Home / Rumah Tangga / Rayuan Mantan Kekasih Suamiku / Bab 29. Rania, Siapkan Pesta Pernikahan

Share

Bab 29. Rania, Siapkan Pesta Pernikahan

Author: Angsa Kecil
last update Last Updated: 2025-01-30 21:00:16

"Kami mau resto-mu mengurus hidangan untuk pertunangan Krisna dan Karin."

Detak jantung Rania tiba-tiba melambat, seperti waktu berhenti sesaat. Dia hampir terhuyung, tapi cepat-cepat menguatkan diri, menenangkan batinnya. Kata-kata itu bagai tamparan keras. Permintaan yang begitu keji. Menyuruhnya menyediakan hidangan di pertunangan suami dengan wanita lain.

Winda dan Puspa jelas-jelas ingin melihatnya jatuh dan hancur. Rania menelan ludah, berusaha menyembunyikan rasa sakit yang tiba-tiba menyeruak di dadanya.

"Baik, saya akan mengurusnya." Dia tersenyum tipis, meski dalam hati penuh perih.

Winda tersenyum puas. "Bagus. Jangan sampai ada masalah. Pertunangan ini harus sempurna."

"Kalau tidak ..." Puspa menatap tajam. "Jangan harap restoranmu akan bertahan lama. Kami bisa pastikan bisnis ini hancur dalam sekejap."

"Saya mengerti."

"Aku mau hidangan mewah. Pokoknya menu kampungan di resto ini jangan kamu keluarkan. Berikan padaku proposalnya secepatnya. Aku mau lihat menu rekomendasi
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Rayuan Mantan Kekasih Suamiku   Bab 30. Siapa yang Mau Cerai

    "Mau apa? Rania lagi semedi! Nggak bisa diganggu!" Ajeng berdiri di ambang pintu dengan tatapan dingin."Aku cuma mau ketemu Rania. Tolong, Jeng. Biar aku bicara sama dia.""Rania nggak mau ketemu kamu. Dia sudah selesai sama kamu. Kalau masih punya sedikit rasa malu, mending pergi sekarang."Krisna mengerutkan kening, nyeri dadanya semakin menjadi. "Ajeng, tolong. Aku cuma mau bicara. Aku tahu aku salah, aku tahu aku sudah menyakitinya. Tapi aku nggak bisa diam saja, harus memperbaiki semuanya."Ajeng mendengkus sinis. "Kamu pikir dengan bicara, semuanya bakal baik-baik aja? Terus masa lalu bakal berubah? Kamu sudah menyakiti Rania bukan cuma sekali, tapi berkali-kali. Sekarang kamu mau apa? Minta maaf dan berharap semuanya kembali seperti dulu? Bullshit!"Indra muncul dari dalam rumah, mendekat dengan tatapan tajam. "Dengar, Kris. Kami sudah cukup bersabar denganmu. Kalau masih menghargai Rania, kamu kasih dia waktu sendiri."Krisna menunduk, rahangnya mengeras. "Aku cuma mau bica

    Last Updated : 2025-01-31
  • Rayuan Mantan Kekasih Suamiku   Bab 31. Pertunangan Suami

    “Kamu harus bercerai dengan Krisna secepatnya! Dan sebelum resmi cerai, jangan menggoda Krisna lagi!” Puspa menatap nyalang Rania dengan senyum kecut. Di sebelahnya, Winda menyeringai puas.“Dan jangan berani merusak hubungan Krisna dengan Karin. Aku akan mengawasimu, Rania!” Tatapan Winda tajam penuh ancaman.Akan tetapi, Rania tetap duduk tenang, gertakan mereka tak mampu mengidemitasinya. Meskipun hatinya gelisah dan nyeri, dia tidak mau menunjukkan kelemahan di depan mereka. Tangannya meremas pelan baju di atas pangkuannya. Senyum tipis tak pernah lepas dari bibirnya. Harus tetap tenang, meski hatinya berkecamuk."Kalian memang benar-benar! Rania itu-" “Tahan, Jeng,” bisik Rania, senyum masih terlukis di wajahnya.Ajeng mendesah frustrasi, terpaksa menahan diri. "Hish! Kamu terlalu sabar, Nia!""Kenapa? Masih mau diam-diam menggoda Krisna? Mau pake cara sok kalem, sok jadi wanita lemah, tapi licik? Jangan kira kamu nggak tahu trik wanita miskin sepertimu. Mendadak kaya punya res

