Share

Bab 19. Bertemu Kembali

Author: Angsa Kecil
last update Last Updated: 2025-01-23 20:21:33

"Apa yang terjadi pada istri saya waktu itu?"

“Keguguran, Pak Krisna. Istri Anda datang dalam kondisi lemah setelah terjatuh. Kami sudah berusaha, tapi … janinnya tak bisa diselamatkan.”

Deg! Keguguran? Krisna meremas tangannya yang berkeringat. Dadanya terus berdenyut. Rasa nyeri terus melintas di hatinya.

"Bisakah jelaskan lebih rinci?"

Setiap kata yang keluar dari mulut dokter itu seakan menghantam dadanya, lebih keras dari sebelumnya.

Krisna terpaku. Matanya kosong. Janin? Rania hamil? Pikirannya berputar-putar, menolak untuk menerima kenyataan yang baru saja diungkap.

“Rania hamil?” suaranya lirih, nyaris tak terdengar.

Dokter mengangguk. "Ya. Dia datang sendiri dan pulang sendiri setelah perawatan singkat."

Sendiri. Kata itu menghantamnya seperti palu godam. Dia membayangkan Rania berjalan sendiri ke rumah sakit, dalam keadaan kesakitan, tanpa dukungan siapa pun. Krisna merasa dunianya runtuh. Bayangan istrinya yang lemah terus menghantuinya. Dan di mana dia waktu itu? Di mana K
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Rayuan Mantan Kekasih Suamiku   Bab 20. Rania-ku Masih Hidup

    'Rania?' batin Krisna. Matanya membulat tegang saat melihat siapa wanita di depannya. Dia tersenyum, seperti kebahagiaan bisa melihat Rania lagi. Rasanya ingin menghambur memeluk, tapi ditahan kuat dan terus menyadarkan pikirannya kalau itu bukanlah istrinya.Krisna mengibas kepalanya menyadarkan diri kalau Rania istrinya sudah tidak ada. 'Wanita ini sungguh sangat mirip dengan Rania istriku. Hanya penampilannya yang berbeda, tapi suaranya .... Aku seperti sedang berhadapan dengan Rania-ku,' batinnya."Selamat si-" Mata Rania tertahan pada wajah yang selama ini terus mengganggunya. Dadanya langsung mendesir. Jantungnya berdegup kencang.Rania tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Krisna? Hatinya bergetar, teringat akan kenangan yang terlalu menyakitkan. Tapi dia harus cepat menguasai diri."Selamat datang di restoran kami, Pak." Rania berusaha setenang mungkin. Dia menghindari sorot mata Krisna yang terus menatapnya."Hem. Aku suka rumah makan ini," ucap rekan kerja Krisna."Terim

    Last Updated : 2025-01-23
  • Rayuan Mantan Kekasih Suamiku   Bab 21. Benarkah Nia Istriku?

    "Kris, aku sudah di butik. Kita harus memilih model gaun dan jas untuk pertunangan nanti. Jangan lama-lama, ya."Krisna menghela berat, mendadak hatinya terasa sesak. Pertunangan. Kata itu bergema dalam pikirannya. Semakin dekat hari itu, semakin tak tenang. Sebelumnya, segalanya tampak jelas, Rania tiada dan dia mencoba hidup baru dengan bersama Kiran kembali.Tapi kini? Kemunculan wanita yang mirip Rania mengacaukan semuanya. Rasa sesal menuntut lebih ingin memperbaiki semuanya dan berharap wanita itu Rania.'Rania ...,' batinnya pelan. Wajah wanita di resto itu tak bisa hilang dari benaknya. Suara, gerak-geriknya, semuanya mengingatkannya pada Rania. "Kris ... Kris .... Kamu di mana?" Lamunan Krisna buyar. Ternyata masih tersambung.“Ehm, aku masih di jalan,” jawab Krisna datar, matanya kosong memandang keluar jendela.“Kamu nggak lupa, kan? Kita harus memilih model gaun hari ini.”“Aku ingat.” Suaranya kurang antusias.“Kamu baik-baik saja? Suaramu terdengar berbeda,” tanya Karin

