Share

BAB 45: Keluarga Adinata

Author: Duvessa
last update Last Updated: 2025-01-28 15:29:27

Zara menoleh pada Kael, hatinya bergetar mendengar pembelaan itu. Meskipun Kael tetap dingin, kata-katanya mengandung perlindungan yang membuat Zara merasa lebih tenang.

Irwan mendengus kecil, merasa tersinggung, tetapi sebelum dia sempat membalas, suara keras Hardi tiba-tiba terdengar.

“Irwan, hormati cucuku, atau kau bisa pergi dari acara amal ini,” kata Hardi, matanya memandang lurus pada Irwan. “Kau tidak boleh merusak acara keluargaku. Aku tidak peduli seberapa besar nama Adinata Group. Tapi, kalau kau pikir aku akan membiarkan siapa pun menghina keluargaku, apalagi di acara seperti ini, kau salah besar!”

Semua orang menoleh pada Hardi yang sebelumnya hanya diam mengamati. Namun kali ini, suaranya menggema di aula, membawa wibawa yang tidak bisa diabaikan.

Irwan terlihat terpukul, tetapi dia berusaha menutupinya dengan senyum dingin. “Pak Hardi, aku hanya mengatakan pendapatku. Kalau kalian menganggap ini penghinaan, itu hak kalian. Tapi Aryan, aku rasa hubungan bisnis kita tidak
Duvessa

Irwan nyerang Zara tanpa ampun, tapi Kael pasang badan buat bela istrinya. Hardi juga nggak tinggal diam! Kalau jadi Zara, kalian bakal tahan nggak? #TeamKael #DramaPanas

| 1
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 46: Bayangan

    Deon tertegun, mengikuti arah pandangan Kael.“Apa? Siapa, Kael?” tanya Deon, suaranya terdengar bingung.Kael melangkah maju dengan tenang, tapi setiap gerakannya penuh dengan ketegasan. Dia kembali berbicara, suaranya lebih tajam kali ini, "Keluar. Sekarang!"Seseorang di balik tiang tampak ragu untuk bergerak, tetapi desakan dalam suara Kael cukup membuat sosok itu akhirnya menunjukkan dirinya. Langkah pelan terdengar, dan sosok itu akhirnya keluar dari balik bayangan.Siluetnya tampak samar dalam pencahayaan ruangan yang redup, tetapi mereka berdua tidak mengenali siapa orang itu. Sosok tersebut memakai gaun formal, dengan rambut tergerai yang menutupi sebagian wajahnya. Senyum kecil muncul di bibirnya, membuat suasana semakin tegang.Kael menatap sosok itu tajam, tidak mengendurkan aura dingin yang menyelimuti dirinya. “Siapa? Apa urusanmu?” tanya Kael tegas, nada suaranya tajam seperti pisau.Namun, wanita itu tidak menjawab, dia hanya mengangkat bahu santai, lalu berbalik dan

    Last Updated : 2025-01-29
  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 47: Drama Malam Itu

    Clara membuka mulutnya, mencoba mencari kata untuk membalas, tetapi ekspresi Kael membuatnya ragu. Dia tahu Kael tidak pernah main-main dengan kata-katanya.Keributan itu mulai menarik perhatian lebih banyak tamu. Di tengah suasana tegang, Maharani mendekat dengan langkah tegas. Wajahnya tampak tenang, tetapi sorot matanya memancarkan ketegasan.“Ada apa ini?” tanya Maharani, suaranya terdengar lembut namun cukup jelas untuk didengar semua orang di sekitar.Zara yang masih berdiri di tempat, mencoba mengatur napasnya. Pipinya masih memerah, tetapi dia tetap menjaga ekspresinya tetap tenang. Maharani menoleh ke Zara, matanya penuh perhatian.“Zara, kamu baik-baik saja?” tanya Maharani, nadanya penuh kekhawatiran.Zara mengangguk pelan, meskipun rasa sakit di hatinya jauh lebih besar daripada tamparan di pipinya.“Saya baik-baik saja, Bu,” jawab Zara dengan suara yang hampir berbisik.Maharani lalu menoleh ke Clara, ekspresinya berubah dingin. “Clara, seharusnya kamu menjaga sikap, teru

