Home / Young Adult / Pesona Istri Presdir Posesif / Chapter 11 - Chapter 16

All Chapters of Pesona Istri Presdir Posesif: Chapter 11 - Chapter 16

16 Chapters

011 || Ingatan Ivander

"Kak, kamu tau berita tentang perusahaan Darendra Investment dengan project film milik Faisal Borneo?" Ivander mengangkat wajahnya saat mendengar suara Daren Alessandro, adik kandungnya membuka pintu ruangannya. Dia secara reflek menyembunyikan foto-foto Anindya yang dia dapat dari anak buahnya. Ivander mengangguk singkat. Dia menatap Daren yang mengambil duduk di depannya. "Memangnya ada apa?" Daren menunjukan foto yang terpampang pada layar ponselnya pada Ivander. Itu foto Anindya yang sedang melakukan beberapa adegan saat syutung kemarin. Dia mendapatkan itu dari asisten Faisal Borneo, yaitu Bagas. "Bukankah dia istri Lingga Aditama?" tanya Daren menyerahkan ponselnya pada Ivander.Ivander terdiam menatap foto Anindya tersebut. Ingatannya berputar pada kejadian beberapa tahun yang lalu. Di mana dia dan Anindya untuk kedua kalinya bertemu di pesta launching film di bawah perusahaan Alodias Group milik Ivander. Untuk pertama kalinya, Ivander tertarik dengan seorang wanita yaitu A
last updateLast Updated : 2025-01-02
Read more

012 || Pernyataan Ivander

"Selamat siang, Pak Ardiaz!" Ivander mengulurkan sebuah tangan pada Ardiaz. Saat jam makan siang, dia memgajak Ardiaz bertemu di restoran Savory Tales milik keluarga Aditama. "Selamat siang juga, Pak Ivander!" Ardiaz menerima uluran tangan Ivander dengan ramah. Dia begitu terkejut saat Ivander tiba-tiba mengajaknya makan siang bersama. Dia tanpa pikir panjang segera menerimanya dan mengajak Kanaya untuk ikut. "Bagaimana kabarnya, Pak Ardiaz dan Bu Kanaya?" Ivander kembali duduk di sebuah kursi yang dia tempati tadi setelah mempersilahkan Ardiaz dan Kanaya untuk duduk. "Saya dan istri saya baik. Pak Ivander, sendiri bagaimana?" Ardiaz mulai duduk di samping Kanaya yang sejak tadi diam. Dia melirik Kanaya yang terlihat tampak canggung bertemu Ivander. Bukan hanya Kanaya saja, Ardiaz pun sama. Namun, Ardiaz tidak begitu menunjukan secara nyata. Dia mencoba santai di hadapan Ivander yang sudah lama tidak dia temui. Ivander mengangguk sambil meneguk cappucino miiknya yang dia pesan
last updateLast Updated : 2025-01-03
Read more

013 || Penyesalan Ivander

"Bajingan!" Ardiaz bangkit, menggebrak meja dengan tatapan berkilat penuh amarah. Emosinya naik mendengar ucapan yang keluar dari mulut Ivander. "Sayang, tenang ini di restoran!"Kanaya segera bangkit, dia tak kalah terkejut dengan Ardiaz. Namun, emosi bukanlah solusi. Sehingga, dia menenangkan Ardiaz saat beberapa pelanggan restorant memperhatikan ke arah meja mereka. Kanaya menatap sekitar sambil tersenyum tak enak sebagai isyarat meminta maaf karena sudah membuat keributan. "Sial!" umpat Ardiaz kembali duduk di tempatnya. Dia mengusap wajahnya dengan kasar dengan napas yang memburu. Kanaya menarik napas menciba untuk tenang di tengah rasa emosi yang menggebu-gebu. "Saya tau kamu nggak terima atas keputusan keluarga kami tiga tahun yang lalu. Tapi, saya mohon jangan sakitin Anindya, hidup dia udah berantakan jangan buat dia hancur lagi!" Kanaya menatap penuh permohonan pada Ivander yang begitu tenang. Perasaannya sangat campur aduk saat ini antara marah dan juga takut. Dia mar
last updateLast Updated : 2025-01-03
Read more

