Share

Bab 35 Karin Diusir

Author: Angsa Kecil
last update Last Updated: 2025-02-03 16:45:52

“Kalau tetap mau mundur dari pernikahan dengan Karin dan mengejar Rania, pergilah. Biar ibumu, ayah yang urus. Tapi ingat, Rania sudah sangat kecewa dan sakit hati padamu. Tidak mudah mendapatkan kembali hatinya.” Agung mengangguk.

Krisna menatap ayahnya sayu. Ya, dia merasa bodoh untuk kesekian kalinya. Bodoh tidak mengikuti apa yang dikatakan ayahnya selama ini. Hingga pria paruh baya itu seolah tak peduli dengan kehidupannya.

Kini, untuk pertama kalinya sang ayah berpihak padanya.

“Makasih, Yah. Aku akan lakukan yang terbaik untuk kembali mendapatkan Rania.” Mata Krisna sampai berkaca.

Tanpa menunggu balasan, Krisna berbalik dan melangkah pergi.

Selepas Krisna pergi, Agung melangkah cepat menghampiri istrinya yang sudah terbaring di sofa panjang.

“Cukup. Jangan pura-pura lagi. Jangan mengancam Krisna dengan hal seperti ini lagi. Kalau kamu tidak bangun, aku akan siapkan meja operasi di rumah sakit terbesar di kota ini. Bukankah kamu sakit selama ini?” Tatapan Agung tajam pada ist
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Rayuan Mantan Kekasih Suamiku   Bab 36. Menghabiskan Malam Bersama

    "Biarkan dia masuk!"Deg! Matanya tertuju pada seseorang yang keluar di balik tembok. Dadanya bergemuruh semakin panas. Bukan Rania yang muncul, tapi Adrian."Jika Krisna mau bicara, biarkan semuanya diselesaikan secara dewasa. Tidak perlu ada keributan di sini." Suara Adrian sangat tenang. Dia melangkah keluar, berdiri di depan Krisna.Dua sorot mata beradu sekian saat."Jika kamu mau bicara, aku harap kamu tetap hormati keputusan Rania." Suara Adrian datar, tapi tegas."Aku lebih tahu soal Rania ketimbang kamu!" Krisna menerjang Indra dan Ajeng yang sudah melonggar. Dia langsung duduk tegang di sofa. Adrian dan lainnya duduk di seberang Krisna.Aura ruangan itu semakin tegang. Tiga pasang mata menatap tajam Krisna. Akan tetapi, tak sedikit pun membuat Krisna gentar. "Rania, aku di sini. Keluarlah. Aku tidak akan pergi sampai kamu mau bicara padaku."Hentakan langkah pelan terdengar mendekat. Ya, Rania muncul dengan wajah tenang. Wanita itu pura-pura kuat. Padahal di depan dia teru

    Last Updated : 2025-02-03
  • Rayuan Mantan Kekasih Suamiku   Bab 37. Kenyataan Pait

    "Kalau Rania sampai tahu kita pernah tidur menghabiskan malam, apa yang akan terjadi?" Karin tertawa lantang.Krisna membelalak, raut wajah tegangnya terasa dingin. "Tidak terjadi apa pun diantara kita malam itu, Karin. Kamu yang memberiku obat tidur. Mana ada pria yang hilang kesadaran bisa melakukan berhubungan in-tim. Kamu memang nggak waras. Dan sebaiknya periksa ke dokter jiwa!"Karin kembali tertawa lantang. "Kamu jangan percaya diri dulu, Kris. Aku nggak peduli soal itu. Yang aku pedulikan kamu dan Rania tidak bersatu lagi. Kamu berani mencampakkanku, artinya kamu juga akan dicampakkan oleh Rania! Mata dibayar mata! Cinta dibalas Cinta! Sakit dibalas sakit!""Dan kamu pikir ancaman itu masih berpengaruh padaku? Ekspektasimu terlalu tinggi, Karin." Tangannya mengeluarkan ponsel dari saku jasnya.Karin mengerutkan keningnya."Kamu tahu apa ini?" Dia memperlihatkan layar ponselnya ke wajah Karin, isinya file yang dikirim oleh sekretarisnya soal rekam medis Karin. "Rekam medis leng