    Last Updated : 2025-02-01
  • Rayuan Mantan Kekasih Suamiku   Bab 32. Kado Spesial Pertunangan

    'Sebentar lagi, aku akan jadi masa lalumu, Mas.' Puspa menyengol Winda. Winda langsung tersenyum puas."Dia harus paham posisinya, Bu. Wanita murahan. Cepat atau lambat dunia akan tahu kalau dia itu cemilan Om Om.""Yang ibu bilang kemarin sudah kamu siapkan, kan? Mereka benar-benar datang, kan?"Winda tersenyum miring dengan dua alis terangkat. "Tentu saja, Bu. Itu akan jadi pertunjukan menarik. Nggak sabar deh lihat orang-orang tahu siapa Rania. Dan sudah aku sebarkan gosip, kalau Rania itu sebenarnya pura-pura kecelakaan dan pura-pura mati, tapi ternyata dia lari sama Om Om. Lalu, mendadak kaya dan mendadak punya Resto.""Ibu juga nggak sabar. Wanita munafik tak tahu malu itu harus kita permalukan di depan orang."Rania melangkah elegan dengan senyum menawan. Kebaya modern gold memantulkan auranya ke segala sudut ruangan, menjadikannya pusat perhatian seluruh tamu undangan. Di tangannya ada kotak tipis persegi panjang cukup besar, menciptakan tanda tanya mereka yang melihat.Henta

    Last Updated : 2025-02-01
  • Rayuan Mantan Kekasih Suamiku   Bab 33. Siapa Pria Tampan itu

    "Ternyata rumor itu benar. Kalau gitu aku males ke Resto itu lagi. Takut kecipratan kualat. Modalnya aja dari hasil jual diri. Hish ....""Dia emang jadi simpanan pengusaha. Lihat saja sekarang, dia emang gila. Seakrab itu sama Om Om di pesta suaminya. Cih, penampilannya cuma buat kedok.""Aku yakin, nggak lama lagi dia bakal kena batunya. Istri para pengusaha kalau bertindak nggak main-main. Rania bakal hancur dan kualat sama kelakuannya sendiri.""Salah sendiri. Udah punya suami tampan dan mapan, masih jelalatan cari Om Om. Rakus banget jadi wanita.""Eh, cuma kok Pak Krisna nggak langsung ceraikan Bu Rania? Aneh.""Kena pelet pastinya. Lihat saja itu, bukan cuma suaminya yang jadi penurut, tapi suami orang juga lengket."Suara itu bukan cuma berbisik, tapi sengaja dikeraskan dan mendengar Rania serta tamu lainnya.Bisik-bisik tamu semakin gaduh mencibir Rania.Rania tetap tampak tenang dan malah tersenyum pada dua pria paruh baya itu.Satu demi satu, tatapan sinis mulai terarah pad

    Last Updated : 2025-02-02
  • Rayuan Mantan Kekasih Suamiku   Bab 34. Kecemburuan Krisna

    "Siapa pria itu? Kenapa seperti dekat sama istriku?"Di tengah keriuhan pesta, Krisna melangkah mendekati Rania, tapi langkahnya tertahan saat dua pria lebih dulu tiba di hadapan istrinya. Salah satu pria menatap kagum yang membuat dada Krisna panas. Apalagi Rania tampak nyaman."Nia, kamu luar biasa," ucap pria itu dengan senyum lebar.Krisna tahu pria yang satunya. Dia, Indra. Tapi sosok pria muda yang berdiri di samping Indra, yang bersorot tajam dan percaya diri, membuat hati Krisna semakin resah. Pria itu menatap Rania sangat intens, tatapan yang terlalu penuh arti untuk dianggap wajar."Adrian, kamu datang juga. Kukira kamu benar-benar sibuk." Rania tersenyum pada pria itu.Krisna menatap dengan jantung berdetak kencang. Dia takut istrinya sudah berpaling hati dan tidak mencintainya lagi. Apalagi gugatan cerai telah siap.Mereka berjabat tangan dan bukan sekadar jabat tangan biasa. Jabat tangan itu terlalu lama bagi Krisna. Ada kilasan keakraban antara keduanya yang membuat dara

