Happy Reading*****"Coba, Papi hubungi dia, ya. Rara pengen main sama Mami?" tanya Amir membiasakan panggilan mami pada Kiran terhadap putrinya sesuai yang papanya katakan waktu itu.Naumira mengangguk. "Udah lama banget, Rara nggak main. Kemarin-kemarin, mau ke sini selalu nggak dibolehin sama Kakek. Katanya, Papi sama Mami sibuk.""Ya, udah. Rara turun dulu. Papi mau telpon." Walau hatinya sangat ragu, tetapi Amir tetap mencoba untuk menghubungi Kiran demi putrinya. Panggilannya ke ruang produksi terangkat. Suara Fitri terdengar menyapa indera Amir. "Kiran ada di sana, Fit?" tanya si bos."Ada, Pak. Bentar, ya." Diam beberapa detik hingga Amir mendengar suara Kiran yang begitu merdu di telinga. Sungguh, hanya mendengar suaranya saja, Amir sudah sangat bahagia apalagi jika nanti gadis itu mau menemani putrinya. Maka, jalan mendekatinya akan semakin terbuka lebar."Ran, Rara nyariin kamu. Dia pengen main sama kamu," kata Amir setelah beberapa saat terdiam."Maaf, Pak. Saya lagi si
Last Updated : 2025-01-30 Read more