    Last Updated : 2025-02-03
  • Rayuan Mantan Kekasih Suamiku   Bab 38. belatung di Restoran Rania

    "Ada belatung di ayam goreng ini!"Semua kepala spontan menoleh ke arah suara itu. Seorang wanita muda berdiri sambil menunjuk piringnya. Wajahnya memerah, mulutnya terus mual-mual."Hoex! Hoex! Hoex! Cuih? Restoran apa ini, kenapa bisa ada belatungnya?!" Wanita itu mual-mual di depan pengunjung lain.Rania cepat mendekat, langkahnya tergesa. Krisna langsung mengikuti, matanya mengamati keadaan yang mendadak kacau."Ada apa, Mbak?" Rania berusaha tenang, meskipun dadanya berdebar.Wanita itu mendelik tajam. Tangannya gemetar saat menunjuk ke piringnya. "Ini apa, hah? Belatung di ayam goreng! Apa kalian pakai daging busuk? Mau bikin pelanggan keracunan?"Semua tamu langsung memusatkan perhatian pada wanita itu dan di piringnya. Sebagian berbisik-bisik, sebagian lagi berdiri, mengamati makanan mereka sendiri dengan mata curiga. Beberapa bahkan mulai memanggil pelayan."Biar aku lihat, Ran." Krisna maju mengamati ayam goreng itu.Rania juga melihatnya teliti. Matanya membelalak saat meli

    Last Updated : 2025-02-04
  • Rayuan Mantan Kekasih Suamiku   Bab 39. Sebentar Saja

    "Aku nggak kenal sama wanita itu dan apa alasannya dia melakukan hal kejam padaku, Mas?"Tak sadar, kerenggangan di antara mereka tersisih. Rania juga lupa menghubungi temannya karena ada Krisna di sana.Krisna mengangguk pelan. "Pasti ada yang menyuruh wanita itu. Nggak mungkin cuma karena kebencian sepele. Dia saja langsung kabur saat mau ancam."Rania menoleh cepat. "Disuruh? Siapa yang melakukannya, Mas? Siapa yang punya niat menjatuhkan restoranku?"Krisna mendesah, mencoba menenangkan emosi yang mulai membakar dadanya. "Kamu nggak perlu tahu sekarang. Aku akan menyelesaikan ini. Nama baik restoran ini akan kembali bersih, aku janji."Rania menatap serius. "Nggak, Mas. Kalau kamu memang tahu siapa yang ada di balik semua ini, aku juga harus tahu. Restoran ini tanggung jawabku. Jangan ada yang disembunyikan."Krisna diam sejenak. Tatapan istrinya begitu kuat, penuh tuntutan. Dia tahu ini bukan saatnya menutupi apa pun. Suasana berubah jadi hening. Krisna mendekat dan tanpa permis

    Last Updated : 2025-02-05
  • Rayuan Mantan Kekasih Suamiku   Bab 40. RMKS

    "Kalau kalian masih mau berdebat, silakan pergi dari sini. Urusan restoran akan aku selesaikan sendiri tanpa bantuan kalian!" Rania mendesah berat, matanya menatap tajam ke arah Krisna dan Adrian yang masih saling melempar tatapan tajam.Krisna terdiam. Nafasnya terdengar kasar, tapi dia tak berkata apa-apa. Yang pasti, dia tidak mau pergi.Adrian juga tak kalah sengit. Tatapannya tak lepas dari Krisna. Pria itu tak rela kalau sampai Rania kembali ke pelukan Krisna. Selain sebagai pengacara Rania, diam-diam pria itu menaruh hati pada sosok Rania."Sayang aku sudah menyuruh orang menghapus berita itu. Nggak lama lagi berita itu pasti akan surut." Krisna lebih mendekat. "Memang butuh waktu tidak sebentar, Sayang. Pengacaraku juga sudah dekat. Dengan bukti yang kita punya, aku akan bawa kasus ini ke pengadilan.""Pengacara?" Adrian menyela dengan tatapan dingin. "Sudah ada pengacara di sini. Tidak perlu menunggu pengacara lain. Aku bisa langsung mengambil tindakan."Rania memijat pelipis