    Last Updated : 2025-01-24
  • Rayuan Mantan Kekasih Suamiku   Bab 22. Tamu VVIP itu adalah-

    “Bu, tamu VVIP tidak mau hidangan yang ada di menu. Dia ingin masakan yang kemarin,” ucap waiters itu hati-hati, takut membuat situasi lebih buruk.Deg! Jantung Rania berdegup kencang. Krisna. Nama itu langsung melintas di pikirannya. Pasti tamu VVIP itu Krisna, dan sekarang sudah mulai curiga.“Yang kemarin?” Rania menelan ludah. Dia menyesal telah terjun langsung ke dapur waktu menyiapkan makanan dengan rasa yang sama seperti dulu ketika menyajikan makanan untuk suaminya.Waiters mengangguk. “Benar, Bu. Dan sekarang tamu itu mulai marah-marah. Katanya, kalau bukan Anda yang masak, dia tidak mau makan. Dia bahkan mengancam akan membuat keributan di resto ini kalau permintaannya tidak dituruti.”Rania meremas jemarinya, pikirannya berputar cepat.'Mas Krisna benar-benar curiga. Apa yang harus aku lakukan? Jika aku tidak menurutinya, ini bisa jadi bencana,' batin Rania.Dia menatap waiters. “Baik, aku akan masak untuknya. Pastikan tamu-tamu lain tidak terganggu.”Dengan hati yang masi

    Last Updated : 2025-01-25
  • Rayuan Mantan Kekasih Suamiku   Bab 23. Setan Rania

    "Aku yakin ... sangat yakin kalau dia Rania-ku. Akhh. Akhirnya .... Hah akhirnya .... Sekarang apa yang harus aku lakukan? Rania-ku malah-" Krisna termenung mengingat saat makan masakan bercampur udang.Pria itu terbaring lemah di atas brankar. Dia menatap kosong dengan pikirannya tidak berhenti memikirkan Rania. Dia sangat yakin wanita itu adalah istrinya. Tidak ada keraguan lagi. Tapi yang dia tidak mengerti adalah mengapa Rania begitu keras menolak mengakui keberadaannya?"Bayu, apa Rania cemas melihatku sesak? Apa dia terlihat khawatir?" Krisna menatap harap.“Pak, kenapa Anda harus nekat begitu? Anda tahu kalau alergi udang, tapi tetap memakannya."Aku harus tahu apa dia benar-benar tidak peduli padaku lagi. Dan ternyata ...." Wajah Krisna sangat kecewa.“Apa Anda berpikir dia sengaja, Pak? Saya tidak yakin dia ingin membahayakan Anda seperti itu kalau itu Bu Rania.”Krisna terdiam sejenak. "Aku yakin dia Rania. Aku tidak peduli dia memberiku udang atau racun, dia tetap Rania-ku.

    Last Updated : 2025-01-26
  • Rayuan Mantan Kekasih Suamiku   Bab 24. Karin ke Resto

    "Dari Bu Puspa, Pak Krisna. Apa Anda akan mengangkatnya?" Bayu memberikan ponsel Krisna.Krisna bersandar di brankar dan langsung mengangkatnya. "Ya, Bu.""Cepat pulang. Kalau kamu tidak pulang lagi malam ini, ibu akan langsung ke perusahaanmu.""Aku akan pulang sekarang."Krisna langsung menyuruh Bayu untuk ngurus administrasi. Dia tidak mau menimbulkan kecurigaan sedikitpun. Berharap Ibunya dan Winda tidak tahu soal keberadaan Rania. Sayang sekali, Krisna tidak tahu kalau takdir berkata lain.-----“Ibu akan mengajukan pertunanganmu dengan Karin minggu depan!” lantang Puspa seperti tak mau dibantah.Krisna terbelalak. "Minggu depan? Bukannya bulan depan, Bu?" Dia menatap ibunya bingung.“Ibu sudah bicara dengan Karin. Dia setuju untuk mempercepat. Tidak ada alasan menunda-nunda.”Krisna langsung menggeleng. "Tidak, Bu. Aku tidak bisa. Aku belum siap untuk itu. Aku juga masih punya urusan yang harus diselesaikan dulu."Puspa mengerutkan kening. Tadi Winda hanya menjelaskan soal wanit

    Last Updated : 2025-01-26
  • Rayuan Mantan Kekasih Suamiku   Bab 25. Sejak Kapan jadi Mantan?

