Semua Bab Rahasia Alkimia Warisan Tersembunyi: Bab 121 - Bab 130

150 Bab

Mengendalikan Kegelapan

Sosok bayangan itu melangkah maju, mengendalikan kegelapan di sekitarnya dengan begitu mudah, seolah-olah dunia ini adalah miliknya. Zhen bisa merasakan tekanan yang luar biasa dari energi gelap yang dikeluarkan oleh sosok itu. Suara tawa yang mengerikan bergema, menambah ketegangan dalam gua yang gelap."Jangan berpikir kalian bisa mengalahkanku begitu saja," ujar sosok itu dengan nada penuh keangkuhan. "Kegelapan adalah bagian dari dunia ini. Kalian hanya bisa bertahan sementara, tapi pada akhirnya, kalian akan tunduk padaku."Zhen menggertakkan giginya, menahan rasa takut yang hampir menguasai dirinya. Dia tidak bisa membiarkan kekuatan gelap ini menang. "Kita akan melihat siapa yang benar-benar akan tunduk," jawab Zhen, matanya bertekad.Yulan di sampingnya tidak kalah kuat. Dia mengeluarkan aura pelindungnya yang terang, menciptakan pelindung yang menahan serangan gelap yang datang. "Zhen, jangan ragu! Gabungkan kekuatan kita, dan serang sekarang!"Zhen mengangguk, memusatkan sel
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-02
Baca selengkapnya

Bayangan Baru

Keheningan di dalam gua perlahan menghilang saat mereka mulai melangkah keluar, namun ketegangan yang tersisa dalam diri Zhen masih kuat. Meski kekuatan gelap itu telah dihancurkan, bayangan yang ditinggalkan oleh sosok itu terus menghantui pikirannya. Apakah benar-benar telah berakhir? Ataukah ada sesuatu yang lebih besar yang tengah mengawasi mereka dari bayang-bayang?Di luar gua, langit malam tampak begitu luas dan gelap. Bintang-bintang bersinar redup, seakan enggan memancarkan cahaya mereka. Angin yang berhembus lembut pun terasa berat, seperti membawa pesan dari dunia yang tak terlihat. Zhen menatap langit, berusaha mencari kedamaian dalam dirinya. Namun, bayangan mata merah itu tetap mengganggu pikirannya."Zhen..." suara Yulan memecah keheningan. "Kamu harus berhati-hati. Aku bisa merasakan ada sesuatu yang tidak beres. Kekuatan gelap itu mungkin sudah hilang, tapi yang ada sekarang adalah jejaknya. Sesuatu yang lebih jahat sedang mengintai."Zhen mengangguk pelan. "Aku meras
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-02
Baca selengkapnya

Cahaya Baru

Di dalam Kuil Tertinggi, Zhen, Yulan, dan Lin Hai menghadapi sosok bayangan yang kini mengungkapkan identitasnya sebagai perwujudan dari energi gelap dunia yang telah ada sejak awal waktu. Sosok itu, yang menyebut dirinya Akar Kegelapan, mengklaim bahwa kehancuran dunia adalah siklus yang tidak dapat dihindari. Pertempuran berlangsung sengit. Bayangan itu menggunakan ilusi untuk memanipulasi ketakutan dan keraguan mereka, memperlihatkan kekalahan, kehilangan, dan kematian yang akan datang. Namun, Zhen menemukan kekuatan dalam dirinya yang tak pernah ia sadari sebelumnya. "Kamu salah," teriak Zhen, berdiri dengan tegas di tengah bayangan itu. "Kami tidak akan menyerah pada kegelapan. Dunia ini layak untuk diperjuangkan!" Yulan dan Lin Hai memberikan kekuatan mereka kepada Zhen, menciptakan harmoni elemen yang belum pernah terjadi sebelumnya. Zhen mengaktifkan Siklus Elemen Legendaris miliknya, memanfaatkan kekuatan ketujuh elemen untuk menciptakan serangan akhir yang mampu menghap
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-03
Baca selengkapnya