    Last Updated : 2025-02-06
  • Rayuan Mantan Kekasih Suamiku   Bab 41. RMKS

    "Hay, hari ini aku lagi mau makan di resto atas rekomendasi teman. Katanya sih enak, tapi kita coba dulu. Namanya ... N Dream Garden. Apa ada yang pernah kemari? Kalau ada jangan lupa koment." Selebgram dengan ribuan pengikut itu tersenyum lebar, menatap kamera ponselnya. Senyumnya lebar seolah tidak ada maksud buruk di baliknya.Komentar netizen membanjiri siaran langsungnya.[Resto belatung, serius? Jangan makan di sana, makanannya busuk.][Boikot saja resto itu. Mereka nggak peduli kesehatan konsumen.][Udah lapor polisi, belum sih? Restoran itu sudah memakan korban!][Hoex! Jijik sama resto itu. Jadi inget sama belatung kemarin.]Selebgram itu tertawa kecil, menanggapi komentar. "Masa sih? Emang gosip itu benar? Tapi aku nggak mau kasih nilai buruk kalau belum lihat langsung. Kita lihat aja nanti. Kan, aku cuma mau coba-coba. Misal ini ya, misal emang bener terus aku masuk rumah sakit, kalian jangan diam aja."Dia melangkah mundur sambil tetap menatap kamera, sengaja mengambil ang

    Last Updated : 2025-02-07
  • Rayuan Mantan Kekasih Suamiku   Bab 42. RMKS

    "Aku dan Krisna telah menghabiskan malam panas bersama. Bagaimana? Siapa yang rendahan di sini?" Karin tertawa lantang. Dia sangat kuat melihat wajah Rania saat ini. "Karin!" sentak Krisna dengan mata nyalang. Dua tangannya terkepal kuat di bawah sampai ototnya menggembul. "Jangan menebar racun lagi, Karin! Kamu sudah menipuku soal penyakit palsumu itu dan sekarang kamu mau membuat manipulasi baru? Heh, jangan harap dengan omong kosong, aku dan Rania akan renggang lagi." Sungguh Rania tercengang. Hatinya bak tersayat sembilu. Tubuhnya terasa lemas, seolah dunianya benar-benar runtuh. Krisna yang mengatakan mau rujuk, malah seperti ini. Pandangannya jadi kosong, hatinya bergemuruh. Meski hubungan mereka ada di ujung tanduk, tapi perasaan Rania masih terpatri di lubuk hati. "Dasar gila Kamu yang jalang!" geram Ajeng. Selebgram maju dan berbisik pada Karin. "Emang beneran? Kalau bener besok kami harus jadi bintang tamuku dan kita bahas ini. Ok?" Karin mengedipkan matanya. Krisna me

    Last Updated : 2025-02-07
  • Rayuan Mantan Kekasih Suamiku   Bab 43. RMKS

    "Karin?" Suara Rania tertahan saat layar ponselnya menampilkan wajah Karin dalam siaran langsung. Bibir Karin melengkung sinis, nada bicaranya terdengar manis tapi penuh racun.Rania menyimak di ruang kerjanya. Ya, meski setelah kejadian itu tak ada pelanggan 1 pun, tapi dia tetap datang ke restonya. Hanya saja, dia meliburkan semua karyawan. Atau membebaskan kalau mau mencari pekerjaan di tempat lain. Wanita itu hanya ingin tenang menyendiri.Dia masih menatap layar ponselnya."Kalian tahu, Krisna itu pria yang tidak tahu malu. Setelah mengambil kehormatanku, dia malah membiarkanku terpuruk sendirian. Dan istrinya? Jangan tertipu dengan wajah lembutnya. Rania adalah wanita yang menggunakan segala cara untuk mendapatkan uang, termasuk baca instan bisa punya restoran itu." Karin tertawa kecil, menabur bumbu dalam kalimatnya.Mengambil kehormatan? Dadanya berdenyut. Rada nyeri langsung membesit membuka luka lama. Akh, sakit sekali. Dia membayangkan bagaimana Karin dan Krisna di atas ran