    "Kamu. Kamu. Rania?" Karin tak bisa menyembunyikan keterkejutannya. Rania tersenyum lebar dalam hati. Pertemuan pertama, Rania senang melihat respon dan ekspresi Karin."Maaf, mungkin Anda salah orang. Saya Nia, pemilik resto ini. Ada yang bisa saya bantu?"Rania tetap menjaga senyum tipis di bibirnya.Karin mengamati Rania dari ujung kepala sampai kaki. Yang dikatakan Winda benar-benar nyata. Ada wanita yang mirip Rania hanya penampilan dan nasibnya yang berbeda.'Aku harus memastikannya dulu. Benarkah wanita ini Rania, atau seperti yang dikatakan Winda, ada dugaan dunia punya kembaran?' batin Karin."Jangan berpura-pura. Aku tahu siapa kamu. Kamu pikir bisa sembunyi selamanya? Aku yakin kamu adalah Rania. Nia? Oh, Ra dan Nia. Cukup pintar."Rania tetap tenang, seakan tidak terpengaruh oleh perkataan Karin. "Saya tidak tahu apa yang Anda bicarakan. Tapi kalau Anda perlu bantuan soal pesanan atau hal lain, dengan senang hati saya akan membantu."Mata Karin menyipit mencoba mencari c

    Last Updated : 2025-01-27
  • Rayuan Mantan Kekasih Suamiku   Bab 26. Malam, Nia

    "Malam, Nia." Krisna tersenyum lebar.Mata Rania melebar tegang. Bagaimana bisa Krisna tahu rumahnya? Jantungnya berdegup kencang, nafasnya tercekat. Gegas Rania menyadarkan diri kalau masih mode pura-pura tidak kenal."Kenapa Anda datang ke sini malam-malam begini, Pak Krisna?" "Aku harus bicara denganmu, Nia. Aku tidak bisa menunggu lebih lama lagi. Ada yang perlu dijelaskan." Krisna menatap sangat lekat, tak mau berpaling dari wajah Rania."Tidak ada yang perlu dijelaskan dan kita tidak punya urusan apa-apa. Saya tidak kenal Anda, jadi lebih baik Anda pergi sekarang. Tidak baik menerima tamu orang asing di malam hari."Krisna terkesiap kecewa. "Orang asing? Kamu serius? Setelah semua yang terjadi, kamu masih menganggapku orang asing?"Rania menyembunyikan kegugupannya dibalik wajah tenang. "Itu kenyataannya, Pak. Jadi sekarang tolong pergi. Maaf, saya mau istirahat."Rania hendak menutup pintunya, tapi Krisna menahan sangat kuat."Tunggu! Apa aku boleh masuk?" Krisna terus menahan

    Last Updated : 2025-01-27
  • Rayuan Mantan Kekasih Suamiku   Bab 27. Ya, Aku Rania

    "Dia?" Sebelum Krisna sempat membuka pintu mobil, sorot matanya tertumbuk pada sosok lain yang mendekat ke arah rumah Rania. Seorang pria-Indra.Krisna langsung mengurungkan niatnya untuk pergi, nafasnya tercekat memburu. Dia tahu siapa Indra, pria yang pernah mengantar istrinya. Wajahnya memerah karena cemburu dan emosi yang hampir tak terbendung. Dia memutar tubuhnya, menghampiri Indra dengan langkah panjang."Berhenti!" Suara Krisna meledak, tangannya terangkat mencegat langkah Indra.Indra yang tadinya santai kini menatap Krisna dingin. Dia meremas kepalan tangannya di bawah."Apa urusanmu melarangku? Aku bebas ke rumah Nia kapan pun aku mau." Nada tak acuh. Membuat Krisna semakin geram.Krisna menggertakkan giginya. "Jangan panggil dia Nia di depanku! Dan aku melarangmu datang ke sini malam-malam!"Indra mengangkat bahu, seolah-olah amarah Krisna adalah sesuatu yang tak perlu dipedulikan. "Itu bukan urusanmu. Kalau Nia membolehkan aku datang, siapa kamu yang berhak melarang?"Kri

    Last Updated : 2025-01-28

Latest chapter

  • Rayuan Mantan Kekasih Suamiku   Bab 74.

