Share

Penculikan

Author: Shilla07
last update Last Updated: 2025-02-06 22:39:33

Sekar yang masih lemas, mulai mencoba untuk bangkit dari tempat duduknya, Ia melihat Nendra sedang keluar dari mobil untuk mengambil uang di ATM. Namun, saat ia mulai menginjakkan kakinya keluar mobil, langkahnya tertahan oleh tubuhnya yang terasa berat, akhirnya dia ambruk.

Gadis itu mulai membuka matanya, tubuhnya nyaris tak bertenaga namun ia mencoba untuk memperhatikan sekitar, terlihat mobil yang tengah ia tunggangi masih melaju dengan kecepatan sedang.

"Kenapa kau mencoba kabur? bukankah sudah ku katakan kau tak akan bisa lari dariku?" Ujar Nendra sambil menyeringai, ia tahu bahwa kabur darinya adalah kesia-siaan.

"Kenapa bapak melakukan ini padaku? apa salahku?" sahut Sekar dengan penuh kesedihan, ia tak menyangka bahwa hidupnya akan berakhir setragis ini.

Dalam benaknya, Sekar terus menerus berdoa, ia berharap Tuhan segera menolongnya. Namun, ia merasa doanya tak juga didengar sebab ajalnya terasa sudah dekat, padahal ia enggan untuk pergi. Akhirnya ia terus menerus meman
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Perempuan Berkhodam Pesinden   Duo Petarung

    Aryo yang tengah dirasuki Diandra mulai melakukan aksi heroiknya, ribuan pedang dan peluru tak mampu menembus tubuhnya seolah ia telah memiliki kemampuan tak terkalahkan. Lelaki itu terus membantai lawannya tanpa ampun, terlihat puluhan orang telah tumbang dengan beberapa kali pukulan.Galih segera mendekat ke arah Sekar namun ia terhalang Nendra. Terjadi perdebatan sengit diantara keduanya sebelum baku hantam terjadi."Kau! Lelaki brengsek! ini balasan atas persahabatan kita selama ini! kenapa kau tega!" teriak Galih mengungkapkan segala kekesalannya, ia tak menyangka orang yang dianggap saudara kini menjadi musuh yang begitu kejam!"Kau jangan pernah bicara saudara padaku! apa kau tahu rasanya kehilangan kedua orang tua, hah?!" sahut Nendra tak kalah bengisnya, ia nampak tak merasa bersalah malah terkesan adu nasib."Lantas apa aku yang harus bertanggung jawab untuk itu? apa kau lupa siapa yang membantumu saat kau tak punya uang untuk sekedar makan atau membayar uang spp? katakan si

    Last Updated : 2025-02-07
  • Perempuan Berkhodam Pesinden   KKN Terkutuk

    “Oekkk.. oekkk.. oekkk”. Terdengar suara tangis bayi yang awalnya sayup-sayup menjadi semakin keras. Sekar terkejut dan mencoba mencari sumber suara itu. Ia bergegas mengelilingi rumah yang ukurannya cukup luas. Rumah itu memiliki 4 kamar, dapur, 2 kamar mandi dan ruang tamu yang luas. Mereka akan menginap selama dua minggu namun di hari pertama, suasana cukup terasa menegangkan. Sekar cukup terganggu dengan suara bayi yang semakin keras itu. Teman-temannya mulai keheranan melihat tingkah laku perempuan berkepang dua itu, namun mereka hanya bisa mengernyitkan dahinya. Penyebabnya karena tak seorangpun yang mendengar suara tangis bayi itu kecuali Sekar. Sekar bergegas membuka pintu masing-masing kamar dengan cepat namun ia tidak menemukan seorangpun disana. Ketika ia hendak membuka kamar terakhir yang terletak di belakang, ia dikejutkan dengan tepukan tangan di bahunya, Sekar menoleh dan terkejut bukan main. Ia melihat lelaki seusia ayahnya berdiri tegak menghadapnya. lelaki itu te

