Happy Reading*****Bukannya marah, tetapi Amir malah tersenyum dengan sangat manis. Benar-benar kekuatan cinta itu dahsyat, merubah segala sesuatu diluar kebiasaan insan yang terpapar.Teriakan dari Nur terdengar. "Siapa yang datang?" Kiran menoleh. Berusaha menutupi sosok Amir yang menjulang di depannya. Gadis itu benar-benar tak mengharapkan Nur mengetahui kehadiran si bos di rumah mereka."Bukan siapa-siapa, Bu," jawab Kiran, "pulang sana, ngapain juga ke sini?" usirnya, sepelan mungkin supaya Nur tidak mendengar apa yang di ucapkan. "Tapi, Ran. Aku belum masuk dan menyapa ibumu," sahut Amir. Langkah kaki Nur semakin dekat, terdengar. Kiran membuka pintu setengah, supaya perempuan paruh baya itu tidak melihat sosok si bos. "Pergilah, Pak. Saya mohon," ucap si gadis, memelas. "Ada tamu itu suruh masuk, Ran. Jangan dibiarkan di depan pintu gitu, ra ilok, Nduk (tidak pantas)." Nur mencoba tersenyum, meskipun tidak tahu siapa tamunya. Dia sudah berada tepat di belakang sang putr
Last Updated : 2025-01-22 Read more