    "Rania?!" Ane membelalak. Sekian detik, tubuhnya membeku. Lalu, dengan cepat, dia berusaha tampak tenang.Rania berdiri di depan lift, tersenyum tipis, lalu melangkah masuk. Sikapnya tenang seperti tak mengenal Ane, tapi sorotnya memicing tajam.'Apa yang terjadi? Kenapa bisa-' batin Ane, tangannya mengepal kuat di bawah. Dadanya bergemuruh hebat. Dia tak terima jika kalah dengan Rania.Jantung Ane berdegup makin keras. Seharusnya ini tidak mungkin. Seharusnya Rania sudah habis. Laporan yang diterimanya tadi menyatakan semuanya beres. Lalu, bagaimana wanita itu bisa berdiri di sini dengan wajah tenang seolah tak terjadi apa-apa?"Ehem!" Rania berdiri di sebelah Ane. Dia memilih diam. Niatnya memang hanya mau muncul di depan wanita yang dia curigai. Ingin tahu seperti apa reaksinya.Lift bergerak. Hening.Ane bisa merasakan tatapan Rania tadi begitu tajam dan tidak biasa.Hening, sampai pintu lift terbuka.Mereka melangkah keluar di lantai yang sama. Ane melirik ke samping, memastikan

  • Rayuan Mantan Kekasih Suamiku   Bab 73.

    [Jangan berani memberi tahu Krisna. Atau kamu tidak akan bertemu denganku.]Satu lagi pesan masuk. Rania mengerutkan keningnya."Aku jadi makin penasaran, siapa orang ini. Kalau aku bilang sama mas Krisna pun, dia lagi sangat sibuk sama proyek barunya. Dan pasti melarangku menemui orang ini. Yang ada, dia malah nggak jadi menampakkan diri."Rania menghentak napasnya dengan tatapan tajam ke depan. Dia terus terbayang calon anaknya yang hilang dan berpikir kalau akar masalahnya tidak disingkirkan, maka jika hamil lagi pun akan jadi incarannya."Apa mas Krisna lagi dekat sama wanita lain? Atau ada wanita yang suka sama mas Krisna? Aku harus tetap tenang."Rania bersiap diri sambil menghubungi seseorang. Tidak munafik kalau dia tidak akan mampu menghadapi hal seperti ini sendirian. Bagaimana kalau nanti ada apa-apa?Ya, meski Krisna pasti sangat bersedia membantunya, tapi musuh ingin Krisna tidak tahu.Sekian saat, Rania siap berangkat.Dia meraih tasnya. Lalu, ke bagian dapur menemui pem

  • Rayuan Mantan Kekasih Suamiku   Bab 72.

    Pagi itu. Di depan rumah, Krisna berdiri, menatap lembut dan penuh cinta pada istrinya. "Kamu hati-hati di jalan. Kalau udah nyampe jangan lupa kabari aku." Rania merapikan dasi suaminya yang hendak berangkat kerja. Di tersenyum lebar dan manis.Sengaja, Rania menahan diri tidak bercerita soal apa yang dilakukan Winda karena suatu alasan.Krisna tersenyum lebar. Jemarinya menggenggam tangan istrinya erat. "Doamu memang luar biasa, Sayang. Aku dapat klien baru dan itu punya nilai keuntungan di atas 10 miliar. Mungkin ini berkat punya istri baik dan sabar sepertimu. Makasih kamu masih mau ada di sisi suami yang brengsek ini."Rania tersenyum kecil. "Selamat. Semoga lancar, Mas. Aku akan selalu mendukung suami tampanku ini."Krisna menatapnya lebih lama, enggan pergi. Lengan kekarnya menarik tubuh Rania ke dalam dekapan erat. "Aku malas ke kantor. Mau di rumah saja sama kamu."Rania tertawa pelan, pipinya terasa panas. "Kamu ini Mas. Cepat pergi, nanti terlambat. Kalau kesiangan jalanan

  • Rayuan Mantan Kekasih Suamiku   Bab 71.

