Share

Bab 75. RMKS

Penulis: Angsa Kecil
last update Terakhir Diperbarui: 2025-04-07 21:53:37

"Apa yang kamu lakukan, Mas?!" Rania menekan katanya. Tatapannya tajam dengan tangan terkepal di bawah. Dadanya bergemuruh hebat, dia terus menarik napas agar jangan sampai emosinya meledak.

“Sayang?” Krisna terkejut. Tubuhnya refleks berdiri hingga wanita di pangkuannya terpelanting ke lantai.

"Hish!" Veni, wanita itu mengaduh keras, memegangi pergelangan tangannya dengan memicing tajam pada Rania.

Tapi Krisna tidak peduli dengan Veni yang jatuh tersungkur. Fokusnya hanya pada wanita yang kini berdiri membeku menatapnya—istrinya. Sayang, mas bisa jelaskan soal tadi."

'Kobaran api akan kembali menyala. Memangnya aku akan kalah secepat itu? Arwah Karin akan menangis kalau sampai aku gagal membuat kalian menderita. Dan ini cuma prolog percikan api. Kamu akan lihat nanti selanjutnya,' batin Ane dengan senyum miring.

Rania melangkah pelan, sorot matanya masih tajam. Napasnya pelan tapi berat, menyimpan amarah yang siap meledak. Dia menatap ke arah suaminya, lalu ke arah wanita yang tadi
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Wikka Pusparini
......... kak author... aku tunggu kelanjutannya...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Rayuan Mantan Kekasih Suamiku   Bab 76.

    “Anda mengenal Karin?” Tatapan Rania tajam, menembus balik senyum manis yang terlalu manis di bibir Ane.Ane mengangkat alis sambil menyesap minumannya perlahan. Senyum sinis tipis itu masih melekat di wajahnya.“Siapa yang tidak kenal? Kabar pertunangan Pak Krisna dengan Karin jadi trending topik di kalangan pengusaha. Tentu saja saya tahu.”Krisna diam dengan picingan tajam. Tangannya yang satu mengepal di bawah. Andai tidak sedang ada kerja sama, dia akan memaki-maki Ane karena membuat wajah istrinya gelisah. 'Siapa sebenarnya Ane ini. Harus aku cari tahu. Sikap pengusaha nggak akan seperti ini,' batinnya.Detak jantung Rania melambat, itu bukan sekadar menyebut nama masa lalu. Namun, seperti membuka kembali luka yang seharusnya sudah dikubur.Matanya tetap menatap Ane. Dalam hatinya, Rania mulai merangkai benang merah yang terasa makin mengarah ke satu titik. 'Ane. Karin. Bayiku yang keguguran dan kejadian di kamar hotel kemarin. Memang tidak kebetulan,' batinnya.Lalu, Rania mena

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-09
  • Rayuan Mantan Kekasih Suamiku   Bab 77. RMKS

    "Jika aku nggak datang, kamu pasti akan menikmati wanita seksi itu, Mas. Sepertinya penyakit lamamu soal wanita kambuh lagi." Rania tampak tenang.Krisna menyandarkan punggung pada jok mobil, menatap istrinya dengan alis terangkat. “Kamu cemburu?”Rania mengalihkan pandangannya ke luar jendela, menatap kelamnya malam yang memantul samar di kaca.“Di restoran kamu bilang nggak cemburu. Aku sedikit kecewa mendengarnya.”Rania menghela napas, pelan tapi dalam. Tidak ada jawaban. Hanya diam yang jadi bentuk protesnya.Krisna mendekat, lengannya melingkari bahu Rania dan menariknya ke dalam pelukan.“Aku nggak akan pernah jadikan wanita lain sebagai objek menarik kecemburuan kamu. Aku nggak sebodoh itu, Sayang. Kalau kamu marah, tentu aku sendiri yang repot.”Lengan Rania tetap kaku di sisi tubuhnya. "Aku memang marah, tapi nggak cemburu. Cemburu sama wanita seperti Veni itu bukan kelasku. Sudah tahu suami orang, masih pede banget bilang hal biasa. Untung aja aku inget kalau kamu lagi puny

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-10
  • Rayuan Mantan Kekasih Suamiku   Bab 78.