    Last Updated : 2025-01-29
  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 48: Sepatu yang Kebesaran

    Kael tidak menjawab langsung. Dia hanya menatap Zara sebentar, matanya menyapu wajah wanita itu yang terlihat lelah dan masih menyisakan bekas kesedihan. Suaranya terdengar pelan namun tegas, “Kaki kamu lecet.”Zara tertegun. Kata-kata itu seperti kehangatan yang menyusup pelan ke dalam pikirannya.Bagaimana Kael bisa tahu? Apakah selama ini pria itu memperhatikannya?Dengan gugup, dia menjawab, “Saya baik-baik aja.”Kael tetap pada pendiriannya. Tanpa banyak bicara, tangannya mulai melepas sepatu Zara dengan hati-hati. Matanya fokus pada tumit Zara yang memerah, dengan luka kecil yang tampak mulai mengering.“Gak mau menurut?” tanya Kael tegas, meskipun ada kelembutan yang terasa dalam nada suaranya. Dia tidak membiarkan Zara berargumen, melanjutkan tindakannya tanpa ragu.Zara menunduk, menatap Kael yang kini dengan santai melepas sepatu formalnya sendiri.“Angkat sedikit,” kata Kael pelan, hampir seperti bisikan.Zara yang masih tertegun hanya bisa menurut, mengangkat kakinya denga

    Last Updated : 2025-01-30
  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 49: Masakan Chef Kael

    Pagi itu, Zara turun dari kamar dengan langkah santai. Udara pagi di rumah terasa hangat, dan harum masakan langsung menyambutnya begitu dia sampai di lantai bawah. Dia mengerutkan dahi, merasa ada yang tidak biasa.Biasanya, asisten rumah tangga sudah sibuk menyiapkan sarapan, tetapi pagi ini yang dia lihat adalah punggung tegap Kael di depan dapur. Pria itu mengenakan kaus sederhana dan celana santai, apron hitam terikat di pinggangnya. Pemandangan ini benar-benar tidak biasa.“Kael?” Zara memanggil dengan nada ragu. “Asisten rumah mana?”Kael menoleh sebentar dengan ekspresi datar, seperti biasa.“Pulang kampung,” jawabnya santai sambil kembali fokus mengaduk sesuatu di wajan.Zara berdiri terpaku beberapa saat sebelum berkata, “Kenapa nggak bangunin aku aja? Jadi aku bisa bantu-bantu.”Kael mengangkat bahu, gerakannya ringan. “Nggak perlu. Aku bisa sendiri.”Zara berjalan mendekat, duduk di salah satu kursi meja makan sambil mengamati Kael yang tetap sibuk memasak.“Kalau gitu, na

    Last Updated : 2025-01-30
  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 50: Bukan Urusan Kita

    “Kael …” ucap Zara lirih.Dari seberang, Sarah merasa cukup terkejut, dia terdengar terdiam beberapa detik. Dia jelas tahu bahwa itu adalah suara Kael. Awalnya, dia pikir Kael tidak ada di dekat Zara, tetapi ternyata dia salah.Sarah sedikit gugup, berharap Kael tidak mendengar semua percakapannya dengan jelas. “Oh, Kael! Wah, Tante tidak tahu kalau kamu ada di dekat Zara. Tante hanya ingin bicara sedikit dengan Zara soal ...”“Uang?” potong Kael dengan acuh. Dia tersenyum sinis, senyuman yang tidak memiliki kehangatan sedikit pun. Sarah terdiam lagi, tetapi kali ini dia terdengar sedikit gugup. “Bukan, bukan seperti itu. Maksud Tante ….”Kael menghela napas pelan, dan kembali memotong ucapan Sarah dengan nada suara yang tetap tajam. “Zara sudah bilang dia tidak bisa membantu. Jangan memaksanya!”“Tapi Kael, ini hanya sekali saja—”“Jangan telepon lagi,” potong Kael tegas, suaranya dingin tetapi jelas. Tanpa menunggu respons dari Sarah di ujung telepon, Kael menutup panggilan denga

