Semua Bab Dunia yang Terlupakan: Jalan Sang Jenius: Bab 61 - Bab 70

115 Bab

Bab 61

Di balik tirai malam yang gelap, Rainer, Elyse, Kael, dan seluruh kelompok bergerak dengan hati-hati menuju kedalaman ibu kota. Mereka tahu bahwa keberadaan mereka sangat berisiko, namun tak ada jalan mundur. Sejak mendengar nama Altheos, mereka sadar bahwa pertempuran ini lebih besar dari yang pernah mereka bayangkan.Mereka berada di sebuah penginapan kecil yang terletak di pinggiran kota, jauh dari sorotan mata pejabat dan tentara yang berpatroli. Tetapi meskipun mereka berusaha menyembunyikan diri, udara di sekitar mereka terasa semakin mencekam. Sesuatu yang lebih besar sedang menunggu di depan.“Rainer,” Elyse memanggil dengan suara pelan, matanya tidak lepas dari peta yang terbentang di atas meja. “Altheos… siapa sebenarnya dia? Kenapa dia begitu penting?”Rainer melirik Elyse dengan tatapan penuh tekad. “Dia adalah orang yang mengendalikan aliran kekuasaan di kerajaan ini. Bukan hanya politik, tapi juga kekuatan gelap yang tersembunyi di dalamnya. Banyak yang tak tahu tentang
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-30
Baca selengkapnya

Bab 62

Altheos berdiri di hadapan mereka dengan senyum tipis yang seakan menyembunyikan lebih banyak rahasia daripada yang bisa mereka pahami. Ruangan yang gelap dan penuh dengan bayangan terasa semakin menekan, seperti sebuah perangkap yang siap menelan mereka.“Kalian benar-benar percaya bahwa kalian bisa mengubah dunia ini?” suara Altheos terngiang dalam kesunyian yang mencekam. “Kalian yang hanya berbekal idealisme dan keberanian, siapakah kalian untuk menantang aku?”Rainer menatap Altheos dengan tajam, mengamati setiap gerakan dan ekspresi pria itu. Dalam keheningan tersebut, hanya ketegangan yang bisa mereka rasakan, sementara di luar sana, dunia terus berputar, menunggu langkah mereka berikutnya.“Kami bukan hanya berbekal idealisme,” kata Rainer perlahan, suaranya penuh keyakinan. “Kami berbekal kecerdasan dan perhitungan. Kami akan menghancurkan sistem ini, meskipun harus memulainya dengan menghancurkan dasar dari kekuasaanmu.”Elyse berdiri di sampingnya, wajahnya menunjukkan teka
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-30
Baca selengkapnya

Bab 63

Suasana di ruangan itu semakin tegang seiring dengan percakapan yang semakin tajam. Altheos menatap mereka dengan penuh kecemasan yang tersembunyi di balik senyumnya yang dingin. Tiba-tiba, dalam keremangan itu, ia menghentakkan tangannya ke meja di hadapannya.“Kalian kira kalian bisa mengubah dunia hanya dengan kata-kata dan perencanaan yang sederhana?” kata Altheos, nada suaranya berubah tajam, penuh amarah yang sulit ia sembunyikan. “Dunia ini bukan tempat bagi mereka yang lemah atau yang terlahir dari kalangan rendah seperti kalian! Kalian hanya akan menjadi alat dalam permainan yang lebih besar daripada yang bisa kalian pahami.”Rainer menatapnya dengan tatapan yang tidak gentar, meskipun tubuhnya terasa tegang. Di dalam benaknya, ia merencanakan setiap langkah, mempersiapkan diri untuk apa yang mungkin akan terjadi selanjutnya. Elyse di sampingnya masih memegang tangan Rainer, memberikan kekuatan yang hampir tidak terucapkan.“Apakah kamu benar-benar berpikir kami lemah hanya k
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-30
Baca selengkapnya