Perjalanan Ke Langit Kedua Arcanis Luminis

Setelah menyelesaikan pertarungannya di Langit Pertama dan mengatasi penindasan dari anggota klan yang iri, Zhen mulai merasakan bahwa energi di sekelilingnya terasa aneh. Dalam meditasi malam yang sunyi di dekat Danau Purnama, tempat energi elemen terkonsentrasi, sebuah suara bergema dalam pikirannya.> Suara Misterius: "Wahai pewaris tujuh elemen, keharmonianmu akan diuji. Temukan Celah Arcanis, dan kau akan melangkah ke Langit Kedua. Namun ingat, setiap langkah membawa ujian lebih berat."Zhen membuka matanya. Cahaya lembut dari danau mulai berpendar, membentuk sebuah pola misterius di permukaan air.---Cahaya dari danau memandu Zhen ke sebuah lembah tersembunyi di ujung hutan klan. Di sana, dia menemukan Gerbang Arcanis, sebuah portal kuno yang dijaga oleh sosok misterius berbentuk cahaya, Eldara, Sang Penjaga Cahaya.> Eldara: "Kau ingin melangkah ke Langit Kedua? Maka kau harus membuktikan dirimu layak."Zhen: "Aku siap menghadapi ujian apa pun. Dunia ini terlalu sempit untuk p
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-09
Baca selengkapnya

Langit Ketiga Harmoni yang Rapuh

Zhen berdiri di tepi sebuah dataran yang memancarkan cahaya lembut. Langit Ketiga berbeda dari yang sebelumnya. Di sini, segalanya tampak tenang. Tidak ada badai, tidak ada ledakan energi, hanya hamparan luas penuh bunga yang bercahaya seperti bintang.> Zhen (dalam hati): "Aneh. Tempat ini terlalu tenang. Seperti perangkap yang belum terlihat."Dia mulai berjalan, setiap langkahnya menciptakan riak kecil di tanah bercahaya. Namun, semakin jauh dia melangkah, dia mulai merasakan sesuatu yang mengganggu pikirannya. Udara di sekeliling menjadi berat, bukan karena tekanan energi, tetapi seolah-olah ada sesuatu yang menggali emosi terdalamnya.---Saat berjalan, Zhen tiba di sebuah desa kecil. Rumah-rumahnya terlihat seperti peninggalan kuno, hampir runtuh, tapi tetap berdiri kokoh melawan waktu. Di tengah desa, seorang pria tua duduk di kursi kayu, menghisap pipa yang mengeluarkan asap berwarna biru.> Pria Tua: "Akhirnya kau datang, Ling Zhen."Zhen langsung berjaga.> Zhen: "Siapa kau?
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-09
Baca selengkapnya

Ujian Keberanian

Setelah cahaya dari Inti Kehidupan menyatu dengan tubuhnya, Zhen merasakan kekuatan yang mengalir seperti arus sungai di dalam dirinya. Namun, ia tahu perjalanan ini masih jauh dari selesai. Saat dia berdiri di tengah altar, pintu besar lainnya muncul, kali ini berkilauan dengan warna ungu tua, seolah-olah menyimpan misteri yang lebih dalam.> Zhen (dalam hati): "Langit Keempat... Apa lagi yang akan kuhadapi kali ini?"Tanpa ragu, Zhen melangkah maju. Saat pintu itu terbuka, dia disambut oleh kegelapan total. Tidak ada cahaya, tidak ada suara, hanya kekosongan yang membuatnya merasakan seolah-olah dia melayang di tengah kehampaan.---Ketika matanya mulai terbiasa dengan kegelapan, sebuah suara berat bergema di sekelilingnya.> Suara Misterius: "Selamat datang di Langit Keempat, Ling Zhen. Di sini, kau akan menghadapi apa yang paling kau takuti. Tidak ada jalan keluar, hanya keberanianmu yang akan menuntunmu."> Zhen: "Apa maksudmu? Apa yang akan kuhadapi di sini?"Suara itu tidak men
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-10
Baca selengkapnya

Hati yang Terkikis oleh Waktu

Zhen duduk di bawah pohon raksasa di kawasan hutan, bersama Fei Yun, murid dari Sekte Daun Abadi. Angin sejuk bertiup, tetapi tidak ada rasa damai dalam pikirannya. Waktu di Langit Keempat terasa melar, seolah-olah dunia ini tidak mengenal akhir.> Zhen: "Berapa lama aku sudah di sini? Hari-hari terasa seperti tahun, tapi aku tidak pernah tahu pasti."Fei Yun: "Itulah sifat Langit Keempat. Waktu tidak bergerak seperti di dunia bawah. Hanya mereka yang dapat menemukan harmoni dalam perjalanan ini yang mampu menyeimbangkan pikiran mereka."Fei Yun memandang Zhen dengan tatapan penuh simpati.> Fei Yun: "Namun, harmoni di sini lebih sulit ditemukan. Langit Keempat ini penuh intrik, penuh perjuangan. Bahkan sekteku sendiri tidak bebas dari konflik."---Fei Yun menjelaskan bahwa sekte-sekte besar di Langit Keempat sebenarnya sedang terlibat perang dingin, memperebutkan sebuah artefak legendaris bernama Inti Harmoni Semesta, yang diyakini sebagai kunci untuk menaklukkan Langit Kelima. Arte
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-10
Baca selengkapnya