    Last Updated : 2025-02-08

Latest chapter

  • Rayuan Mantan Kekasih Suamiku   Bab 61. RMKS

    “Terima kasih, karena Anda masih mau mempertimbangkan Pak Krisna, Bu Rania.”Rania hanya mengangguk pelan. Nafas panjang dihembuskannya berat. Ruang ICU dipenuhi suara monitor yang berdetak pelan, seakan memantau sisa hidup Krisna. Di sisi brankar, Rania duduk dengan tangan menggenggam erat jemari Krisna yang terasa dingin. Hatinya ngilu setiap kali suara bip dari monitor terdengar, takut detak itu mungkin bisa berhenti kapan saja.“Kamu harus bangun, Mas. Kalau kamu benar-benar mau menebus semuanya, kalau kamu benar-benar ingin membahagiakanku. Cepat bangun. Jangan biarkan aku menunggu lebih lama lagi.”Air mata mengalir di pipinya. Jari-jarinya mengusap lembut tangan Krisna.“Aku sudah membatalkan perceraian kita, Mas. Jadi, kumohon, jangan pergi sekarang. Jangan ketika aku sudah memutuskan untuk bertahan.”Hening menyelimuti ruangan. Hanya suara mesin yang terus berdetak monoton.Bayu, yang sejak tadi berdiri di dekat pintu, melangkah perlahan mendekati Rania.“Selama ini, Pak Kri

  • Rayuan Mantan Kekasih Suamiku   Bab 60. RMKS

    “Siapa yang bertanggung jawab atas pasien ini?”"Krisna brengsek .... Rania, aku akan membunuhmu ...." Karin terus maracau lirih, dengan kekehan lirih dan air matanya.Karin berhasil ditangkap polisi, dalam pengejaran itu. Namun, yang di luar dugaan, Karin pingsan dan saat dibawa ke rumah sakit, kondisinya memprihatinkan.Seorang dokter berdiri di depan ruang ICU dengan wajah serius. Tatapannya tertuju pada tubuh lemah Karin yang terbaring di ranjang dengan borgol besi melilit pergelangan tangannya. Wajah wanita itu pucat, bibirnya membiru, dan selang oksigen terpasang di hidungnya. Ada monitor jantung yang merantaunya.Seorang polisi maju selangkah. “Kami yang bertanggung jawab, Dok. Bagaimana kondisinya sekarang? Apa masih ada harapan? Kami menemukan obat-obatan di tasnya kemarin. Obat sakit kepala dosis tinggi, yang seharusnya dengan resep dokter, tapi tidak ada keterangan dokter yang memberikannya.”“Tumor otak stadium akhir. Sepertinya selama ini dia tidak memperhatikan kondisiny

  • Rayuan Mantan Kekasih Suamiku   Bab 59. RMKS

    Rania membuka pintu dengan tatapan tajam dan waspada. Dua sosok yang berdiri di hadapannya—Puspa dan Winda, terlihat lusuh. Mata mereka bengkak, wajah pucat. Namun, bagi Rania, itu tak menghapus jejak luka yang telah mereka tinggalkan di hatinya."Tante Puspa dan … Nona Winda. Ada perlu apa datang sepagi ini? Kalau mau buat masalah, maaf. Aku tidak punya waktu. Dan satu hal yang akan aku pastikan, hari ini aku sangat yakin kalau gugatan ceraiku akan dikabulkan. Jadi, jangan datang kemari lagi hanya untuk mengingatkanku.""Rania ...." Puspa terisak pelan, bahunya bergetar. Dia belum bisa berkata apa-apa. Hanya terus menggeleng karena masih sesak terbayang anaknya yang masuk ruang operasi bersimpah darah dan dinyatakan kritis."Ada apa, Tante?" Rania menekan panggilan Tante agar semakin jelas jarak mereka. Winda yang biasanya berwajah angkuh, kini menunduk. Tak ada kilatan sinis di matanya. Tidak ada kata merendahkan pada Rania."Tante .... Kalau tidak ada urusan penting, sebaiknya si