Bab 64

Rainer dan kelompoknya melangkah keluar dari ruang pertemuan dengan langkah mantap, meskipun suasana di dalam hati mereka penuh dengan ketegangan. Langit di luar kastil gelap, hanya diterangi oleh sinar rembulan yang meredup. Namun, di dalam diri mereka, sesuatu yang lebih terang bersinar: harapan. Perjalanan ini tidak akan mudah, dan mereka tahu itu. Tetapi untuk pertama kalinya, mereka merasa bahwa mereka benar-benar siap menghadapi dunia ini.Di sisi lain, Altheos masih berdiri kaku di dalam ruangan, tubuhnya terasa kaku seperti patung. Ia mengamati mereka pergi, wajahnya mengerut dalam kebingungan dan amarah yang terkendali. Ia tahu bahwa Rainer tidak bisa dibiarkan begitu saja. Ia harus mengambil langkah yang lebih besar, lebih tajam untuk menghentikan mereka. Altheos tidak pernah menganggap remeh kemampuan seseorang, terutama seseorang seperti Rainer. Ia tahu betul bahwa kecerdasan bukan hanya soal penghitungan dan perencanaan, tetapi juga tentang mengetahui kapan harus bergerak
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-30
Baca selengkapnya

Bab 65

Malam telah turun dengan berat, menyelimuti kerajaan dalam kegelapan yang pekat. Hanya ada secercah cahaya dari lentera di beberapa sudut kota yang mulai tenang. Di dalam ruangan rahasia yang dipenuhi peta dan catatan, Rainer duduk bersama Elyse, Kael, dan beberapa pemimpin aliansi baru mereka, mempersiapkan langkah berikutnya.Di atas meja, peta besar yang menggambarkan seluruh kerajaan terbentang luas, dengan tanda-tanda strategis yang ditandai dengan simbol-simbol yang mereka buat sendiri. Aliansi yang mereka bangun semakin kokoh, dengan rakyat dari berbagai kalangan mulai merasakan kekuatan mereka. Namun, semakin mereka maju, semakin jelas bahwa rintangan yang akan mereka hadapi jauh lebih besar daripada yang mereka bayangkan.“Rainer,” kata Elyse dengan suara serius, “kami tahu bahwa banyak orang di dalam kerajaan ini tidak percaya pada perubahan. Beberapa masih merasa aman dalam ketidakpastian. Kami harus membuat mereka melihat apa yang sedang kita perjuangkan.”Rainer menatap E
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-30
Baca selengkapnya

Bab 66

Semakin hari, kabar tentang gerakan yang dipimpin oleh Rainer dan aliansinya semakin menyebar. Mereka yang sebelumnya tidak peduli mulai berbicara tentang perubahan yang dijanjikan. Namun, seperti yang Rainer duga, semakin banyak yang bersimpati, semakin besar pula ancaman yang mengintai.Di dalam markas rahasia mereka, Rainer berdiri di depan peta kerajaan yang besar, mata tajam menilai setiap gerakan. Di sekitar meja, Elyse, Kael, dan beberapa pemimpin aliansi lainnya berkumpul untuk merencanakan langkah berikutnya.“Laporan terbaru menyebutkan bahwa pasukan Altheos semakin mendekat,” Kael berkata, suaranya tegang. “Mereka tahu kita sudah siap untuk bergerak.”Rainer tidak terkejut. Dia sudah memprediksi bahwa musuhnya akan bergerak lebih cepat setelah kehilangan salah satu pemimpin mereka. Namun, kehilangan ini tidak hanya mengguncang pasukan mereka, tetapi juga mempercepat rencana mereka."Apakah kita siap?" tanya Rainer, suaranya tenang meski dalam hati dia tahu risiko besar yang
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-31
Baca selengkapnya

Bab 67

Keheningan malam dipenuhi dengan ketegangan. Ketika Rainer dan pasukannya memasuki markas utama Altheos, mereka tahu bahwa mereka hanya memiliki sedikit waktu sebelum musuh mereka menyadari bahwa serangan ini bukanlah hal yang mereka duga. Sebuah strategi yang berisiko, namun juga sebuah langkah yang tak bisa dihindari. Jika mereka ingin meruntuhkan Altheos, mereka harus bertindak cepat dan memanfaatkan ketidaksiapan musuh.Di dalam markas Altheos, Rainer dan kelompok kecilnya menyusup melalui lorong-lorong gelap yang sempit. Mereka melewati pintu-pintu besar yang terbuat dari kayu hitam, menyelinap seperti bayangan, menghindari setiap penjaga yang berjalan dengan langkah terburu-buru. Meskipun mereka sudah mempersiapkan diri dengan rencana matang, Rainer tahu bahwa kegagalan hanya berjarak beberapa langkah dari mereka.“Ke depan,” bisik Rainer kepada kelompoknya, tangan terangkat untuk memberi tanda agar mereka tetap diam dan bergerak perlahan. “Kita harus sampai ke ruang kendali.”E
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-31
Baca selengkapnya

