Semua Bab Terjerat Cinta Suami Pengganti: Bab 151 - Bab 160

184 Bab

BAB 151

Rian terdiam beberapa saat sebelum akhirnya menjawab, “Aku nggak tahu.”Zara menghela napas, lalu bersandar ke sofa dengan tangan mengelus perutnya yang semakin membesar. Keheningan menggantung di antara mereka, hanya suara jam dinding yang terdengar di ruang tamu.“Aku nggak melarang kamu untuk tetap bersikap profesional,” kata Zara akhirnya. “Tapi aku ingin kamu berhati-hati. Aku nggak mau perempuan itu memanfaatkan rasa bersalah kamu untuk kepentingannya sendiri.”Rian menatapnya dalam-dalam, menyadari kekhawatiran istrinya yang bukan tanpa alasan. Nadin memang semakin sering mencarinya dengan berbagai alasan, dan entah mengapa, ia merasa Nadin bukan hanya sekadar ingin bekerja sama dalam bisnis.Ia meraih tangan Zara, menggenggamnya dengan lembut. “Aku janji akan tetap menjaga jarak.”Zara menatapnya sejenak, lalu mengangguk pelan. “Oke.”Meski begitu, rasa tidak nyaman tetap mengendap di hati Zara.Tak lama, Hendraw
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-20
Baca selengkapnya

BAB 152

Pagi itu, Rian duduk di ruang meeting Hendrawan Group, menatap presentasi yang sedang disampaikan Nadin. Wanita itu tampak profesional, tetapi ada sesuatu dalam sorot matanya yang membuat Rian tetap waspada.Saat pertemuan berakhir, Nadin berjalan mendekatinya dengan senyum tipis. “Bisa bicara sebentar?”Rian mengangguk, membiarkan Nadin mengikutinya ke ruangannya. Setelah mereka masuk, Rian duduk di balik meja kerjanya, sementara Nadin berdiri di dekat jendela besar yang memperlihatkan pemandangan kota.“Aku nggak menyangka kita bisa bertemu lagi dalam situasi seperti ini,” kata Nadin, menoleh ke arahnya.“Dunia bisnis memang sempit,” balas Rian singkat.Nadin tersenyum. “Kamu tahu, dulu aku sangat membenci keluargamu.”Rian menegang, tapi tetap tenang. “Aku bisa memahami itu.”“Tapi aku belajar untuk menerima kenyataan,” lanjut Nadin, mendekat ke meja. “Aku juga tahu, kamu bukan orang yang mengambil keputusan saat itu. Jadi aku nggak pernah benar-benar
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-20
Baca selengkapnya

BAB 153

Rian merasa ada sesuatu yang menekan dadanya, tapi ia tidak bisa mengungkapkannya sekarang. Zara telah memutuskan untuk memberi ruang bagi dirinya, dan Rian tahu bahwa ia harus menghormati itu.Setelah pintu tertutup, Rian berdiri sendiri di ruang tamu yang kini terasa kosong. Matanya memandangi pemandangan kota dari jendela besar, tapi pikirannya justru melayang jauh, menyusuri percakapan dengan Nadin dan apa yang sebenarnya terjadi di balik itu semua. Zara, di sisi lain, berjalan keluar rumah dengan langkah mantap, meskipun hatinya terasa hampa. Ia tidak langsung pergi jauh, hanya berjalan ke taman kecil di dekat rumah mereka. Di sana, di antara pepohonan yang tumbuh rimbun, ia duduk di bangku yang sering ia kunjungi ketika membutuhkan ketenangan.Udara segar menyentuh wajahnya, tetapi rasanya tidak mampu mengusir kegelisahannya."Apa yang harus aku lakukan?" Zara bertanya-tanya dalam hati. "Haruskah aku percaya pada kata-kata Rian, ataukah aku harus mempertanyakan segala sesuatuny
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-21
Baca selengkapnya