    Last Updated : 2025-01-07
  • Perempuan Berkhodam Pesinden   Kesurupan

    Sekar terperanjat, ia mulai memperhatikan sekitar, kemudian ia menyadari bahwa baru saja ia mengalami mimpi buruk. Mimpi yang terasa nyata baginya. Ia mulai bangkit dari tempat tidurnya, perlahan berjalan menuju kamar mandi untuk melaksanakan sholat shubuh, sambil berharap semua akan baik-baik saja. Sebelum itu Sekar mulai membangunkan Mila yang tidur di sampingnya namun responnya hanya tersenyum lalu melanjutkan tidurnya. Sekar hanya bisa menarik nafas panjang melihat tingkah sahabatnya itu dan bergegas menuju kamar mandi. Di depan kamar mandi terdapat sebuah lemari kuno yang terlihat usang. Di pintu lemari terdapat kaca seukuran badan yang menarik perhatian Sekar. Ia berkaca sebelum ke kamar mandi, terlihat wajahnya sendu, matanya nampak lelah seperti kurang tidur. Ketika sedang asyik bercermin ria, tiba-tiba muncul Pesinden yang ada di mimpinya kala itu. Senyumnya terlihat menyeramkan hingga sekar bergidik, ia merinding melihat pantulan bayangannya di cermin itu. Ketika ia meno

    Last Updated : 2025-01-07
  • Perempuan Berkhodam Pesinden   Pencarian

    Perjalanan malam itu ternyata tidaklah mudah. Mereka kerapkali diganggu dengan penampakan makhluk tak kasat mata. Namun Ki Ageng berpesan agar mereka tetap fokus berjalan dan tidak berhenti meski apapun yang terjadi. Terdengan suara tawa kuntilanak menggema di sepanjang jalan mereka. Bahkan terdengar pula suara gelak tawa anak kecil yang berwujud tuyul yang terlihat asik bermain. Sedangkan di ujung jalan terlihat sekumpulan pocong seolah menghadang mereka. Joko yang penakut hampir pisan melihat gangguan ini namun Adi terus menyemangatinya dengan mengatakan jika takut, sebaiknya pura-pura tidak melihat saja, dan terus membaca doa dalam hati. Setelah menempuh perjalanan yang menghabiskan waktu dua jam dengan jalan kaki, akhirnya rombongan itu tiba di daerah sumur keramat. Ki Ageng segera memimpin ritual yang bertujuan untuk meminta kekuatan pada leluhur kampung yang dianggap memiliki kekuatan agar membantu mereka. Tak lupa Ki Ageng meminta tetesan darah dari tiga pemuda yang masih pe

    Last Updated : 2025-01-07
  • Perempuan Berkhodam Pesinden   Pertempuran Gaib

    Disaat ketiga lelaki itu pergi, tinggal Sekar dan Mila yang berdiam diri di kamar. Mila tentunya tidak bisa tidur dan jam dinding menunjukkan pukul 02.00 dinihari. Ia mulai kepikiran tentang teman-temannya yang tak kunjung datang dan khawatir pula jika Sekar kesurupan lagi. Kemudian ia memutuskan untuk sholat agar perasaanya tenang. Baru rokaat pertama terdengar suara perempuan tertawa menambah kesan ngeri. Bulu kuduknya bergidik namun ia berusaha untuk terus merapalkan doa-doa dengan harapan akan datang pertolongan kepadanya. “Kamu perempuan munafik yang telah meninggalkan temanmu di sumur keramat, bahkan sering menjelekkannya di belakangnya. Padahal dia tulus berteman denganmu,” bisik perempuan itu terdengar pelan namun cukup terdengar di telinga Mila. Mila mulai tidak fokus ia segera mempercepat sholatnya dan berharap suara itu berhenti juga. Namun saat ia menyelesaikan sholat dan menoleh ke arah sahabatnya itu, sekar tidak ada. Ia terkejut dan segera mencarinya di segala sudut