    Ponsel Rania bergetar. Nama Ajeng muncul di layar.“Restoranmu udah di ujung tanduk. Winda gila, Ran. Ada pramusasi resign karena nggak tahan. Ada supplier berhenti kirim bahan. Kamu harus datang sekarang. Jangan tunggu dia naik satu tingkat lagi gilanya.”Rania terdiam. Pandangannya kosong menatap jendela.Selama ini dia memang membiarkan Winda berbuat sesukanya. Diam, pura-pura tak tahu. Bahkan menyuruh Ajeng tak usah datang. Bukan karena takut—karena dia ingin Winda merasa menang lebih dulu. Supaya semua bukti terkumpul rapi.“Aku akan ke sana Sudah waktunya benalu itu dituntaskan.”Rania menatap layar laptop di meja yang berisi laporan dari orang kepercayaannya. Foto-foto, rekaman, catatan manipulasi laporan keuangan. Semua kekacauan yang dilakukan Winda, ibunya Krisna, dan orang-orang titipannya. Tentu saja semua itu dilakukan di belakang Krisna. “Sekalian kita bahas soal Ane,” ucap Rania.“Siap. Aku tunggu di restoran.”Panggilan berakhir. Rania berdiri pelan. Kepalanya menund

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-11
  • Rayuan Mantan Kekasih Suamiku   Bab 1. Mereka Sedang Main Gila.

    "Mas Krisna!" teriak Rania tak menyangka dengan apa yang dilihatnya. Suaminya sedang berpelukan dengen wanita lain, bahkan suaminya berkali-kali mengecup rambut wanita itu."Rania?" kaget Krisna. Sontak dia mendorong Karin, wanita yang dalam pelukannya."Ini yang kamu bilang sedang meeting, Mas?!" suara Rania meninggi pecah, dia kecewa memekik gejolak emosi. Baru saja suaminya menyuruhnya mengantar berkas yang tertinggal, ternyata malah mendapati kenyataan mengejutkan."Kenapa kamu masuk tanpa ketuk pintu? Aku bilang letakkan saja berkasnya di bawah!" kesal Krisna.Rania tertawa getir. "Apa aku salah datang ke ruang kerja suamiku? Oh, karena Mas nggak mau aku mengganggu acara meeting mesra dengan wanita ini, kan?" "Sopan kamu dengan Karin, dia rekan kerjaku!" sentak Krisna.Karin tersenyum sambil menyelipkan rambutnya ke belakang telinga. "Karin, Mbak." Wanita itu tidak ada wajah bersalah sedikitpun.Mata Rania membeliak. "Ini yang Mas sebut rekan kerja? Berpelukan mesra itu yang Mas

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-23
  • Rayuan Mantan Kekasih Suamiku   Bab 2. Keguguran karena Suami dan Wanita itu

    "Apa saya benar-benar keguguran, dok?" tanya Rania, suaranya bergetar. Dia memekik tangis. Jika benar, maka suaminyalah yang membuat calon janin itu pergi.Dokter menatap simpati. "Benar. Memang ada tanda-tanda awal pembuahan, tapi sayangnya tidak bisa bertahan."Rania ingat kalau dia sudah telat sekitar 2 Minggu. Dia belum sempat tes kehamilan, sekarang malah mendapat kabar seperti itu. Rasanya sangat menyayangkan kejadian ini. Pasalnya, kehamilan itu telah ditunggunya sejak lama. Entah kenapa, selama ini setiap dia telat datang bulan beberapa hari saja, sudah gagal lagi. Padahal pernikahannya sudah hampir 2 tahun. Sampai beberapa kali dikatakan mandul oleh mertua dan kerabat keluarga suaminya.Rania mencengkram erat tangannya sendiri, menekan sesak. "Apa penyebabnya karena jatuh tadi? Bukan karena hal lain?""Keguguranmu ini disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, benturan keras saat kamu jatuh, dan posisimu saat jatuh tidak tepat untuk kondisi kehamilan yang masih sangat awal. Da