    Last Updated : 2025-02-02
  • Rayuan Mantan Kekasih Suamiku   Bab 35 Karin Diusir

    “Kalau tetap mau mundur dari pernikahan dengan Karin dan mengejar Rania, pergilah. Biar ibumu, ayah yang urus. Tapi ingat, Rania sudah sangat kecewa dan sakit hati padamu. Tidak mudah mendapatkan kembali hatinya.” Agung mengangguk.Krisna menatap ayahnya sayu. Ya, dia merasa bodoh untuk kesekian kalinya. Bodoh tidak mengikuti apa yang dikatakan ayahnya selama ini. Hingga pria paruh baya itu seolah tak peduli dengan kehidupannya.Kini, untuk pertama kalinya sang ayah berpihak padanya.“Makasih, Yah. Aku akan lakukan yang terbaik untuk kembali mendapatkan Rania.” Mata Krisna sampai berkaca. Tanpa menunggu balasan, Krisna berbalik dan melangkah pergi. Selepas Krisna pergi, Agung melangkah cepat menghampiri istrinya yang sudah terbaring di sofa panjang.“Cukup. Jangan pura-pura lagi. Jangan mengancam Krisna dengan hal seperti ini lagi. Kalau kamu tidak bangun, aku akan siapkan meja operasi di rumah sakit terbesar di kota ini. Bukankah kamu sakit selama ini?” Tatapan Agung tajam pada ist

    Last Updated : 2025-02-03
  • Rayuan Mantan Kekasih Suamiku   Bab 36. Menghabiskan Malam Bersama

    "Biarkan dia masuk!"Deg! Matanya tertuju pada seseorang yang keluar di balik tembok. Dadanya bergemuruh semakin panas. Bukan Rania yang muncul, tapi Adrian."Jika Krisna mau bicara, biarkan semuanya diselesaikan secara dewasa. Tidak perlu ada keributan di sini." Suara Adrian sangat tenang. Dia melangkah keluar, berdiri di depan Krisna.Dua sorot mata beradu sekian saat."Jika kamu mau bicara, aku harap kamu tetap hormati keputusan Rania." Suara Adrian datar, tapi tegas."Aku lebih tahu soal Rania ketimbang kamu!" Krisna menerjang Indra dan Ajeng yang sudah melonggar. Dia langsung duduk tegang di sofa. Adrian dan lainnya duduk di seberang Krisna.Aura ruangan itu semakin tegang. Tiga pasang mata menatap tajam Krisna. Akan tetapi, tak sedikit pun membuat Krisna gentar. "Rania, aku di sini. Keluarlah. Aku tidak akan pergi sampai kamu mau bicara padaku."Hentakan langkah pelan terdengar mendekat. Ya, Rania muncul dengan wajah tenang. Wanita itu pura-pura kuat. Padahal di depan dia teru

    Last Updated : 2025-02-03
  • Rayuan Mantan Kekasih Suamiku   Bab 37. Kenyataan Pait

    "Kalau Rania sampai tahu kita pernah tidur menghabiskan malam, apa yang akan terjadi?" Karin tertawa lantang.Krisna membelalak, raut wajah tegangnya terasa dingin. "Tidak terjadi apa pun diantara kita malam itu, Karin. Kamu yang memberiku obat tidur. Mana ada pria yang hilang kesadaran bisa melakukan berhubungan in-tim. Kamu memang nggak waras. Dan sebaiknya periksa ke dokter jiwa!"Karin kembali tertawa lantang. "Kamu jangan percaya diri dulu, Kris. Aku nggak peduli soal itu. Yang aku pedulikan kamu dan Rania tidak bersatu lagi. Kamu berani mencampakkanku, artinya kamu juga akan dicampakkan oleh Rania! Mata dibayar mata! Cinta dibalas Cinta! Sakit dibalas sakit!""Dan kamu pikir ancaman itu masih berpengaruh padaku? Ekspektasimu terlalu tinggi, Karin." Tangannya mengeluarkan ponsel dari saku jasnya.Karin mengerutkan keningnya."Kamu tahu apa ini?" Dia memperlihatkan layar ponselnya ke wajah Karin, isinya file yang dikirim oleh sekretarisnya soal rekam medis Karin. "Rekam medis leng

    Last Updated : 2025-02-03

Latest chapter

  • Rayuan Mantan Kekasih Suamiku   Bab 74.

