Share

Menghilang

Author: Shilla07
last update Last Updated: 2025-01-29 23:59:03

"Sekar... Apa yang terjadi? Mengapa kau pingsan di lobi?" Cecar Galih sambil terus melajukan mobilnya, ia bergegas menuju rumah sakit.

Galih terus memandangi gadis yang duduk disampingnya dengan penuh kekhawatiran, ia nampak tak fokus berkendara hingga mereka hampir saja menabrak mobil lain yang berhenti di depannya saat lampu merah.

"Bapak fokus saja, saya tidak apa-apa, mungkin hanya kelelahan saja," jawab Sekar sambil memejamkan mata, ia nampak pucat seperti mayat.

Mendengar penuturan sang gadis, lelaki tampan itu lebih berfokus mengemudikan mobilnya. Ia tak sempat berganti pakaian pasca jogging di pagi hari. Melihat kondisi kesayangannya tak sadarkan diri, membuatnya bergegas untuk melarikan ke rumah sakit terdekat.

Dengan uang dan kuasa yang dimiliki sang dosen, gadis bergaun merah itu segera mendapatkan perawatan intensif dan fasilitas rawat inap VIP. Terlihat beberapa dokter dan perawat sedang melakukan pemeriksaan guna mengetahui kondisi terkini pasien.

"Bagaimana dok, a
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Perempuan Berkhodam Pesinden   Penyelamat

    Semua orang terlihat panik, para penghuni kos berlarian menjauh dari Sekar saat ia nampak mulai mengamuk. Matanya melotot, suaranya terdengar berat dan mencoba menyerang orang-orang yang berani mendekatinya. "Wati... Keluar kau!" Teriak Sekar sambil berjalan menyisir area kos-kosan yang cukup luas. Tak ada seorangpun yang berani mendekatinya. Mereka hanya bisa mengawasi dari jauh dan beberapa orang terlihat merekam lalu mengunggahnya di medsos. Terlihat wanita paruh baya berjalan mendekatinya, dia adalah ibu kos yang sejak tadi dicari keberadaannya! Dengan langkah perlahan, ia mencoba mendekati perempuan yang dikenalnya sebagai salah satu penghuni kosnya. "Ada apa Sekar? Kenapa kau terus berteriak memanggil namaku?" Sahut Ibu kos sambil berjalan mendekatinya. "Wati, kau sembunyikan dimana anakku, dasar iblis kau!" Teriak Sekar sambil berusaha mencekik leher ibu kosnya. Tubuhnya telah diambil alih arwah sang nenek yang menyimpan dendam pada ibu kos. Ibu kos terlihat melemah d

    Last Updated : 2025-01-30
  • Perempuan Berkhodam Pesinden   Pertentangan

    "Ibu, sudahlah, jangan ikut campur urusanku, aku lebih tau mana yang terbaik untukku!" Teriak Galih, ia sudah merasa cukup bersabar atas segala intervensi sang ibu, sudah saatnya ia menemukan kebahagiannya sendiri. "Ibu tahu yang terbaik untukmu! kau tidak bisa bersama gadis ini! khodam pesinden tidak cocok dengan khodam raja jawa! Dia bisa melemahkan kekuatan keluarga kita!" Teriak sang ibu tak mau kalah, ia merasa lebih tahu segalanya daripada apa yang dipikirkan anak lelakinya. "Ibu sudahlah, aku lelah, tolong beri aku kesempatan kali ini saja untuk membuktikan pada ibu kalau aku bisa menemukan jodohku tanpa bantuan ibu," sanggah Galih dengan suara merendah, ia sebenarnya cukup lelah dan ingin beristirahat, terlihat matanya memerah dan berair tanda ia ingin tidur. Sekar hanya terdiam melihat perdebatan antara ibu dan anak. Ia diam membisu tak berani menatap ibu dari dosen penyelamat, apalagi membalas semua ucapannya. Sang ibu yang memiliki naluri kuat, memilih untuk beranja