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-23
  • Rayuan Mantan Kekasih Suamiku   Bab 3. Bersama Pria Lain

    “Kenapa kamu ada di rumah sakit, Ran? Kamu membuntutiku?" Nada Krisna sedikit tinggi, matanya menatap selidik, membuat Rania jadi semakin malas. Bukannya khawatir atau bagaimana, malah seperti curiga. Bukankah melihat Rania saja sudah paham kalau istrinya sedang tidak baik-baik saja? Rania sebentar menatap Karin yang duduk tak jauh darinya. Karin jelas tampak bugar, duduk tegap dan tak ada wajah pucat sedikit pun. Rania jadi curiga pada wanita itu. "Ran, kenapa diam saja aku tanya. Kenapa kamu juga ganti baju? Pasti tadi melakukan hal yang tidak-tidak." Udara ditarik dalam-dalam agar rongga dada Rania tak sesak. "Mas Krisna kira aku kurang kerjaan mengawal kemesraan kalian. Kalau Mas Krisna tidak ada hal lain, aku pergi dulu." Krisna menahan lengan Rania. "Tunggu, kenapa kamu pucat begitu?" Rania tersenyum kaku dengan mata berkaca. “Mas Krisna tidak perlu khawatir padaku. Karin lebih butuh perhatian Mas.” "Apa maksudmu? Aku sedang bertanya dan kenapa kamu masih sensitif

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-23
  • Rayuan Mantan Kekasih Suamiku   Bab 4. Kita Cerai Saja

    “Dia benar-benar tak punya malu! Berani sekali dia masuk mobil pria lain di hadapanku!” Bara api amarah seolah siap menyambar. Krisna mengepal tangannya kuat. Apalagi saat pria lain membukakan pintu untuk Rania, dada Krisna terasa sesak, terdesak gejolak emosi.Krisna masih mematung menatap nyalang istrinya yang baru saja masuk ke mobil seorang pria. Pikirannya dipenuhi prasangka buruk pada istrinya.“Aku tidak salah lihat? Mungkinkah Rania berani bermain di belakangku?” gumam lirih Krisna hanya terdengar dirinya sendiri."Bukankah itu istrimu, Kris? Kukira dia mau pulang naik taksi, ternyata bersama pria lain. Apa itu teman atau saudaranya? Kenapa terlihat akrab sekali?" Karin tampak heran dengan menampilkan wajah lugu.“Kamu pikir begitu?” Karin mengangkat dua pundaknya “Aku hanya mengingatkan. Menurutku, tidak mungkin seorang pria membukakan pintu untuk wanita kalau tidak ada sesuatu di antara mereka. Kamu lihat sendiri, kan? Yang sangat aneh, istrimu seperti tidak menghormatimu y

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-23
  • Rayuan Mantan Kekasih Suamiku   Bab 5. Program Hamil

    "Rania!" Cepat Krisna menangkap tubuh istrinya yang terkulai lemas. Dia panik. "Kamu kenapa, Ran?" Krisna menepuk-nepuk pipi istrinya. Tak ada respon.Lalu Krisna meletakkan pelan tubuh istrinya ke atas tempat tidur. "Ran, kenapa kamu bisa seperti ini? Aku minta maaf buat kamu pingsan."Tangan Krisna menyentuh kening pucat Rania. "Panas? Kenapa kamu tidak bilang kalau sakit, Ran?" Krisna mengusap wajahnya kasar, dia frustasi dan bingung. "Aku harus panggil dokter. Ya, dokter." "Harusnya kamu sekalian periksa ke dokter saat kemarin di rumah sakit. Kenapa malah bersama pria lain?"Kontak dokter, ketemu.Akan tetapi, saat ingin menekan kontak itu, Krisna mendengar suara ayahnya."Krisna, Rania, kalian di dalam?" suara ayahnya terdengar dari balik pintu, membuat Krisna membelalak.Pria itu menatap istrinya yang terbaring lemah. Krisna panik, takut ayahnya tahu apa yang terjadi pada Rania dan menyalahkannya."Ayah nggak boleh tahu kalau orangnya pingsan."Krisna mengurungkan memanggil d

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-23

Bab terbaru

  • Rayuan Mantan Kekasih Suamiku   Bab 78.

