Semua Bab Rayuan Mantan Kekasih Suamiku: Bab 21 - Bab 30

61 Bab

Bab 21. Benarkah Nia Istriku?

"Kris, aku sudah di butik. Kita harus memilih model gaun dan jas untuk pertunangan nanti. Jangan lama-lama, ya."Krisna menghela berat, mendadak hatinya terasa sesak. Pertunangan. Kata itu bergema dalam pikirannya. Semakin dekat hari itu, semakin tak tenang. Sebelumnya, segalanya tampak jelas, Rania tiada dan dia mencoba hidup baru dengan bersama Kiran kembali.Tapi kini? Kemunculan wanita yang mirip Rania mengacaukan semuanya. Rasa sesal menuntut lebih ingin memperbaiki semuanya dan berharap wanita itu Rania.'Rania ...,' batinnya pelan. Wajah wanita di resto itu tak bisa hilang dari benaknya. Suara, gerak-geriknya, semuanya mengingatkannya pada Rania. "Kris ... Kris .... Kamu di mana?" Lamunan Krisna buyar. Ternyata masih tersambung.“Ehm, aku masih di jalan,” jawab Krisna datar, matanya kosong memandang keluar jendela.“Kamu nggak lupa, kan? Kita harus memilih model gaun hari ini.”“Aku ingat.” Suaranya kurang antusias.“Kamu baik-baik saja? Suaramu terdengar berbeda,” tanya Karin
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-24
Baca selengkapnya

Bab 22. Tamu VVIP itu adalah-

“Bu, tamu VVIP tidak mau hidangan yang ada di menu. Dia ingin masakan yang kemarin,” ucap waiters itu hati-hati, takut membuat situasi lebih buruk.Deg! Jantung Rania berdegup kencang. Krisna. Nama itu langsung melintas di pikirannya. Pasti tamu VVIP itu Krisna, dan sekarang sudah mulai curiga.“Yang kemarin?” Rania menelan ludah. Dia menyesal telah terjun langsung ke dapur waktu menyiapkan makanan dengan rasa yang sama seperti dulu ketika menyajikan makanan untuk suaminya.Waiters mengangguk. “Benar, Bu. Dan sekarang tamu itu mulai marah-marah. Katanya, kalau bukan Anda yang masak, dia tidak mau makan. Dia bahkan mengancam akan membuat keributan di resto ini kalau permintaannya tidak dituruti.”Rania meremas jemarinya, pikirannya berputar cepat.'Mas Krisna benar-benar curiga. Apa yang harus aku lakukan? Jika aku tidak menurutinya, ini bisa jadi bencana,' batin Rania.Dia menatap waiters. “Baik, aku akan masak untuknya. Pastikan tamu-tamu lain tidak terganggu.”Dengan hati yang masi
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-25
Baca selengkapnya

Bab 23. Setan Rania

"Aku yakin ... sangat yakin kalau dia Rania-ku. Akhh. Akhirnya .... Hah akhirnya .... Sekarang apa yang harus aku lakukan? Rania-ku malah-" Krisna termenung mengingat saat makan masakan bercampur udang.Pria itu terbaring lemah di atas brankar. Dia menatap kosong dengan pikirannya tidak berhenti memikirkan Rania. Dia sangat yakin wanita itu adalah istrinya. Tidak ada keraguan lagi. Tapi yang dia tidak mengerti adalah mengapa Rania begitu keras menolak mengakui keberadaannya?"Bayu, apa Rania cemas melihatku sesak? Apa dia terlihat khawatir?" Krisna menatap harap.“Pak, kenapa Anda harus nekat begitu? Anda tahu kalau alergi udang, tapi tetap memakannya."Aku harus tahu apa dia benar-benar tidak peduli padaku lagi. Dan ternyata ...." Wajah Krisna sangat kecewa.“Apa Anda berpikir dia sengaja, Pak? Saya tidak yakin dia ingin membahayakan Anda seperti itu kalau itu Bu Rania.”Krisna terdiam sejenak. "Aku yakin dia Rania. Aku tidak peduli dia memberiku udang atau racun, dia tetap Rania-ku.
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-26
Baca selengkapnya

