Share

BAB 148

Author: Nenghally
last update Huling Na-update: 2025-03-18 14:19:39

Setelah pertemuan dengan Siska selesai, Rian kembali ke ruangannya. Kepalanya dipenuhi berbagai pikiran yang bercampur aduk. Kembalinya Siska setelah bertahun-tahun bukanlah hal yang bisa dianggap sepele, dan Rian tahu ada sesuatu yang lebih dari sekadar urusan bisnis.

Namun, di balik semua itu, ada satu hal yang lebih membuatnya gelisah, Zara.

Ia membuka pintu ruangannya dan menemukan istrinya duduk di sofa, tangannya mengelus perut yang semakin membesar. Zara tampak tenang, tetapi Rian mengenalnya terlalu baik untuk tertipu. Ada sesuatu yang mengganggu pikirannya.

"Sayang?" suara Rian lembut saat ia melangkah masuk.

Zara mengangkat wajahnya, menatap Rian dengan mata penuh pertanyaan. "Sudah selesai?"

Rian mengangguk, lalu duduk di samping Zara. Tangannya langsung menyentuh perut istrinya dengan hati-hati. "Kamu baik-baik saja?"

Zara menatapnya sejenak sebelum menghela napas. "Aku tidak tahu. Mungkin aku hanya sedikit lelah."

Rian mengernyit. "Seharusnya kamu tidak terlalu memaksakan
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Kaugnay na kabanata

  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 149

    Zara merapikan tasnya dan bersiap untuk pulang. Kehamilannya membuatnya cepat lelah, dan setelah hari yang panjang di kantor, ia ingin segera beristirahat.“Aku pulang dulu,” katanya, menatap Rian yang masih duduk di belakang mejanya.Rian mengangkat kepala dari dokumen yang sedang dibacanya. Ekspresinya sejenak melunak saat melihat Zara. “Aku masih ada beberapa hal yang harus diselesaikan. Biar Sandi yang mengantarmu.”Zara menatap suaminya, berharap ia akan berubah pikiran dan mengantarnya sendiri, tetapi ia tahu Rian terlalu sibuk. Ia menahan napas dan mengangguk.“Baiklah.”Rian menekan interkom di mejanya. “Sandi, masuk.”Tak lama kemudian, Sandi muncul di ambang pintu. “Ya, Pak?”“Antarkan Zara pulang. Pastikan dia sampai dengan selamat.”Sandi mengangguk. “Baik, Pak.”Zara melirik Rian sekali lagi, mencoba membaca pikirannya. Ia ingin bertanya apakah Rian benar-benar tidak akan menemaninya pulang, tapi ia memilih diam.“Aku pergi dulu,” katanya pelan.Rian bangkit dari kursinya

    Huling Na-update : 2025-03-18
  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 150

    Rian menyesap kopinya sambil menatap dokumen di hadapannya. Di seberang meja, Nadin duduk dengan elegan, mengenakan blazer putih yang membalut tubuhnya dengan sempurna.Wanita itu tampak percaya diri, dan senyumannya selalu hadir di sela-sela pembicaraan mereka."Aku sudah meninjau kembali proposal ini," ujar Nadin, mendorong dokumen ke arah Rian. "Jika kita ingin proyek ini berjalan lancar, kita harus segera mengambil keputusan."Rian mengangguk pelan, membuka lembar demi lembar dokumen itu. "Aku akan mendiskusikannya dengan timku dulu."Nadin tersenyum. "Aku yakin kamu akan mengambil keputusan yang tepat."Rian menghela napas, menutup dokumen itu perlahan. "Aku tidak bisa memutuskan sendiri. Jika ingin menjalin kerja sama dengan Hendrawan Group, semua harus melalui pertimbangan matang."Nadin menopang dagunya dengan satu tangan, matanya berbinar. "Aku mengerti, Rian. Tapi aku percaya padamu. Kamu bukan tipe orang yang mengambil keputusan tanpa berpikir panjang."Ada nada menggoda da

    Huling Na-update : 2025-03-19
  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 151

