'Selamat tinggal, Mas. Sepertinya akulah orang ketiga diantara kalian. Aku tidak tahu kamu menyuruhku bertahan karena mencintaiku atau karena ayah. Akhh, pasti karena ayah. Bodohnya aku yang mengira kamu mencintaiku,' batin Rania.Rania menarik kopernya dengan langkah cepat, seolah tak ingin lagi menoleh ke belakang. Matanya memerah, tapi tidak ada air mata yang keluar. Baginya, cukup sudah semua itu.Krisna yang baru saja keluar dari kamar dan hendak ke kamar Rania mendengar suara koper diseret di lantai bawah. Dia gegas ke tangga dan melihat istrinya mau pergi. "Ran! Rania!" Krisna berlari cepat. Perasaannya makin tak karuan.Rania tak menoleh dan malah mempercepat langkahnya.“Rania, kamu mau ke mana?” Krisna memegang koper agar berhenti. Rania berhenti punggungnya masih membelakangi Krisna. "Aku sudah tidak bisa bertahan lagi, Mas. Aku akan pergi, kalau tetap di sini hanya akan lebih sakit hati."Krisna serasa tertampar keras, dia cepat berdiri di depan Rania, menghalangi jalan.
Last Updated : 2025-01-19 Read more