    Last Updated : 2025-01-07
  • Perempuan Berkhodam Pesinden   Dosen Muda

    Hari itu mungkin menjadi hari yang paling ditunggu-tunggu oleh semua mahasiswa yang mengikuti kegiatan KKN di desa terkutuk itu. Kabar mereka yang telah mengalami kesulitan telah viral di medsos. Hal ini menjadi landasan bagi otorita kampus untuk menindaklanjuti kegiatan tersebut dengan menghentikan dan mengutus dosen penanggung jawab untuk memantau kondisi sebenarnya. Dosen muda itu tiba di desa X untuk memberikan pertolongan pertama kepada mahasiswanya. Ia merupakan salah satu dosen yang bertanggung jawab atas kegiatan KKN tersebut. Dosen muda itu berperawakan tinggi, berkulit sawo matang dan memiliki senyum manis. Ia memiliki ciri khas senyum menawan yang mampu membuat mahasiswinya terpesona. Ia belum menikah dan berusia sekitar 25 tahun. Ia tiba di desa itu sekitar pukul 14.00 WIB. “Selamat datang Pak Galih, kami senang sekali melihat bapak mengunjungi desa ini. Mohon maaf, kami belum bisa maksimal mengerjakan tugas KKN ini karena banyak peristiwa di luar nalar yang terjadi bel

    Last Updated : 2025-01-07
  • Perempuan Berkhodam Pesinden   Kedatangan Pacar

    “Alhamdulillah, akhirnya kita akan segera masuk kota,” ujar Adi penuh semangat. Ia menatap sekeliling memastikan teman-temannya mulai bangun dari tidurnya. Setelah mereka membuang makanan itu, jalan mereka seolah dimudahkan. Perjalanan menjadi lancar tanpa kendali berarti walau sesekali harus singgah untuk mengisi bahan bakar mobil atau mengisi perut mereka yang terasa kosong. Wajah-wajah penuh lelah itu seolah menyiratkan kesedihan dan trauma mendalam. KKN yang seharusnya berlangsung selama dua minggu, hanya dapat terlaksana selama kurang dari satu minggu. Tidak ada yang bisa mereka lakukan disana kecuali berjuang untuk bertahan hidup menghadapi teror dedemit penunggu desa terkutuk itu. Di tengah wajah-wajah penuh luka traumatis itu ternyata ada yang berbeda. Galih sang dosen muda terus menatap Sekar tak henti-hentinya, pikirannya melayang-layang mencoba menerka siapakah perempuan berkebaya hijau itu? Kenapa dia bisa berada di sekitarnya? Pertanyaan-pertanyaan itu terus memberondon

    Last Updated : 2025-01-09
  • Perempuan Berkhodam Pesinden   Cinta Sesaat

    Dua minggu telah berlalu sejak kejadian viral KKN itu namun perbincangan di tengah khalayak kampus sepertinya belum juga reda bahkan semakin menjadi-jadi. Kini beredar kabar bahwa Sekar telah mengencani beberapa pria. Entah darimana rumor itu berasal, pembicaraan miring tentang gadis berkhodam itu seolah tidak ada habis. “Kamu tahu nggak, Sekar itu katanya dekat juga lo dengan salah satu dosen kita, dosen muda malah,” bisik perempuan berkerudung hitam itu, bibirnya terlihat komat-kamit seperti mbah dukun baca mantra padahal yang dibicarakan adalah gadis yang duduk didepannya namun sang gadis nampak pura-pura tak mendengarnya. “Iya, aku pernah melihat mereka berduaan aja di ruangan dosen, ngapain coba? Terus aku denger kayak ada pecahan gelas gitu? Apa iya main gila sampai gelas-gelas pada pecah?” sahut perempuan berambut pendek yang duduk disebelahnya sambil cekikikan, seolah ia melihat langsung peristiwa itu. Mereka berdua saling pandang kemudian tertawa pelan, mereka tidak meny