    Rian terdiam beberapa saat sebelum akhirnya menjawab, “Aku nggak tahu.”Zara menghela napas, lalu bersandar ke sofa dengan tangan mengelus perutnya yang semakin membesar. Keheningan menggantung di antara mereka, hanya suara jam dinding yang terdengar di ruang tamu.“Aku nggak melarang kamu untuk tetap bersikap profesional,” kata Zara akhirnya. “Tapi aku ingin kamu berhati-hati. Aku nggak mau perempuan itu memanfaatkan rasa bersalah kamu untuk kepentingannya sendiri.”Rian menatapnya dalam-dalam, menyadari kekhawatiran istrinya yang bukan tanpa alasan. Nadin memang semakin sering mencarinya dengan berbagai alasan, dan entah mengapa, ia merasa Nadin bukan hanya sekadar ingin bekerja sama dalam bisnis.Ia meraih tangan Zara, menggenggamnya dengan lembut. “Aku janji akan tetap menjaga jarak.”Zara menatapnya sejenak, lalu mengangguk pelan. “Oke.”Meski begitu, rasa tidak nyaman tetap mengendap di hati Zara.Tak lama, Hendraw

    Huling Na-update : 2025-03-20
  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 152

    Pagi itu, Rian duduk di ruang meeting Hendrawan Group, menatap presentasi yang sedang disampaikan Nadin. Wanita itu tampak profesional, tetapi ada sesuatu dalam sorot matanya yang membuat Rian tetap waspada.Saat pertemuan berakhir, Nadin berjalan mendekatinya dengan senyum tipis. “Bisa bicara sebentar?”Rian mengangguk, membiarkan Nadin mengikutinya ke ruangannya. Setelah mereka masuk, Rian duduk di balik meja kerjanya, sementara Nadin berdiri di dekat jendela besar yang memperlihatkan pemandangan kota.“Aku nggak menyangka kita bisa bertemu lagi dalam situasi seperti ini,” kata Nadin, menoleh ke arahnya.“Dunia bisnis memang sempit,” balas Rian singkat.Nadin tersenyum. “Kamu tahu, dulu aku sangat membenci keluargamu.”Rian menegang, tapi tetap tenang. “Aku bisa memahami itu.”“Tapi aku belajar untuk menerima kenyataan,” lanjut Nadin, mendekat ke meja. “Aku juga tahu, kamu bukan orang yang mengambil keputusan saat itu. Jadi aku nggak pernah benar-benar

    Huling Na-update : 2025-03-20
  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 153

    Rian merasa ada sesuatu yang menekan dadanya, tapi ia tidak bisa mengungkapkannya sekarang. Zara telah memutuskan untuk memberi ruang bagi dirinya, dan Rian tahu bahwa ia harus menghormati itu.Setelah pintu tertutup, Rian berdiri sendiri di ruang tamu yang kini terasa kosong. Matanya memandangi pemandangan kota dari jendela besar, tapi pikirannya justru melayang jauh, menyusuri percakapan dengan Nadin dan apa yang sebenarnya terjadi di balik itu semua. Zara, di sisi lain, berjalan keluar rumah dengan langkah mantap, meskipun hatinya terasa hampa. Ia tidak langsung pergi jauh, hanya berjalan ke taman kecil di dekat rumah mereka. Di sana, di antara pepohonan yang tumbuh rimbun, ia duduk di bangku yang sering ia kunjungi ketika membutuhkan ketenangan.Udara segar menyentuh wajahnya, tetapi rasanya tidak mampu mengusir kegelisahannya."Apa yang harus aku lakukan?" Zara bertanya-tanya dalam hati. "Haruskah aku percaya pada kata-kata Rian, ataukah aku harus mempertanyakan segala sesuatuny

    Huling Na-update : 2025-03-21
  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 154

    Zara melangkah masuk ke dalam kamar, menatap Rian yang sudah terlelap di atas tempat tidur. Tidur Rian tampak tenang, wajahnya tampak lelah namun damai, seolah semua beban yang dia pikul hilang begitu saja saat dia terlelap. Namun, Zara tahu, dia tak bisa memejamkan mata dengan mudah malam ini. Dia baru saja hampir menjadi sasaran sebuah kecelakaan yang jelas bukan kebetulan, dan yang lebih membingungkan, seseorang telah menyelamatkannya, seorang pria yang tidak dikenalnya.Zara menatap Rian yang terbaring dengan nyaman di ranjang mereka. “Apa yang terjadi dengan kita, Rian?” pikirnya dalam hati.Zara ingin memberitahunya semua yang terjadi, insiden dengan mobil tadi, perasaan cemas yang mulai merayapi dirinya, bahkan tentang jarak yang semakin terasa antara mereka berdua. Tapi begitu menatap suaminya yang sedang tidur, dia merasakan sebuah ketidakpastian yang besar.Zara menghela napas pelan. Apa yang terjadi jika dia tetap memendam semuanya, apakah itu akan menguntungkan mereka ber