    "Rania?!" Ane membelalak. Sekian detik, tubuhnya membeku. Lalu, dengan cepat, dia berusaha tampak tenang.Rania berdiri di depan lift, tersenyum tipis, lalu melangkah masuk. Sikapnya tenang seperti tak mengenal Ane, tapi sorotnya memicing tajam.'Apa yang terjadi? Kenapa bisa-' batin Ane, tangannya mengepal kuat di bawah. Dadanya bergemuruh hebat. Dia tak terima jika kalah dengan Rania.Jantung Ane berdegup makin keras. Seharusnya ini tidak mungkin. Seharusnya Rania sudah habis. Laporan yang diterimanya tadi menyatakan semuanya beres. Lalu, bagaimana wanita itu bisa berdiri di sini dengan wajah tenang seolah tak terjadi apa-apa?"Ehem!" Rania berdiri di sebelah Ane. Dia memilih diam. Niatnya memang hanya mau muncul di depan wanita yang dia curigai. Ingin tahu seperti apa reaksinya.Lift bergerak. Hening.Ane bisa merasakan tatapan Rania tadi begitu tajam dan tidak biasa.Hening, sampai pintu lift terbuka.Mereka melangkah keluar di lantai yang sama. Ane melirik ke samping, memastikan

  • Rayuan Mantan Kekasih Suamiku   Bab 73.

    [Jangan berani memberi tahu Krisna. Atau kamu tidak akan bertemu denganku.]Satu lagi pesan masuk. Rania mengerutkan keningnya."Aku jadi makin penasaran, siapa orang ini. Kalau aku bilang sama mas Krisna pun, dia lagi sangat sibuk sama proyek barunya. Dan pasti melarangku menemui orang ini. Yang ada, dia malah nggak jadi menampakkan diri."Rania menghentak napasnya dengan tatapan tajam ke depan. Dia terus terbayang calon anaknya yang hilang dan berpikir kalau akar masalahnya tidak disingkirkan, maka jika hamil lagi pun akan jadi incarannya."Apa mas Krisna lagi dekat sama wanita lain? Atau ada wanita yang suka sama mas Krisna? Aku harus tetap tenang."Rania bersiap diri sambil menghubungi seseorang. Tidak munafik kalau dia tidak akan mampu menghadapi hal seperti ini sendirian. Bagaimana kalau nanti ada apa-apa?Ya, meski Krisna pasti sangat bersedia membantunya, tapi musuh ingin Krisna tidak tahu.Sekian saat, Rania siap berangkat.Dia meraih tasnya. Lalu, ke bagian dapur menemui pem

  • Rayuan Mantan Kekasih Suamiku   Bab 72.

    Pagi itu. Di depan rumah, Krisna berdiri, menatap lembut dan penuh cinta pada istrinya. "Kamu hati-hati di jalan. Kalau udah nyampe jangan lupa kabari aku." Rania merapikan dasi suaminya yang hendak berangkat kerja. Di tersenyum lebar dan manis.Sengaja, Rania menahan diri tidak bercerita soal apa yang dilakukan Winda karena suatu alasan.Krisna tersenyum lebar. Jemarinya menggenggam tangan istrinya erat. "Doamu memang luar biasa, Sayang. Aku dapat klien baru dan itu punya nilai keuntungan di atas 10 miliar. Mungkin ini berkat punya istri baik dan sabar sepertimu. Makasih kamu masih mau ada di sisi suami yang brengsek ini."Rania tersenyum kecil. "Selamat. Semoga lancar, Mas. Aku akan selalu mendukung suami tampanku ini."Krisna menatapnya lebih lama, enggan pergi. Lengan kekarnya menarik tubuh Rania ke dalam dekapan erat. "Aku malas ke kantor. Mau di rumah saja sama kamu."Rania tertawa pelan, pipinya terasa panas. "Kamu ini Mas. Cepat pergi, nanti terlambat. Kalau kesiangan jalanan

  • Rayuan Mantan Kekasih Suamiku   Bab 71.

