Home / Horor / Perempuan Berkhodam Pesinden / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Perempuan Berkhodam Pesinden: Chapter 21 - Chapter 30

62 Chapters

Cinta Atau Obsesi

Keduanya tengah terbuai dalam panasnya gelora asmara hingga mereka nampak telah kehilangan akal sehat. Cinta itu telah membangkitkan gairah seksual untuk terus berlanjut hingga keduanya semakin tak berdaya terperosok dalam dosa besar yang dipoles dengan kenikmatan duniawi. Tiba-tiba Aryo teringat dengan janji suci saat mereka masih SMA. Kala itu Sekar menangis pasca mengalami pelecehan oleh kakak kelasnya. Gadis itu bercerita ketika ia pulang sekolah, tiba-tiba dicegat beberapa pria yang tak dikenalnya. Ia diseret menuju gudang sekolah yang sepi. Untungnya peristiwa naas itu diketahui satpam sekolah hingga ia masih bisa terselamatkan, kesuciannya tidak terenggut akibat ulah para pria tak bertanggung jawab. Sejak saat itu Aryo bertekad untuk terus menjaga dan melindungi Sekar dari ulah lelaki manapun yang mencoba mencelakainya. Pintasan ingatan itu telah menyadarkannya untuk mengakhiri pergumulan panas itu. "Sekar, aku mencintaimu tapi aku tak ingin kita terlalu jauh" Bisik Aryo d
last updateLast Updated : 2025-01-23
Read more

Pulang Kampung

Aryo berjalan sambil membawa satu tas berisi pakaian sang pacar. Wajahnya nampak tak bersahabat seolah kesal, mengapa Sekar lebih memilih pergi bersama orang lain ketimbang dirinya? Apakah perasaannya telah berubah? hatinya dilanda kegalauan, ia seolah cemas mengetahui tingkah Sekar yang seolah semakin menjauh. "Terima kasih Mas Aryo, aku minta maaf jika saat itu aku tidak mengabarimu terlebih dahulu. Aku hanya ingin menyelesaikan semuanya seorang diri. Namun Pak Galih ..." Ujar Sekar mencoba menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. "Sudahlah... kamu tidak perlu menjelaskan apapun, aku sangat mencintaimu, Sekar." Ucapnya lirih. Aryo memilih untuk mengingkari firasatnya sendiri. Ia masih yakin bahwa Sekar adalah pacar yang sangat ia cintai dan mencintainya. Pelayan rumah makan berjalan mendekati pasangan yang tengah dirundung kegelisahan, ia membawakan makanan yang telah dipesan. Kedua pasangan kekasih itu nampak tak berselera sebab masih terhanyut dalam pikiran masing-masing. San
last updateLast Updated : 2025-01-25
Read more

Rahasia Ibu

"Sebenarnya..." Ibu Sekar mencoba melanjutkan perkataannya. Sekar terlihat antusias menunggu penjelasan sang ibu, ia nampak tidak sabar mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Mengapa khodam sinden itu terus mengikutinya? bukankah dulu ia telah dirukyah, namun mengapa makhluk halus itu masih terus menempal? "Tok... tok... tok..." Terdengar ketukan pintu dari luar. Suara ketukan itu semakin keras memecah keheningan malam. Ibu Sekar memutuskan untuk tidak melanjutkan perkataanya, ia berjalan tergopoh-gopoh menuju pintu depan yang tak jauh dari jangkauan matanya. Sekar mendengus kesal, keingintahuannya yang begitu besar seolah lenyap begitu saja akibat kedatangan tamu tak diundang. Surti, ibunda Sekar nampak begitu terkejut melihat siapa tamu yang sedang berkunjung ke rumahnya. "Surti, sudah lama kita tidak bertemu, semoga kamu masih mengingatku" Ucap Wiryo, Ayah dari pacar Sekar. "Mas Wiryo, ada perlu apa kamu datang kemari?" Tanya Surti dengan ekspresi terkejut, keningny
last updateLast Updated : 2025-01-25
Read more