    Last Updated : 2025-01-30
  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 51: Gelisah

    Zara akhirnya melangkah menuju restoran dengan pikiran yang berputar-putar. Dia mencoba mengalihkan rasa gelisahnya, tetapi pikirannya terus kembali pada apa yang baru saja dia dengar tentang Clara dan Ana. Ada sesuatu yang besar sedang terjadi, sesuatu yang melibatkan dirinya tanpa dia sadari sepenuhnya.Saat Zara tiba di restoran, suasananya lebih sibuk dari biasanya. Zara langsung menuju loker untuk mengganti seragamnya. Namun, sebelum dia sempat menyelesaikan tugas, suara langkah kaki yang sudah dikenalnya mendekat.“Ra,” panggil Varen dengan nada ringan.Zara menoleh, melihat Varen berdiri di dekat pintu loker dengan senyum khasnya. “Kenapa, Ren?” tanyanya sambil melipat seragamnya, mencoba terdengar santai meskipun perasaan gugup kembali menghampiri.“Ada waktu pulang kerja nanti?” tanya Varen sambil menyilangkan tangan di dada.Zara mengernyitkan dahi, merasa sedikit waspada. “Kenapa emangnya?”Varen tersenyum tipis, mengusap lehernya dengan gerakan canggung. “Gue mau ke mall,

    Last Updated : 2025-01-31
  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 52: Tante Sarah

    “Kael, tunggu! Pelan-pelan,” ujar Zara dengan nada setengah berbisik, mencoba mengikuti langkahnya yang besar dan tegas.Zara bahkan belum sempat mengatur langkah kakinya ketika Kael menarik tangannya, menggenggamnya dengan kuat, dan menyeretnya menuju pintu keluar mall.Kael tidak menjawab, hanya terus berjalan tanpa menoleh sedikit pun. Sorot matanya lurus ke depan, wajahnya terlihat lebih tegang dari biasanya. Begitu mereka tiba di area parkir, Kael membuka pintu mobilnya dan menatap Zara dengan ekspresi yang sulit diartikan.“Masuk,” katanya singkat, suaranya rendah, tetapi penuh penekanan.Zara menurut meski hatinya diliputi kebingungan. Dia masuk ke kursi penumpang, menggenggam tasnya erat, berusaha mencari cara untuk menjelaskan apa yang baru saja terjadi.Di sebelahnya, Kael duduk dengan wajah tegang, telinganya memerah, tanda jelas bahwa pria itu sedang menahan marah. Tangannya mencengkeram kemudi, tetapi mesin mobil belum dinyalakan.Zara menarik napas dalam-dalam, berusaha

    Last Updated : 2025-01-31
  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 53: Pesan yang Menghantui

    Sarah melipat tangan di dadanya, senyum sinis terlukis di wajahnya. “Tante mau minta uang. Kamu ‘kan sekarang hidup enak, tinggal di rumah besar. Masa bantu keluarga sendiri saja susah?”Zara menggeleng dengan cepat, sorot matanya penuh keyakinan. “Aku sudah bilang, Tante. Aku gak bisa bantu banyak. Kalau aku ada juga pasti aku akan bantu kalian.”Sarah tertawa kecil, tawa yang penuh dengan ejekan dan kepalsuan. “Kalau begitu, aku akan minta langsung pada mertuamu. Kamu tahu ‘kan, waktu itu Ibu Maharani sangat baik padaku dan Zio.”Zara membelalak, tubuhnya langsung tegang.“Jangan libatkan mereka, Tante,” ucap Zara cepat, suaranya hampir memohon.Namun, Sarah justru semakin mendekat, wajahnya menunjukkan kemenangan.“Kamu pikir aku akan peduli?” tantang Sarah dengan nada tajam.Percakapan mereka semakin memanas. Zara mencoba menahan emosinya, tetapi Sarah terus menekan, membuat napas Zara semakin tidak teratur.Namun, sebelum Zara sempat membalas, suara langkah kaki terdengar mendeka