    "Sayang, sepertinya aku akan makan siang di luar. Nggak bisa pulang seperti janjiku. Kamu nggak apa-apa, kan?"Krisna sedang menelepon istrinya. Sebenarnya dia janji akan pulang siang hari menemani istrinya makan. Dan akan melanjutkan pekerjaan di rumah."Nggak apa-apa, Mas." Suara Rania begitu lemas."Kok rasanya kamu lagi nggak semangat, Sayang. Kamu nggak kecapekan, kan?""Nggak kok. Cuma masih lemes saja.""Ya udah, kamu istirahat saja dulu."Rania meletakkan ponselnya di nakas. Dia bukan terlalu lelah dan itu tidak mungkin karena saat ini Krisna telah mempekerjakan 2 pembantu dan 1 tukang kebun.Rania hanya sedang bingung menghadapi situasi saat ini. Di saat dia dan Krisna berdamai, malah ada duri dalam manisnya madu. Sulit dipercaya, ternyata kesabarannya kembali diuji. Apa dia akan bertahan kuat di sisi Krisna kali ini? Yang jelas, dia lelah, enggan kembali dipermainkan dan diremehkan.Yang Rania garis bawahi dalam prinsip hidupnya kali ini, kebahagiaan berumah tangga tak sert

  • Rayuan Mantan Kekasih Suamiku   Bab 70. RMKS

    Ane masih duduk di sofa dengan kaki bersilang. Senyum miring terlukis di wajahnya saat dia menatap suaminya yang sedang menuangkan wine ke gelas kristal."Sayang, aku bagaimana kalau kita membuat kerja sama dengan perusahaan Krisna? Dan biarkan aku yang mengurus langsung kerja sama itu."Suaminya berhenti sejenak. Matanya menyipit menatap Ane. "Kenapa harus kamu? Aku bisa menyuruh orang lain."Ane tersenyum. Jari-jarinya lentiknya melingkar di bahu suaminya, memberikan sentuhan lembut yang selalu membuat pria itu luluh."Aku yang lebih paham bagaimana menghadapi Krisna. Dia pria yang bisa dimanipulasi jika disentuh di titik yang tepat. Jangan khawatir, aku bisa jaga diri dan tidak akan membuatmu kecewa."Suaminya terdiam, memutar gelas di tangannya. "Kerja sama ini memang bisa membawa keuntungan besar. Tapi aku tidak mau kamu terlalu terlibat, jika hanya untuk urusan pribadi. Kamu tahu sendiri, urusan bisnis tidak bisa kamu campur dengan keinginanmu itu. Aku akan bantu kamu membalas d

  • Rayuan Mantan Kekasih Suamiku   Bab 69. RMKS

    "Anak kita, Mas. Apa dia-" Dada Rania sampai bergetar karena terisak. Dia menggeleng. "Nggak! Nggak mungkin."Krisna terdiam. Dadanya bergemuruh. Dia langsung memeluk istrinya. "Jangan pikirkan hal itu dulu. Pikirkan kesehatanmu saat ini."Rania menggigit bibirnya, tangannya semakin menekan perutnya yang terasa hampa. Airmatanya jatuh, tapi dia tidak mengeluarkan suara. Krisna menarik napas panjang, berusaha menenangkan diri. “Kita bicarakan hal itu nanti lagi, Sayang. Sekarang, yang penting kamu harus pulih dulu.”Rania memejamkan mata. Dadanya naik turun menahan sesak yang lebih menyakitkan dari fisiknya sendiri. “Dia sudah tidak ada, kan?”Krisna tak bisa menjawab.“Aku bahkan nggak bisa melindungi anakku sendiri. Dia pergi lagi.” Suaranya begitu lirih, tapi menusuk langsung ke hati Krisna."Aku yang nggak becus menjaga kalian. Maaf, Sayang." Krisna mendongak mengedip-ngedipkan matanya. Pria itu hampir menangis.Krisna sesak mendengarnya. Ya, dia ingat betul. Dulu Rania juga kegug