    Huling Na-update : 2025-03-21
  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 155

    Rian melangkah memasuki ruang pertemuan eksklusif di salah satu restoran bintang lima di pusat kota. Siska sudah duduk di sana, tampak tenang dan anggun dalam balutan blazer hitam yang mempertegas aura percaya dirinya.Di hadapannya, dua cangkir kopi masih mengepul, menandakan bahwa ia memang sudah menunggu cukup lama.Rian menarik kursinya dan duduk berhadapan dengan wanita itu. Tanpa membuang waktu, ia mengeluarkan berkas dari dalam tas kerjanya dan meletakkannya di meja."Aku sudah meninjau semuanya," kata Rian, nadanya datar. "Dan aku setuju untuk menerima investasi darimu."Siska tersenyum kecil, seolah sudah menduga bahwa pada akhirnya Rian akan mengambil keputusan itu. Dengan santai, ia mengambil berkas tersebut, membukanya, dan mulai membaca halaman-halaman di dalamnya."Keputusan yang bijak," ujarnya sambil mengangguk puas. "Aku tahu Hendrawan Group sedang mengalami masa sulit, dan aku hanya ingin membantu."Rian tetap menatapnya tajam. "Aku hanya ingin kerja sama ini tetap p

    Huling Na-update : 2025-03-22
  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 156

    Zara menatap layar ponselnya dengan tatapan kosong. Berita tentang skandal Rian dengan Nadin terus menyebar di berbagai media. Judul-judul artikel semakin provokatif, seolah-olah menegaskan bahwa ada hubungan spesial antara suaminya dan wanita itu.“CEO Hendrawan Group Kedapatan Makan Malam Romantis dengan Wanita Misterius di Hotel Mewah.”“Siapa Sosok di Balik Kedekatan Rian Hendrawan? Benarkah Wanita Ini Adalah Masa Lalunya?”Zara menutup ponselnya dengan perasaan berat. Ia tidak ingin percaya begitu saja pada berita yang beredar, tetapi melihat foto-foto itu membuatnya sulit mengabaikan semua ini.Sudut pengambilan gambar yang strategis, ekspresi Nadine yang terlihat begitu dekat dengan Rian, serta keterangan yang ditambahkan oleh media membuat semuanya terlihat nyata.Saat ia duduk termenung di meja kerjanya, pikirannya semakin kacau. Bukan hanya berita itu yang mengganggunya, tetapi juga sikap Rian yang semakin sulit dijangkau. Suami

    Huling Na-update : 2025-03-23

Pinakabagong kabanata

  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 184 ( TAMAT )

    Hari yang ditunggu akhirnya tiba. Pernikahan Jerry dan Tasya berlangsung di sebuah taman indah yang dihiasi dengan bunga-bunga putih dan lilin-lilin kecil yang berkelap-kelip. Langit cerah, burung-burung berkicau seolah ikut merayakan kebahagiaan mereka.Di antara para tamu, Rian dan Zara berdiri di barisan depan, tersenyum bangga melihat sahabat mereka akhirnya bersatu dalam ikatan suci.Di samping mereka, dua anak kecil yang menggemaskan, Naomi dan Nathan, anak kembar mereka berlari-lari kecil sambil menggenggam bantal berbentuk hati sambil membawa cincin pernikahan."Tante Tasya cantik sekali!" seru Naomi dengan mata berbinar.Nathan mengangguk setuju. "Om Jerry juga kelihatan keren hari ini!"Zara tersenyum dan berbisik pada Rian, "Mereka lebih bersemangat dari kita."Rian terkekeh. "Ya, lihat saja nanti, mereka pasti ikut heboh di pesta."Sementara itu, Jerry berdiri di altar dengan gugup, menunggu Tasya yang berjalan menuju ke arahnya. Gaun putih pa

  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 183

    Jerry berdiri di depan cermin, merapikan kemeja putihnya yang baru disetrika. Ini bukan pertama kalinya dia merasa gugup, tetapi kali ini berbeda. Hari ini adalah hari di mana dia akan mengambil langkah terbesar dalam hidupnya.Melamar Tasya.Setelah berbicara dengan kedua orang tua Tasya beberapa hari lalu, dia semakin yakin bahwa ini adalah keputusan yang tepat. Dia tidak ingin menunggu lebih lama lagi. Dia mencintai Tasya, dan dia ingin menghabiskan sisa hidupnya bersamanya.Jerry telah merencanakan semuanya dengan matang. Dia ingin momen ini menjadi sesuatu yang Tasya kenang selamanya. Dia memilih restoran rooftop eksklusif dengan pemandangan kota yang indah di malam hari.Di sana, dia sudah menyiapkan dekorasi dengan lilin-lilin kecil, kelopak bunga mawar, dan musik romantis yang akan mengiringi makan malam mereka.Tidak hanya itu, Jerry juga meminta bantuan sahabat-sahabat Tasya untuk memastikan semuanya berjalan lancar. Sahabat terbaik Tasya, Rina dan Dita

