All Chapters of Tuan Muda Menikahi Gadis Buta Yang Disia-siakan: Chapter 61 - Chapter 70

87 Chapters

Bab 61 Rencana operasi

***Hwang Jun bahkan masih terus melakukan hubungan intim di ruang makan. Setelah bermain dengan menatap diri mereka berdua di depan cermin, Hang Jun kembali membawa Ah Nian dan membuat Ah Nian menyangga punggung dengan setengah rebah di atas meja makan, kedua ujung jari-jari kaki Ah Nian berjinjit pada tepian meja. Hwang Jun menekan dan menyibak bibir liang intim Ah Nian ke sisi samping kanan dan kiri serta mendorong kejantanannya dari depan Ah Nian. "Ssshhhh, ooooouhhh, Tuan Muda Hwang, oohhhhh, ookkhh, ssshh, emh, aahhh, sshhh, ouuuhhh, ini terlalu lama, kita kapan akan berhenti?" Tanya Ah Nian disertai desahan yang tak tertahan dari bibirnya."Ah, ah, ah, nikmat sekali, eranganmu sangat memanjakan diriku, karena kamu begitu manja sejak pagi, siapa yang bisa menolak untuk menikmati sisimu yang sangat seksi ini?" Bisik Hwang Jun sambil terus menggesek liang Ah Nian dengan kejantanannya. Hwang Jun begitu menikmati dinding sempit dan basah milik Ah Nian. Hwang Jun membungkuk dan melu
last updateLast Updated : 2025-01-02
Read more

Bab 62 Kisah masa kecil kita

"Aku tidak butuh lagi, malahan setelah mengetahui kalau keluarga Hua merebutnya dari kakek Yelan aku sangat ingin menghancurkan keluarga Hua. Jika kamu berhasil mengambil sesuatu yang berharga darinya, aku ingin nama keluarga Yelan kembali, ini adalah sebuah misi. Kakek pasti merasa bahagia melihat cucu satu-satunya berhasil mengembalikan nama keluarga Yelan yang selama ini telah dilupakan dan terkubur dalam waktu bertahun-tahun, kamu harus mengungkapkan kebenaran pada semua orang," tutur Ah Nian pada Hwang Jun. Ah Nian menyentuh tengkuk Hwang Jun lalu mendekatkan wajahnya dan memberikan kecupan pada kening Hwang Jun."Kenapa kamu tidak menginginkannya? Bukankah sejak awal tujuan kamu ingin masuk ke dalam keluarga Hua untuk mengambil perusahaan itu dari tangan mereka? Aku sudah tidak memikirkan masa lalu, aku hanya ingin membuatmu bahagia seperti yang aku janjikan padamu waktu itu, bagiku kamu sangat berarti," balas Hwang Jun."Aku sudah sangat bahagia sekarang, lagi pula aku tidak bi
last updateLast Updated : 2025-01-02
Read more

Bab 63 Godaan di pagi hari

Hwang Jun menatap leher jenjang Ah Nian serta kedua buah dadanya yang sangat kencang dan sangat bulat. Terlihat sangat penuh seperti bola dengan ujung lancip berwarna merah muda. Hwang Jun menyentuh kedua buah dada Ah Nian meremasnya perlahan seraya menyapukan lidahnya pada sekujur leher Ah Nian juga kedua putingnya. Tubuh telanjang Ah Nian mulai menggeliat, Ah Nian memeluk punggung Hwang Jun sambil mengangkat punggungnya ketika Hwang Jun melumat dan menghisap putingnya. Hwang Jun tidak tahan lagi, dia membuka paha mulus Ah Nian dan menyapa bulu-bulu hitam pada organ intim Ah Nian, hanya sebentar saja dia menyentuhnya dan menyelipkan jari-jarinya ke dalam, ke bawah menyentuh biji kecil Ah Nian. "Ssshhhh, ooooouhhh, emmhh, sangat nikmat, Tuan Muda Hwang, ouhhh, aku ingin kamu menekan kejantananmu," bisik Ah Nian di telinga Hwang Jun. Hwang Jun sedang sibuk dengan mainannya, puting Ah Nian terasa semakin lancip dan lebih kencang dalam lumatan bibirnya. Jemari tangannya menekan lagi
last updateLast Updated : 2025-01-02
Read more