  • Rayuan Mantan Kekasih Suamiku   Bab 58. RMKS

    "Nyonya Krisna .... kenapa sembunyi? Emang nggak mau nyusul suami ke kuburan? Ha ha ha ha ha ha."Rania gemetar di balik pintu yang telah ditahan dengan meja dan kursi. Ketukan keras bercampur suara tawa para pria di luar semakin membuat nyalinya ciut."Rania! Nyonya Krisna! Keluar! Kita main-main! Masa tamu nggak boleh masuk!"Mereka terus memanggil namanya, jadi semakin takut. "Siapa mereka dan mau apa?"Jari-jarinya gemetar saat mencoba menelepon Ajeng dan Indra, berharap mereka segera datang."Jeng, cepat datang. Aku dalam bahaya!" Anehnya, Rania tidak menghubungi Adrian."Rania! Cepat buka pintunya! Kami tahu kamu ada di dalam!" teriakan itu semakin memekakkan telinga, diiringi gedoran dan dorongan yang hampir meruntuhkan pintu.Air mata Rania mulai mengalir. Dia melihat gagang pintu mulai bergerak terus."Jangan masuk .... Jangan masuk .... Mas .... Mas Krisna .... Kenapa kamu nggak datang ...."Lalu pintu itu didobrak keras.BRAKKK BRAKKK BRAKKK"Mas! Mas Krisna! Aku takut!" p

  • Rayuan Mantan Kekasih Suamiku   Bab 57. RMKS

    "Aku minta maaf atas kejadian semalam, Nia. Bayu sudah menjelaskan semuanya padaku soal apa yang terjadi. Aku sungguh menyesal nggak bisa jagain kamu." Adrian menatap Rania menyesal.Rania menggeleng pelan, mencoba tersenyum meski terlihat hambar. "Aku baik-baik saja. Nggak perlu dipikirkan lagi soal semalam."Adrian mendesah, menyandarkan tubuhnya ke sofa. "Tapi tetap saja, aku kecewa. Harusnya aku yang menyelamatkanmu, bukan Krisna. Dia .… Apa yang dia lakukan sama kamu semalam?"Rania terdiam. Matanya menatap arah jendela, tapi pikirannya melayang pada kejadian tadi malam. Kilasan ingatan tentang sentuhan lembut suaminya, bisikan kecil yang menenangkan, dan kehangatan itu kembali terngiang seperti mimpi yang terlalu nyata.Seperti mimpi, tapi rasa malam itu dan kehangatannya, melekat di hati.Adrian mengangkat alis. "Nia?"Rania cepat mengembalikan fokusnya."Maaf, aku nggak tahu harus jawab apa." Adrian mengangguk pelan, mencoba menerima. "Oke. Yang penting kamu selamat, itu suda

  • Rayuan Mantan Kekasih Suamiku   Bab 56. RMKS

    "Kamu memang milikku, Rania ...."Deru nafas tak terbendung lagi. Rania terus berusaha memprovokasi suaminya, hingga pria itu tak tahan lagi."Mas ....." Hampir hilang kesadaran, tapi Rania seperti paham suara suaminya. Suara suaminya itu kemungkinan tertancap dalam memori hatinya."Aku di sini, Sayang ...."Krisna mengangkat pelan Rania keranjang, lalu melempar jasnya sembarangan. Matanya menatap wajah Rania. Dengan lembut Krisna menghujani wajah itu dengan kecupan."Aku mencintaimu, Sayang. Sangat mencintaimu.""Mas, ..... Aku ...."Di kamar remang, udara malam dipenuhi kehangatan yang terpendam lama. Batasan yang selama ini dipahat ego dan salah paham mulai retak.Di antara nafas yang saling bergelung, Krisna merasakan rindu yang lama tertahan meluap tak terkendali.Menjelang pagi sebelum mentari bersinar, Rania terbangun. Matanya mengerjap pelan, menyadari dirinya dalam dekapan Krisna.'Mas Krisna? Berarti tadi malam bukan mimpi,' batinnya.Hatinya berdegup kencang ketika menyadar

