Home / Rumah Tangga / Menyusui Bayi Dokter Tampan / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of Menyusui Bayi Dokter Tampan : Chapter 81 - Chapter 90

97 Chapters

Bab 81

Bab 81Atta keluar dari mobil dan langsung disambut oleh seorang pria berseragam petugas yang melihat kondisi Atta saat ini. Pria itu dibaringkan di ranjang beroda, lalu didorong masuk ke ruang IGD."Saya bukan orang sakit, hanya luka sedikit. Tidak usah berlebihan," ujar Atta. Pria itu bergerak, berusaha bangkit, namun dicegah oleh seorang pria muda yang barusan mendorong brankar itu."Jangan banyak bergerak dulu, Mas. Mas harus diobati dulu. Luka dan lebamnya lumayan.""Oke." Atta menurut, dia tidak jadi bangkit dan membiarkan dirinya tetap berbaring. Seorang wanita berpakaian putih datang diiringi dengan dua orang pria yang berseragam sama dengan wanita itu.Melihat sekilas kondisi Atta saat ini saja, wanita itu langsung bisa menebak apa yang sudah terjadi."Habis berantem, Mas?" Perempuan itu tersenyum, lalu dengan isyarat ia meminta dua orang perawat untuk membersihkan luka dan lebam yang ada di beberapa bagian tubuh pria itu."Iya, namanya juga laki-laki....""Kalau nggak bisa b
last updateLast Updated : 2025-02-14
Read more

Bab 82

Bab 82"Kita akan tinggal di apartemen ini selama seminggu. Setelah itu, tunggu keputusan dari kami, apakah akan tinggal di rumah yang baru atau di rumah pribadi dokter Aariz. Aku belum bisa memutuskannya sekarang.""Serius, Mbak?" Naira mengedip-ngedipkan matanya lucu. Senyum tergambar di bibirnya.Suasana kamar tidak lagi seramai tadi. Mas Aariz dan Gibran bermain di ruang tamu, sementara Maya tengah berusaha menidurkan Anindita. Mereka berdua berbaring di salah satu kasur dengan satu botol dot yang tengah asyik dihisap oleh bayi itu. "Mbak Alifa beneran mau nikah sama dokter Aariz?""Habis mau gimana lagi? Sejauh mana pun kita melangkah, tetap saja Gibran itu secara hukum adalah putranya dokter Aariz. Bisa-bisa aku dikira menculik anak orang. Tadi malam aku nggak sempat memikirkan hal itu karena sedang benar-benar marah....""Iya juga sih, Mbak. Meskipun dokter Aariz tidak mau mengakui Gibran, tetap saja secara hukum itu adalah anaknya. Mereka bisa menuntut kita kalau mau. Padahal
last updateLast Updated : 2025-02-14
Read more

Bab 83

Bab 83"Mas, jangan samakan aku dengan Winda!" Aku menutup kotak perhiasan itu, memasukkannya dalam beberapa paper bag, dan menyerahkan kepada mas Aariz. "Simpan saja itu, Mas. Ingat, Mas melamar janda, bukan perawan. Tidak perlulah mahar sampai se-fantastis itu." "Aku nggak menyamakan kamu dengan Winda. Lagi pula saat aku menikahi Winda, dia pun juga sudah bukan perawan. Kalian orang yang berbeda, tapi aku harus bersikap adil. Dulu aku melamar Winda dengan satu set perhiasan seharga satu miliar. Aku merasa, aku harus bersikap adil sama kamu, jadi kamu pun harus mendapatkan hal yang serupa, atau mungkin kamu ingin mahar yang lain? Tapi ingat, yang rentang harganya 1 miliar ya."Ya Allah.... Aku beristighfar berkali-kali, sembari mengusap dadaku. Mas Aariz begitu enteng menyebut angka 1 miliar. Ini baru mahar. Belum termasuk dengan biaya penyelenggaraan acara akad nikah dan keperluan yang lain. "Aku tidak pernah meminta mahar yang mahal, Mas. Wanita yang baik itu adalah wanita yang
last updateLast Updated : 2025-02-14
Read more

