sekar tergeletak di tengah lingkaran tanah lapang yang berbau anyir. Cahaya redup dari lilin-lilin hitam berkedip tak menentu, menampilkan sosok-sosok berjubah gelap yang menggumamkan mantra dengan suara yang bergema di seluruh penjuru. Ia ingin berlari, berteriak, tapi kakinya seolah terpaku ke tanah. Seseorang mendekat. Wajahnya samar, tapi sorot matanya menusuk jantung. Sekar melihat bayangannya sendiri memantul di mata mereka—bukan sebagai manusia, melainkan sebagai tumbal. Sekar meronta, berusaha melepaskan diri, tapi semakin keras ia melawan, semakin erat cengkeraman itu. Lalu, ada cahaya merah menyala, suara jeritan nyaring yang bukan berasal darinya lalu ada tombak yan
last updateLast Updated : 2025-02-04
Read more

Kekhawatiran

Sekar yang sejak pagi telah bergulat dengan tenaganya yang kian menipis, mencoba menghubungi Aryo pacarnya atau Galih sang dosen. Ia merasa tubuhnya terasa berat sehingga sulit untuk digerakkan, seolah ajalnya telah dekat. Ia mencoba mengambil ponsel yang ada di meja sebelah ranjang namun gagal, ia malah terjatuh ke lantai dengan posisi terlentang. "Sekar, apa yang terjadi? Mengapa kamu tiduran di lantai?" Sapa Galih yang tiba-tiba memasuki kamarnya. Tatapannya terlihat penuh kekhawatiran, ia mencoba membopong Sekar agar terbangun dari tempat ia terjatuh. "Terima kasih, Pak Nedra...." ucap Sekar lirih, ia tak bisa banyak berkata-kata sebab merasa tak bertenaga. "Ayo kita pergi agar kamu bisa makan dan memulihkan tenagamu," ajak Nendra sambil menuntun Sekar secara perlahan menuju restoran. Setibanya di restoran, Nendra memesan bubur ayam untuk Sekar agar tenaganya kembali pulih. Namun ketika gadis itu mulai menyantap apa yang dimakannya, perutnya terasa menolak, ia malah memunta
last updateLast Updated : 2025-02-05
Read more

Penculikan

Sekar yang masih lemas, mulai mencoba untuk bangkit dari tempat duduknya, Ia melihat Nendra sedang keluar dari mobil untuk mengambil uang di ATM. Namun, saat ia mulai menginjakkan kakinya keluar mobil, langkahnya tertahan oleh tubuhnya yang terasa berat, akhirnya dia ambruk. Gadis itu mulai membuka matanya, tubuhnya nyaris tak bertenaga namun ia mencoba untuk memperhatikan sekitar, terlihat mobil yang tengah ia tunggangi masih melaju dengan kecepatan sedang. "Kenapa kau mencoba kabur? bukankah sudah ku katakan kau tak akan bisa lari dariku?" Ujar Nendra sambil menyeringai, ia tahu bahwa kabur darinya adalah kesia-siaan. "Kenapa bapak melakukan ini padaku? apa salahku?" sahut Sekar dengan penuh kesedihan, ia tak menyangka bahwa hidupnya akan berakhir setragis ini. Dalam benaknya, Sekar terus menerus berdoa, ia berharap Tuhan segera menolongnya. Namun, ia merasa doanya tak juga didengar sebab ajalnya terasa sudah dekat, padahal ia enggan untuk pergi. Akhirnya ia terus menerus mem
last updateLast Updated : 2025-02-06
Read more

Duo Petarung

Aryo yang tengah dirasuki Diandra mulai melakukan aksi heroiknya, ribuan pedang dan peluru tak mampu menembus tubuhnya seolah ia telah memiliki kemampuan tak terkalahkan. Lelaki itu terus membantai lawannya tanpa ampun, terlihat puluhan orang telah tumbang dengan beberapa kali pukulan. Galih segera mendekat ke arah Sekar namun ia terhalang Nendra. Terjadi perdebatan sengit diantara keduanya sebelum baku hantam terjadi. "Kau! Lelaki brengsek! ini balasan atas persahabatan kita selama ini! kenapa kau tega!" teriak Galih mengungkapkan segala kekesalannya, ia tak menyangka orang yang dianggap saudara kini menjadi musuh yang begitu kejam! "Kau jangan pernah bicara saudara padaku! apa kau tahu rasanya kehilangan kedua orang tua, hah?!" sahut Nendra tak kalah bengisnya, ia nampak tak merasa bersalah malah terkesan adu nasib. "Lantas apa aku yang harus bertanggung jawab untuk itu? apa kau lupa siapa yang membantumu saat kau tak punya uang untuk sekedar makan atau membayar uang spp? kat
last updateLast Updated : 2025-02-07
Read more