  • Rayuan Mantan Kekasih Suamiku   Bab 68. RMKS

    "Bagaimana istri dan anak saya, Dok? Mereka baik-baik saja, kan?" Krisna tersenyum miris dengan mata berkaca-kaca menatap dokter itu dan berharap mendapat jawaban seperti keinginannya.Dokter itu menghela napas berat. "Maaf, kami hanya bisa menyelamatkan ibunya. Anak Anda-""Tidak! Tidak mungkin, Dok. Dia nggak mungkin pergi. Kami sangat menantikannya.""Keguguran pasien diduga karena mengkonsumsi semacam obat atau ramuan penggugur kandungan."Krisna berdiri membeku. Kakinya lemas, dadanya sesak, pikirannya berputar liar. Obat penggugur kandungan?Napasnya memburu, menatap dokter yang baru saja menjatuhkan kabar buruk itu. Tangannya mengepal, rahangnya mengeras.“Dok, apa maksud Anda? Istri saya tidak mungkin minum obat seperti itu. Dia sangat menjaga kehamilannya.” Suaranya bergetar.Dokter menghela napas panjang. “Kami belum bisa menyimpulkan sepenuhnya. Kami butuh hasil laboratorium. Tapi dari gejalanya, ini sangat mengarah ke sana.”Krisna merasakan dadanya terbakar. Tidak mungkin

  • Rayuan Mantan Kekasih Suamiku   Bab 67. RMKS

    Krisna telah menyiapkan kejutan spesial. Sebuah meja makan dengan lilin-lilin kecil di sekelilingnya, di restoran out door.Angin malam berhembus lembut, membawa aroma bunga yang diletakkan di tengah meja."Sebentar lagi, Sayang."Krisna menutup mata istrinya hingga tiba di meja itu "Udah belum, Mas?" Wanita itu terus tersenyum.Pelan Krisna melepas tangannya dari mata Rania.Rania menutup mulutnya ketika melihat kejutan itu. Matanya berkaca-kaca. “Mas ... ini indah sekali.”"Kamu suka? Maaf, aku terlambat melakukan semua ini padamu."Rania menggeleng. "Ini cukup. Aku senang, Mas."Krisna menarik kursi untuk Rania dan mempersilakannya duduk. Mereka akan menikmati makan malam romantis.Sesekali Krisna menyentuh tangan Rania, memastikan bahwa wanita di hadapannya ini benar-benar nyata dan miliknya."Ran, tetap di sisiku.""Memangnya aku mau ke mana, Mas?""Aku senang melihat senyum kamu seperti ini, Sayang. Tetap tersenyum."Krisna berdiri dari kursinya dan berjalan ke arah Rania. Dia

  • Rayuan Mantan Kekasih Suamiku   Bab 66. RMKS

    "Mas, apa ini?"Sebuah paket bulan madu. Agung rupanya telah menyiapkan paket untuk mereka berdua.Krisna mengembangkan senyumnya. Lalu, dia memegang dua bahu istrinya.Rania menatap paket bulan madu itu dengan mata berkaca-kaca. Dia masih ingat bagaimana dulu saat bulan madu dengan kehadiran Karin dan berakhir dia kecelakaan.Lalu, Krisna memeluk istrinya. Dia tahu apa yang dirasakan Rania saat ini. "Maafkan aku untuk masa lalu. Aku sangat ingin menghapus jejak kebodohanku dulu. Ran, paket bulan madu ini, untuk bulan depan. Setelah aku benar-benar pulih. Nanti, aku akan menghapus kesedihanmu di masa lalu dengan kebahagiaan, Ran. Aku sangat mencintaimu."Rania mengangguk dalam pelukan. "Jangan seperti dulu lagi, Mas."“Bulan madu nanti, aku akan buat kamu nggak bisa berhenti tersenyum, Sayang. Romantis dan hanya kamu dan aku.”Rania menarik napas dalam-dalam. Dia tidak mau larut dalam kesedihan. Toh, Karin telah dikabarkan sudah tiada. Jadi tidak akan ada lagi yang mengganggunya nant

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status