    Last Updated : 2025-01-09

Latest chapter

  • Perempuan Berkhodam Pesinden   Duo Petarung

    Aryo yang tengah dirasuki Diandra mulai melakukan aksi heroiknya, ribuan pedang dan peluru tak mampu menembus tubuhnya seolah ia telah memiliki kemampuan tak terkalahkan. Lelaki itu terus membantai lawannya tanpa ampun, terlihat puluhan orang telah tumbang dengan beberapa kali pukulan.Galih segera mendekat ke arah Sekar namun ia terhalang Nendra. Terjadi perdebatan sengit diantara keduanya sebelum baku hantam terjadi."Kau! Lelaki brengsek! ini balasan atas persahabatan kita selama ini! kenapa kau tega!" teriak Galih mengungkapkan segala kekesalannya, ia tak menyangka orang yang dianggap saudara kini menjadi musuh yang begitu kejam!"Kau jangan pernah bicara saudara padaku! apa kau tahu rasanya kehilangan kedua orang tua, hah?!" sahut Nendra tak kalah bengisnya, ia nampak tak merasa bersalah malah terkesan adu nasib."Lantas apa aku yang harus bertanggung jawab untuk itu? apa kau lupa siapa yang membantumu saat kau tak punya uang untuk sekedar makan atau membayar uang spp? katakan si

  • Perempuan Berkhodam Pesinden   Penculikan

    Sekar yang masih lemas, mulai mencoba untuk bangkit dari tempat duduknya, Ia melihat Nendra sedang keluar dari mobil untuk mengambil uang di ATM. Namun, saat ia mulai menginjakkan kakinya keluar mobil, langkahnya tertahan oleh tubuhnya yang terasa berat, akhirnya dia ambruk. Gadis itu mulai membuka matanya, tubuhnya nyaris tak bertenaga namun ia mencoba untuk memperhatikan sekitar, terlihat mobil yang tengah ia tunggangi masih melaju dengan kecepatan sedang. "Kenapa kau mencoba kabur? bukankah sudah ku katakan kau tak akan bisa lari dariku?" Ujar Nendra sambil menyeringai, ia tahu bahwa kabur darinya adalah kesia-siaan. "Kenapa bapak melakukan ini padaku? apa salahku?" sahut Sekar dengan penuh kesedihan, ia tak menyangka bahwa hidupnya akan berakhir setragis ini. Dalam benaknya, Sekar terus menerus berdoa, ia berharap Tuhan segera menolongnya. Namun, ia merasa doanya tak juga didengar sebab ajalnya terasa sudah dekat, padahal ia enggan untuk pergi. Akhirnya ia terus menerus meman

  • Perempuan Berkhodam Pesinden   Kekhawatiran

    Sekar yang sejak pagi telah bergulat dengan tenaganya yang kian menipis, mencoba menghubungi Aryo pacarnya atau Galih sang dosen. Ia merasa tubuhnya terasa berat sehingga sulit untuk digerakkan, seolah ajalnya telah dekat. Ia mencoba mengambil ponsel yang ada di meja sebelah ranjang namun gagal, ia malah terjatuh ke lantai dengan posisi terlentang. "Sekar, apa yang terjadi? Mengapa kamu tiduran di lantai?" Sapa Galih yang tiba-tiba memasuki kamarnya. Tatapannya terlihat penuh kekhawatiran, ia mencoba membopong Sekar agar terbangun dari tempat ia terjatuh. "Terima kasih, Pak Nedra...." ucap Sekar lirih, ia tak bisa banyak berkata-kata sebab merasa tak bertenaga. "Ayo kita pergi agar kamu bisa makan dan memulihkan tenagamu," ajak Nendra sambil menuntun Sekar secara perlahan menuju restoran. Setibanya di restoran, Nendra memesan bubur ayam untuk Sekar agar tenaganya kembali pulih. Namun ketika gadis itu mulai menyantap apa yang dimakannya, perutnya terasa menolak, ia malah memunta

