"Apa yang ibuku katakan padamu, Sayang?" Krisna meraih tangan Rania.Rania menatap pegangan tangan itu, lalu melepaskannya kasar. "Kamu pasti tahu, Mas. Untuk apa menanyakan sesuatu yang sudah jelas?"Krisna terdiam sesaat. "Aku minta maaf, Ran."Rania tersenyum getir. "Maaf untuk apa, Mas? Atas nama ibumu? Atau untuk kebodohanmu sendiri yang terus saja membuatku menderita?"Pria itu menunduk. Besitan sesal menyayat hati."Maaf karena aku terlambat datang. Maaf karena aku tidak bisa menjagamu lebih baik. Aku janji, lain kali aku akan lebih cepat. Aku akan pastikan kamu aman, apa pun yang terjadi. Termasuk aman dari ibuku."Rania tertawa pendek, tanpa kebahagiaan sedikit pun. "Lain kali? Selalu ada ‘lain kali’ dalam ucapanmu, Mas. Tapi setiap kali itu datang, aku cuma berdiri sendirian menghadapi semuanya. Apa gunanya janji yang cuma omong kosong?"Sungguh dalam hati, dia ingin mengadu, memukul dada pria itu. Kenapa? Dan kenapa selalu saja seperti itu. Padahal dia sangat ingin Krisna s
Last Updated : 2025-02-10 Read more