Semua Bab Menyusui Bayi Dokter Tampan : Bab 71 - Bab 80

97 Bab

Bab 71

Bab 71"Jelaskan, El. Siapa pria ini? Apa dia selingkuhanmu?!" bentak Keenan sembari melemparkan foto-foto itu ke ranjang tempat tidur perempuan itu. Sementara untuk video, dia sudah mentransfer filenya lebih dulu ke ponsel perempuan itu.Tidak mungkin kan, dia membiarkan ponsel mahalnya diberikan kepada Eliana hanya untuk menyuruhnya melihat video?Bisa-bisa ponsel mahal dengan gunungan data penting perusahaan itu remuk tak berbentuk lantaran di amuk oleh perempuan itu."Apa maksudmu, Mas? Ini foto apa?!" Perempuan yang baru saja memejamkan matanya itu tergagap. Kaget dengan sesuatu yang tiba-tiba saja mengenai tubuhnya.Dia bangkit dan mengucek matanya. Eliana sangat mengantuk, karena ia baru pulang menjelang subuh. Dia dan Roger bercinta sampai beronde-ronde. Dia mengantuk dan juga lelah.Mengantuk dan lelah yang terbayar lunas dengan kenikmatan terlarang dan uang yang dia dapatkan. Tak perlu lagi mengemis uang bulanan dari Keenan. Sekali mengangkang saja ia sudah mendapatkan lebih
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-10
Baca selengkapnya

Bab 72

Bab 72Eliana menatap pria itu dengan tubuh gemetar. Hilang sudah semua rasa percaya diri dan kesombongannya. Sorot mata Keenan yang berkilat-kilat memancarkan amarah dan dendam. Dia tidak pernah menemui keadaan Keenan seperti ini sebelumnya. Semarah-marahnya suaminya, paling-paling hanya melontarkan kalimat yang sedikit kasar, lalu setelah itu pergi menjauh.Eliana begitu takut. Apalagi di kamar ini mereka hanya berdua. Bagaimana kalau Keenan hilang kendali?"Kamu tidak bisa seperti ini, Mas. Kenapa kamu begitu kejam padaku?""Kamu yang membuatku seperti ini. Kamu yang sudah membuatku kehilangan Alifa," ucap pria itu berapi-api. Tadi malam adalah malam yang menegangkan untuknya. Keenan bukan cuma mendapatkan bukti-bukti perselingkuhan Eliana, tetapi juga bukti bahwa Eliana, Rosa, dan Yuna terlibat di dalam makar yang dibuat untuk menyingkirkan Alifa. Dan makar itu direstui oleh ibunya.Jika dulu semua itu hanya sekedar dugaan, asumsi, dan prasangkanya saja, tetapi sekarang dia sudah
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-11
Baca selengkapnya

Bab 73

Bab 73 Beberapa hari kemudian, akhirnya hasil pun ia dapatkan. Ternyata benar prediksi Aryan, jika Sherina bukanlah anak kandungnya. Keenan memerintahkan Aryan untuk menemui Roger dan mengambil sampel dari pria itu untuk kemudian ia kirim bersama dengan sampel Sherina ke laboratorium. "Serius, Bos?" Pria itu memberikan satu pouch berukuran kecil yang berisi dengan rambut dan kuku Roger kepada Keenan. "Ya, Aryan. Aku hanya ingin tahu apakah dia anak Roger atau bukan. Tapi meskipun dia anak Roger, saya akan tetap merawatnya dengan alasan kemanusiaan. Kasihan juga kalau dia sampai terlantar. Memangnya Eliana bisa merawat anaknya sendiri?" Tawa hambar Keenan berderai, memecah suasana pagi ini. Dia menerima pemberian Aryan dan menyimpan di dalam tas kerjanya. Sejak Eliana pergi dari rumahnya, akhirnya Keenan pun kembali menginap di rumahnya. "Saya salut dengan Bapak yang mau berbesar hati merawat seorang anak yang bukan anak kandung Bapak, bahkan ia adalah buah dari selingkuhan m
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-11
Baca selengkapnya