    Ponsel Rania bergetar. Nama Ajeng muncul di layar.“Restoranmu udah di ujung tanduk. Winda gila, Ran. Ada pramusasi resign karena nggak tahan. Ada supplier berhenti kirim bahan. Kamu harus datang sekarang. Jangan tunggu dia naik satu tingkat lagi gilanya.”Rania terdiam. Pandangannya kosong menatap jendela.Selama ini dia memang membiarkan Winda berbuat sesukanya. Diam, pura-pura tak tahu. Bahkan menyuruh Ajeng tak usah datang. Bukan karena takut—karena dia ingin Winda merasa menang lebih dulu. Supaya semua bukti terkumpul rapi.“Aku akan ke sana Sudah waktunya benalu itu dituntaskan.”Rania menatap layar laptop di meja yang berisi laporan dari orang kepercayaannya. Foto-foto, rekaman, catatan manipulasi laporan keuangan. Semua kekacauan yang dilakukan Winda, ibunya Krisna, dan orang-orang titipannya. Tentu saja semua itu dilakukan di belakang Krisna. “Sekalian kita bahas soal Ane,” ucap Rania.“Siap. Aku tunggu di restoran.”Panggilan berakhir. Rania berdiri pelan. Kepalanya menund

  • Rayuan Mantan Kekasih Suamiku   Bab 77. RMKS

    "Jika aku nggak datang, kamu pasti akan menikmati wanita seksi itu, Mas. Sepertinya penyakit lamamu soal wanita kambuh lagi." Rania tampak tenang.Krisna menyandarkan punggung pada jok mobil, menatap istrinya dengan alis terangkat. “Kamu cemburu?”Rania mengalihkan pandangannya ke luar jendela, menatap kelamnya malam yang memantul samar di kaca.“Di restoran kamu bilang nggak cemburu. Aku sedikit kecewa mendengarnya.”Rania menghela napas, pelan tapi dalam. Tidak ada jawaban. Hanya diam yang jadi bentuk protesnya.Krisna mendekat, lengannya melingkari bahu Rania dan menariknya ke dalam pelukan.“Aku nggak akan pernah jadikan wanita lain sebagai objek menarik kecemburuan kamu. Aku nggak sebodoh itu, Sayang. Kalau kamu marah, tentu aku sendiri yang repot.”Lengan Rania tetap kaku di sisi tubuhnya. "Aku memang marah, tapi nggak cemburu. Cemburu sama wanita seperti Veni itu bukan kelasku. Sudah tahu suami orang, masih pede banget bilang hal biasa. Untung aja aku inget kalau kamu lagi puny

  • Rayuan Mantan Kekasih Suamiku   Bab 76.

    “Anda mengenal Karin?” Tatapan Rania tajam, menembus balik senyum manis yang terlalu manis di bibir Ane.Ane mengangkat alis sambil menyesap minumannya perlahan. Senyum sinis tipis itu masih melekat di wajahnya.“Siapa yang tidak kenal? Kabar pertunangan Pak Krisna dengan Karin jadi trending topik di kalangan pengusaha. Tentu saja saya tahu.”Krisna diam dengan picingan tajam. Tangannya yang satu mengepal di bawah. Andai tidak sedang ada kerja sama, dia akan memaki-maki Ane karena membuat wajah istrinya gelisah. 'Siapa sebenarnya Ane ini. Harus aku cari tahu. Sikap pengusaha nggak akan seperti ini,' batinnya.Detak jantung Rania melambat, itu bukan sekadar menyebut nama masa lalu. Namun, seperti membuka kembali luka yang seharusnya sudah dikubur.Matanya tetap menatap Ane. Dalam hatinya, Rania mulai merangkai benang merah yang terasa makin mengarah ke satu titik. 'Ane. Karin. Bayiku yang keguguran dan kejadian di kamar hotel kemarin. Memang tidak kebetulan,' batinnya.Lalu, Rania mena