    Last Updated : 2025-01-31
  • Perempuan Berkhodam Pesinden   Terdesak

    Sekar dan Galih segera menuju rumah mantan ibu kosnya untuk melakukan negosiasi. Keduanya optimis mampu mengubah pikiran sang ibu kos sebab mereka memiliki bukti bahwa Sekar tidak bersalah. Kasus ini berbeda dengan kasus KKN lalu yang memakan banyak korban dan terdapat banyak saksi bahwa yang dilakukan Sekar adalah bentuk penyelamatan diri. Ia terdesak karena diserang anak buah Ki Ageng hingga ia tak segan untuk membalas setiap kekerasan yang dialami. Kasus kesurupan yang kembali terjadi pada Sekar saat ini adalah murni pengaruh dadi arwah nenek penunggu kos yang memiliki dendam pada menantunya yakni sang ibu kos. Maka penyerangan yang dilakukan Sekar ialah dalam kondisi tak sadar dan bukan kesengajaan meski sulit dibuktikan karena tidak ada saksi mata. Kalaupun ada, saksi mata hanya tau bahwa Sekar kesurupan dan tiba-tiba menyerang ibu kos sehingga hal ini mudah dijadikan kasus kriminal oleh sang ibu kos yang merasa dirugikan. Kos itu terlihat sepi seolah tak ada penghuninya. Seka

    Last Updated : 2025-02-01
  • Perempuan Berkhodam Pesinden   Perubahan

    Sekar merasa bersyukur saat problemnya dengan ibu kos telah usai. Wanita dan suami keduanya itu terlihat pasrah ketika pihak kepolisian membawa keduanya menuju kantor polisi. Wanita itu hanya memandangi Sekar dengan penuh kebencian, ia tak terima jika berakhir dalam jeruji besi. Ia merasa sudah bersusah payah mencapai semuanya namun harus kandas seketika itu juga. Tatapan mata yang menyala mengisyaratkan ia akan kembali membalaskan dendam pada perempuan yang pernah menjadi salah satu penghuni kosnya. Sekar seolah membalas tatapan wanita itu tanpa rasa takut, baginya kebenaran diatas segalanya. Ia yang tumbuh tanpa kasih sayang ayah sebab ayahnya telah meninggal saat masih kanak-kanak, merasa bahwa kebenaran juga bagian dari tanda kasih sayang antar manusia. Oleh karena itu, saat ia tahu jika sang ibu adalah dalang di balik khodam sinden yang selalu mengikutinya, hatinya terasa hancur. Sosok ibu yang begitu ia teladani, hormati dan sayangi tak berbeda seperti sang nenek yang penuh am

    Last Updated : 2025-02-02
  • Perempuan Berkhodam Pesinden   Pesugihan Weton

    Sudah seminggu Sekar bekerja di restoran milik Nendra, teman Galih. Semua nampak baik-baik saja. Restoran itu selalu ramai dengan pelanggan yang datang silih berganti. Sekar terlihat lelah namun semangatnya tidak pudar. Ia sebagai karyawan serabutan harus mampu membagi waktu kuliah dan kerja. Sekar mulai bekerja saat ia telah selesei dengan urusan kuliahnya, awalnya memang tidak mudah sebab ia seringkali kelelahan. Namun, berkat semangat juang yang tinggi ia berhasil menyelesaikan tugas-tugasnya dengan baik. Galih seringkali mampir untuk pesan makanan atau sekedar melihat Sekar yang sedang bekerja. "Wah, rutin nih jengukin calon istri," goda Nendra pada sahabatnya. Ia tidak heran melihat kelakukan sahabatnya sebab Galih memang tipe yang mencintai secara ugal-ugalan. Waktu mereka masih berkulih, Nendra menjadi saksi saat Galih jatuh bangun mengejar dosen yang ia kagumi. Namun, ketika tahu sang dosen telah bersuami, ia mundur perlahan sebab tak ingin menghancurkan rumah tangga ses

