Semua Bab Menyusui Bayi Dokter Tampan : Bab 101 - Bab 110

146 Bab

Bab 101

Bab 101"Nggak usah tegang juga kali, Mbak. Seperti orang yang belum pernah nikah saja," goda salah seorang perempuan yang tengah sibuk mengaplikasikan kuas di wajahku."Gimana nggak tegang Mbak, wong ini adalah pengalaman pertama saya kok.""Kan katanya dokter Aariz itu adalah suami keduanya Mbak Alifa?""Iya benar." Aku ingin mengangguk, tapi sadar jika anggukanku pasti akan merusak tatanan riasan yang diciptakan oleh mereka. "Tapi untuk resepsi, ini pengalaman pertama saya. Saya menikah dengan suami pertama tidak ada resepsi.""Oh, gitu ya? Tapi Mbak Alifa hebat, karena bisa dapetin dokter Aariz. Dia kan kulkas berjalan, upss." Satu cubitan mendarat manja di lengannya."Jangan ngomongin orang di hadapan istrinya. Fokus aja sama kerjaanmu, Nuri," tegur salah satu perempuan yang lain. Perempuan itu tengah menyiapkan pernak-pernik yang harus kupakai."Maaf Mbak." Perempuan yang dipanggil Nuri itu meringis."Nggak apa-apa, Mbak Nuri. Memang kenyataannya begitu kok. Tapi aslinya dia bai
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-24
Baca selengkapnya

Bab 102

Bab 102Dada pria itu turun naik. Ini bukan sekedar urusan sang kakak, karena dia memang tidak begitu dekat dengan Aariz. Tapi ini masalah ibunya. Dia paling tidak bisa melihat ibunya menangis, bahkan hampir setiap hari. Sepanjang pernikahan dengan Winda, Aariz berubah menjadi pria pembangkang. Melihat perilaku mantan kakak iparnya ini, Atta bisa membayangkan bagaimana watak Reynaldi yang sebenarnya. Pantas saja dulu ibunya lebih memilih papa mereka, Hasyim El Fata, walaupun secara ekonomi Reynaldi jauh lebih baik saat itu. Namun berkat kerja keras sang ayah dan doa sang ibu, mereka tumbuh dan dibesarkan di lingkungan keluarga yang baik. Keadaan ekonomi terus membaik perlahan dari waktu ke waktu bahkan perusahaan-perusahaan yang bernaung di bawah El Fata Group mampu menguasai pasar.Dia dan kakaknya pun bisa mendirikan usaha secara mandiri. Tentu itu tak luput dari dukungan keluarga."Tapi kamu nggak bisa begini. Kamu tahu kan jika kami sudah punya anak? Tidak ada seorangpun yang men
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-25
Baca selengkapnya

Bab 103

Bab 103 "Bagaimana mungkin? Kamu ada di rumah sakit itu saat aku melahirkan seorang bayi laki-laki. Dan Papa yang memberikannya kepadamu begitu bayi itu lahir, bahkan aku belum sempat melihat wajahnya saat dokter dan Papa membawanya keluar dari ruangan operasi," bantah Winda. Dia tak terima dengan tuduhan Atta. Wajahnya yang sudah semakin memerah, tanda ia tak bisa mengendalikan amarahnya. Perempuan itu menunjuk-nunjuk Atta sembari melanjutkan bicaranya. "Kamu jangan mengada-ngada, Atta. Aku bukan wanita bodoh yang bisa dengan gampang kamu bohongi." "Tapi begitu gampang dibodohi oleh papamu sendiri! Seharusnya kamu melihat dulu bayimu sebelum papamu memberikan bayi itu kepadaku! Seharusnya kamu tahu kondisi bayimu yang sebenarnya. Ingat-ingatlah, apakah bayimu menangis saat dilahirkan? Apakah kamu tahu kondisi bayimu saat kamu lahirkan?" Atta bertanya berulang-ulang, yang membuat perempuan itu seketika terdiam. Ucapan Atta benar juga. Memang tidak terpikirkan oleh Winda saat i
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-25
Baca selengkapnya