  • Rayuan Mantan Kekasih Suamiku   Bab 75. RMKS

    "Apa yang kamu lakukan, Mas?!" Rania menekan katanya. Tatapannya tajam dengan tangan terkepal di bawah. Dadanya bergemuruh hebat, dia terus menarik napas agar jangan sampai emosinya meledak.“Sayang?” Krisna terkejut. Tubuhnya refleks berdiri hingga wanita di pangkuannya terpelanting ke lantai. "Hish!" Veni, wanita itu mengaduh keras, memegangi pergelangan tangannya dengan memicing tajam pada Rania.Tapi Krisna tidak peduli dengan Veni yang jatuh tersungkur. Fokusnya hanya pada wanita yang kini berdiri membeku menatapnya—istrinya. Sayang, mas bisa jelaskan soal tadi."'Kobaran api akan kembali menyala. Memangnya aku akan kalah secepat itu? Arwah Karin akan menangis kalau sampai aku gagal membuat kalian menderita. Dan ini cuma prolog percikan api. Kamu akan lihat nanti selanjutnya,' batin Ane dengan senyum miring. Rania melangkah pelan, sorot matanya masih tajam. Napasnya pelan tapi berat, menyimpan amarah yang siap meledak. Dia menatap ke arah suaminya, lalu ke arah wanita yang tadi

  • Rayuan Mantan Kekasih Suamiku   Bab 74.

    "Rania?!" Ane membelalak. Sekian detik, tubuhnya membeku. Lalu, dengan cepat, dia berusaha tampak tenang.Rania berdiri di depan lift, tersenyum tipis, lalu melangkah masuk. Sikapnya tenang seperti tak mengenal Ane, tapi sorotnya memicing tajam.'Apa yang terjadi? Kenapa bisa-' batin Ane, tangannya mengepal kuat di bawah. Dadanya bergemuruh hebat. Dia tak terima jika kalah dengan Rania.Jantung Ane berdegup makin keras. Seharusnya ini tidak mungkin. Seharusnya Rania sudah habis. Laporan yang diterimanya tadi menyatakan semuanya beres. Lalu, bagaimana wanita itu bisa berdiri di sini dengan wajah tenang seolah tak terjadi apa-apa?"Ehem!" Rania berdiri di sebelah Ane. Dia memilih diam. Niatnya memang hanya mau muncul di depan wanita yang dia curigai. Ingin tahu seperti apa reaksinya.Lift bergerak. Hening.Ane bisa merasakan tatapan Rania tadi begitu tajam dan tidak biasa.Hening, sampai pintu lift terbuka.Mereka melangkah keluar di lantai yang sama. Ane melirik ke samping, memastikan

  • Rayuan Mantan Kekasih Suamiku   Bab 73.

    [Jangan berani memberi tahu Krisna. Atau kamu tidak akan bertemu denganku.]Satu lagi pesan masuk. Rania mengerutkan keningnya."Aku jadi makin penasaran, siapa orang ini. Kalau aku bilang sama mas Krisna pun, dia lagi sangat sibuk sama proyek barunya. Dan pasti melarangku menemui orang ini. Yang ada, dia malah nggak jadi menampakkan diri."Rania menghentak napasnya dengan tatapan tajam ke depan. Dia terus terbayang calon anaknya yang hilang dan berpikir kalau akar masalahnya tidak disingkirkan, maka jika hamil lagi pun akan jadi incarannya."Apa mas Krisna lagi dekat sama wanita lain? Atau ada wanita yang suka sama mas Krisna? Aku harus tetap tenang."Rania bersiap diri sambil menghubungi seseorang. Tidak munafik kalau dia tidak akan mampu menghadapi hal seperti ini sendirian. Bagaimana kalau nanti ada apa-apa?Ya, meski Krisna pasti sangat bersedia membantunya, tapi musuh ingin Krisna tidak tahu.Sekian saat, Rania siap berangkat.Dia meraih tasnya. Lalu, ke bagian dapur menemui pem

  • Rayuan Mantan Kekasih Suamiku   Bab 72.