Pertemuan dengan Sekte Cahaya Sejati

Setelah berbicara dengan suara Langit Keempat di Puncak Langit Senja, Zhen merasakan kebenaran yang mengejutkan mengalir ke dalam pikirannya. Langit Keempat bukan hanya sekadar tempat ujian; itu adalah sisa dari dunia kuno yang pernah runtuh karena perang besar antar sekte. Mereka yang gagal menjaga harmoni di masa lalu dihukum untuk tetap di sini, selamanya terjebak dalam siklus kekuasaan dan konflik.Namun, sebelum Zhen dapat sepenuhnya memahami pesan itu, Fei Yun mengguncang lengannya.> Fei Yun: "Kita tidak sendiri, Zhen."Dari balik kabut di sekitar Puncak Langit Senja, sosok tinggi dan berwibawa muncul. Dia mengenakan jubah emas dengan corak seperti petir yang mengalir di kainnya. Itu adalah Lei Xianzun, Penguasa Langit Keempat.---> Lei Xianzun: "Ling Zhen. Aku telah mengawasi perjalananmu sejak kau menginjakkan kaki di sini. Kau memiliki potensi yang besar, tetapi potensi itu juga bisa menjadi kehancuranmu."Zhen berdiri tegak, matanya penuh rasa ingin tahu tetapi juga waspad
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-10
Baca selengkapnya

Penjaga Kuil

Perjalanan menuju Kuil Cahaya Pudar membawa Zhen, Fei Yun, dan Huang Tiantian melewati hutan kuno yang disebut Hutan Purnama Kelam. Tempat itu gelap meski siang hari, dipenuhi pohon-pohon tinggi dengan dedaunan berwarna keunguan. Tiap langkah yang mereka ambil terasa berat, bukan karena fisik, tetapi karena aura misterius yang menyelimuti hutan tersebut.> Huang Tiantian: "Hutan ini dulunya adalah tempat di mana para kultivator mencoba mencapai harmoni sempurna. Namun, mereka gagal dan meninggalkan jejak kegelapan di sini."Zhen hanya mengangguk. Dia merasakan energi yang aneh di sekitarnya, seperti suara bisikan dari bayangan yang bergerak di antara pepohonan.---Tiba-tiba, mereka dihentikan oleh makhluk-makhluk yang menyerupai manusia tetapi memiliki tubuh transparan seperti kabut. Mata mereka bersinar merah, dan aura mereka memancarkan kebencian.> Fei Yun: "Apa ini?!"Huang Tiantian mengangkat tangannya, menciptakan lingkaran cahaya untuk melindungi mereka.> Huang Tiantian: "Mer
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-11
Baca selengkapnya

Konflik Antar Sekte

Setelah meninggalkan Kuil Cahaya Pudar, Zhen, Fei Yun, dan Huang Tiantian melanjutkan perjalanan mereka menuju pusat Langit Keempat, sebuah wilayah yang dikenal dengan nama Lembah Tanpa Batas. Lembah itu adalah tempat di mana berbagai sekte dan kekuatan berkumpul untuk menguasai sumber daya unik di Langit Keempat—Kristal Roh Harmoni, batu langka yang dapat meningkatkan kemampuan kultivator secara drastis.---Di tengah perjalanan, kelompok Zhen bertemu dengan rombongan lain yang mengenakan jubah hitam dengan lambang bulan sabit dan bintang terbalik. Aura mereka penuh dengan energi gelap, dan pemimpin mereka, seorang pria muda dengan rambut perak panjang dan mata seperti api biru, menatap Zhen dengan tajam.> Pria Berambut Perak: "Aku merasa kekuatan yang menarik di sekitarmu, Ling Zhen. Kau membawa sesuatu yang menarik."Huang Tiantian langsung berjaga, menarik pedang pendeknya.> Huang Tiantian: "Siapa kalian? Dan apa yang kalian inginkan dari kami?"Pria itu tersenyum dingin.> Pria
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-11
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
101112131415
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status