Ana berbalik dengan cepat, dan ekspresi sinis di wajahnya berubah seketika menjadi senyum manis. Dari arah dapur pastry, Varen berjalan menghampiri mereka dengan langkah santai, tetapi sorot matanya penuh peringatan yang ditujukan langsung pada Ana.“Aku nggak ganggu, kok,” jawab Ana cepat, nada suaranya mendadak lebih lembut. “Aku cuma ngobrol sama Zara, nggak salah ‘kan?”Ana membetulkan ikat rambutnya, gerakannya sengaja dibuat berlebihan, seolah mencari perhatian Varen.Zara yang melihat perubahan sikap Ana hanya bisa mendengus pelan. Dia tidak butuh Varen untuk tahu bahwa ‘obrolan biasa’ Ana sebenarnya penuh racun.Varen menatap Ana dengan alis terangkat, tidak terkesan dengan senyum manis palsunya. “Kalau lo cuma ngobrol biasa, oke nggak apa-apa. Tapi, kalau gue lihat lo ganggu Zara lagi, gue nggak akan tinggal diam.”Ana menahan kesal, tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa selain tersenyum canggung. “Ya, ya, aku ngerti, Ren.”Dia melangkah pergi, bibirnya bersenandung pelan, menc
최신 업데이트 : 2025-01-26 더 보기