Bab 84

Bab 84"Mengapa tidak?! Aku bukan perempuan kayak kamu yang nggak cukup hanya dengan satu pria. Aku akan setia sama mas Keenan sampai akhir hayatku," ujar Aina dengan penuh percaya diri."Meski dia bangkrut sekalipun?!" Lagi-lagi aku berusaha memancingnya, karena aku masih teringat bagaimana kerasnya usaha Aina untuk mendapatkan mas Keenan tempo hari. Mas Keenan memang idolanya Aina, apalagi waktu itu semua keluarga besar kami tahu jika mas Keenan adalah seorang pengusaha. Waktu itu usia Aina baru 17 tahun, tetapi lagaknya seperti wanita dewasa saja yang kegatelan ingin dinikahi.Entah siapa yang mengajarinya, karena setahuku bibi Santi orang baik. Selama aku masih tinggal bersama paman Ardi dan bibi Santi, tidak pernah sekalipun dia mengajarkan hal yang aneh-aneh padaku dan anak-anaknya yang lain. Apa itu efek dari pergaulannya Aina di luaran sana?"Dia tidak mungkin bangkrut. Kalaupun usahanya mundur, dia pasti akan tahu bagaimana caranya untuk bangkit," ujar Aina lantang. Dia menat
last updateLast Updated : 2025-02-15
Read more

Bab 85

Bab 85Aina memang ajaib dari dulu, dan sekarang setelah fitnah itu mengenaiku, makin bertambahlah keajaiban gadis itu. Dia memanfaatkan kejatuhanku sebagai peluang untuk menaikkan dirinya sendiri."Yang diperlukan laki-laki itu bukan cuma wanita yang cantik secara fisik, tetapi juga cantik kepribadian. Laki-laki yang dewasa dan mapan secara personal juga butuh perempuan yang cerdas, yang punya visi dan misi untuk membangun keluarga yang baik. Kalau cuman sekedar ngangkang di tempat tidur sih, pelacur juga bisa....""Mas, apaan sih? Omonganmu ya kok nggak disaring dulu?!" Wajahku seketika merona."Tapi omonganku benar, kan? Kalau cuman buat melayani kebutuhan biologis doang, pelacur juga bisa. Tapi... kita cari istri, pendamping yang akan menemani kita seumur hidup, jadi mestinya harus punya visi dan misi yang sama, nggak cukup cinta, Sayang.""Iya Sayang." Aku balas meledek. Gemes juga akhirnya, karena pria yang dingin ini memanggilku Sayang. Terbayang di otakku bagaimana mas Aariz m
last updateLast Updated : 2025-02-15
Read more

Bab 86

Bab 86"Mas...."Bugh bugh bugh.... Keenan merengsek maju, menjatuhkan pukulan bertubi-tubi kepada pria itu. Hatinya panas ketika melihat penampilan Donita. Sebagai pria dewasa, dia tentu paham apa yang semalam mereka lakukan saat ia tengah menengok putrinya di rumah sakit."Siapa kamu?! Berani-beraninya masuk ke apartemen ini?!" bentak Keenan."Siapa aku?!" Pria itu malah menyeringai. "Aku pikir kamu bisa mengenaliku karena pernah menyuruh anak buahmu untuk meminta sampel kuku dan rambutku."Hah?!"Jadi kamu?!" Keenan menyeret tubuh telanjang Roger dan membawanya ke ruang tamu, tanpa peduli dengan Donita yang berteriak histeris.Pasti Donita merasa ngeri dengan perlakuan Keenan pada Roger, namun pria itu sengaja mengabaikan. Segala macam pertanyaan memenuhi otaknya. Kalau memang pria ini adalah selingkuhan Eliana kenapa berani memasuki apartemennya dan bercinta dengan Donita?"Untuk apa kamu kemari? Aku hanya meminta sampel kuku dan rambutmu untuk tes DNA agar aku tahu putriku itu
last updateLast Updated : 2025-02-16
Read more

Bab 87

Bab 87Hari-hari berlalu begitu saja Keenan dan Donita masih berhubungan baik, mereka bekerja bersama dan tinggal bersama. Hanya saja wanita itu menjadi berubah. Dia tidak lagi menggunakan pakaian sopan seperti yang biasa ia kenakan saat tinggal bersama dengan Keenan. Donita kembali ke mode asalnya. Hal ini membuat Keenan seringkali menelan salivanya.Tak munafik, Donita sangat cantik dengan tubuh indah. Kulit putih bersih seputih pualam. Dengan rambut yang tergerai panjang, dia tampak seperti bidadari. Hal yang baru disadari oleh Keenan, jika ternyata Donita terlalu mempesona. Mungkin pesonanya itu juga yang membuat ia akhirnya menjadi santapan empuk bagi para pria yang hanya menginginkan menikmati tubuhnya sesaat."Kamu kenapa sih? Kenapa setiap hari berpakaian seperti ini? Jangan mencoba memancingku, Donita. Karena bila sudah terpancing, aku tidak akan pernah bisa berhenti." Pria itu mengambil cardigan dan mengenakannya kepada Donita untuk menutupi bagian atas tubuh perempuan itu
last updateLast Updated : 2025-02-17
Read more