Kebangkitan

Kedua insan yang tengah dimabuk asmara memutuskan untuk mengakhiri persetubuhan pada menjelang dini hari. Tak ada rasa penyesalan di keduanya, terkadang mereka saling pandang untuk sekedar melihat rona kebahagian. Sang gadis terus memeluk kekasihnya seolah tak ingin lepas, pelukan itu disambut dengan dekapan hangat dari lelaki yang sudah menemaninya dalam cinta penuh hasrat. Sulastri merasa telah berada di puncak kemenangan, Ia tertawa begitu nyaring hingga sebagian besar penunggu gaib mulai merasa terganggu. Begitu kuatnya energi khodam sinden itu membuat dedemit kelas rendahan memilih untuk menyingkir. Mereka tak ingin terlibat lebih jauh. Namun terdapat sebuah pohon besar yang berdiri kokoh di depan penginapan yang dipenuhi oleh pasangan muda yang menjalin hasrat terlarang. Penunggu berwujud kuntilanak itu cukup terganggu karena tawa sinden nyatanya mampu memecah energi gaib yang melindungi penginapan itu. "Siapa kau? Berani-beraninya berbuat gaduh di rumahku!" Teriak Kuntilanak
last updateLast Updated : 2025-01-26
Read more

Teman atau Musuh?

Galih tersenyum melihat kemunculan gadis pujaannya, seolah kehadirannya sangat dinanti-nantikan. Gadis itu nampak semakin mempesona hingga membuatnya tidak bisa berhenti menatap. "Sekar, perkenalkan ini Sinta, adik sepupuku yang mulai hari ini akan tinggal di kosan ini," Ujar Galih sambil memberi kode pada adik sepupunya untuk mengulurkan tangan tanda perkenalan. Sekar hanya terdiam, terlihat enggan menyambutnya. Ekspresinya datar karena ia merasa tidak nyaman dengan kehadiran gadis itu. "Wah, Sekar sudah pulang ya, karena kamarmu kosong, untuk sementara Sinta di kamarmu ya, dia sebenarnya ingin punya kamar sendiri namun semua kamar masih penuh," Ujar bu kos yang terdengar seperti perintah yang tak bisa ditolak. Gadis itu mengangguk dan segera pergi dari tempat itu, ia merasa sangat tidak nyaman dengan kehadiran sepupu Galih, semacam timbul firasat buruk. Sinta berjalan mengikuti Sekar seolah ia telah mendapat ijin untuk tinggal di kamar yang sama, padahal Sekar belum member
last updateLast Updated : 2025-01-27
Read more

Peringatan

"Sinta, darimana kau tahu jika aku tinggal disini?" Cecar Galih seolah terganggu dengan kedatangan sang sepupu di tengah malam. "Mas Galih, aku baru saja putus dengan pacarku, aku sedih dan ibumu memberikan alamatmu." Balasnya dengan deraian air mata yang nampak palsu. Galih menghela nafas panjang, ia tak mungkin membiarkan seorang gadis berdiri didepan pintu. dengan berat hati, ia mempersilahkan sepupunya masuk ke dalam apartemen. Sekar begitu terkejut melihat Sinta, sepupu sang dosen yang berkunjung di tengah malam. Gadis itu mulai berpikir, sedekat apa hubungan mereka hingga bisa bertemu di tengah malam begini? sungguh hal yang tak dapat dijangkau dengan nalar. "Katakan, apa yang sebenarnya kau inginkan?" Desak Galih, ia sudah tidak sabar untuk mengusir tamu tak diundang itu. "Aku hanya sangat bersedih, pacarku memutuskan hubungan dengan aku karena dia punya wanita lain. Aku menceritakan ini pada ibumu dan beliau memberikan alamatmu agar kau bisa menenangkanku," Balas Sin
last updateLast Updated : 2025-01-28
Read more

Menghilang

"Sekar... Apa yang terjadi? Mengapa kau pingsan di lobi?" Cecar Galih sambil terus melajukan mobilnya, ia bergegas menuju rumah sakit. Galih terus memandangi gadis yang duduk disampingnya dengan penuh kekhawatiran, ia nampak tak fokus berkendara hingga mereka hampir saja menabrak mobil lain yang berhenti di depannya saat lampu merah. "Bapak fokus saja, saya tidak apa-apa, mungkin hanya kelelahan saja," jawab Sekar sambil memejamkan mata, ia nampak pucat seperti mayat. Mendengar penuturan sang gadis, lelaki tampan itu lebih berfokus mengemudikan mobilnya. Ia tak sempat berganti pakaian pasca jogging di pagi hari. Melihat kondisi kesayangannya tak sadarkan diri, membuatnya bergegas untuk melarikan ke rumah sakit terdekat. Dengan uang dan kuasa yang dimiliki sang dosen, gadis bergaun merah itu segera mendapatkan perawatan intensif dan fasilitas rawat inap VIP. Terlihat beberapa dokter dan perawat sedang melakukan pemeriksaan guna mengetahui kondisi terkini pasien. "Bagaimana dok, a
last updateLast Updated : 2025-01-29
Read more