  • Rayuan Mantan Kekasih Suamiku   Bab 55. RMKS

    “Kalau Rania bukan wanita baik, bagaimana denganmu, Puspa? Apa yang harus aku lakukan ketika punya istri sepertimu? Selama ini kamu hanya bisa membuat masalah!”“Cukup, Mas! Jangan teruskan lagi! Aku nggak mau mendengar apa pun dari mulutmu.” Puspa menjerit sambil menutup telinganya.Agung mengatur laju nafasnya yang berat. Dia menyipitkan mata, sudut bibirnya tertarik membentuk senyum remeh. "Kamu takut aku bicara lebih banyak? Kalau nggak berani menghadapi jawaban itu, jangan pernah menekan anakmu sendiri untuk membuat keputusan salah!"Puspa terdiam. Tubuhnya gemetar, kedua tangannya terkepal di sisi tubuhnya. Nafasnya berat menahan ledakan emosi dan ketakutan yang bercampur jadi satu.Agung menggeram, menatap istrinya dengan penuh kemarahan. “Aku peringatkan satu hal, Puspa. Kalau kamu masih terus berbuat sesuatu yang menghancurkan Krisna atau Rania, aku tidak segan-segan melakukan hal yang lebih gila dari yang pernah kamu bayangkan!”Winda mematung, wajahnya memucat. Dia tak bera

  • Rayuan Mantan Kekasih Suamiku   Bab 54. RMKS

    "Siapa lagi kalau bukan Adrian, Ran? Cuma dia laki-laki waras yang sangat peduli dan tulus padamu.”Rania berhenti sejenak, menatap Ajeng ragu. “Kamu yakin?”“Pasti dia. Adrian kan orang yang paling peduli sama kamu sekarang. Dia mungkin diam-diam membantu lewat relasinya. Sebagai permintaan maaf karena dia nggak ada sisimu.”Rania menghela nafas. Senyum tipis muncul di bibirnya, meski di hatinya terselip keraguan. Dia bersyukur restoran ini akhirnya mulai ada pengunjung. Tapi, ya masih penasaran siapa sebenarnya orang yang merekomendasikan.---PRANGGG! TAAARRRR! Barang-barang melayang di apartemen mewah itu. Gelas kaca, vas bunga, bingkai foto—semua menghantam dinding dan lantai hingga pecah berantakan. Nafas Karin memburu, matanya memerah seperti api yang siap melahap apa saja.“Kalian berdua ... dasar sialan!” Karin memekik sambil melemparkan remote televisi hingga menghantam layar dan menciptakan retakan besar.“Rania! Krisna! Kalian pikir bisa menghancurkan hidupku begitu saja?

  • Rayuan Mantan Kekasih Suamiku   Bab 53. RMKS

    “Aku akan coba memberi kesempatan untukmu.”Adrian membelalak tertegun, hampir tidak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya. Benarkah nasib berpihak padanya."Sungguh?" Mata Adrian melebar binar.Rania mengangguk dengan senyum tipis. “Tapi jangan salah paham dulu. Aku tidak berani menjanjikan apa-apa. Kamu harus menungguku sampai aku benar-benar bisa membuka hati. Jika kamu mau.”Adrian tersenyum lebar, sorot matanya sangat hangat. “Aku akan menunggu. Berapa lama pun itu. Karena kamu pantas ditunggu.”Rania menghela nafas lega, meski dalam hatinya tetap ada kekhawatiran. Dia tahu Adrian pria baik, tapi trauma masa lalu membuatnya sulit membuka hati. Namun, kali ini dia akan berusaha melupakan Krisna. Harus! Karena dia tidak mau direndahkan lagi.“Untuk sekarang, aku mau fokus mengembalikan restoran ini. Setelah konferensi pers kemarin, aku yakin publik akan mulai percaya lagi.”“Kita bisa buat strategi promosi baru. Media sosial, diskon khusus, atau acara kecil-kecilan untuk me

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status