    Last Updated : 2025-02-03
  • Perempuan Berkhodam Pesinden   Weton Keramat

    Sekar terbangun dengan napas tersengal, keringat dingin membasahi pelipis dan tengkuknya. Terdengar irama jantung yang berdetak kencang, seolah baru saja ia dikejar sesuatu yang tak kasat mata. Sekujur tubuhnya terasa berat, seakan sisa mimpi buruk masih mencengkram dan terasa mengerikan. Dalam mimpi itu, Sekar tergeletak di tengah lingkaran tanah lapang yang berbau anyir. Cahaya redup dari lilin-lilin hitam berkedip tak menentu, menampilkan sosok-sosok berjubah gelap yang menggumamkan mantra dengan suara yang bergema di seluruh penjuru. Ia ingin berlari, berteriak, tapi kakinya seolah terpaku ke tanah. Seseorang mendekat. Wajahnya samar, tapi sorot matanya menusuk jantung. Sekar melihat bayangannya sendiri memantul di mata mereka—bukan sebagai manusia, melainkan sebagai tumbal. Sekar meronta, berusaha melepaskan diri, tapi semakin keras ia melawan, semakin erat cengkeraman itu. Lalu, ada cahaya merah menyala, suara jeritan nyaring yang bukan berasal darinya lalu ada tombak yan

    Last Updated : 2025-02-04
  • Perempuan Berkhodam Pesinden   Kekhawatiran

    Sekar yang sejak pagi telah bergulat dengan tenaganya yang kian menipis, mencoba menghubungi Aryo pacarnya atau Galih sang dosen. Ia merasa tubuhnya terasa berat sehingga sulit untuk digerakkan, seolah ajalnya telah dekat. Ia mencoba mengambil ponsel yang ada di meja sebelah ranjang namun gagal, ia malah terjatuh ke lantai dengan posisi terlentang. "Sekar, apa yang terjadi? Mengapa kamu tiduran di lantai?" Sapa Galih yang tiba-tiba memasuki kamarnya. Tatapannya terlihat penuh kekhawatiran, ia mencoba membopong Sekar agar terbangun dari tempat ia terjatuh. "Terima kasih, Pak Nedra...." ucap Sekar lirih, ia tak bisa banyak berkata-kata sebab merasa tak bertenaga. "Ayo kita pergi agar kamu bisa makan dan memulihkan tenagamu," ajak Nendra sambil menuntun Sekar secara perlahan menuju restoran. Setibanya di restoran, Nendra memesan bubur ayam untuk Sekar agar tenaganya kembali pulih. Namun ketika gadis itu mulai menyantap apa yang dimakannya, perutnya terasa menolak, ia malah memunta

    Last Updated : 2025-02-05
  • Perempuan Berkhodam Pesinden   Penculikan

    Sekar yang masih lemas, mulai mencoba untuk bangkit dari tempat duduknya, Ia melihat Nendra sedang keluar dari mobil untuk mengambil uang di ATM. Namun, saat ia mulai menginjakkan kakinya keluar mobil, langkahnya tertahan oleh tubuhnya yang terasa berat, akhirnya dia ambruk. Gadis itu mulai membuka matanya, tubuhnya nyaris tak bertenaga namun ia mencoba untuk memperhatikan sekitar, terlihat mobil yang tengah ia tunggangi masih melaju dengan kecepatan sedang. "Kenapa kau mencoba kabur? bukankah sudah ku katakan kau tak akan bisa lari dariku?" Ujar Nendra sambil menyeringai, ia tahu bahwa kabur darinya adalah kesia-siaan. "Kenapa bapak melakukan ini padaku? apa salahku?" sahut Sekar dengan penuh kesedihan, ia tak menyangka bahwa hidupnya akan berakhir setragis ini. Dalam benaknya, Sekar terus menerus berdoa, ia berharap Tuhan segera menolongnya. Namun, ia merasa doanya tak juga didengar sebab ajalnya terasa sudah dekat, padahal ia enggan untuk pergi. Akhirnya ia terus menerus mem