Bab 88

Bab 88Masih dengan memegang tangan mas Aariz, aku bergegas menghampiri mereka. Paman Ardi, Bibi Santi dan Aina. Faris dan Farid, si kembar kakak Aina, didampingi istrinya masing-masing, Vanisa dan Rayani."Selamat datang di kediaman kami, Paman, Bibi." Pria itu membungkuk. Dia menyalami paman dan bibiku dengan takzim. Aku bahkan dibuat salut, meski terlihat jelas jika paman Ardi terpaksa menerima salam dari mas Aariz, tetapi pria itu tampaknya tidak ambil pusing. Dia malah menyalami Faris dan Farid . Sepasang pria kembar itu hanya mengangguk dan tersenyum tipis."Wah, besar sekali rumah kamu, Nak," komentar bibi Santi."Paling-paling hasil pinjam orang, Ma. Biar dikira punya suami orang kaya. Secara kan dia malu, karena menikahi pria yang kerjanya hanya petugas security. Mana mungkin petugas security di sebuah rumah sakit bisa membangun rumah semewah ini?" ketus Aina.Aku dan mas Aariz seketika berpandangan dan teringat bahwa mas Aariz pernah mengaku sebagai security kepada bibi San
last updateLast Updated : 2025-02-18
Read more

Bab 89

Bab 89Pintu pun terbuka dan Alifa muncul dengan membawa setelan baju."Ini baju yang akan dipakai untuk acara malam ini. Barusan tadi Mbak Inara datang dan mengantar baju-baju yang akan kita kenakan sampai besok," ujar Alifa. Dia melangkah menghampiri ranjang dan meletakkan setelan baju itu di atas ranjang."Iya, barusan Mbak Inara chat. Cuman tadi aku males keluar," ujar Aariz. Senyumnya nampak kecut."Lah, kenapa gitu?"Pria itu menarik Alifa dan membawanya duduk di sisi ranjang. "Aku hanya malas bertemu dengan adik sepupumu itu....""Takut jatuh cinta?" goda Alifa."Bagiku dia cuma bocah. Apa yang mau diharapkan?"Seketika perempuan itu terkikik. "Biarpun masih bocah, tapi sudah bisa diajak untuk membuat bocah lho, Mas.""Nggak, nggak! Aku tidak suka dengan modelan sepupu kamu itu. Dan tolong setelah acara selesai, usahakan mereka bisa segera pulang.""Mas ingin mengusir mereka?" Seketika alis perempuan itu terangkat."Bukan. Aku hanya tidak ingin ada masalah, karena Atta malam i
last updateLast Updated : 2025-02-18
Read more

Bab 90 (Malam pertama)

Bab 90"Kamu suka kamar ini?" cicit pria itu. Saking asyiknya mengagumi kamar ini, aku tidak menyadari jika tubuhku terangkat. Mas Aariz menggendongku ala bridal, lalu merebahkanku di pembaringan."Apakah aku punya alasan untuk tidak menyukai kamar ini?" Aku berusaha menahan nafas. Rasanya badanku panas dingin. Baru kali ini aku terlibat hal yang begitu intim dengan mas Aariz. Pria itu selalu bersikap sopan kepadaku selama ini, kecuali tadi malam. Dia sempat memelukku meski hanya sekilas, karena aku langsung berontak. Tapi aku mengerti alasannya memelukku, karena dia ingin menghiburku."Sebenarnya ini dadakan, jadi aku nggak sempat meminta pendapatmu. Tapi kalau kamu memang nggak suka dan ada yang ingin diubah, kamu bisa bilang kepadaku. Nanti akan diteruskan kepada orang-orang kita untuk melakukan perubahan pada tatanan kamar ini," ujar pria itu."Aku seperti seorang ratu saja." Senyumku langsung terbit. "Mas jangan terlalu berlebihan kepadaku. Aku hanya cukup menikah dengan Mas,
last updateLast Updated : 2025-02-18
Read more
PREV
1
...
5678910
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status