Bab 24. Karin ke Resto

"Dari Bu Puspa, Pak Krisna. Apa Anda akan mengangkatnya?" Bayu memberikan ponsel Krisna.Krisna bersandar di brankar dan langsung mengangkatnya. "Ya, Bu.""Cepat pulang. Kalau kamu tidak pulang lagi malam ini, ibu akan langsung ke perusahaanmu.""Aku akan pulang sekarang."Krisna langsung menyuruh Bayu untuk ngurus administrasi. Dia tidak mau menimbulkan kecurigaan sedikitpun. Berharap Ibunya dan Winda tidak tahu soal keberadaan Rania. Sayang sekali, Krisna tidak tahu kalau takdir berkata lain.-----“Ibu akan mengajukan pertunanganmu dengan Karin minggu depan!” lantang Puspa seperti tak mau dibantah.Krisna terbelalak. "Minggu depan? Bukannya bulan depan, Bu?" Dia menatap ibunya bingung.“Ibu sudah bicara dengan Karin. Dia setuju untuk mempercepat. Tidak ada alasan menunda-nunda.”Krisna langsung menggeleng. "Tidak, Bu. Aku tidak bisa. Aku belum siap untuk itu. Aku juga masih punya urusan yang harus diselesaikan dulu."Puspa mengerutkan kening. Tadi Winda hanya menjelaskan soal wanit
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-26
Baca selengkapnya

Bab 25. Sejak Kapan jadi Mantan?

"Kamu. Kamu. Rania?" Karin tak bisa menyembunyikan keterkejutannya. Rania tersenyum lebar dalam hati. Pertemuan pertama, Rania senang melihat respon dan ekspresi Karin."Maaf, mungkin Anda salah orang. Saya Nia, pemilik resto ini. Ada yang bisa saya bantu?"Rania tetap menjaga senyum tipis di bibirnya.Karin mengamati Rania dari ujung kepala sampai kaki. Yang dikatakan Winda benar-benar nyata. Ada wanita yang mirip Rania hanya penampilan dan nasibnya yang berbeda.'Aku harus memastikannya dulu. Benarkah wanita ini Rania, atau seperti yang dikatakan Winda, ada dugaan dunia punya kembaran?' batin Karin."Jangan berpura-pura. Aku tahu siapa kamu. Kamu pikir bisa sembunyi selamanya? Aku yakin kamu adalah Rania. Nia? Oh, Ra dan Nia. Cukup pintar."Rania tetap tenang, seakan tidak terpengaruh oleh perkataan Karin. "Saya tidak tahu apa yang Anda bicarakan. Tapi kalau Anda perlu bantuan soal pesanan atau hal lain, dengan senang hati saya akan membantu."Mata Karin menyipit mencoba mencari c
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-27
Baca selengkapnya

Bab 26. Malam, Nia

"Malam, Nia." Krisna tersenyum lebar.Mata Rania melebar tegang. Bagaimana bisa Krisna tahu rumahnya? Jantungnya berdegup kencang, nafasnya tercekat. Gegas Rania menyadarkan diri kalau masih mode pura-pura tidak kenal."Kenapa Anda datang ke sini malam-malam begini, Pak Krisna?" "Aku harus bicara denganmu, Nia. Aku tidak bisa menunggu lebih lama lagi. Ada yang perlu dijelaskan." Krisna menatap sangat lekat, tak mau berpaling dari wajah Rania."Tidak ada yang perlu dijelaskan dan kita tidak punya urusan apa-apa. Saya tidak kenal Anda, jadi lebih baik Anda pergi sekarang. Tidak baik menerima tamu orang asing di malam hari."Krisna terkesiap kecewa. "Orang asing? Kamu serius? Setelah semua yang terjadi, kamu masih menganggapku orang asing?"Rania menyembunyikan kegugupannya dibalik wajah tenang. "Itu kenyataannya, Pak. Jadi sekarang tolong pergi. Maaf, saya mau istirahat."Rania hendak menutup pintunya, tapi Krisna menahan sangat kuat."Tunggu! Apa aku boleh masuk?" Krisna terus menahan
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-27
Baca selengkapnya

Bab 27. Ya, Aku Rania

"Dia?" Sebelum Krisna sempat membuka pintu mobil, sorot matanya tertumbuk pada sosok lain yang mendekat ke arah rumah Rania. Seorang pria-Indra.Krisna langsung mengurungkan niatnya untuk pergi, nafasnya tercekat memburu. Dia tahu siapa Indra, pria yang pernah mengantar istrinya. Wajahnya memerah karena cemburu dan emosi yang hampir tak terbendung. Dia memutar tubuhnya, menghampiri Indra dengan langkah panjang."Berhenti!" Suara Krisna meledak, tangannya terangkat mencegat langkah Indra.Indra yang tadinya santai kini menatap Krisna dingin. Dia meremas kepalan tangannya di bawah."Apa urusanmu melarangku? Aku bebas ke rumah Nia kapan pun aku mau." Nada tak acuh. Membuat Krisna semakin geram.Krisna menggertakkan giginya. "Jangan panggil dia Nia di depanku! Dan aku melarangmu datang ke sini malam-malam!"Indra mengangkat bahu, seolah-olah amarah Krisna adalah sesuatu yang tak perlu dipedulikan. "Itu bukan urusanmu. Kalau Nia membolehkan aku datang, siapa kamu yang berhak melarang?"Kri
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-28
Baca selengkapnya