  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 182

    Malam itu, Jerry duduk di dalam mobilnya, menatap ponselnya dengan ragu. Jarinya berulang kali melayang di atas nama Tasya, tetapi ia tidak juga menekan tombol panggil.Setelah percakapan dengan Rian, pikirannya semakin kacau. Dia ingin berbicara dengan Tasya, ingin meyakinkan bahwa perasaannya tulus. Namun, dia juga tidak ingin membuat perempuan itu semakin menjauh.Akhirnya, dengan tekad yang sudah bulat, Jerry keluar dari mobilnya dan berjalan menuju rumah sakit tempat Tasya bekerja. Dia tahu jam kerja perempuan itu hampir selesai. Jika dia ingin bicara, ini adalah kesempatan terbaiknya.Saat ia sampai di lobi rumah sakit, matanya segera menangkap sosok Tasya yang sedang berbicara dengan seorang pria berseragam dokter. Jerry mengenali pria itu, dokter Alex, rekan kerja Tasya yang pernah beberapa kali ia dengar namanya disebut dalam percakapan mereka.Ada sesuatu dalam cara Tasya tertawa kecil yang membuat Jerry merasa gelisah. Itu adalah tawa yang dulu sering ia d

  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 181

    Beberapa hari berlalu sejak percakapan itu, dan Jerry mulai menyadari sesuatu yang aneh. Tasya tidak lagi menghubunginya seperti sebelumnya. Tidak ada pesan singkat menanyakan kabarnya, tidak ada ajakan makan siang atau sekadar berbagi cerita.Jika biasanya Tasya selalu hadir dengan senyumannya yang hangat, kini dia seakan menghilang begitu saja.Awalnya, Jerry berpikir bahwa Tasya hanya sibuk dengan pekerjaannya di rumah sakit. Tapi ketika dia mencoba menghubunginya, hanya balasan singkat yang ia dapatkan, atau bahkan pesan yang tidak pernah dibalas sama sekali.Rasa penasaran mulai mengusik Jerry. Ada sesuatu yang terjadi, dan dia ingin tahu alasannya. Sore itu, dia memutuskan untuk menunggu di luar rumah sakit tempat Tasya bekerja.Setelah beberapa jam berlalu, akhirnya dia melihat sosok perempuan itu keluar dari gedung dengan wajah lelah. Tasya tampak terkejut ketika melihat Jerry berdiri di sana.“Tasya,” panggil Jerry pelan.Tasya menghentikan langkahny

  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 180

    Hari-hari berlalu sejak Jerry membantu Tasya mendapatkan pekerjaan di rumah sakit. Semakin sering mereka bertemu, semakin banyak pula percakapan yang mereka bagi.Jerry, yang biasanya tertutup, mulai menemukan kenyamanan dalam keberadaan Tasya. Sementara itu, Tasya juga merasakan sesuatu yang berbeda saat berbicara dengan Jerry.Suatu sore setelah jam kerja, Tasya sedang membereskan berkas-berkas pasien di meja resepsionis. Jerry, yang kebetulan baru menyelesaikan pertemuan dengan direktur rumah sakit, melihat Tasya yang terlihat lelah."Masih sibuk?" tanya Jerry sambil menyandarkan tangannya di meja.Tasya menoleh dan tersenyum tipis. "Iya, harus menyelesaikan ini dulu sebelum pulang. Kamu sendiri, kenapa masih di sini?"Jerry mengangkat bahunya. "Menunggu seseorang," jawabnya santai."Menunggu siapa?" Tasya bertanya sambil melirik jam tangannya. Rumah sakit sudah mulai sepi, hanya tersisa beberapa staf yang juga bersiap untuk pulang.Jerry tersenyum kec

