Share

BAB 141

Author: Nenghally
last update Huling Na-update: 2025-03-14 21:00:21

Zara duduk di tepi tempat tidur, tangannya memeluk bantal dengan gelisah. Malam semakin larut, tetapi Rian belum juga pulang. Sesekali ia melirik ponselnya, berharap ada pesan atau panggilan dari suaminya. Namun, layar tetap sepi.

Zara menggigit bibirnya, menahan keinginan untuk menelepon. Ia tidak ingin terlihat seperti istri yang posesif atau merepotkan, tapi hatinya bergejolak. Akhirnya, ia mengambil ponsel dan mencoba menghubungi Rian.

Nada sambung terdengar beberapa kali sebelum akhirnya terputus begitu saja. Tidak diangkat.

Zara menatap layar dengan napas tertahan. Jantungnya berdebar semakin cepat. Apakah Rian benar-benar sibuk, atau dia sengaja mengabaikan panggilannya?

Perasaan tidak tenang itu semakin membebani dadanya. Dengan perlahan, ia meletakkan ponselnya di meja samping tempat tidur dan meraih segelas air. Namun, bahkan setelah meneguknya, kegelisahannya tidak berkurang.

Perutnya mulai terasa sedikit berat, mungkin karena stres atau kelelahan. Ia
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Kaugnay na kabanata

  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 142

    Di tempat lain, di sebuah restoran mewah dengan lampu temaram, Siska memutar gelas anggurnya perlahan. Senyum tipis menghiasi bibirnya saat ia menatap layar ponselnya.Pesan yang baru ia kirim masih belum terbaca, tapi ia tidak tergesa-gesa. Cepat atau lambat, Zara pasti akan melihatnya.Ia menyandarkan punggungnya ke kursi, menikmati suasana restoran yang elegan. Seorang pria di seberangnya, seorang rekan bisnisnya, memperhatikan ekspresinya dengan rasa ingin tahu.“Kamu terlihat puas. Apa ada kabar baik?” tanyanya, sambil menyesap anggurnya.Siska tertawa kecil. “Bisa dibilang begitu. Aku baru saja menanam benih kecil yang akan segera tumbuh menjadi badai.”Pria itu mengangkat alis, penasaran. “Badai untuk siapa?”Siska meletakkan ponselnya di meja dan menyilangkan kakinya anggun. “Untuk seseorang yang dulu berani meremehkan aku. Aku ingin melihat bagaimana istrinya bereaksi setelah membaca pesan itu.”Pria itu tersenyum samar. “Kamu masih bermain perma

    Huling Na-update : 2025-03-15
  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 143

    Nadin Wijaya duduk di ruang kerjanya yang luas, merenung dengan ekspresi dingin di wajahnya. Di depan meja, sebuah dokumen terbuka menampilkan perencanaan dan strategi yang telah ia susun."Rian Hendrawan," Nadin menggumamkan nama itu dengan penuh minat.Tahun-tahun yang lalu, perusahaan keluarga Wijaya hampir bangkrut akibat keputusan Tuan Arman yang tak bijak. Dalam keputusan yang melibatkan banyak pihak, Nadin merasa bahwa keluarganya dijebak, dan kerugian yang ditanggungnya menyebabkan banyak kerusakan.Pada saat itu, Rian terlalu sibuk dengan ambisi dan perusahaannya sendiri, tanpa memperhatikan dampak dari keputusan yang ayahnya buat pada orang lain. Baginya, itu adalah titik balik yang memperjelas betapa tak berhatinya Rian. Pernah mendengar kata "balas dendam itu manis"? Bagi Nadin, ini bukan hanya soal balas dendam. Ini adalah tentang membuat Rian merasakan kekalahan yang sama dengan yang telah ia derita.Ketika seorang pelayan memberitahu bahwa Siska L

    Huling Na-update : 2025-03-15
  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 144

    Zara menatap layar ponsel Rian cukup lama sebelum akhirnya menghela napas dan meletakkannya kembali ke meja. Ia merasa bersalah karena diam-diam mencoba memeriksa pesan suaminya, tapi rasa gelisah di hatinya tidak kunjung mereda.Ia kembali berbaring di sisi Rian, memejamkan mata, tetapi bayangan mimpi buruk tadi masih menghantuinya. Suara wanita itu, cara Rian perlahan menghilang dalam mimpinya, semuanya terasa seperti pertanda buruk.Namun, ia tidak bisa langsung menuduh suaminya.Zara menarik napas dalam dan berusaha memejamkan mata lagi.Saat Zara bangun, Rian sudah tidak ada di sisinya. Ia menatap jam di nakas, baru pukul enam pagi. Masih terlalu pagi bagi Rian untuk berangkat ke kantor.Dengan perlahan, ia bangkit dan berjalan keluar kamar. Dari arah dapur, terdengar suara piring dan gelas beradu pelan.“Rian?” panggil Zara, masih sedikit mengantuk.Saat ia sampai di dapur, ia melihat Rian sedang menuangkan kopi ke dalam cangkirnya. Pria itu menoleh