    Last Updated : 2025-02-01

Latest chapter

  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 137: Perempuan atau Laki-laki

    "Kenapa kamu nggak mau nginep?" tanya Kael akhirnya ketika mereka sudah berada di dalam mobil. Suaranya terdengar santai, tapi Zara tahu dia sedang memperhatikannya.Mereka memutuskan untuk tidak menginap di kediaman keluarga Wijaya malam ini. Begitu mobil melewati gerbang utama kediaman keluarga Wijaya, Zara menghela napas panjang, seolah baru bisa bernapas lega.Baru sekarang wanita itu sadar betapa beratnya suasana di dalam tadi. Suasana yang tegang, tatapan penuh arti, dan kata-kata yang lebih tajam dari yang seharusnya."Aku masih belum siap kayaknya," jawab Zara jujur.Kael tidak langsung menanggapi. Matanya tetap fokus pada jalan, tetapi jemari kirinya yang bertumpu di setir mengetuk permukaannya pelan, tanda bahwa dia juga sedang berpikir.Zara menyandarkan kepalanya ke jendela, menatap langit yang gelap. "Aku juga kurang nyaman sama tatapan Kakek dan Atma," ujarnya pelan.Kael melirik sekilas. "Mereka lihat kamu kayak gimana emang?"Zara mengernyit, mencoba merangkai pikirann

  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 136: Gadis Kecil

    Kael menoleh ke arah anak itu. Bukannya bingung atau menolak, dia justru mencondongkan tubuh sedikit, menatap anak itu dengan lebih jelas."Kenapa?" tanya Kael, suaranya lebih lembut dari biasanya.Tanpa ragu, anak perempuan itu merentangkan tangannya, meminta untuk digendong. Kael hanya diam sejenak, lalu tersenyum tipis sebelum meraih tubuh mungil itu dan mendudukkannya di pangkuan.Tunggu. Kael ... tersenyum?Zara nyaris tidak percaya dengan apa yang baru saja dilihatnya. Sejak kapan Kael bisa setenang ini saat berhadapan dengan seorang anak?"Anak siapa ini?" tanya Kael datar, meskipun tangannya tetap bergerak pelan, menepuk punggung kecil anak itu seolah menenangkan.Anak perempuan itu langsung menyandarkan kepalanya ke dada Kael dengan nyaman, jari-jari mungilnya mencengkram kerah kemejanya erat.Zara melirik Ceva dengan alis bertaut. Ceva yang semula tampak terkejut, kini memasang senyum santai."Ini anak ... sepupu kita," jawab Ceva akhirnya.Zara tidak mengatakan apa-apa, tet

  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 135: Papa?

    Zara menggigit bibirnya. Dia sudah tahu bahwa akan ada yang mempertanyakan keberadaannya di sini, tetapi mendengarnya langsung tetap terasa menusuk."Saya datang, karena hanya ingin mengenal ibu kandung saya lebih jauh. Itu saja," ucap Zara akhirnya, suaranya tenang tetapi tegas.Atma menyeringai, ekspresinya masih santai, tetapi ada sesuatu di balik matanya yang tidak bisa sepenuhnya dia sembunyikan. "Ah, jadi kamu hanya ingin mengenal Mama? Tapi bukan keluarga?"Anjana menghela napas kecil sebelum akhirnya angkat bicara. "Atma, bicara yang sopan kepada kakakmu."Atma terkekeh pelan, seolah tidak menganggap teguran itu serius. "Ma, aku hanya … penasaran.""Seorang kakak yang tiba-tiba datang setelah menghilang, lalu ingin mengenal Mama, tapi tidak peduli dengan keluarga lainnya. Ini terdengar agak aneh, ‘kan?" Atma menyandarkan dagunya ke salah satu tangannya, tatapannya masih menilai Zara."Mama yang meminta Kakakmu untuk datang, dan Mama juga yang mengakui bahwa dia adalah anak Mama