Bab 104

Bab 104"Jadi anak kita sudah meninggal, Aariz?" Perempuan itu merosot jatuh ke lantai. Dia duduk sembari memeluk lututnya, menyembunyikan wajah dan air matanya.Pria itu seketika membeku. Dia memang berdiri, namun tidak bergerak sedikitpun untuk mendekati mantan istrinya. Dia sibuk dengan pikirannya sendiri. Jika memang benar bayi yang diberi nama Zaid itu ternyata putranya, maka berarti putranya sudah meninggal dunia. Kenyataan ini sungguh menyakitkan. Sedikitpun tidak pernah terpikirkan olehnya. Di awal dia hanya mengenal Gibran sebagai putranya sebelum tes DNA itu. Meski sempat terbetik pertanyaan di dalam hatinya, kenapa Gibran hanya mau disusui oleh Alifa. Gibran pun menolak semua merk susu formula, baik yang biasa maupun soya.Apakah ada yang kebetulan di dalam rancangan takdir? Apakah ini jalan supaya ia bisa berjodoh dengan ibunda Gibran ini? Pria itu memutar tubuhnya, lalu menarik sang istri agar berdiri. Mereka berdiri dengan tubuh saling menempel satu sama lain. Aariz
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-26
Baca selengkapnya

Bab 105

Bab 105"Kami menipumu?" Alifa menggeleng beberapa kali. Meski kaget dengan mode menyeramkan yang diperlihatkan oleh suaminya, tapi Alifa berusaha untuk mengerti. Memang tidak mudah untuk menerima kenyataan ini. Aariz pasti shock. Dulu ia mengira Gibran adalah darah dagingnya, lalu sang ibunda memintanya untuk tes DNA. Kenyataan kemudian membuat dia sempat membenci bayi itu, karena mengira Gibran adalah anak dari selingkuhan Winda.Nyatanya Gibran adalah anak kandung Alifa!Wajar kalau Aariz merasa dipermainkan. Alifa pun merasa ini terlalu mengejutkan."Kalian seolah menggiring opiniku bahwa Gibran adalah anak selingkuhan Winda yang harus aku terima dengan lapang dada, tapi nyatanya Gibran adalah anak kamu. Apa ini cara kalian agar aku bisa membenci mantan istriku, lalu berbalik mencintai dan menikah denganmu?!" Pria itu naik ke tempat tidur, dan duduk dengan kaki berselonjor. Dia masih menatap sang istri yang nampak menunduk. Dari raut wajahnya tersirat jelas jika Alifa saat ini t
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-27
Baca selengkapnya

Bab 106

Bab 106Dia sudah terlanjur menikahi perempuan itu, bahkan mengumumkan pada publik jika Alifa adalah istrinya. Pesta pernikahan digelar hari ini. Pasti akan sangat memalukan jika dia harus menceraikan Alifa hari ini juga. Bagaimana dia bisa menjaga reputasinya jika dia menceraikan Alifa sekarang? Belum lagi kemarahan yang harus ia terima dari ibu dan adiknya.Semua ini sangat rumit. Terlebih dengan bayi itu. Dulu ia mengira jika bayi itu adalah darah dagingnya, namun setelah tes DNA, ternyata ia tidak identik. Ibunya pun mengatakan jika Winda tidak sebaik yang ia kira. Opininya langsung tergiring jika bayi itu adalah anak selingkuhan Winda. Tidak pernah terpikir di benaknya jika Atta bermain, dengan menukarkan bayinya yang sudah meninggal dengan bayi orang lain yang masih hidup, lalu membawa ibu bayi itu ke rumah utama keluarganya.Sudah jelas dari awal, jika Atta dan ibunya memang berencana menjodohkan dirinya dengan ibu dari bayi itu. Dan terjadilah pernikahan ini.Apakah ia menye
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-27
Baca selengkapnya

Bab 107

Bab 107Lalu sekarang, setelah ia menikah yang kedua kalinya, apa yang ia dapatkan?Setiap rumah tangga ternyata punya ujiannya masing-masing....Dia memiliki ibu mertua dan ipar yang baik, tapi suaminya sendiri justru menganggapnya seperti orang asing, walaupun Aariz tidak pernah melakukan kekerasan secara fisik.Ini seperti kebalikan dari rumah tangganya yang dulu. Apakah ini tantangan atau jalan untuk menjadi janda yang kedua kali? Alifa tersenyum miris.Rasa cintanya kepada pria itu belum lagi berkembang, baru merupakan kuncup, tetapi sudah layu dan tergerus karena satu hal yang di luar kendalinya. Dia tidak pernah mengira jika mantan istri suaminya itu akan muncul kembali. Bukankah Aariz pernah bilang jika Winda sudah menikah lagi?Kenapa Winda malah muncul tepat di hari resepsi perkawinan mereka?Apakah Aariz sengaja memanipulasi keadaan untuk meyakinkan dirinya sendiri, jika dia tidak akan mungkin kembali kepada Winda dengan menikahinya? Seperti itu pula harapan ibu dan adikny
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-28
Baca selengkapnya