Bab 64 Kehangatan di ruang makan

Ah Nian menyuap makanan ke dalam mulutnya dan membekap mulutnya sendiri ketika Hwang Jun menyibak celana dalamnya ke sisi samping dan dengan cepat menemukan biji kecil di sela-sela bulu-bulu organ intimnya, Hwang Jun juga menekan jarinya ke dalam liang intim Ah Nian. Kocokan pada liang yang mulai basah membuat Ah Nian mengerjap nikmat sambil membekap mulutnya sendiri. Mau tidak mau Ah Nian membuka kedua pahanya dengan tubuh agak condong pada sandaran. "Ssshh, Tuan Muda Hwang, aku pikir kamu sudah berangkat, oouhhh, sshhhh, aahhh," erang Ah Nian seraya meremas lengan Hwang Jun yang terus memainkan tangannya di antara kedua pahanya yang mulus. Hwang Jun menarik ke atas ujung rok Ah Nian, dia bisa melihat organ intim istrinya yang sangat basah dalam permainan tangannya. "Berikan aku sekali saja, aku akan segera berangkat," pinta Hwang Jun yang terlihat sudah tidak sabar ingin memasukkan kejantanannya pada liang intim Ah Nian yang kini sangat basah dan begitu berisik lantaran jemari
last updateLast Updated : 2025-01-02
Read more

Bab 65 Baju Ah Nian yang sengaja ditukar

Hwang Jun tersenyum nakal lalu tanpa memberitahu Ah Nian langsung merangkak turun. Pikir Ah Nian Hwang Jun sudah bersedia melepasnya lalu pergi ke kantor, tidak disangka Hwang Jun malah melumat bagian sisi intim Ah Nian dan membuat Ah Nian tersengal-sengal. Lidah Hwang Jun menyapu lembut naik, liang intim Ah Nian dia tekan-tekan dengan jarinya."Ooohhh, Tuan Muda Hwang, apa yang kamu lakukan, aaahhh, ssshhh, ouhhhhh, emhh, aku oohhh, aku tidak tahan, oohhhh aku bisa mengeluarkan cairan kepuasanku oohhh, Tuan, ooooohhhhhh," tubuh telanjang Ah Nian menggeliat nikmat lalu mengejan, cairan kepuasan Ah Nian meleleh pada lidah Hwang Jun.Hwang Jun melumat semuanya dan menelannya.Ah Nian memeluk tengkuk Hwang Jun yang kini bibirnya sibuk menjilati cairan kepuasan milik Ah Nian."Oohhh, Tuan Muda Hwang, aku sangat puas sekali," ucapnya pada Hang Jun sambil membelai kepala Hwang Jun dengan lembut.Hwang Jun menarik wajahnya menjauh dari liang intim Ah Nian lalu merapikan kembali bajunya."Aku
last updateLast Updated : 2025-01-02
Read more

Bab 66 Perasaan bersalah

***Pada waktu mereka melakukan hubungan itu kebenarannya tidak seperti yang Hwang Jun katakan, pada saat itu Ah Nian hanya melakukannya untuk membuat Hwang Jun agar bersedia menikahinya, saat itu Ah Nian benar-benar tidak menyadari perasaan dalam hatinya. Entah dia jatuh cinta pada Hwang Jun atau tidak. Ah Nian tidak peduli, Ah Nian hanya ingin melihat Lian er hancur dan menangis karena perbuatannya.***Nyonya Hong terlihat senang mendengar jawaban Hwang Jun. Dia segera bertanya dengan kedua mata berbinar-binar. "Lalu, apa selama itu Ah Nian sudah mendapatkan datang bulan?"Hwang Jun mengernyitkan keningnya lalu menatap Tuan Hong dan Nyonya Hong dengan kepala menggeleng."Aku rasa belum sejak kami melakukannya waktu itu, mungkin selama satu bulan terakhir," jawab Hwang Jun.Ah Nian memang belum haid semenjak tidak pulang ke rumah keluarga Hua. Terakhir dia datang bulan sebelum melangsungkan pesta pernikahan. Berapa hari setelah menikah sampai sekarang belum datang bulan."Lalu jika
last updateLast Updated : 2025-01-02
Read more

Bab 67 Kekecewaan Hwang Jun pada Ah Nian

"Jadi? Kehangatan yang aku pikir nyata? Semuanya hanya kebohongan belaka?!" Batin Hwang Jun.Hwang Jun mengepalkan tangannya lalu pergi ke ruangan kerjanya. Dia tidak mengerti kenapa Ah Nian tidak bisa menerima ketulusan hatinya.Hwang Jun sengaja menyibukkan dirinya dengan berkas-berkas di sana dan tidak pergi ke kamar.Di sisi lain, Ah Nian pun tidak bisa tidur sejak Hwang Jun pergi semalam. Ada perasaan tidak tenang di dalam hati. Pikir Ah Nian, Hwang Jun akan tetap kembali ke kamar mereka berdua. Apalagi pagi tadi dia sudah berjanji akan memberikan kepuasan pada Hwang Jun sepanjang malam hingga pagi.***Pagi-pagi sekali Ah Nian mandi lalu keluar dari dalam kamarnya, dia melihat pelayan di dapur sedang sibuk menyiapkan sarapan."Bibi Rui? Di mana Tuan Muda Hwang?" Tanya Ah Nian padanya."Tuan Muda sepertinya masih di dalam ruangan kerjanya," jawab Bibi Rui pada Ah Nian.Ah Nian segera berjalan menuju ke sana, dia tidak mengetuk pintu dan langsung masuk ke dalam.Ah Nian berhenti s
last updateLast Updated : 2025-01-02
Read more