  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 134: Pertemuan Keluarga

    Akhir pekan pun tiba. Setelah memastikan Zara sehat, akhirnya mereka memutuskan untuk datang ke kediaman keluarga Wijaya.Sudah sepuluh menit mobil mereka terparkir di halaman rumah yang lebih mirip istana itu, tetapi belum ada tanda-tanda Zara ingin keluar. Tangannya mencengkeram rok dengan erat, jemarinya sedikit gemetar, sementara matanya terpaku pada pintu besar yang menjulang di depan mereka.Kael yang duduk di kursi pengemudi, hanya diam. Matanya sekilas melirik Zara, mengamati istrinya yang jelas dipenuhi keraguan.Dia tahu Zara butuh waktu.Namun, setelah beberapa menit berlalu tanpa gerakan, Kael akhirnya buka suara. "Mau pulang aja?"Zara menoleh, menatapnya. Ada kilatan keraguan di matanya, tetapi dengan cepat dia menepisnya."Nggak, kita masuk aja," ucap Zara mantap, meskipun suaranya tidak sepenuhnya meyakinkan.Kael mengamati wajah istrinya sesaat sebelum akhirnya mengangguk. Dia tidak menanyakan lebih lanjut. Jika Zara sudah memutuskan, dia akan menghormatinya.Begitu k

  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 133: Terjadi Lagi

    Di rumah sakit, Kael berjalan cepat menuju meja resepsionis dengan Zara dalam gendongannya. Rahangnya mengatup erat, napasnya sedikit lebih berat dari biasanya, tapi dia tetap berusaha terlihat tenang. Sorot matanya tajam, penuh ketegangan yang tak bisa disembunyikan."Istri saya sedang hamil. Dia sakit perut, kramnya cukup parah. Bisa panggil dokter sekarang?"Perawat di meja langsung sigap. "Silakan ke ruang gawat darurat, Pak. Kami akan segera panggil dokter."Kael mengikuti arahan itu, langkahnya tetap stabil meski ada desakan dalam dirinya untuk lebih cepat. Dia menurunkan Zara ke ranjang dengan hati-hati. Tangannya masih berada di punggung Zara sejenak sebelum akhirnya perlahan menarik diri, tapi matanya tetap terpaku pada wajah istrinya yang pucat.Tidak butuh waktu lama sampai dokter datang. Seorang pria paruh baya dengan jas putih masuk, membawa clipboard dan stetoskop di tangannya."Sejak kapan sakitnya?" tanyanya, langsung memeriksa kondisi Zara."Sekitar lima belas menit ya

  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 132: Salah Paham

    Zara yang masih berusaha menstabilkan napasnya langsung menegang. Matanya membulat."Kita ... belum selesai?" ulang Zara, memastikan dia tidak salah dengar.Kael mengangguk santai, senyumnya tetap tipis dan mencurigakan."Kael, aku udah nggak ada tenaga," lirih Zara, tangannya meraba selimut, berusaha menariknya untuk menutupi tubuhnya.Kael dengan mudah menarik kembali selimut itu."Emang makan butuh tenaga?" kata Kael, suaranya terdengar santai.Zara membeku.“Hah? Makan?" Detik berikutnya, Zara langsung duduk di tempat tidur, menatap Kael seakan pria itu baru saja mengatakan sesuatu yang tak masuk akal.Kael mengangkat bahu. "Iya, aku nyuruh kamu jangan tidur dulu karena aku mau ajak kamu makan."Zara masih menatap pria itu lama, sebelum akhirnya menjatuhkan diri ke tempat tidur dan menutup wajah dengan bantal. "Ya Tuhan, aku kira maksudmu tadi—""Apa?" Kael bertanya, kepalanya sedikit miring dengan ekspresi polos yang jelas dibuat-buat.Zara mendengus kesal. "Udah, nggak usah dibah

