All Chapters of Tuan Muda Menikahi Gadis Buta Yang Disia-siakan: Chapter 71 - Chapter 80

"Ya pasti sifat buruknya itu menurun dari Nyonya Hua, aku dengar Nyonya Hua memukuli pelayan di rumahnya hanya karena menjatuhkan guci, dia memukuli sampai pelayan itu terluka." "Aku dengar-dengar itu bukan pelayan, tapi itu adalah Nona muda, Nona Ah Nian, pada saat itu keributan terjadi di sana, dan aku juga dengar pelayan di rumahku menceritakan tentang tindakan keluarga Hua yang sangat buruk. Ketika Nona Ah Nian dalam kondisi kritis karena ulah Nona Lian er, pasangan suami istri itu malah sibuk bercinta dan tidak keluar dari dalam kamar sampai pada keesokan harinya!" Lanjut salah satu dari para tamu.Tuan Hong mendengar semua itu, keluarganya sudah lama mengetahuinya tapi tidak satu pun yang sudi mengungkitnya. Menurut mereka hal itu terlalu kotor untuk dibicarakan.Keluarga Hua mendengar semua itu, mereka segera meninggalkan pesta tanpa berpamitan pada keluarga Hong karena mereka merasa keluarga Hong sengaja membesar-besarkan kejadian itu di depan semua orang untuk menjatuhkan ha

***Ah Nian memang dijadikan sebagai presiden direktur di perusahaan keluarga Hua oleh Hwang Jun. Nama perusahaan Hua juga sudah diganti dengan perusahaan Yelan seperti semula. Kondisi Ah Nian yang sedang hamil sepertinya tidak menjadi halangan yang berarti. Apalagi semenjak kedua matanya pulih dan bisa melihat, Ah Nian bisa mempelajari semua berkas-berkas penting yang berkaitan dengan perusahaan Hua. Tidak ada yang tahu di balik kacamata gelap yang selalu dikenakan oleh Ah Nian dalam beberapa bulan ini hanya untuk menyembunyikan bahwa Ah Nian sudah tidak buta lagi.Pada hari ini Ah Nian resmi duduk di kursi presiden direktur dalam perusahaan. Dia tidak hanya menyandang nama besar sebagai Nyonya Hwang, tapi juga menyandang nama besar sebagai Nyonya muda Yelan lantaran Hwang Jun merupakan Tuan Muda Yelan. Perusahaan Yelan berhasil dipulihkan oleh pasangan Ah Nian dan Hwang Jun. Tuan Hong dan Nyonya Hong sangat bangga sekaligus merasa sangat bahagia melihat usaha keras Ah Nian dan Hw

Mendapatkan kemesraan dan kehangatan begitu besar, Hwang Jun tidak akan menyia-nyiakan kesempatan langka itu."Aku bersedia memberikannya padamu, meski harus melewati waktu semalam suntuk," tuturnya seraya meremas lembut buah dada Ah Nian lalu menyapukan lidahnya pada putingnya dan kembali mengayunkan bokongnya maju-mundur perlahan. Cairan tumpah setiap Hwang Jun menekan batang kejantanan ke dalam dan bunyi decakan berisik membuat Ah Nian menggigit bibir bawahnya. Rasa geli bercampur nikmat yang dirasakan membuatnya mendesah nikmat. Hwang Jun terus menatap ekspresi seksi itu dan terus menggenjot liang intim istrinya tanpa henti.Ah Nian menyangga punggung dengan kedua sikunya, kedua kakinya masih berpose sama seperti mahkota bunga. Hwang Jun sangat suka dengan posisi itu dan membuatnya ingin terus berpacu menikmati inti dari mahkota bunga."Ah, ah, oohh, ahhh,kamu sangat cantik sekali Ah Nian, kamu terlalu seksi," pujinya sambil melumat bibir Ah Nian.Ah Nian tidak menjawab karena si

"Tidak, aku tinggal di rumah saja, aku memilki rencana untuk pergi ke perusahaan Yelan," potong Ah Nian segera. Ah Nian bahkan memaksa senyum pada bibirnya. Ketika menggeser bokongnya menjauh dari Hwang Jun, Hwang Jun langsung mencekal lengannya dengan erat dan langsung menekan bahu Ah Nian hingga bersandar pada sandaran sofa.Perubahan sikap yang ditunjukkan Ah Nian barusan tentu saja terlihat jelas di mata Hwang Jun. Ah Nian menjauh dan ingin menjaga jarak darinya, sikap menjauh seperti itu merupakan tindakan yang paling dibenci Hwang Jun!"Apa? Ke-kenapa Tuan Muda Hwang menahan ku begini?" Tanyanya lirih seraya menatap posisi duduknya yang tidak tepat. Kedua pahanya seolah dipaksa terbuka lebar dan membuat celana dalamnya yang berwarna jernih berbahan sangat tipis dan hampir tidak menutupi organ intimnya sengaja disuguhkan untuk menyambut kedatangan Hwang Jun.Hwang Jun sangat menyukai bulu-bulu hitam yang terlihat ditutup seutas tali tipis bening itu di bagian tengahnya mirip huru

Melihat rekaman kamera dalam ruangan pertemuan tersebut sontak Hwang Jun terduduk lemas di kursi. "Jadi ini yang ingin kamu sembunyikan dariku? Apakah sikapmu berubah belakangan ini juga karena Juan Lin?" Tanya Hwang Jun pada dirinya sendiri. Hwang Jun mengusap wajahnya dengan perasaan gelisah. Dia segera menghapus semua data rekaman di ruangan pertemuan serta detik-detik ketika Ah Nian tiba-tiba ditarik paksa oleh Juan Lin.***Tiga jam kemudian, Hwang Jun tiba di rumahnya. Saat mencari istri tercintanya Hwang Jun melihat Ah Nian sedang duduk melamun di kursi teras samping.Hwang Jun berjalan lesu mendekatinya lalu duduk di sebelahnya dan langsung meletakkan kepalanya di atas pangkuan Ah Nian.Ini tidak seperti biasanya, setiap Hwang Jun bersikap berbeda selalu ada alasan kenapa pria itu melakukannya.Ah Nian merasa cemas dan takut, kedua telapak tangannya mengepal kuat dan dia tidak berani menyentuh tubuh atau kepala Hwang Jun yang biasanya dia belai dengan penuh kasih sayang.Hany