    Last Updated : 2025-02-06

Latest chapter

  • Perempuan Berkhodam Pesinden   Rahasia Keluarga Galih (6)

    Pov Sekar Tidak terasa aku telah seminggu berada di rumah Galih. Sulastri tak pernah muncul semenjak pertengkaran kami. Tidak ada luka serius dalam tubuhku hanya saja rasanya susah sekali untuk sekedar menggerakkan badan. Aku tersadar dua hari kemudian pasca kecelakaan tunggal, itulah yang kudengar dari anggota keluarga Galih. Hari ketiga aku mulai bisa membuka mataku, yang tentu disambut gegap gempita oleh anggota keluarga ini terutama sang ayah. Aku bisa melihat senyuman manis di wajahnya yang mengingatkanku pada Galih, orang yang telah tiada tapi jiwanya seolah tetap berada di sisiku. Hari selanjutnya, aku mulai bisa menggerakkan tubuhku hingga kini tepat seminggu, aku telah duduk di meja makan ini, bersama keluarga Galih. "Bagaimana kondisimu Sekar? Apa perlu kita ke kota untuk mencari dokter terbaik? Selama ini kami hanya bisa memanggil bidan desa untuk memeriksa kondisimu?" tanya Ayah Galih yang perhatian padaku seperti biasanya. "Aku baik-baik saja Pak, terima kasih s

  • Perempuan Berkhodam Pesinden   Rahasia Keluarga Galih (5)

    Pov Sekar Aku merasakan sakit di sekujur tubuhku. Meski aku dapat merasakan kasur empuk telah menopang tubuhku yang mati rasa. Perlahan aku mulai membuka mata meski terasa berat. Samar-samar aku mendengar percakapan dua pria yang berada di dekatku. "Bagaimana kondisinya, apakah dia baik-baik saja? Warga menemukannya pingsan di jalanan dekat pabrik terbengkalai. Dia seperti mengalami kecelakaan tunggal dengan menabrak pohon besar yang berada di pinggir jalan dekat pabrik tua itu," ujar pria dengan suara beratnya. "Dia baik-baik saja, hanya sedikit luka di bagian kepala akibat benturan kepala, mungkin dia hanya kelelahan," sahut pria lain. "Jika baik-baik saja mengapa tak kunjung sadarkan diri sejak kemarin? Dia sudah pingsan selama dua hari!" Aku terkejut mendengar pernyataan pria dengan suara berat itu, sepertinya aku mengenal suaranya! Tidak salah lagi, dia adalah Ayah Galih! lalu dengan siapa ia berbicara? Aku yang sebenarnya mulai perlahan tersadar dari pingsanku, mencoba unt

  • Perempuan Berkhodam Pesinden   Rahasia Keluarga Galih (4)

    POV Sekar "Maaf, Mbak tahu dari mana info bahwa saya adalah istri Galih?" tanyaku penasaran. "Pak Kades kemarin memberitahukan pada kami jika istri Mas Galih yang akan membantu kami melakukan pencarian orang-orang hilang," jawab wanita muda itu. Aku kasihan melihatnya, wanita muda tengah menggendong seorang bayi yang terlelap beserta kedua anak laki-laki yang bermain di sekitar halaman. Aku rasa tidak ada salahnya mengikuti permainan Pak Kades atau Ayah Galih. Status palsuku sebagai Istri Galih tentu akan memudahkanku menyelidiki atas hilangnya beberapa pemuda desa. "Tolong Mbak ceritakan padaku, kronologi kejadian tentang hilangnya suami Mbak?" tanyaku. "Waktu itu, kami sekeluarga menghadiri hajatan yang diselenggarakan oleh pak kades. Menjelang tengah malam, suamiku berkata padaku jika ia berniat kembali untuk begadang bersama teman-temannya, aku yang sudah lelah hanya menganggukkan kepala lalu lanjut tidur dan keesokan harinya hingga saat ini, ia tak pernah kembali," sahu

