Bab 83"Mas, jangan samakan aku dengan Winda!" Aku menutup kotak perhiasan itu, memasukkannya dalam beberapa paper bag, dan menyerahkan kepada mas Aariz. "Simpan saja itu, Mas. Ingat, Mas melamar janda, bukan perawan. Tidak perlulah mahar sampai se-fantastis itu." "Aku nggak menyamakan kamu dengan Winda. Lagi pula saat aku menikahi Winda, dia pun juga sudah bukan perawan. Kalian orang yang berbeda, tapi aku harus bersikap adil. Dulu aku melamar Winda dengan satu set perhiasan seharga satu miliar. Aku merasa, aku harus bersikap adil sama kamu, jadi kamu pun harus mendapatkan hal yang serupa, atau mungkin kamu ingin mahar yang lain? Tapi ingat, yang rentang harganya 1 miliar ya."Ya Allah.... Aku beristighfar berkali-kali, sembari mengusap dadaku. Mas Aariz begitu enteng menyebut angka 1 miliar. Ini baru mahar. Belum termasuk dengan biaya penyelenggaraan acara akad nikah dan keperluan yang lain. "Aku tidak pernah meminta mahar yang mahal, Mas. Wanita yang baik itu adalah wanita yang
Last Updated : 2025-02-14 Read more