Pilihan Sulit

Galih dan Aryo segera membawa Sekar ke rumah sakit, mereka terus berdoa dan berharap jika yang dilakukan belumlah terlambat. Gadis itu masih pingsan tak sadarkan diri. Wajahnya memucat dan tubuhnya dingin. Sesampainya di rumah sakit, Sekar segera dilarikan di UGD kala itu jam masih menunjukkan pukul 02.00 dinihari. Kedua lelaki itu nampak kelelahan dan tertidur di kursi ruang tunggu. Keesokan paginya, terdengar suara lelaki yang berhasil membangunkan mereka berdua. "Permisi, siapa wali pasien atas nama Sekar?" tanya dokter pada kedua lelaki yang nampak saling berebut dan mengaku sebagai pacar. Tiba-tiba terdengar derap langkah kaki yang kian mendekat, terlihat dua orang sedang berjalan menuju depan ruang UGD. "Saya ibunya, bagaimana kondisi anak saya dok?" tanya sang ibu yang nampak panik, ia datang bersama anak lelaki yang merupakan adik kandung Sekar. Sang ibu mendapat kabar saat Aryo tengah perjalanan menjemput Sekar, ia terus mengirim pesan pada sang adik lelaki agar be
last updateLast Updated : 2025-02-08
Read more

Kehampaan

Sekar masih terus terngiang-ngiang dengan ucapan sang ibu terkait menentukan pilihan hatinya sebab ia sendiri terkadang merasakan nikmatnya mendua. Ia kadang membenci kekosongan, saat ia berada di kota untuk kuliah, Aryo terasa jauh darinya. Ia bosan jika hanya saling mengirim pesan dan menelpon. Kehadiran Galih seolah mengisi ruang hampa yang bersemanyam dihatinya, seolah-olah menyamarkan keberadaan Aryo. Begitu pula saat di desa, Galih sudah tak terjangkau olehnya maka kehadiran Aryo seolah mengisi ruang hampa dihatinya. Begitulah pikiran yang mendera Sekar hingga ia sulit menentukan pilihannya. Di tempat lain, Aryo mulai mendapat pertentangan keras dari ayahnya, akhirnya sang ayah menumpahkan seluruh kekesalan yang selama ini dipendam. "Sudah ku bilang jangan berhubungan dengan perempuan dari desa seberang! Ayah akan mencarikanmu gadis dari keluarga baik-baik!" Bentak sang ayah dengan suara meninggi, ia telah habis kesabaran melihat kelakuan sang anak. "Ayah! Namanya Sekar, di
last updateLast Updated : 2025-02-09
Read more

Rencana Pertunangan

Aryo nampak pasrah saat dibawa oleh kedua orang tuanya menuju rumah sang kepala desa. Kedua orang tuanya telah sepakat untuk melakukan pertemuan kedua keluarga. Akhirnya mereka sepakar untuk mengunjunginya tiga hari kemudian atau pasca Aryo tiba di rumah. Setibanya di rumah kepala desa, Aryo masih dalam lamunannya. Tak ada rona kebahagiaan di wajahnya seolah ia berada dalam keterpaksaan. Ditatapnya rumah itu, masih tetap terasa hampa namun dia terlihat pasrah menjalani takdirnya. "Selama datang keluarga Pak Wiryo," sambut kepala desa dengan senyum ramahnya. Ia nampak sumringah saat melihat sang calon besan akan memasuki rumahnya. Aryo melangkahkan kakinya secara perlahan, tiba-tiba hawa dingin menyeruak ke tubuhnya, sangat dingin hingga terasa menusuk kulit. Ia menatap sekitar terlihat seorang nenek renta tengah berdiri mengamati setiap pergerakan orang yang datang. "Kedatangan kami kemari untuk membicarakan rencana pertunangan Aryo dan Siti," ungkap sang ayah membuka percakapa
last updateLast Updated : 2025-02-10
Read more

Tamu Istimewa

Seminggu sudah Sekar berada di rumah, ia berniat untuk kembali berkuliah keesokan harinya. Hari-hari di kampung halaman ia lalui dengan penuh banyak pikiran sebab ia mulai menyadari sudah saatnya ia memilih antara Aryo dan Galih. Dalam masa kebimbangan itu, ia menghindari pesan dan telepon dari kedua lelaki yang teruji tulus mencintainya. Terdengar suara mobil yang diparkir di depan halaman rumah Sekar. Lalu ketukan pintu berulang, menunjukkan ada seorang tamu yang hendak berkunjung ke rumah yang nampak sederhana itu. Sang ibu nampak tengah sibuk memasak makanan untuk makan malam hingga ia seolah tak mendengar ketukan pintu. Sekar yang mulai menyadari hal tersebut bergegas mengintip dari jendela. Sekar terkejut melihat siapa lelaki yang kini berdiri di balik pintu luar rumah. Mulutnya menganga kemudian ditutup dengan kedua tangannya seolah tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Untuk memastikan penglihatan itu ia membuka pintu dan mencoba menutupi keterkejutannya dengan senyum ram
last updateLast Updated : 2025-02-11
Read more
PREV
1234567
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status