  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 131: Malam Ini, Tentang Kita

    "Kael, gimana urusan di restoran? Karyawan yang lain ngomong apa tentang hubungan kita?" tanya Zara.Malam sudah larut. Lampu kamar hotel menyala temaram, menciptakan suasana tenang.Kael baru keluar dari kamar mandi, rambutnya masih basah. Dengan santai, dia mengambil handuk kecil dan mulai mengeringkan rambutnya. "Mana ada yang berani ngomong langsung. Tapi ya, mereka semua kaget, itu udah pasti."Zara menunggu kelanjutannya, tapi Kael malah sibuk mengusap handuk di lehernya, seolah tidak terburu-buru untuk menjawab.“Terus?” desak Zara.“Kamu tau siapa yang paling kelihatan terpukul?” Kael akhirnya menoleh, sorot matanya tenang, tapi ada sesuatu yang samar di sana. Seperti menunggu reaksi Zara.Zara mengernyit. “Siapa?”“Varen.” Kael melempar handuk ke kursi sebelum berjalan mendekati tempat tidur.Zara terdiam sesaat. Bukan karena terkejut, tapi lebih ke arah ... canggung. "Oh.""Itu aja reaksi kamu?" Kael mendudukkan diri di tepi tempat tidur, menatap istrinya sekilas.Zara menga

  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 130: Tanpa Banyak Kata

    "Kael!" seru Zara sambil berlari kecil ke arah suaminya yang sedang bersandar di depan mobil.Kael menoleh, tapi begitu Zara mendekat, dia langsung merentangkan tangan seolah bersiap menangkapnya jika terjatuh."Hei, jangan lari gitu," tegur Kael, meski nada suaranya tetap lembut."Kenapa? Kangen banget, ya, sama aku?" lanjut Kael, sedikit menggoda.Zara hanya terkikik kecil sebelum menggeleng, tapi matanya berbinar, jelas menunjukkan betapa leganya dia melihat Kael di sini. Pria itu mengusap puncak kepalanya, sentuhan yang terasa hangat dan menenangkan.Tanpa banyak bicara, Zara masuk ke dalam mobil. Kael mengikutinya, duduk di kursi pengemudi dan menyalakan mesin. Namun, bukannya langsung melajukan mobil, dia malah mencondongkan tubuh ke arahnya.Zara menegang sejenak sebelum menyadari apa yang Kael lakukan, pria itu memasangkan sabuk pengamannya."Aku bisa sendiri," gumam Zara, meski membiarkan Kael melakukannya.Kael tidak menjawab. Dengan tenang, dia menarik sabuk itu dan mengunci

  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 129: Senyum Palsu

    Clara menoleh dengan senyum manis. Oh, tentu saja. Wanita ini memang jago berpura-pura."Saya hanya ingin menyapa Zara, Bu Anjana. Selain itu, saya penasaran ... bagaimana kabar istri dari pria yang dulu hampir jadi suami saya?" ujar Clara dengan nada santai.Anjana tidak terkejut. Di kalangan konglomerat, pertunangan Clara dan Kael memang sudah jadi rahasia umum.Zara menatap Clara dengan tajam. Mustahil Clara datang hanya untuk basa-basi.“Langsung saja, Clara. Apa yang sebenarnya kamu inginkan?” tanya Zara tanpa ragu.Clara mendesah, menyandarkan dagunya di tangan. "Aku hanya ingin tahu ... Kael. Bagaimana perasaannya tentang semua ini?"Kael? Jadi, dia masih saja belum menyerah?Clara tersenyum miring. "Dia pasti terkejut, ya? Asal kamu tahu, dia tidak suka berada di posisi lemah." Jemarinya bermain-main dengan poni rambut, seolah sedang menikmati permainan ini.“Maksudmu apa?” tanya Zara, menajamkan tatapannya.Clara mengangkat bahu, ekspresinya dibuat seolah-olah tidak peduli. "K

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status