    Huling Na-update : 2025-03-16
  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 145

    Zara mencoba mengalihkan pikirannya dari kegelisahan tentang Rian. Ia menatap Lena yang masih sibuk mengaduk kopinya dengan ekspresi serius. Mendadak, senyum tipis muncul di bibirnya.“Kamu dan Sandi akhir-akhir ini sering bersama, ya?” tanya Zara, mencoba menggoda.Lena yang tengah menyesap kopi nyaris tersedak. “Apa?”Zara tertawa kecil. “Jangan pura-pura, aku melihatnya, Len. Kalian tampak cocok.”Lena mendengus pelan, lalu meletakkan cangkirnya. “Kami hanya berteman.”“Oh ya?” Zara menautkan alisnya, jelas tidak percaya.Lena menghela napas panjang. “Serius, Zara. Aku dan Sandi hanya teman. Dia memang menyenangkan, dan… mungkin sedikit perhatian. Tapi bukan berarti ada sesuatu di antara kami.”Zara menyipitkan mata. “Tapi kamu menyukainya, kan?”Lena terdiam sesaat sebelum akhirnya mendesah pelan. “Aku tidak tahu, Zar. Dia baik, tapi aku ragu dia melihatku lebih dari sekadar teman. Dia terlalu sibuk sejak bekerja di kantor Rian.”Zara tersenyu

    Huling Na-update : 2025-03-16
  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 146

    Di kantor Rian, suasana terasa tegang. Rian duduk di mejanya, memeriksa laporan-laporan terbaru. Matanya yang tajam meneliti setiap angka dan detail, namun pikirannya tetap teralihkan oleh pertemuan Siska dengan Wijaya Group yang baru saja ia dengar dari beberapa sumber."Siska kembali?" tanya Rian kepada asistennya, Sandi, yang baru saja masuk ke ruangannya.Sandi mengangguk. "Ya, Pak. Dia baru saja mengunjungi Wijaya Group. Ternyata, dia kembali dengan membawa tawaran investasi besar untuk proyek properti."Rian memandang Sandi dengan tajam. "Dan kamu yakin dia datang dengan niat yang bersih?"Sandi ragu-ragu. "Saya tidak tahu, Pak. Ada banyak rumor beredar bahwa dia punya agenda pribadi, tapi sejauh ini dia tetap tampil profesional."Rian mengerutkan kening, gelisah. "Aku tidak suka ini, Sandi. Terlalu banyak hal yang tidak aku tahu tentang Siska. Tapi jika dia benar-benar serius dengan tawarannya, kita tidak bisa menutup mata begitu saja."Sandi menganggu

    Huling Na-update : 2025-03-17
  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 147

    Setelah Zara pergi, Rian menarik napas dalam dan menatap Siska dengan dingin."Apa maumu, Siska?" tanyanya tanpa basa-basi.Siska tersenyum samar, meletakkan mapnya di meja. "Santai, Rian. Aku hanya ingin kerja sama bisnis, tidak lebih.""Kamu yakin itu saja?" Rian menyandarkan tubuhnya ke kursi, matanya tajam mengamati mantan tunangannya itu.Siska mengangkat bahu. "Aku sudah melupakan masa lalu. Lagipula, bisnis adalah bisnis. Hendrawan Group dan perusahaanku bisa saling menguntungkan."Rian tidak langsung percaya. "Kenapa sekarang? Kenapa bukan sejak dulu?"Siska tersenyum tipis. "Kesempatan yang tepat baru datang sekarang."Rian mengetuk jari-jarinya di dalam saku celana, berpikir. Ia tahu Siska bukan tipe wanita yang melakukan sesuatu tanpa tujuan tersembunyi."Ikuti aku ke ruang meeting," kata Rian, berjalan lebih dulu.Di dalam ruang rapat, Rian, CEO Hendrawan Group, duduk di belakang meja besar, memandangi Siska dengan tatapan yang penuh p

    Huling Na-update : 2025-03-17
  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 148

