"Mas kamu kenapa?" Aku sangat panik melihatnya kesakitan, tapi Mas Raka segera menenangkanku. "Tidak apa-apa sayang nyeri sedikit saja," katanya. Aku tatap dia, aku coba meyakinkannya sekali lagi, apa benar hanya nyeri sedikit? "Mas jangan bohong Mas kalau memang ada masalah dengan perut kamu kita ke rumah sakit." Mataku sudah berkaca, aku sangat takut jika terjadi apa-apa dengannya. Ketakutanku bukan perkara lebay hanya saja suamiku memang hanya hidup dengan satu ginjal, jadi aku sangat takut jika dia mengeluh sakit perut. Mas Raka tersenyum lalu mengelus rambutku, "Beneran hanya nyeri sedikit tadi." Ujarnya. "Syukurlah Mas, kamu banyak-banyak istirahat ya, jangan terlalu diforsir tenaganya." Kutangkupkan kedua tanganku di wajahnya. "Iya Sayang jangan khawatir." Kembali sederet giginya kulihat. Karena tak ingin terjadi apa-apa dengan suamiku aku memilih kembali ke kantor menggunakan taksi online, tak peduli Mas Raka berusaha mencegah, tapi aku tetap bersiker
Terakhir Diperbarui : 2025-03-03 Baca selengkapnya