    "Sayang, sepertinya aku akan makan siang di luar. Nggak bisa pulang seperti janjiku. Kamu nggak apa-apa, kan?"Krisna sedang menelepon istrinya. Sebenarnya dia janji akan pulang siang hari menemani istrinya makan. Dan akan melanjutkan pekerjaan di rumah."Nggak apa-apa, Mas." Suara Rania begitu lemas."Kok rasanya kamu lagi nggak semangat, Sayang. Kamu nggak kecapekan, kan?""Nggak kok. Cuma masih lemes saja.""Ya udah, kamu istirahat saja dulu."Rania meletakkan ponselnya di nakas. Dia bukan terlalu lelah dan itu tidak mungkin karena saat ini Krisna telah mempekerjakan 2 pembantu dan 1 tukang kebun.Rania hanya sedang bingung menghadapi situasi saat ini. Di saat dia dan Krisna berdamai, malah ada duri dalam manisnya madu. Sulit dipercaya, ternyata kesabarannya kembali diuji. Apa dia akan bertahan kuat di sisi Krisna kali ini? Yang jelas, dia lelah, enggan kembali dipermainkan dan diremehkan.Yang Rania garis bawahi dalam prinsip hidupnya kali ini, kebahagiaan berumah tangga tak sert

  • Rayuan Mantan Kekasih Suamiku   Bab 70. RMKS

    Ane masih duduk di sofa dengan kaki bersilang. Senyum miring terlukis di wajahnya saat dia menatap suaminya yang sedang menuangkan wine ke gelas kristal."Sayang, aku bagaimana kalau kita membuat kerja sama dengan perusahaan Krisna? Dan biarkan aku yang mengurus langsung kerja sama itu."Suaminya berhenti sejenak. Matanya menyipit menatap Ane. "Kenapa harus kamu? Aku bisa menyuruh orang lain."Ane tersenyum. Jari-jarinya lentiknya melingkar di bahu suaminya, memberikan sentuhan lembut yang selalu membuat pria itu luluh."Aku yang lebih paham bagaimana menghadapi Krisna. Dia pria yang bisa dimanipulasi jika disentuh di titik yang tepat. Jangan khawatir, aku bisa jaga diri dan tidak akan membuatmu kecewa."Suaminya terdiam, memutar gelas di tangannya. "Kerja sama ini memang bisa membawa keuntungan besar. Tapi aku tidak mau kamu terlalu terlibat, jika hanya untuk urusan pribadi. Kamu tahu sendiri, urusan bisnis tidak bisa kamu campur dengan keinginanmu itu. Aku akan bantu kamu membalas d

  • Rayuan Mantan Kekasih Suamiku   Bab 69. RMKS

    "Anak kita, Mas. Apa dia-" Dada Rania sampai bergetar karena terisak. Dia menggeleng. "Nggak! Nggak mungkin."Krisna terdiam. Dadanya bergemuruh. Dia langsung memeluk istrinya. "Jangan pikirkan hal itu dulu. Pikirkan kesehatanmu saat ini."Rania menggigit bibirnya, tangannya semakin menekan perutnya yang terasa hampa. Airmatanya jatuh, tapi dia tidak mengeluarkan suara. Krisna menarik napas panjang, berusaha menenangkan diri. “Kita bicarakan hal itu nanti lagi, Sayang. Sekarang, yang penting kamu harus pulih dulu.”Rania memejamkan mata. Dadanya naik turun menahan sesak yang lebih menyakitkan dari fisiknya sendiri. “Dia sudah tidak ada, kan?”Krisna tak bisa menjawab.“Aku bahkan nggak bisa melindungi anakku sendiri. Dia pergi lagi.” Suaranya begitu lirih, tapi menusuk langsung ke hati Krisna."Aku yang nggak becus menjaga kalian. Maaf, Sayang." Krisna mendongak mengedip-ngedipkan matanya. Pria itu hampir menangis.Krisna sesak mendengarnya. Ya, dia ingat betul. Dulu Rania juga kegug