Bab 68

Bumi di bawah kaki Rainer bergetar hebat, seakan dunia itu sendiri terguncang oleh ledakan yang baru saja terjadi. Kekuatan magis yang dikeluarkan oleh kristal yang hancur itu merobek ruang di sekitar mereka, menyebabkan dinding dan lantai benteng Altheos pecah dan retak, menimbulkan debu dan serpihan yang memenuhi udara. Detik-detik ketegangan itu seolah berhenti, setiap langkah terasa seperti detik yang panjang. Sebuah aura hitam pekat mulai menyebar dari dalam kristal yang hancur itu, membentuk pusaran energi yang memutar di dalam ruangan.Elyse menarik napas dalam-dalam, wajahnya terbenam dalam bayangan kegelapan yang merayap ke seluruh ruangan. "Apa yang baru saja terjadi?" tanyanya, suaranya hampir tak terdengar di tengah kegaduhan itu.Rainer berdiri terdiam, wajahnya memucat. Di hadapannya, energi gelap yang keluar dari kristal itu membentuk makhluk berbentuk bayangan, sebuah entitas magis yang sangat kuat. Sebuah makhluk yang bukan berasal dari dunia ini, yang tampaknya telah
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-31
Baca selengkapnya

Bab 69

Langit yang tadinya kelam kini mulai cerah, meskipun bekas ledakan dan serpihan hancur masih menyebar di sekitar mereka. Benteng Altheos yang megah, pusat kekuasaan dan persekutuan gelap, kini hanya tinggal puing-puing yang terbakar dan runtuh. Rainer terbaring di atas tanah yang terbelah, tubuhnya gemetar, napasnya terengah-engah. Energi yang telah ia keluarkan untuk menghancurkan pusat kekuatan Altheos membuat tubuhnya terasa sangat lemah, seolah seluruh tenaganya telah disedot.Elyse, yang berdiri dengan cemas di sampingnya, memandang Rainer dengan penuh kekhawatiran. “Rainer, bertahanlah,” katanya, suaranya hampir seperti bisikan. “Kau tidak boleh menyerah sekarang.”Rainer membuka matanya yang berat, menatap Elyse dengan senyum lemah. “Kita… berhasil,” bisiknya. “Tapi aku… tidak tahu… apakah aku bisa bertahan.”Elyse menggenggam tangannya dengan erat. “Jangan bicara seperti itu. Kita akan menemukan cara untuk mengembalikanmu. Kita sudah sejauh ini, Rainer. Kita akan membangun dun
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-31
Baca selengkapnya

Bab 70

Hari-hari setelah kehancuran Altheos berlalu dengan cepat. Rainer merasa seolah dunia yang dulu dikenal telah hilang, terbawa dalam debu dan bara api. Benteng yang pernah menjadi simbol kekuatan yang menindas kini tinggal kenangan. Namun, meskipun musuh terbesar mereka telah jatuh, perjuangan untuk membangun dunia baru baru saja dimulai.Dalam sebuah pertemuan yang digelar di sebuah ruang besar yang masih dikelilingi puing-puing, Rainer dan Elyse duduk di depan para pemimpin dari berbagai kelompok yang kini bersatu. Mereka yang dulu berperang di pihak yang berbeda, kini harus merumuskan rencana bersama untuk menciptakan perubahan sejati. Di depan mereka terhampar peta kerajaan yang telah tercabik, dengan wilayah yang dikuasai oleh berbagai kekuatan yang lebih kecil. Dunia yang dulu teratur di bawah kekuasaan Altheos kini terpecah, dan di tangan mereka lah keputusan-keputusan besar akan ditentukan.Elyse memandang Rainer dengan penuh perhatian, melihat bagaimana ia menyusun kata-kata d
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-31
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
56789
...
12
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status