Bab 74

Bab 74"Itu privasi saya, Bu. Mohon maaf, saya tidak bisa menceritakan apapun. Maksud kedatangan saya kemari, hanya ingin memberitahu jika Bu Eliana dan Pak Keenan itu sudah bercerai, dan Sherina bukan anak kandung Pak Keenan. Hanya itu yang ingin saya sampaikan. Sebenarnya saya bisa saja menyampaikan ini lewat telepon, tapi rasanya kurang sopan." Perempuan itu mengambil tas kerjanya, kemudian bangkit. "Saya mohon pamit ya, Bu. Ini sudah sangat sore."Aku hanya bisa mengangguk dan membiarkan wanita itu berjalan menuju mobilnya. Mobil Donita terparkir tidak jauh dari teras ini. Aku dan bu Wardah melambaikan tangan saat mobil wanita itu bergerak akan melewati pintu gerbang pagar rumah ini.Bugh!Sebuah benda keras tiba-tiba saja mendarat di body bagian depan mobil Donita.Terdengar suara decit rem yang diinjak dengan keras diiringi dengan teriakan perempuan itu."Nita, kamu nggak apa-apa?!" Nafasku ngos-ngosan. Aku memang berlari kencang menghampiri mobil, lalu menarik tubuh perempuan
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-11
Baca selengkapnya

Bab 75

Bab 75"Biar aku saja yang menemuinya. Kalian lanjut saja sarapan." Pria itu langsung berdiri, padahal dia baru makan beberapa suap. Setelah meneguk minumannya, dia langsung bergegas melangkah menuju ruang depan."Kamu ngapain kemari? Dari mana kamu tahu rumah ini?" Pria itu sangat terkejut. Seketika rentetan pertanyaan masuk di otaknya. Apakah Alifa yang memberitahu Keenan alamat rumah ini? Atau jangan-jangan pria itu mendapat informasi dari ibu Yunita?Ibu Yunita memang berteman dengan ibunya, lebih tepatnya teman arisan. Agak mustahil bukan, jika Ibu Yunita tidak tahu di mana rumah keluarga El Fata? Keenan yang tengah duduk di sofa yang berada di teras ini pun akhirnya berdiri dan berjalan mendekati pria itu."Maaf Dok, saya datang kemari untuk menjemput Donita, karena tadi malam dia bilang jika mobilnya masuk bengkel lantaran ada sesuatu dan lain hal, dan posisinya dia menginap di rumah ini," ujar Keenan."Kamu punya hubungan apa dengan Donita?" Aariz memang tidak tahu apa-apa s
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-12
Baca selengkapnya

Bab 76

Bab 76"Pak...." Tubuh wanita itu kembali gemetar, bahkan kertas berisi tulisan tersebut sampai terlepas dari tangannya.Keenan memungut kertas itu, membacanya, lalu meremasnya. Dia tidak berkata sepatah kata pun, kecuali hanya menghidupkan mesin mobil, kemudian tancap gas meninggalkan tempat itu.Keenan sengaja tak merespon. Dia ingin memberi Donita waktu sebentar untuk menenangkan diri. Donita pasti shock berat karena sudah mengalami dua kali kejadian yang membuatnya terguncang. Padahal sebenarnya ini hanya permulaan, dan ke depannya mungkin akan lebih parah dari itu.Hanya ada satu orang yang paling ia curigai.Dia, Eliana. Apakah Eliana benar-benar serius untuk membalaskan sakit hatinya? Tapi biar bagaimanapun, dia sudah bertekad untuk tidak akan pernah mau kembali kepada perempuan itu. Lebih baik dia menduda seumur hidupnya ketimbang harus kembali dengan perempuan kurang waras itu. Tak ada alasan yang membuatnya bisa kembali. Eliana sudah terbukti berselingkuh. Perceraian mere
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-12
Baca selengkapnya

Bab 77 (Biarkan kami pergi)

Bab 77"Kami menunggu kamu, Mas. Adek Gibran ingin sekali bermain sama papanya. Dia kangen bermain mobil-mobilan." Aku menunjuk mobil-mobilan yang teronggok di sudut ranjang."Aku udah bilang kalau aku nggak bisa, Alifa. Aku belum bisa menerima Gibran. Masa iya kamu nggak ngerti?!" "Tapi mau sampai kapan, Mas? Dia itu anak kamu, terlepas dari benih siapapun dia hadir di rahim mantan istrimu!" sentakku. Aku turun dari pembaringan sembari menggendong Gibran dan mendekati mas Aariz. Aku bermaksud menyerahkan Gibran kepadanya. Namun tangan kekar dan kokoh itu menepis dengan keras."Jangan paksa aku, Alifa!""Tapi Adek yang memaksaku untuk melakukan ini, Mas!" Aku balas menangkap tangannya, memaksa tangan besar mas Aariz untuk menempel di dahi Gibran. Meski di awal ia memberontak, tapi akhirnya tak ada lagi pergerakan setelah telapak tangan itu menempel sempurna di dahi Gibran. Akhirnya dia tahu bagaimana kondisi Gibran saat ini.Gibran rewel sejak semalam. Suhu tubuhnya meningkat. Mesk
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-12
Baca selengkapnya