    Setelah pertemuan dengan Siska selesai, Rian kembali ke ruangannya. Kepalanya dipenuhi berbagai pikiran yang bercampur aduk. Kembalinya Siska setelah bertahun-tahun bukanlah hal yang bisa dianggap sepele, dan Rian tahu ada sesuatu yang lebih dari sekadar urusan bisnis.Namun, di balik semua itu, ada satu hal yang lebih membuatnya gelisah, Zara.Ia membuka pintu ruangannya dan menemukan istrinya duduk di sofa, tangannya mengelus perut yang semakin membesar. Zara tampak tenang, tetapi Rian mengenalnya terlalu baik untuk tertipu. Ada sesuatu yang mengganggu pikirannya."Sayang?" suara Rian lembut saat ia melangkah masuk.Zara mengangkat wajahnya, menatap Rian dengan mata penuh pertanyaan. "Sudah selesai?"Rian mengangguk, lalu duduk di samping Zara. Tangannya langsung menyentuh perut istrinya dengan hati-hati. "Kamu baik-baik saja?"Zara menatapnya sejenak sebelum menghela napas. "Aku tidak tahu. Mungkin aku hanya sedikit lelah."Rian mengernyit. "Seharusnya kamu tidak terlalu memaksakan

    Huling Na-update : 2025-03-18
  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 149

    Zara merapikan tasnya dan bersiap untuk pulang. Kehamilannya membuatnya cepat lelah, dan setelah hari yang panjang di kantor, ia ingin segera beristirahat.“Aku pulang dulu,” katanya, menatap Rian yang masih duduk di belakang mejanya.Rian mengangkat kepala dari dokumen yang sedang dibacanya. Ekspresinya sejenak melunak saat melihat Zara. “Aku masih ada beberapa hal yang harus diselesaikan. Biar Sandi yang mengantarmu.”Zara menatap suaminya, berharap ia akan berubah pikiran dan mengantarnya sendiri, tetapi ia tahu Rian terlalu sibuk. Ia menahan napas dan mengangguk.“Baiklah.”Rian menekan interkom di mejanya. “Sandi, masuk.”Tak lama kemudian, Sandi muncul di ambang pintu. “Ya, Pak?”“Antarkan Zara pulang. Pastikan dia sampai dengan selamat.”Sandi mengangguk. “Baik, Pak.”Zara melirik Rian sekali lagi, mencoba membaca pikirannya. Ia ingin bertanya apakah Rian benar-benar tidak akan menemaninya pulang, tapi ia memilih diam.“Aku pergi dulu,” katanya pelan.Rian bangkit dari kursinya

    Huling Na-update : 2025-03-18

Pinakabagong kabanata

  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 184 ( TAMAT )

    Hari yang ditunggu akhirnya tiba. Pernikahan Jerry dan Tasya berlangsung di sebuah taman indah yang dihiasi dengan bunga-bunga putih dan lilin-lilin kecil yang berkelap-kelip. Langit cerah, burung-burung berkicau seolah ikut merayakan kebahagiaan mereka.Di antara para tamu, Rian dan Zara berdiri di barisan depan, tersenyum bangga melihat sahabat mereka akhirnya bersatu dalam ikatan suci.Di samping mereka, dua anak kecil yang menggemaskan, Naomi dan Nathan, anak kembar mereka berlari-lari kecil sambil menggenggam bantal berbentuk hati sambil membawa cincin pernikahan."Tante Tasya cantik sekali!" seru Naomi dengan mata berbinar.Nathan mengangguk setuju. "Om Jerry juga kelihatan keren hari ini!"Zara tersenyum dan berbisik pada Rian, "Mereka lebih bersemangat dari kita."Rian terkekeh. "Ya, lihat saja nanti, mereka pasti ikut heboh di pesta."Sementara itu, Jerry berdiri di altar dengan gugup, menunggu Tasya yang berjalan menuju ke arahnya. Gaun putih pa

  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 183

    Jerry berdiri di depan cermin, merapikan kemeja putihnya yang baru disetrika. Ini bukan pertama kalinya dia merasa gugup, tetapi kali ini berbeda. Hari ini adalah hari di mana dia akan mengambil langkah terbesar dalam hidupnya.Melamar Tasya.Setelah berbicara dengan kedua orang tua Tasya beberapa hari lalu, dia semakin yakin bahwa ini adalah keputusan yang tepat. Dia tidak ingin menunggu lebih lama lagi. Dia mencintai Tasya, dan dia ingin menghabiskan sisa hidupnya bersamanya.Jerry telah merencanakan semuanya dengan matang. Dia ingin momen ini menjadi sesuatu yang Tasya kenang selamanya. Dia memilih restoran rooftop eksklusif dengan pemandangan kota yang indah di malam hari.Di sana, dia sudah menyiapkan dekorasi dengan lilin-lilin kecil, kelopak bunga mawar, dan musik romantis yang akan mengiringi makan malam mereka.Tidak hanya itu, Jerry juga meminta bantuan sahabat-sahabat Tasya untuk memastikan semuanya berjalan lancar. Sahabat terbaik Tasya, Rina dan Dita