014 || Keributan Di Lokasi Syuting

"Pak Faisal, nggak usah maksa orang arogan kaya mereka buat minta maaf sama saya!"Faisal menoleh ke belakang mendengar suara Anindya. Dia terkejut Anindya datang ke lokasi syuting hari ini. "Percuma, nggak bisa ngerubah apa yang udah terjadi!" Anindya melirik Melani dan Lingga yang menatapnya terkejut. Dia segera mengalihkan pandang menatap Faisal. "Bu Anindya, saya ak—""Kedatangan saya ke sini ingin meminta surat resmi pembatalan kontrak, Pak Faisal!" Anindya memotong ucapan Faisak dengan cepat. Wanita dengan dress berwarna maroon dengan panjang selutut. Dress yang digunakan Anindya kali ini tampak elegan dan mewah. Membuat Melani dan Lingga menatapnya tak berkedip. Penampilan Anindya tampak berbeda dari biasanya. Rambut Anindya yang biasanya terikat rapi dibiarkan tergerai begitu saja. Bahkan Anindya menggunakan make up hari ini, semakin menambah kecantikannya. "Bu Anindya, kita bisa bicarakan masalah ini secara baik-baik! Saya minta maaf untuk kesalahan Lingga dan Melani!"
last updateLast Updated : 2025-01-04
Read more

015 || Perasaan Ivander

"Saya tertarik dengan Anindya sejak lama. Saya sering kali mencari tau tentang Anindya, sampai saya tau kalo Lingga berselingkuh dengan Melani."Ivander kembali mengeluarkan amplop putih. Menyerahkannya pada Kanaya, yang langsung dibuka oleh wanita itu. "Itu bukti perselingkuhan Lingga sama Melani."Ivander memberitahu saat melihat tatapan penuh tanya dari Kanaya. "Selama ini saya ngumpulin bukti dari awal perselingkuhan mereka. Saya juga sering ngawasin Anindya dari jauh." Ivander menatap Ardiaz dan Kanaya dengan lekat. "Maaf, atas sikap saya yang udah di luar batas!"Ivander tahu ini salah, menguntit wanita yang sudah berumah tangga. Meskipun dia tidak berani mendekati Anindya secara langsung, tapi yang dia lakukan itu adalah kesalahan besar.Ivander awalnya tidak pernah ada keinginan untuk merusak rumah tangga mereka. Dia membiarkan Anindya bahagia dengan pilihannya, meskipun dia sakit hati mengetahui fakta Anindya lebih memilih Lingga dibandingkan dia yang menjadi calon tunangan
last updateLast Updated : 2025-01-05
Read more

016 || Calon Istri?

"Pak Faisal, saya nggak punya banyak waktu lagi. Saya minta surat resmi pembatalan kontrak kita!" Anindya mengabaikan Lingga dan juga Meylani. Dia juga menulikan pendengarannya ketika para kru di lokasi syuting berbisik membicarakan keributan antara Anindya, Lingga dan juga Melani. "Anindya, kamu nggak usah ngaco, deh! Nggak jelas banget dateng-dateng minta batalin kontrak!" Melani dengan kesal maju menarik lengan Anindya. Namun, dengan cepat ditepis oleh sang empu. "Jangan sentuh aku!" Anindya melempar tatapan jijik pada Melani. Tidak ada Anindya yang lemah, hanya ada Anindya yang berani dan tak mudah ditindas. Melani mendengus kesal. "Kamu itu cuma peran figuran aja. Nggak usah banyak gaya!""Kalo kamu mau berhenti syuting nggak perlu batalin kontrak segala!" Lingga ikut menyahut dengan nada menghina. "Lagian juga keberadaan kamu di sini cuma jadi beban!"Faisal menarik napas panjang. Dia tidak bisa diam saja. Pada akhirnya Faisal kembali membuka suara setelah lama terdiam mem
last updateLast Updated : 2025-01-06
Read more
PREV
12
DMCA.com Protection Status