Bab 28. Cuma Gundik Saja Belagu

"Karin? Bagaimana aku bisa membuatnya mundur?""Huuufff ...." Krisna merutuki dirinya."Rania ... kamu benar, aku yang sudah menghancurkan segalanya." Suaranya serak penuh sesal.Krisna menggigit bibirnya, mencoba menahan isak yang semakin keras. Hingga bergetar. "Aku bodoh! Terlalu bodoh untuk menyadari betapa berharganya kamu. Calon bayi kita ... Tuhan, aku tidak akan pernah bisa memaafkan diriku sendiri."Krisna memejamkan mata, mengingat hari itu. Hari di mana kecelakaan itu terjadi. Semua terasa kabur, kecuali satu hal yang terus menghantui benaknya—dia yang menyebabkan semua itu. Dia yang membuat Rania kehilangan segalanya. Dia sendiri yang membuat Rania pergi darinya."Kalau saja ... kalau saja aku tak mengabaikanmu ... kalau saja aku lebih mendengarkanmu, kalau saja aku lebih peduli padamu. Kalau saja aku tidak goyah pada Karin." Krisna meremas kertas itu.Penyesalan merobek setiap lapisan hati yang tersisa. "Kenapa aku begitu lemah? Kenapa aku begitu buta pada rasa sakitmu? S
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-29
Baca selengkapnya

Bab 29. Rania, Siapkan Pesta Pernikahan

"Kami mau resto-mu mengurus hidangan untuk pertunangan Krisna dan Karin."Detak jantung Rania tiba-tiba melambat, seperti waktu berhenti sesaat. Dia hampir terhuyung, tapi cepat-cepat menguatkan diri, menenangkan batinnya. Kata-kata itu bagai tamparan keras. Permintaan yang begitu keji. Menyuruhnya menyediakan hidangan di pertunangan suami dengan wanita lain.Winda dan Puspa jelas-jelas ingin melihatnya jatuh dan hancur. Rania menelan ludah, berusaha menyembunyikan rasa sakit yang tiba-tiba menyeruak di dadanya. "Baik, saya akan mengurusnya." Dia tersenyum tipis, meski dalam hati penuh perih.Winda tersenyum puas. "Bagus. Jangan sampai ada masalah. Pertunangan ini harus sempurna.""Kalau tidak ..." Puspa menatap tajam. "Jangan harap restoranmu akan bertahan lama. Kami bisa pastikan bisnis ini hancur dalam sekejap.""Saya mengerti.""Aku mau hidangan mewah. Pokoknya menu kampungan di resto ini jangan kamu keluarkan. Berikan padaku proposalnya secepatnya. Aku mau lihat menu rekomendasi
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-30
Baca selengkapnya

Bab 30. Siapa yang Mau Cerai

"Mau apa? Rania lagi semedi! Nggak bisa diganggu!" Ajeng berdiri di ambang pintu dengan tatapan dingin."Aku cuma mau ketemu Rania. Tolong, Jeng. Biar aku bicara sama dia.""Rania nggak mau ketemu kamu. Dia sudah selesai sama kamu. Kalau masih punya sedikit rasa malu, mending pergi sekarang."Krisna mengerutkan kening, nyeri dadanya semakin menjadi. "Ajeng, tolong. Aku cuma mau bicara. Aku tahu aku salah, aku tahu aku sudah menyakitinya. Tapi aku nggak bisa diam saja, harus memperbaiki semuanya."Ajeng mendengkus sinis. "Kamu pikir dengan bicara, semuanya bakal baik-baik aja? Terus masa lalu bakal berubah? Kamu sudah menyakiti Rania bukan cuma sekali, tapi berkali-kali. Sekarang kamu mau apa? Minta maaf dan berharap semuanya kembali seperti dulu? Bullshit!"Indra muncul dari dalam rumah, mendekat dengan tatapan tajam. "Dengar, Kris. Kami sudah cukup bersabar denganmu. Kalau masih menghargai Rania, kamu kasih dia waktu sendiri."Krisna menunduk, rahangnya mengeras. "Aku cuma mau bica
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-31
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234567
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status