  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 179

    Jerry melangkah memasuki supermarket dengan langkah santai. Acara pernikahan Lena dan Sandi tadi cukup melelahkan, dan sekarang ia hanya ingin membeli minuman dingin untuk menyegarkan pikirannya.Setelah mengambil sebotol air mineral dari lemari pendingin, ia beranjak ke kasir. Saat itu, matanya menangkap sosok seorang wanita yang sedang sibuk merapikan barang di rak dekat kasir.Rambut panjangnya diikat ke belakang, dan ia mengenakan seragam pegawai supermarket berwarna hijau. Ketika wanita itu berbalik, mata mereka bertemu, dan keduanya terdiam."Tasya?" Jerry mengernyit, mencoba memastikan bahwa penglihatannya tidak salah.Wanita itu pun terkejut, lalu tersenyum setelah memastikan siapa yang berdiri di hadapannya. "Jerry? Ya ampun, lama sekali kita tidak bertemu!" serunya dengan nada antusias.Jerry mengangguk pelan, masih memproses fakta bahwa ia bertemu dengan teman Zara di masa lalu. "Sudah lama sekali. Aku tidak menyangka akan bertemu denganmu di sini."

  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 178

    Rian tiba-tiba saja berjongkok di hadapan istrinya, mengeluarkan sebuah kotak dari sakunya. Dia mengungkapkan cintanya, melamar Zara lagi. Dia bilang, mungkin dulu mereka menikah karena paksaan dan Rian hanyalah peran pengganti Jerry. Namun, sekarang Rian ingin hidup bersama dengan Zara, saling mencintai.Zara menatap Rian dengan mata berkaca-kaca. Dadanya bergemuruh, campuran antara keterkejutan dan kebahagiaan yang tak bisa dijelaskan. "Rian..." suaranya hampir tak terdengar.Rian membuka kotak kecil itu, menampilkan cincin berlian yang berkilauan di bawah cahaya lampu taman mereka. "Zara, aku ingin kita memulai kembali. Kali ini, bukan karena keadaan atau paksaan. Aku ingin menikahimu lagi, dengan sepenuh hati dan dengan rasa cinta yang tak terbantahkan."Zara menutup mulutnya, air mata mulai mengalir. Hatinya berdesir hangat mendengar pengakuan itu. Sejak dulu, ia selalu mempertanyakan bagaimana perasaan Rian sebenarnya. Apakah ia hanya menjadi bayanga

  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 177

    Hari itu, suasana di Hendrawan Group terasa berbeda. Para karyawan berbisik-bisik sejak pagi, membicarakan satu hal yang menjadi pusat perhatian mereka. Kembalinya Jerry Hendrawan sedang menjadi topik hangat. Setelah empat tahun berlalu, nama Jerry kembali menggema di dalam gedung perusahaan.Sejak kepergiannya, banyak hal telah berubah. Rian, yang selama ini mengelola perusahaan, sudah menyiapkan semuanya. Ia tidak ingin ada kekacauan atau ketidakjelasan dalam transisi ini. Bagaimanapun, Jerry adalah pemilik sah Hendrawan Group, dan Rian tahu saatnya sudah tiba untuk mengembalikan hak tersebut.Saat Jerry memasuki gedung, semua mata tertuju padanya. Pria itu mengenakan setelan hitam dengan kemeja putih bersih, langkahnya tegas dan penuh percaya diri. Tidak ada lagi bayangan pria yang dulu penuh kemarahan dan dendam. Wajahnya terlihat lebih matang, lebih tenang, meskipun masih menyimpan ketegasan yang khas.Ketika lift membawanya ke lantai eksekutif, sekretaris Rian sege

  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 176

    Zara melangkah memasuki rumah sakit dengan perasaan campur aduk. Setelah sekian lama absen dari dunia medis, hari ini adalah hari pertamanya kembali bertugas sebagai dokter.Meskipun ia sudah terbiasa membantu Rian di perusahaan, dunia rumah sakit adalah tempat di mana hatinya benar-benar berada. Perasaan nostalgia langsung menyergapnya begitu ia melewati koridor yang dulu sangat akrab baginya."Selamat datang kembali, Dokter Zara," sapa salah satu perawat yang dikenalnya, Rina, dengan senyum ramah.Zara membalas dengan anggukan hangat. "Terima kasih, Rina. Bagaimana keadaan di sini? Apa ada perubahan besar selama aku pergi?"Rina tertawa kecil. "Tidak banyak, hanya saja kami kehilangan seorang dokter yang sangat berdedikasi. Sekarang, kami senang karena dokter itu kembali."Zara tersenyum, lalu melanjutkan langkahnya menuju ruang ganti. Ia mengenakan jas putihnya dengan perasaan familiar yang menyenangkan. Setelah merapikan rambutnya, ia menuju ruang rapat untuk

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status