BAB 154

Zara melangkah masuk ke dalam kamar, menatap Rian yang sudah terlelap di atas tempat tidur. Tidur Rian tampak tenang, wajahnya tampak lelah namun damai, seolah semua beban yang dia pikul hilang begitu saja saat dia terlelap. Namun, Zara tahu, dia tak bisa memejamkan mata dengan mudah malam ini. Dia baru saja hampir menjadi sasaran sebuah kecelakaan yang jelas bukan kebetulan, dan yang lebih membingungkan, seseorang telah menyelamatkannya, seorang pria yang tidak dikenalnya.Zara menatap Rian yang terbaring dengan nyaman di ranjang mereka. “Apa yang terjadi dengan kita, Rian?” pikirnya dalam hati.Zara ingin memberitahunya semua yang terjadi, insiden dengan mobil tadi, perasaan cemas yang mulai merayapi dirinya, bahkan tentang jarak yang semakin terasa antara mereka berdua. Tapi begitu menatap suaminya yang sedang tidur, dia merasakan sebuah ketidakpastian yang besar.Zara menghela napas pelan. Apa yang terjadi jika dia tetap memendam semuanya, apakah itu akan menguntungkan mereka ber
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-21
Baca selengkapnya

BAB 155

Rian melangkah memasuki ruang pertemuan eksklusif di salah satu restoran bintang lima di pusat kota. Siska sudah duduk di sana, tampak tenang dan anggun dalam balutan blazer hitam yang mempertegas aura percaya dirinya.Di hadapannya, dua cangkir kopi masih mengepul, menandakan bahwa ia memang sudah menunggu cukup lama.Rian menarik kursinya dan duduk berhadapan dengan wanita itu. Tanpa membuang waktu, ia mengeluarkan berkas dari dalam tas kerjanya dan meletakkannya di meja."Aku sudah meninjau semuanya," kata Rian, nadanya datar. "Dan aku setuju untuk menerima investasi darimu."Siska tersenyum kecil, seolah sudah menduga bahwa pada akhirnya Rian akan mengambil keputusan itu. Dengan santai, ia mengambil berkas tersebut, membukanya, dan mulai membaca halaman-halaman di dalamnya."Keputusan yang bijak," ujarnya sambil mengangguk puas. "Aku tahu Hendrawan Group sedang mengalami masa sulit, dan aku hanya ingin membantu."Rian tetap menatapnya tajam. "Aku hanya ingin kerja sama ini tetap p
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-22
Baca selengkapnya

BAB 156

Zara menatap layar ponselnya dengan tatapan kosong. Berita tentang skandal Rian dengan Nadin terus menyebar di berbagai media. Judul-judul artikel semakin provokatif, seolah-olah menegaskan bahwa ada hubungan spesial antara suaminya dan wanita itu.“CEO Hendrawan Group Kedapatan Makan Malam Romantis dengan Wanita Misterius di Hotel Mewah.”“Siapa Sosok di Balik Kedekatan Rian Hendrawan? Benarkah Wanita Ini Adalah Masa Lalunya?”Zara menutup ponselnya dengan perasaan berat. Ia tidak ingin percaya begitu saja pada berita yang beredar, tetapi melihat foto-foto itu membuatnya sulit mengabaikan semua ini.Sudut pengambilan gambar yang strategis, ekspresi Nadine yang terlihat begitu dekat dengan Rian, serta keterangan yang ditambahkan oleh media membuat semuanya terlihat nyata.Saat ia duduk termenung di meja kerjanya, pikirannya semakin kacau. Bukan hanya berita itu yang mengganggunya, tetapi juga sikap Rian yang semakin sulit dijangkau. Suami
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-23
Baca selengkapnya

BAB 157

Zara duduk di ruang kerjanya dengan mata yang terus fokus pada layar laptop. Sejak percakapannya dengan Sandi saat itu, ia tak bisa berhenti memikirkan semua informasi yang telah ia terima.Fakta bahwa Nadin sengaja menjebak Rian sudah cukup mengejutkan, tapi kini ada hal lain yang lebih berbahaya. Siska.Sandi baru saja mengirimkan dokumen lain kepadanya. Saat Zara membukanya, berbagai laporan saham dan struktur kepemilikan perusahaan pesaing Hendrawan Group terpampang jelas di hadapannya. Di antara nama-nama pemegang saham, satu nama muncul berkali-kali.Siska Larasati Santoso.Zara menggigit bibirnya. Ia sudah lama merasa bahwa wanita itu tidak bisa dipercaya, tetapi kini ia memiliki bukti konkret bahwa Siska bukan sekadar investor biasa. Ia memiliki kepentingan di perusahaan-perusahaan yang selama ini menjadi pesaing utama suaminya.Ia meraih ponselnya dan segera menghubungi Sandi. Tak butuh waktu lama sebelum suara Sandi terdengar di
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-23
Baca selengkapnya