Bab 68 Kemarahan yang dilampiaskan pada Ah Nian

Ah Nian tidak menolaknya dan terus membuka lebar-lebar kedua pahanya. Wajah Ah Nian terlihat puas dan kedua tangannya terus bergelayut di belakang tengkuk Hwang Jun."Ah, ah, ah, oohh, oohh, ah, sshhh, ouuhhh, Tuan Muda Hwang, uuuhh, emh, aku sangat menikmatinya," ucap Ah Nian pada Hwang Jun.Hwang Jun mendekatkan wajahnya tanpa menghentikan gesekan kejantanannya."Kamu terlihat sangat puas sekali," bisik Hwang Jun di depan bibir ranum Ah Nian.Ah Nian membuka bibirnya dan dia menerima lumatan bibir Hwang Jun. Pelukannya semakin erat dan Ah Nian juga membalas lumatan bibir Hwang Jun.Puas melumat bibir Ah Nian, Hwang Jun melepaskannya."Jangan marah lagi, ssshh, ouhhh, aahhh, aahh," bisik Ah Nian dengan suara lirih seperti desahan nikmat yang keluar dari bibir mungilnya."Aku tidak akan marah, seperti yang aku mau, kamu harus melayaniku dengan penuh gairah, aku tidak suka sikapmu yang dingin dan acuh," tuturnya pada Ah Nian sambil meremas buah dada Ah Nian lalu menarik pinggang Ah Nia
last updateLast Updated : 2025-01-02
Read more

Bab 69 Menikmatimu

*** Sejak keluhan Hwang Jun hari itu Ah Nian tidak mengatakan hal-hal yang bisa membuat Hwang Jun merasa kesal padanya. Terlebih lagi Ah Nian juga merasakan perubahan pada tubuhnya. Sejak Hwang Jun marah dan berkali-kali mendesak Ah Nian untuk melakukan hubungan intim bersama, Ah Nian mulai terbiasa dengan aktivitas panas penuh gairah tersebut. Hari-hari selanjutnya selalu diwarnai dengan desahan serta pekikan nikmat dari bibir mungil Ah Nian. Pada suatu malam, setelah mereka melakukan hubungan intim dengan sangat panas dan masih terus melakukannya, Ah Nian dengan manja memeluk tengkuk Hwang Jun yang sedang berpacu pelan di atas tubuh telanjangnya. "Kenapa? Ingin berhenti bermain?" Tanya Hwang Jun seraya menciumi leher mulus Ah Nian dengan penuh gairah. "Dua hari lagi aku dioperasi, aku merasa sangat malu membayangkan menatap tubuh telanjang kita berdua yang terus larut dalam gairah panas seperti ini, tapi aku juga merasa sangat senang, aku bisa melihat wajah dokter Hwang yang t
last updateLast Updated : 2025-01-02
Read more

Bab 70 Hamil

*** Penampilannya hari ini berhasil membuat banyak orang terpukau ketika melihatnya berjalan di sebelah Hwang Jun. Jika saja Ah Nian tidak menggenggam tongkat di tangan kanannya banyak orang menduga bahwa Ah Nian sama sekali bukan orang buta. Ah Nian menggamit lengan Hwang Jun sambil berjalan di koridor rumah sakit. Hwang Jun segera mengambil nomor untuk mengantri. Seorang dokter kandungan di rumah sakit baru datang, wanita itu sepertinya mengenal Hwang Jun dengan cukup baik. Begitu melihat Hwang Jun di koridor depan loket dengan ditemani Ah Nian dia langsung menegurnya. "Dokter Hwang? Kenapa repot-repot mengambil nomor antrian? Mari langsung masuk ke dalam ruangan kerjaku," ajaknya sambil mempersilakan Hwang Jun berjalan menuju ke ruangannya. "Terima kasih," sahut Hwang Jun dengan sopan. Inilah yang sangat disukai Ah Nian dari sosok Hwang Jun, meski Hwang Jun mengambil peranan penting di dalam dunia bisnis dia sama sekali tidak pernah menunjukkan sikap sombong apalagi semena-me
last updateLast Updated : 2025-01-02
Read more
PREV
1
...
456789
DMCA.com Protection Status