Setelah Zara pergi, Rian menarik napas dalam dan menatap Siska dengan dingin."Apa maumu, Siska?" tanyanya tanpa basa-basi.Siska tersenyum samar, meletakkan mapnya di meja. "Santai, Rian. Aku hanya ingin kerja sama bisnis, tidak lebih.""Kamu yakin itu saja?" Rian menyandarkan tubuhnya ke kursi, matanya tajam mengamati mantan tunangannya itu.Siska mengangkat bahu. "Aku sudah melupakan masa lalu. Lagipula, bisnis adalah bisnis. Hendrawan Group dan perusahaanku bisa saling menguntungkan."Rian tidak langsung percaya. "Kenapa sekarang? Kenapa bukan sejak dulu?"Siska tersenyum tipis. "Kesempatan yang tepat baru datang sekarang."Rian mengetuk jari-jarinya di dalam saku celana, berpikir. Ia tahu Siska bukan tipe wanita yang melakukan sesuatu tanpa tujuan tersembunyi."Ikuti aku ke ruang meeting," kata Rian, berjalan lebih dulu.Di dalam ruang rapat, Rian, CEO Hendrawan Group, duduk di belakang meja besar, memandangi Siska dengan tatapan yang penuh p
Terakhir Diperbarui : 2025-03-17 Baca selengkapnya