Bab 78

Bab 78"Maaf Mas, lebih baik kami cari penginapan sementara saja, kemudian besoknya baru cari tempat tinggal baru. Aku nggak mau merepotkan kalian lagi. Gibran dan Anindita sama sekali tidak ada kaitannya dengan keluarga El Fata, begitupun denganku. Mungkin kami hanya akan menjadi beban kalian," tolakku halus."Mbak Alifa, jangan begitu. Apa kamu lupa jika aku yang mengadopsi Anindita? Aku papanya dan aku punya tanggung jawab untuk memastikan jika Anindita bisa hidup layak. Sudahlah, sebaiknya kita kembali ke apartemen. Kalau kamu nggak betah di sana karena tempatnya kecil, nanti kita pikirkan lagi. Keluarga El Fata punya banyak rumah dan kamu bisa menempati salah satunya." Pria itu menarik tanganku dan melambaikan tangan pada sopir agar segera mengangkut barang-barang kami.Namun Atta justru memintaku untuk masuk ke dalam mobilnya."Atta!' Aku hendak protes, tetapi pintu mobil keburu ditutup oleh pria itu."Kita ke apartemen ya, kamu bisa menginap selama beberapa hari, baru nanti mik
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-13
Baca selengkapnya

Bab 79

Bab 79Aku langsung menurut. Rasanya memang tidak punya tenaga lagi untuk melayani pembicaraan apapun, walaupun hanya sekedar bercanda. Perutku benar-benar lapar. Aku mengambil piring dan mengisinya dengan nasi, lauk dan sayur. Aku memakan makananku dengan lahap tanpa bicara sepatah katapun, tak peduli Atta yang mengamati diri ini yang mungkin dianggapnya jika aku kemaruk. Perutku benar-benar lapar. Perdebatan dengan mas Aariz, lantas berkemas untuk meninggalkan rumah utama, lalu menyusun barang-barang setibanya di apartemen. Ini benar-benar menguras tenaga dan pikiran."Maaf," ucapku lirih sembari bersendawa. Kini perutku sudah kenyang. "Aku kurang sopan ya? Maaf, aku benar-benar lapar.""Tidak apa-apa. Ibu menyusui memang harus banyak makan, karena asinya diperlukan untuk menyusui dua bayi. Dua bayi lho, Mbak, bukan satu bayi lagi." pria itu tersenyum."Iya, Ta. Setelah Anindita ikut menyusu padaku, aku memang lebih cepat lapar dan sekali makan selalu banyak." Aku mengakui sembari
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-13
Baca selengkapnya

Bab 80

Bab 80Kalau itu benar, alangkah sungguh memalukan!Tapi di mana laki-laki itu? Kenapa tidak ada di kamar ini? Kalau aku mengigau dan berjalan sendiri, pasti aku tengah tidur bersama pria itu. Terakhir yang aku ketahui, pria itu tidur di kamarnya.Aku memijat pelipisku, lalu kembali memindai seisi ruangan. Ruangan ini tampak sepi, hanya ada aku sendirian.Aku turun dari tempat tidur dan memindai penampilanku sendiri. Ternyata pakaianku masih lengkap, bahkan hijab masih melekat sempurna menutup kepalaku. Semuanya masih lengkap, tak kurang suatu apapun. Jam di dinding menunjukkan pukul 05.00 subuh Ah, ternyata aku tidur begitu nyenyak, sampai lupa dengan dua bayiku.Aku bergegas melangkah keluar dari kamar ini. Ketika kakiku melangkah menuju kamar yang ditempati oleh anak-anak dan baby sisternya, aku sempat melongok ke ruang tamu. Sesosok tubuh nampak tertidur pulas di atas karpet, yang tadi malam aku gunakan untuk alas tidur.Lah... kok Atta tidur di ruang tamu sih? Langsung saja a
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-13
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
5678910
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status