  • Perempuan Berkhodam Pesinden   Weton Keramat

    Sekar terbangun dengan napas tersengal, keringat dingin membasahi pelipis dan tengkuknya. Terdengar irama jantung yang berdetak kencang, seolah baru saja ia dikejar sesuatu yang tak kasat mata. Sekujur tubuhnya terasa berat, seakan sisa mimpi buruk masih mencengkram dan terasa mengerikan. Dalam mimpi itu, Sekar tergeletak di tengah lingkaran tanah lapang yang berbau anyir. Cahaya redup dari lilin-lilin hitam berkedip tak menentu, menampilkan sosok-sosok berjubah gelap yang menggumamkan mantra dengan suara yang bergema di seluruh penjuru. Ia ingin berlari, berteriak, tapi kakinya seolah terpaku ke tanah. Seseorang mendekat. Wajahnya samar, tapi sorot matanya menusuk jantung. Sekar melihat bayangannya sendiri memantul di mata mereka—bukan sebagai manusia, melainkan sebagai tumbal. Sekar meronta, berusaha melepaskan diri, tapi semakin keras ia melawan, semakin erat cengkeraman itu. Lalu, ada cahaya merah menyala, suara jeritan nyaring yang bukan berasal darinya lalu ada tombak yan

  • Perempuan Berkhodam Pesinden   Pesugihan Weton

    Sudah seminggu Sekar bekerja di restoran milik Nendra, teman Galih. Semua nampak baik-baik saja. Restoran itu selalu ramai dengan pelanggan yang datang silih berganti. Sekar terlihat lelah namun semangatnya tidak pudar. Ia sebagai karyawan serabutan harus mampu membagi waktu kuliah dan kerja. Sekar mulai bekerja saat ia telah selesei dengan urusan kuliahnya, awalnya memang tidak mudah sebab ia seringkali kelelahan. Namun, berkat semangat juang yang tinggi ia berhasil menyelesaikan tugas-tugasnya dengan baik. Galih seringkali mampir untuk pesan makanan atau sekedar melihat Sekar yang sedang bekerja. "Wah, rutin nih jengukin calon istri," goda Nendra pada sahabatnya. Ia tidak heran melihat kelakukan sahabatnya sebab Galih memang tipe yang mencintai secara ugal-ugalan. Waktu mereka masih berkulih, Nendra menjadi saksi saat Galih jatuh bangun mengejar dosen yang ia kagumi. Namun, ketika tahu sang dosen telah bersuami, ia mundur perlahan sebab tak ingin menghancurkan rumah tangga ses

  • Perempuan Berkhodam Pesinden   Perubahan

    Sekar merasa bersyukur saat problemnya dengan ibu kos telah usai. Wanita dan suami keduanya itu terlihat pasrah ketika pihak kepolisian membawa keduanya menuju kantor polisi. Wanita itu hanya memandangi Sekar dengan penuh kebencian, ia tak terima jika berakhir dalam jeruji besi. Ia merasa sudah bersusah payah mencapai semuanya namun harus kandas seketika itu juga. Tatapan mata yang menyala mengisyaratkan ia akan kembali membalaskan dendam pada perempuan yang pernah menjadi salah satu penghuni kosnya. Sekar seolah membalas tatapan wanita itu tanpa rasa takut, baginya kebenaran diatas segalanya. Ia yang tumbuh tanpa kasih sayang ayah sebab ayahnya telah meninggal saat masih kanak-kanak, merasa bahwa kebenaran juga bagian dari tanda kasih sayang antar manusia. Oleh karena itu, saat ia tahu jika sang ibu adalah dalang di balik khodam sinden yang selalu mengikutinya, hatinya terasa hancur. Sosok ibu yang begitu ia teladani, hormati dan sayangi tak berbeda seperti sang nenek yang penuh am

