POV AdrianAkhirnya, setelah beberapa saat, ibunya mulai melunak. “Aku hanya ingin yang terbaik untukmu, Livia. Mungkin aku terlalu keras,” katanya, suara lebih lembut. Livia menatap ibunya dengan penuh harap. “Ibu, aku ingin kita bisa saling mendukung. Aku ingin merasa bisa berbicara tanpa takut,” katanya. Kami bertiga duduk dalam keheningan, dan aku merasa ada perubahan di udara. Mungkin, hanya mungkin, kami bisa menemukan jalan keluar dari kegelapan ini. Ketika percakapan itu berakhir, aku merasakan beban yang terangkat dari bahu Livia. Dia tersenyum, dan aku bisa melihat bahwa harapan baru telah tumbuh di hatinya. Kami berhasil menghadapi tantangan besar ini bersama-sama. “Adrian, terima kasih telah mendukungku,” Livia berbisik, matanya berbinar. “Aku akan selalu ada untukmu, Livia. Kita bisa melalui ini bersama,” kataku,
Terakhir Diperbarui : 2025-02-08 Baca selengkapnya