Bab 108

Bab 108Keputusan Aariz tidak bisa diganggu-gugat. Apa yang ia katakan sesuai dengan kebijakannya. Dia memang akan menutup kasus ini. Namun bukan berarti dokter Ariana dan Dena bisa melanjutkan kontrak kerja mereka di rumah sakit ini. Bukan persoalan karena bayinya yang ditukarkan, tapi rasa tanggung jawabnya sebagai atasan mereka, direktur RSIA Hermina. Apapun alasannya, menukar bayi tanpa sepengetahuan kedua belah pihak itu merupakan hal yang tidak dibenarkan. Bayi itu manusia, bukan barang.Lain cerita jika hal itu sudah menjadi kesepakatan kedua belah pihak. Itu bukan lagi ranah rumah sakit, karena rumah sakit hanya bertugas untuk menolong persalinan dan merawat ibu dan bayi."Saya menghargai niat baik kalian. Dan saya berharap Atta bertanggung jawab untuk memberikan kompensasi, karena sudah memaksa kalian untuk menukarkan bayi dan juga membuat kalian tidak bisa melanjutkan kontrak kerja di rumah sakit ini," ujarnya.Itulah kalimat yang terlontar dari Aariz, sebelum akhirnya kedua
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-01
Baca selengkapnya

Bab 109

Bab 109Langkah-langkah lebar Keenan membawanya masuk ke dalam ruang kerjanya. Siska menyambut dengan senyum lebar. Sekretaris pengganti itu adalah perempuan berumur 35 tahunan yang pernah bekerja dengan bidang kerja yang sama saat ini. Dari awal Keenan memang meminta sekretaris pengganti yang benar-benar profesional, bukan yang profesional menggoda atasannya saja. Pihak HRD akhirnya merekomendasikan nama Siska. Keenan yang membaca profilnya langsung tertarik, apalagi saat melihat jika perempuan itu berpakaian muslimah dengan pengalaman kerja yang cukup banyak."Selamat pagi, Pak," sapa Siska. Sembari memegang iPadnya, perempuan itu mulai membacakan jadwal kegiatan Keenan hari ini. Pagi ini dia harus menemui beberapa orang klien di tempat berbeda, belum lagi rapat dengar pendapat dengan jajaran direksi. Perusahaannya baru saja bangkit dari keterpurukan dan perlu evaluasi yang mendalam. Itulah kenapa awal bulan ini dia sengaja mengumpulkan semua direktur yang di berada di bawahnya.
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-01
Baca selengkapnya

Bab 110

Bab 110 "Saya akui ini kesalahan saya. Tapi saya nggak menyangka Mas Aariz melakukan hal sejauh ini, padahal seharusnya dia bisa meminta pertanggungjawaban saya. Saya udah bilang berkali-kali kalau mau marah, marahlah kepada saya," ujar Atta seraya menatap dokter Ariana, Dena, dan Arum bergantian. Wajahnya menyiratkan penyesalan. Bagaimana tidak? Gara-gara ulahnya yang ceroboh, dua perempuan ini sampai kehilangan pekerjaan, padahal keduanya begitu mencintai dunia medis. "Semua udah terjadi, Mas. Dan kemungkinan setelah ini kami akan sulit praktek," lirih Dena. Dibandingkan dokter Ariana, Dena lah yang paling cemas dengan kondisi mereka saat ini. Karena ia adalah tulang punggung keluarga, punya ibu yang sudah tua dan tidak bisa bekerja lagi. "Untuk satu atau dua bulan ke depan, sebaiknya kalian istirahat dulu. Anggap saja cuti panjang. Nanti aku pikirkan jalan keluar untuk kalian. Sebagai kompensasi, saya akan membayar gaji kalian sama seperti gaji yang kalian terima sewaktu mas
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-01
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
910111213
...
15
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status