  • Perempuan Berkhodam Pesinden   Rahasia Keluarga Galih (3)

    Pov Sekar Arum Tok... Tok... Tok. Aku mendengar ketukan pintu yang begitu keras hingga membangunkanku dari tidur lelapku. Perlahan aku membuka mata, mengamati sekitarku yang terasa begitu dingin. Mungkin hujan semalam membuat hawa di desa ini semakin membuat tubuhku menggigil. Perlahan aku bangkit dari ranjang milik pacarku, Galih. Tatapanku terpaku pada setangkai mawar yang tergeletak di samping ranjangku, apakah benar ini dari Galih? Mawar itu masih basah, seperti baru saja diambil dari kebunnya. Aku mencoba membuka pintu, melihat siapa yang mengetuk pintu di pagi buta ini. Ku lirik jam di dinding masih pukul 5 pagi. Pintu perlahan terbuka dan aku celingukan melihat siapa yang berada di balik pintu tapi nihil, tidak ada seorangpun di sana. Mungkin aku salah dengar, itulah yang kupikirkan lalu kututup pintu kembali. Tiba-tiba terdengar suara dari belakangku, "Sekar, jika kamu terus berada di sini, kamu akan mati!" bisiknya seperti memperingatkanku. Saat aku menoleh ke arah sua

  • Perempuan Berkhodam Pesinden   Rahasia Keluarga Galih (2)

    Pov Sekar Aku terkejut mendengar perkataan Ayah Galih tentang kemampuanku menemukan orang hilang hanya berdasarkan pada penglihatanku atas arwah Galih. Apa yang sebenarnya terjadi dalam keluarga ini? "Sekar, aku sangat berterima kasih atas kesediaanmu membantu keluarga kami untuk menemukan beberapa warga yang hilang selama kurang lebih tiga bulan ini," ujar Ayah Galih membuka percakapan di meja makan yang makanannya tidak hangat lagi. Aku menghentikan makanku untuk sekedar mendengarkan keluh kesah pria yang sangat Galih hormati. "Awal mulanya bagaimana Pak? Apakah sudah melapor pada polisi?" tanyaku mencoba berempati atas kegelisahan yang terpancar dari wajahnya. "Aku masih ingat saat kami mengadakan hajatan desa dalam bentuk rasa syukur kami atas panen berlimpah. Semua orang hadir untuk memeriahkan acara yang digelar sampai tengah malam. Aku masih ingat ada beberapa pria yang memilih untuk bertahan karena mereka ingin begadang, sekitar lima orang," ungkap Ayah Galih sambil mena

  • Perempuan Berkhodam Pesinden   Rahasia Keluarga Galih (1)

    POV Sekar "Masuklah, anggap rumah sendiri," ujar Ayah Galih sambil tersenyum padaku, lalu kubalas dengan senyum ramah pula. Aku memutuskan untuk mengiyakan permintaan pacarku karena rasa bersalah yang begitu besar padanya. Aku mengkhianatinya dengan bercinta dengan rekan kerjaku tapi ia justru tetap mencintaiku sampai akhir. Warisan yang diberikan padaku menunjukkan bahwa perasaanya tidak main-main. Aku bisa merasakan tatapan tidak suka dari kedua perempuan ini, ibu dan kakak perempuannya. Sebuah tatapan yang bermakna rasa tidak suka seolah aku adalah seseorang yang akan membahayakan mereka. Aku tidak menyangka bahwa Galih adalah seorang putra yang terlahir di keluarga kaya raya di sebuah desa yang terbilang maju. Keberadaan transportasi yang berlalu-lalang serta adanya minimarket membuatku yakin bahwa perekonomian desa ini lebih maju daripada desaku sendiri. Mereka memberiku kamar Galih sebagai tempatku beristirahat. Aku takjub melihat kamar yang begitu rapi dan wangi, sert

