Setelah kegelapan itu benar-benar menghilang, dan dunia kembali tenang, Zhen duduk di atas sebuah batu besar di sisi hutan, terengah-engah. Matahari terbenam perlahan di ufuk barat, memancarkan warna merah dan jingga yang indah ke seluruh langit. Angin yang lembut menyentuh wajahnya, seolah menyampaikan kedamaian setelah badai. Namun, meskipun dunia tampak damai, hatinya tidak sepenuhnya tenang.“Ibu,” Zhen memanggil dengan suara pelan, melihat Yulan yang berdiri tak jauh dari situ, memandang jauh ke depan. “Aku merasa ada yang aneh. Semua ini terasa terlalu cepat. Bagaimana jika ada sesuatu yang lebih besar lagi yang akan datang?”Yulan menoleh, wajahnya tampak tenang, meski tatapan matanya memancar keteguhan. “Zhen, terkadang, kita merasa cemas karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi. Tetapi ingatlah satu hal: dalam setiap langkahmu, selalu ada orang yang mendukungmu. Kamu tidak perlu menghadapi semua ini sendirian.”Zhen mengangguk perlahan, namun hatinya terasa berat. Tidak h
Terakhir Diperbarui : 2025-01-01 Baca selengkapnya