  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 182

    Malam itu, Jerry duduk di dalam mobilnya, menatap ponselnya dengan ragu. Jarinya berulang kali melayang di atas nama Tasya, tetapi ia tidak juga menekan tombol panggil.Setelah percakapan dengan Rian, pikirannya semakin kacau. Dia ingin berbicara dengan Tasya, ingin meyakinkan bahwa perasaannya tulus. Namun, dia juga tidak ingin membuat perempuan itu semakin menjauh.Akhirnya, dengan tekad yang sudah bulat, Jerry keluar dari mobilnya dan berjalan menuju rumah sakit tempat Tasya bekerja. Dia tahu jam kerja perempuan itu hampir selesai. Jika dia ingin bicara, ini adalah kesempatan terbaiknya.Saat ia sampai di lobi rumah sakit, matanya segera menangkap sosok Tasya yang sedang berbicara dengan seorang pria berseragam dokter. Jerry mengenali pria itu, dokter Alex, rekan kerja Tasya yang pernah beberapa kali ia dengar namanya disebut dalam percakapan mereka.Ada sesuatu dalam cara Tasya tertawa kecil yang membuat Jerry merasa gelisah. Itu adalah tawa yang dulu sering ia d

  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 181

    Beberapa hari berlalu sejak percakapan itu, dan Jerry mulai menyadari sesuatu yang aneh. Tasya tidak lagi menghubunginya seperti sebelumnya. Tidak ada pesan singkat menanyakan kabarnya, tidak ada ajakan makan siang atau sekadar berbagi cerita.Jika biasanya Tasya selalu hadir dengan senyumannya yang hangat, kini dia seakan menghilang begitu saja.Awalnya, Jerry berpikir bahwa Tasya hanya sibuk dengan pekerjaannya di rumah sakit. Tapi ketika dia mencoba menghubunginya, hanya balasan singkat yang ia dapatkan, atau bahkan pesan yang tidak pernah dibalas sama sekali.Rasa penasaran mulai mengusik Jerry. Ada sesuatu yang terjadi, dan dia ingin tahu alasannya. Sore itu, dia memutuskan untuk menunggu di luar rumah sakit tempat Tasya bekerja.Setelah beberapa jam berlalu, akhirnya dia melihat sosok perempuan itu keluar dari gedung dengan wajah lelah. Tasya tampak terkejut ketika melihat Jerry berdiri di sana.“Tasya,” panggil Jerry pelan.Tasya menghentikan langkahny

  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 180

    Hari-hari berlalu sejak Jerry membantu Tasya mendapatkan pekerjaan di rumah sakit. Semakin sering mereka bertemu, semakin banyak pula percakapan yang mereka bagi.Jerry, yang biasanya tertutup, mulai menemukan kenyamanan dalam keberadaan Tasya. Sementara itu, Tasya juga merasakan sesuatu yang berbeda saat berbicara dengan Jerry.Suatu sore setelah jam kerja, Tasya sedang membereskan berkas-berkas pasien di meja resepsionis. Jerry, yang kebetulan baru menyelesaikan pertemuan dengan direktur rumah sakit, melihat Tasya yang terlihat lelah."Masih sibuk?" tanya Jerry sambil menyandarkan tangannya di meja.Tasya menoleh dan tersenyum tipis. "Iya, harus menyelesaikan ini dulu sebelum pulang. Kamu sendiri, kenapa masih di sini?"Jerry mengangkat bahunya. "Menunggu seseorang," jawabnya santai."Menunggu siapa?" Tasya bertanya sambil melirik jam tangannya. Rumah sakit sudah mulai sepi, hanya tersisa beberapa staf yang juga bersiap untuk pulang.Jerry tersenyum kec