  • Perempuan Berkhodam Pesinden   Akhir Kisah Galih (3)

    "Nak, apa kamu yakin pergi bersama keluarga dosen itu? Ibu khawatir akan terjadi hal buruk padamu," tanya Surti kembali memastikan keputusan anaknya. Sekar terdiam sejenak, menatap ibunya dengan tatapan penuh keyakinan meski air matanya belum mengering. Ia menghentikan aktivitasnya yang tengah sibuk memasukkan pakaian ke dalam tasnya. "Bu, aku sudah banyak melewati kesulitan hidup, hampir mati berkali-kali tapi untungnya, aku masih bisa bertemu ibu saat ini. Anggap saja sudah saatnya aku membalas budi Mas Galih, orang yang selama ini telah menolongku," sahut Sekar sambil memegang tangan ibunya, seolah meminta restu. Surti tak bisa lagi menahan keinginan anaknya, meski dalam hati rasanya berat. Ia mencoba mengikhlaskan kepergian anaknya dan berharap sang anak dapat pulang dengan selamat. "Mbak, tolong hubungi aku jika butuh bantuan, aku dan Mas Aryo akan siap membantu," ujar Seno, adik laki-lakinya yang selama ini selalu mengkhawatirkan kakaknya. "Kamu nggak perlu khawatir, c

  • Perempuan Berkhodam Pesinden   Akhir Kisah Galih (2)

    "Bu, tenanglah! Kita ke sini ingin menyampaikan amanat terakhir anak kita agar dia bisa tenang di alam sana, bukan malah membuat keributan seperti ini!" bentak Ayah Galih mencoba menenangkan istrinya yang justru melabrak Sekar. "Pak! Gara-gara menolong gadis ini, anak kita mati Pak! Apa kamu nggak paham perasaanku?" teriak Ibu Galih yang masih berduka, ia memperoleh informasi dari Rika jika ritual itu gagal karena Galih hendak menyelamatkan Sekar dengan mengorbankan dirinya sendiri. "Kalian jika ingin menyakiti anakku, pergilah! Jangan buat kekacauan di rumahku!" bentak Surti yang geram melihat tindakan semena-mena tamu tak di undang itu. "Bu, Maafkan kami, ijinkan saya meminta maaf pada kalian atas nama keluarga saya. Tujuan kami datang ke mari hanya untuk memberikan sebuah surat wasiat dari anak kami, Galih," ujar Ayah Galih dengan wajah penuh kesedihan, menyesal karena tidak bisa menyelamatkan anaknya. Ibu Galih nyaris pingsan, tubuhnya semakin lemah. Dengan kebesaran hati Surt

  • Perempuan Berkhodam Pesinden   Akhir Kisah Galih

    "Dok, bagaimana kondisi tunangan saya?" tanya Rika yang cemas dengan kondisi pacarnya yang masih kritis dan belum menunjukkan perubahan lebih baik. "Berdasarkan observasi yang sudah kita lakukan, belum ada tanda-tanda kondisi pasien membaik, hanya keajaiban yang bisa menyelamatkannya," sahut dokter yang membuat semua orang yang berada di sana semakin sedih. "Dok, lakukan sesuatu! Aku tidak ingin kehilangan anak lelakiku satu-satunya!" teriak Ibu Galih yang baru tiba di rumah sakit, bersama dengan anak perempuan dan suaminya. "Bu, tenanglah, ini rumah sakit jangan berbuat keributan," ujar Ayah Galih yang mencoba menenangkan istrinya. Tiba-tiba beberapa polisi mendatangi rumah sakit, mereka hendak menangkap Rika atas tuduhan dalang dari menghilangnya orang-orang di pabrik garmen dan kematian para pekerja yang dinilai janggal oleh keluarga. Rika nampak pasrah saat di gelandang ke kantor polisi. Ibu Galih yang mendengar alasan penangkapan, mendadak pingsan sebab shock saat menge

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status