Gavin meninggalkan kesibukannya sesaat ketika interkomnya berbunyi. Dengan mata yang masih separuh fokus kepada dokumen di tangan, dia bersuara. "Ada apa, Van?" tanya Gavin sambil lalu."Ada tamu, Pak. Beliau Pak Mahesa." Suara Vania menyahut. Mendengar nama Mahesa disebut, senyum Gavin terbit. "Langsung antar masuk aja, Van.""Oke, Pak." Tidak lama Mahesa masuk ke ruangan Gavin yang luas itu. Kepala Gavin terangkat, lalu tersenyum lebar. Dia segera berdiri dan menyambut kedatangan pamannya itu. "Akhirnya Om datang ke kantorku." Gavin langsung memeluk Mahesa. "Gila, sih. Udah berapa tahun coba? Lima apa enam tahun ya? Apa Surabaya sudah mengalihkan segalanya?" tanya Gavin, menggoda. Mahesa tertawa. "Enam tahun sepertinya." Lantas tertawa lagi. Gavin mempersilakan Mahesa duduk. Paman dan ponakan itu memang sudah lama tidak bertemu. Mahesa terlalu sibuk di Surabaya, sementara Gavin sibuk mengambil S2 di luar negeri sebelum kembali ke Jakarta untuk mengurus bisnis keluarga. "Aku b
Last Updated : 2025-01-06 Read more