  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 179

    Jerry melangkah memasuki supermarket dengan langkah santai. Acara pernikahan Lena dan Sandi tadi cukup melelahkan, dan sekarang ia hanya ingin membeli minuman dingin untuk menyegarkan pikirannya.Setelah mengambil sebotol air mineral dari lemari pendingin, ia beranjak ke kasir. Saat itu, matanya menangkap sosok seorang wanita yang sedang sibuk merapikan barang di rak dekat kasir.Rambut panjangnya diikat ke belakang, dan ia mengenakan seragam pegawai supermarket berwarna hijau. Ketika wanita itu berbalik, mata mereka bertemu, dan keduanya terdiam."Tasya?" Jerry mengernyit, mencoba memastikan bahwa penglihatannya tidak salah.Wanita itu pun terkejut, lalu tersenyum setelah memastikan siapa yang berdiri di hadapannya. "Jerry? Ya ampun, lama sekali kita tidak bertemu!" serunya dengan nada antusias.Jerry mengangguk pelan, masih memproses fakta bahwa ia bertemu dengan teman Zara di masa lalu. "Sudah lama sekali. Aku tidak menyangka akan bertemu denganmu di sini."

  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 178

    Rian tiba-tiba saja berjongkok di hadapan istrinya, mengeluarkan sebuah kotak dari sakunya. Dia mengungkapkan cintanya, melamar Zara lagi. Dia bilang, mungkin dulu mereka menikah karena paksaan dan Rian hanyalah peran pengganti Jerry. Namun, sekarang Rian ingin hidup bersama dengan Zara, saling mencintai.Zara menatap Rian dengan mata berkaca-kaca. Dadanya bergemuruh, campuran antara keterkejutan dan kebahagiaan yang tak bisa dijelaskan. "Rian..." suaranya hampir tak terdengar.Rian membuka kotak kecil itu, menampilkan cincin berlian yang berkilauan di bawah cahaya lampu taman mereka. "Zara, aku ingin kita memulai kembali. Kali ini, bukan karena keadaan atau paksaan. Aku ingin menikahimu lagi, dengan sepenuh hati dan dengan rasa cinta yang tak terbantahkan."Zara menutup mulutnya, air mata mulai mengalir. Hatinya berdesir hangat mendengar pengakuan itu. Sejak dulu, ia selalu mempertanyakan bagaimana perasaan Rian sebenarnya. Apakah ia hanya menjadi bayanga

  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 177

    Hari itu, suasana di Hendrawan Group terasa berbeda. Para karyawan berbisik-bisik sejak pagi, membicarakan satu hal yang menjadi pusat perhatian mereka. Kembalinya Jerry Hendrawan sedang menjadi topik hangat. Setelah empat tahun berlalu, nama Jerry kembali menggema di dalam gedung perusahaan.Sejak kepergiannya, banyak hal telah berubah. Rian, yang selama ini mengelola perusahaan, sudah menyiapkan semuanya. Ia tidak ingin ada kekacauan atau ketidakjelasan dalam transisi ini. Bagaimanapun, Jerry adalah pemilik sah Hendrawan Group, dan Rian tahu saatnya sudah tiba untuk mengembalikan hak tersebut.Saat Jerry memasuki gedung, semua mata tertuju padanya. Pria itu mengenakan setelan hitam dengan kemeja putih bersih, langkahnya tegas dan penuh percaya diri. Tidak ada lagi bayangan pria yang dulu penuh kemarahan dan dendam. Wajahnya terlihat lebih matang, lebih tenang, meskipun masih menyimpan ketegasan yang khas.Ketika lift membawanya ke lantai eksekutif, sekretaris Rian sege

  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 176

    Zara melangkah memasuki rumah sakit dengan perasaan campur aduk. Setelah sekian lama absen dari dunia medis, hari ini adalah hari pertamanya kembali bertugas sebagai dokter.Meskipun ia sudah terbiasa membantu Rian di perusahaan, dunia rumah sakit adalah tempat di mana hatinya benar-benar berada. Perasaan nostalgia langsung menyergapnya begitu ia melewati koridor yang dulu sangat akrab baginya."Selamat datang kembali, Dokter Zara," sapa salah satu perawat yang dikenalnya, Rina, dengan senyum ramah.Zara membalas dengan anggukan hangat. "Terima kasih, Rina. Bagaimana keadaan di sini? Apa ada perubahan besar selama aku pergi?"Rina tertawa kecil. "Tidak banyak, hanya saja kami kehilangan seorang dokter yang sangat berdedikasi. Sekarang, kami senang karena dokter itu kembali."Zara tersenyum, lalu melanjutkan langkahnya menuju ruang ganti. Ia mengenakan jas putihnya dengan perasaan familiar yang menyenangkan. Setelah merapikan rambutnya, ia menuju ruang rapat untuk

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status