Perlahan, Zara berjalan ke pintu utama, jari-jarinya sedikit ragu saat hendak membuka kunci. Begitu pintu terbuka, matanya langsung membesar.“Ranu?”Pria di hadapannya tersenyum lebar. “Pagi, Zara.”“Maaf, Kael baru aja pergi. Kamu mau ketemu Kael, ‘kan?”Ranu menggeleng. “Oh, nggak apa-apa. Aku cuma mampir sebentar. Lagian, aku belum pernah main ke sini setelah kalian menikah.”Zara sedikit bingung. Haruskah dia menerima Ranu masuk? Di rumah hanya ada dia dan asisten rumah tangga. Namun, kalau menolak, dia takut dianggap tidak sopan terhadap keluarga suaminya. Akhirnya, dia menyingkirkan keraguannya dan mempersilakan Ranu masuk.Mereka duduk di ruang tamu, sementara asisten rumah tangga datang membawakan teh untuk Ranu.“Mau aku panggilkan Kael?” tanya Zara akhirnya, berusaha menjaga sopan santun.“Nggak usah, aku tahu dia sibuk sekarang. Aku cuma ingin mampir sebentar.”Zara mengangguk, tapi tetap merasa sedikit canggung. “Oh … Kalau gitu, ada yang bisa aku bantu?”Ranu tersenyum t
Last Updated : 2025-04-01 Read more