Penyelamat

Semua orang terlihat panik, para penghuni kos berlarian menjauh dari Sekar saat ia nampak mulai mengamuk. Matanya melotot, suaranya terdengar berat dan mencoba menyerang orang-orang yang berani mendekatinya. "Wati... Keluar kau!" Teriak Sekar sambil berjalan menyisir area kos-kosan yang cukup luas. Tak ada seorangpun yang berani mendekatinya. Mereka hanya bisa mengawasi dari jauh dan beberapa orang terlihat merekam lalu mengunggahnya di medsos. Terlihat wanita paruh baya berjalan mendekatinya, dia adalah ibu kos yang sejak tadi dicari keberadaannya! Dengan langkah perlahan, ia mencoba mendekati perempuan yang dikenalnya sebagai salah satu penghuni kosnya. "Ada apa Sekar? Kenapa kau terus berteriak memanggil namaku?" Sahut Ibu kos sambil berjalan mendekatinya. "Wati, kau sembunyikan dimana anakku, dasar iblis kau!" Teriak Sekar sambil berusaha mencekik leher ibu kosnya. Tubuhnya telah diambil alih arwah sang nenek yang menyimpan dendam pada ibu kos. Ibu kos terlihat melemah d
last updateLast Updated : 2025-01-30
Read more

Pertentangan

"Ibu, sudahlah, jangan ikut campur urusanku, aku lebih tau mana yang terbaik untukku!" Teriak Galih, ia sudah merasa cukup bersabar atas segala intervensi sang ibu, sudah saatnya ia menemukan kebahagiannya sendiri. "Ibu tahu yang terbaik untukmu! kau tidak bisa bersama gadis ini! khodam pesinden tidak cocok dengan khodam raja jawa! Dia bisa melemahkan kekuatan keluarga kita!" Teriak sang ibu tak mau kalah, ia merasa lebih tahu segalanya daripada apa yang dipikirkan anak lelakinya. "Ibu sudahlah, aku lelah, tolong beri aku kesempatan kali ini saja untuk membuktikan pada ibu kalau aku bisa menemukan jodohku tanpa bantuan ibu," sanggah Galih dengan suara merendah, ia sebenarnya cukup lelah dan ingin beristirahat, terlihat matanya memerah dan berair tanda ia ingin tidur. Sekar hanya terdiam melihat perdebatan antara ibu dan anak. Ia diam membisu tak berani menatap ibu dari dosen penyelamat, apalagi membalas semua ucapannya. Sang ibu yang memiliki naluri kuat, memilih untuk beranja
last updateLast Updated : 2025-01-31
Read more

Terdesak

Sekar dan Galih segera menuju rumah mantan ibu kosnya untuk melakukan negosiasi. Keduanya optimis mampu mengubah pikiran sang ibu kos sebab mereka memiliki bukti bahwa Sekar tidak bersalah. Kasus ini berbeda dengan kasus KKN lalu yang memakan banyak korban dan terdapat banyak saksi bahwa yang dilakukan Sekar adalah bentuk penyelamatan diri. Ia terdesak karena diserang anak buah Ki Ageng hingga ia tak segan untuk membalas setiap kekerasan yang dialami. Kasus kesurupan yang kembali terjadi pada Sekar saat ini adalah murni pengaruh dadi arwah nenek penunggu kos yang memiliki dendam pada menantunya yakni sang ibu kos. Maka penyerangan yang dilakukan Sekar ialah dalam kondisi tak sadar dan bukan kesengajaan meski sulit dibuktikan karena tidak ada saksi mata. Kalaupun ada, saksi mata hanya tau bahwa Sekar kesurupan dan tiba-tiba menyerang ibu kos sehingga hal ini mudah dijadikan kasus kriminal oleh sang ibu kos yang merasa dirugikan. Kos itu terlihat sepi seolah tak ada penghuninya. Seka
last updateLast Updated : 2025-02-01
Read more
PREV
1234567
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status