  • Rayuan Mantan Kekasih Suamiku   Bab 68. RMKS

    "Bagaimana istri dan anak saya, Dok? Mereka baik-baik saja, kan?" Krisna tersenyum miris dengan mata berkaca-kaca menatap dokter itu dan berharap mendapat jawaban seperti keinginannya.Dokter itu menghela napas berat. "Maaf, kami hanya bisa menyelamatkan ibunya. Anak Anda-""Tidak! Tidak mungkin, Dok. Dia nggak mungkin pergi. Kami sangat menantikannya.""Keguguran pasien diduga karena mengkonsumsi semacam obat atau ramuan penggugur kandungan."Krisna berdiri membeku. Kakinya lemas, dadanya sesak, pikirannya berputar liar. Obat penggugur kandungan?Napasnya memburu, menatap dokter yang baru saja menjatuhkan kabar buruk itu. Tangannya mengepal, rahangnya mengeras.“Dok, apa maksud Anda? Istri saya tidak mungkin minum obat seperti itu. Dia sangat menjaga kehamilannya.” Suaranya bergetar.Dokter menghela napas panjang. “Kami belum bisa menyimpulkan sepenuhnya. Kami butuh hasil laboratorium. Tapi dari gejalanya, ini sangat mengarah ke sana.”Krisna merasakan dadanya terbakar. Tidak mungkin

  • Rayuan Mantan Kekasih Suamiku   Bab 67. RMKS

    Krisna telah menyiapkan kejutan spesial. Sebuah meja makan dengan lilin-lilin kecil di sekelilingnya, di restoran out door.Angin malam berhembus lembut, membawa aroma bunga yang diletakkan di tengah meja."Sebentar lagi, Sayang."Krisna menutup mata istrinya hingga tiba di meja itu "Udah belum, Mas?" Wanita itu terus tersenyum.Pelan Krisna melepas tangannya dari mata Rania.Rania menutup mulutnya ketika melihat kejutan itu. Matanya berkaca-kaca. “Mas ... ini indah sekali.”"Kamu suka? Maaf, aku terlambat melakukan semua ini padamu."Rania menggeleng. "Ini cukup. Aku senang, Mas."Krisna menarik kursi untuk Rania dan mempersilakannya duduk. Mereka akan menikmati makan malam romantis.Sesekali Krisna menyentuh tangan Rania, memastikan bahwa wanita di hadapannya ini benar-benar nyata dan miliknya."Ran, tetap di sisiku.""Memangnya aku mau ke mana, Mas?""Aku senang melihat senyum kamu seperti ini, Sayang. Tetap tersenyum."Krisna berdiri dari kursinya dan berjalan ke arah Rania. Dia

  • Rayuan Mantan Kekasih Suamiku   Bab 66. RMKS

    "Mas, apa ini?"Sebuah paket bulan madu. Agung rupanya telah menyiapkan paket untuk mereka berdua.Krisna mengembangkan senyumnya. Lalu, dia memegang dua bahu istrinya.Rania menatap paket bulan madu itu dengan mata berkaca-kaca. Dia masih ingat bagaimana dulu saat bulan madu dengan kehadiran Karin dan berakhir dia kecelakaan.Lalu, Krisna memeluk istrinya. Dia tahu apa yang dirasakan Rania saat ini. "Maafkan aku untuk masa lalu. Aku sangat ingin menghapus jejak kebodohanku dulu. Ran, paket bulan madu ini, untuk bulan depan. Setelah aku benar-benar pulih. Nanti, aku akan menghapus kesedihanmu di masa lalu dengan kebahagiaan, Ran. Aku sangat mencintaimu."Rania mengangguk dalam pelukan. "Jangan seperti dulu lagi, Mas."“Bulan madu nanti, aku akan buat kamu nggak bisa berhenti tersenyum, Sayang. Romantis dan hanya kamu dan aku.”Rania menarik napas dalam-dalam. Dia tidak mau larut dalam kesedihan. Toh, Karin telah dikabarkan sudah tiada. Jadi tidak akan ada lagi yang mengganggunya nant

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status