    Pagi itu. Di depan rumah, Krisna berdiri, menatap lembut dan penuh cinta pada istrinya. "Kamu hati-hati di jalan. Kalau udah nyampe jangan lupa kabari aku." Rania merapikan dasi suaminya yang hendak berangkat kerja. Di tersenyum lebar dan manis.Sengaja, Rania menahan diri tidak bercerita soal apa yang dilakukan Winda karena suatu alasan.Krisna tersenyum lebar. Jemarinya menggenggam tangan istrinya erat. "Doamu memang luar biasa, Sayang. Aku dapat klien baru dan itu punya nilai keuntungan di atas 10 miliar. Mungkin ini berkat punya istri baik dan sabar sepertimu. Makasih kamu masih mau ada di sisi suami yang brengsek ini."Rania tersenyum kecil. "Selamat. Semoga lancar, Mas. Aku akan selalu mendukung suami tampanku ini."Krisna menatapnya lebih lama, enggan pergi. Lengan kekarnya menarik tubuh Rania ke dalam dekapan erat. "Aku malas ke kantor. Mau di rumah saja sama kamu."Rania tertawa pelan, pipinya terasa panas. "Kamu ini Mas. Cepat pergi, nanti terlambat. Kalau kesiangan jalanan

  • Rayuan Mantan Kekasih Suamiku   Bab 71.

    "Sayang, sepertinya aku akan makan siang di luar. Nggak bisa pulang seperti janjiku. Kamu nggak apa-apa, kan?"Krisna sedang menelepon istrinya. Sebenarnya dia janji akan pulang siang hari menemani istrinya makan. Dan akan melanjutkan pekerjaan di rumah."Nggak apa-apa, Mas." Suara Rania begitu lemas."Kok rasanya kamu lagi nggak semangat, Sayang. Kamu nggak kecapekan, kan?""Nggak kok. Cuma masih lemes saja.""Ya udah, kamu istirahat saja dulu."Rania meletakkan ponselnya di nakas. Dia bukan terlalu lelah dan itu tidak mungkin karena saat ini Krisna telah mempekerjakan 2 pembantu dan 1 tukang kebun.Rania hanya sedang bingung menghadapi situasi saat ini. Di saat dia dan Krisna berdamai, malah ada duri dalam manisnya madu. Sulit dipercaya, ternyata kesabarannya kembali diuji. Apa dia akan bertahan kuat di sisi Krisna kali ini? Yang jelas, dia lelah, enggan kembali dipermainkan dan diremehkan.Yang Rania garis bawahi dalam prinsip hidupnya kali ini, kebahagiaan berumah tangga tak sert

  • Rayuan Mantan Kekasih Suamiku   Bab 70. RMKS

    Ane masih duduk di sofa dengan kaki bersilang. Senyum miring terlukis di wajahnya saat dia menatap suaminya yang sedang menuangkan wine ke gelas kristal."Sayang, aku bagaimana kalau kita membuat kerja sama dengan perusahaan Krisna? Dan biarkan aku yang mengurus langsung kerja sama itu."Suaminya berhenti sejenak. Matanya menyipit menatap Ane. "Kenapa harus kamu? Aku bisa menyuruh orang lain."Ane tersenyum. Jari-jarinya lentiknya melingkar di bahu suaminya, memberikan sentuhan lembut yang selalu membuat pria itu luluh."Aku yang lebih paham bagaimana menghadapi Krisna. Dia pria yang bisa dimanipulasi jika disentuh di titik yang tepat. Jangan khawatir, aku bisa jaga diri dan tidak akan membuatmu kecewa."Suaminya terdiam, memutar gelas di tangannya. "Kerja sama ini memang bisa membawa keuntungan besar. Tapi aku tidak mau kamu terlalu terlibat, jika hanya untuk urusan pribadi. Kamu tahu sendiri, urusan bisnis tidak bisa kamu campur dengan keinginanmu itu. Aku akan bantu kamu membalas d

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status