  • Perempuan Berkhodam Pesinden   Terdesak

    Sekar dan Galih segera menuju rumah mantan ibu kosnya untuk melakukan negosiasi. Keduanya optimis mampu mengubah pikiran sang ibu kos sebab mereka memiliki bukti bahwa Sekar tidak bersalah. Kasus ini berbeda dengan kasus KKN lalu yang memakan banyak korban dan terdapat banyak saksi bahwa yang dilakukan Sekar adalah bentuk penyelamatan diri. Ia terdesak karena diserang anak buah Ki Ageng hingga ia tak segan untuk membalas setiap kekerasan yang dialami. Kasus kesurupan yang kembali terjadi pada Sekar saat ini adalah murni pengaruh dadi arwah nenek penunggu kos yang memiliki dendam pada menantunya yakni sang ibu kos. Maka penyerangan yang dilakukan Sekar ialah dalam kondisi tak sadar dan bukan kesengajaan meski sulit dibuktikan karena tidak ada saksi mata. Kalaupun ada, saksi mata hanya tau bahwa Sekar kesurupan dan tiba-tiba menyerang ibu kos sehingga hal ini mudah dijadikan kasus kriminal oleh sang ibu kos yang merasa dirugikan. Kos itu terlihat sepi seolah tak ada penghuninya. Seka

  • Perempuan Berkhodam Pesinden   Pertentangan

    "Ibu, sudahlah, jangan ikut campur urusanku, aku lebih tau mana yang terbaik untukku!" Teriak Galih, ia sudah merasa cukup bersabar atas segala intervensi sang ibu, sudah saatnya ia menemukan kebahagiannya sendiri. "Ibu tahu yang terbaik untukmu! kau tidak bisa bersama gadis ini! khodam pesinden tidak cocok dengan khodam raja jawa! Dia bisa melemahkan kekuatan keluarga kita!" Teriak sang ibu tak mau kalah, ia merasa lebih tahu segalanya daripada apa yang dipikirkan anak lelakinya. "Ibu sudahlah, aku lelah, tolong beri aku kesempatan kali ini saja untuk membuktikan pada ibu kalau aku bisa menemukan jodohku tanpa bantuan ibu," sanggah Galih dengan suara merendah, ia sebenarnya cukup lelah dan ingin beristirahat, terlihat matanya memerah dan berair tanda ia ingin tidur. Sekar hanya terdiam melihat perdebatan antara ibu dan anak. Ia diam membisu tak berani menatap ibu dari dosen penyelamat, apalagi membalas semua ucapannya. Sang ibu yang memiliki naluri kuat, memilih untuk beranja

  • Perempuan Berkhodam Pesinden   Penyelamat

    Semua orang terlihat panik, para penghuni kos berlarian menjauh dari Sekar saat ia nampak mulai mengamuk. Matanya melotot, suaranya terdengar berat dan mencoba menyerang orang-orang yang berani mendekatinya. "Wati... Keluar kau!" Teriak Sekar sambil berjalan menyisir area kos-kosan yang cukup luas. Tak ada seorangpun yang berani mendekatinya. Mereka hanya bisa mengawasi dari jauh dan beberapa orang terlihat merekam lalu mengunggahnya di medsos. Terlihat wanita paruh baya berjalan mendekatinya, dia adalah ibu kos yang sejak tadi dicari keberadaannya! Dengan langkah perlahan, ia mencoba mendekati perempuan yang dikenalnya sebagai salah satu penghuni kosnya. "Ada apa Sekar? Kenapa kau terus berteriak memanggil namaku?" Sahut Ibu kos sambil berjalan mendekatinya. "Wati, kau sembunyikan dimana anakku, dasar iblis kau!" Teriak Sekar sambil berusaha mencekik leher ibu kosnya. Tubuhnya telah diambil alih arwah sang nenek yang menyimpan dendam pada ibu kos. Ibu kos terlihat melemah d

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status