BAB 158

Rian duduk di ruang kerjanya, menatap dokumen yang baru saja dikirimkan oleh tim kepercayaannya. Semakin ia membaca, semakin hatinya terasa berat.Semua informasi yang Zara berikan benar.Siska tidak hanya memiliki saham di perusahaan-perusahaan pesaing Hendrawan Group, tapi juga memiliki hubungan bisnis dengan Nadine. Beberapa transaksi keuangan menunjukkan adanya aliran dana antara perusahaan milik Siska dan bisnis keluarga Nadine.Mereka bekerja sama.Pikiran itu membuat Rian mengepalkan tangan. Ia merasa bodoh telah mempercayai mereka, terutama Siska. Wanita itu selalu tampil dengan citra sebagai investor yang peduli, sementara Nadine berpura-pura sebagai wanita yang ingin berdamai dengan masa lalu.Namun, kenyataannya jauh lebih gelap dari itu.Mereka telah menjebaknya.Mulai dari menyebarkan berita skandalnya dengan Nadine hingga mendorongnya menerima investasi dari Siska. Semua itu adalah bagian dari rencana besar untuk menghancurkannya.Rian m
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-24
Baca selengkapnya

BAB 159

Rian memandang cermin di ruang kerjanya, mencoba menenangkan dirinya. Keadaan semakin kacau, dan ia tahu bahwa apapun yang terjadi, ia harus segera membersihkan namanya. Berita mengenai skandal yang melibatkan dirinya dan Nadine sudah tersebar luas di media, mempengaruhi bukan hanya kehidupan pribadinya tetapi juga reputasi bisnisnya.Setiap pagi, berita itu muncul di layar kaca dan di berbagai portal berita online. Tidak hanya foto-foto dirinya dengan Nadine yang dipajang di setiap sudut, tapi juga spekulasi liar yang beredar mengenai hubungan mereka. Tidak sedikit yang menyebutkan bahwa mereka terlibat dalam perselingkuhan demi mendapatkan keuntungan bisnis.Ini bukan hanya tentang reputasi pribadi, tapi tentang Hendrawan Group yang kini berada di ujung tanduk. Para klien mulai ragu, beberapa rekan bisnis mulai menarik diri, dan investor merasa terkhianati. Rian tahu bahwa ini adalah ujian terbesar dalam hidupnya.“Sandi…” panggil Rian setelah beberapa detik terme
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-24
Baca selengkapnya

BAB 160

Setelah konferensi pers itu, dunia luar seolah terpecah menjadi dua. Sebagian mendukung Rian dan mempercayainya, sementara yang lain semakin terpengaruh oleh kabar yang disebarkan Nadine. Meskipun Rian merasa sedikit lega setelah mengungkapkan kebenaran di depan umum, ia tahu perjuangannya belum berakhir.Di balik layar, para pengacara dan tim investigasi mulai bekerja keras untuk mengumpulkan bukti yang dapat menentang tuduhan terhadapnya. Namun, semakin dalam mereka menggali, semakin rumit situasi ini terjadi.Nadine ternyata memiliki koneksi kuat dengan beberapa media dan pihak berkuasa yang bisa memanipulasi informasi demi kepentingannya sendiri. Ini membuat Rian merasa semakin terpojok.Zara, meskipun sedang hamil besar, tidak bisa mengabaikan beban yang ditanggung suaminya. Dalam keheningan malam, setelah makan malam selesai dan rumah terasa sunyi, Zara mendekat dan menanyakan,“Apa yang akan kamu lakukan selanjutnya?”Rian terdiam beberapa detik, menatap keluar jendela rumah me
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-25
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
141516171819
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status