Semua Bab Dewi Penyembuh Surgawi : Bab 31 - Bab 40

232 Bab

Kehancuran Keluarga Xue

Berita tentang keputusan Kaisar Zheng Yu menghukum ayahnya, Menteri Pajak Xue Jun, dengan hukuman penggal dan mengasingkan seluruh keluarganya ke desa Tuotuo membuat Selir Xue Yuxian kehilangan ketenangannya. Desa Tuotuo dikenal sebagai tempat buangan yang keras, tempat para mantan pejabat hidup dalam pengasingan tanpa kehormatan. Tidak terbayangkan keluarga Xue, yang selama ini hidup dalam kemewahan dan kehormatan, akan jatuh ke jurang kehinaan seperti itu.Dengan wajah penuh kecemasan, selir pertama Xue Yuxian melangkah cepat menuju aula istana. Gaun merahnya berdesir di lantai, namun tidak ada seorang pun yang berani menghentikannya. Tatapannya penuh determinasi, meski di balik itu ada ketakutan yang tak bisa ia sembunyikan.Selir pertama Xue Yuxian dengan suara bergetar, bersujud di hadapan Kaisar Zheng Yu. "Yang Mulia, ampunilah keluarga hamba. Ayah hamba mungkin telah melakukan kesalahan besar, tetapi ia tetaplah pelayan setia Kekaisaran ini. Jangan biarkan keluarganya menderit
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-30
Baca selengkapnya

Mulai Saling Mencurigai

Hari itu, alun-alun besar di ibu kota kekaisaran dipenuhi rakyat yang berbondong-bondong ingin menyaksikan hukuman mati Menteri Pajak Xue Jun. Di tengah gemuruh sorakan dan cemoohan rakyat, panggung eksekusi berdiri megah, dihiasi simbol kekaisaran yang menandakan keadilan yang tidak pandang bulu.Di satu sisi panggung, keluarga Xue yang tersisa berdiri dengan wajah pucat, menunggu giliran untuk diasingkan ke Desa Tuotuo. Sementara itu, Menteri Pajak Xue, dengan tangan terikat di belakang, menatap tajam pada kerumunan di depannya. Di barisan depan, tiga selir istana—Mei Xiao, Hua Lingxin, dan Rong Yue—berdiri anggun, wajah mereka tenang namun sulit untuk diartikan. Dalam hati mereka, senyum kemenangan tersirat. Kejatuhan keluarga Xue berarti hilangnya salah satu pesaing terbesar mereka di istana.“Hiks! Hiks! Hiks! Ayah ….” Tidak jauh dari mereka, selir pertama Xue Yuxian menangis tersedu-sedu. Tangannya mengepal kuat hingga memutih, menggambarkan amarah dan putus asa yang mendidih
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-30
Baca selengkapnya

Persiapan Ulang Tahun Kaisar

Sebulan setelah insiden hukuman keluarga Xue, kekaisaran Zhengtang tampak tenang, namun di balik ketenangan itu, setiap selir dan pejabat istana sibuk dengan agenda mereka masing-masing. Ada ketegangan yang tak terlihat, dan setiap langkah mereka penuh dengan perhitungan. Hari ini, giliran Selir Rong Yue yang mengadakan pesta minum teh, sebuah pertemuan yang dihadiri oleh Selir Hua Lingxin, Selir Mei Xiao, dan Selir Xue Yuxian.Pesta ini, meski terlihat sederhana, adalah tempat bagi mereka untuk mempererat hubungan, tetapi juga untuk saling mengamati dan merencanakan langkah mereka selanjutnya. Para selir itu tidak hanya sekedar minum teh, melainkan juga berbincang tentang banyak hal, salah satunya adalah ulang tahun kaisar yang semakin dekat.Selir Rong Yue memulai percakapan dengan tenang. "Perayaan ulang tahun kaisar akan menjadi acara besar. Semoga semuanya berjalan lancar,” katanya dengan senyum yang menawan, menutupi ambisinya yang tersembunyi.Di sudut meja, Selir Hua Lingxi
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-31
Baca selengkapnya

Pesta

Pesta ulang tahun Kaisar Zheng Yu akhirnya digelar dengan kemeriahan yang luar biasa. Malam itu, aula kekaisaran dipenuhi dengan para tamu yang mengenakan pakaian terbaik mereka, berkilau dalam cahaya lampu-lampu mewah yang menghiasi ruangan.Setiap tamu berusaha menunjukkan status dan kedudukan mereka dengan penuh kehormatan. Para bangsawan wanita, terutama para nona muda, memanfaatkan kesempatan ini untuk memperlihatkan keunggulannya, baik dalam hal penampilan maupun kemampuan kultivasi mereka.“Pesta ini sangat indah, ya,” bisik seorang tamu merasa kagum. “Ini pesta terbaik yang aku lihat,” kata wanita di sampingnya menimpali. Di tengah pesta yang meriah, di balik senyuman manis para tamu, ada beberapa orang yang tidak bisa menahan diri untuk membicarakan permaisuri Zhao Xueyan. Mereka berbicara dengan suara rendah namun cukup keras, agar orang-orang di sekitar mereka bisa mendengarnya.Beberapa nona bangsawan, dengan pandangan sinis, mulai mencemoohkan Zhao Xueyan yang baru sa
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-31
Baca selengkapnya

Dipermalukan

Ketika Kaisar Zheng Yu dan keempat selirnya duduk di tempat mereka, suasana aula pesta kembali menjadi tenang. Namun, ketegangan mulai terasa di udara saat pintu utama terbuka kembali. Zhao Xueyan melangkah masuk dengan anggun, mengenakan hanfu mewah berwarna putih dengan sulaman emas, lengkap dengan cadar yang menutupi sebagian wajahnya. Kehadirannya yang tiba-tiba mengundang tatapan penuh kejutan. Semua orang terbiasa melihat Zhao Xueyan yang selalu menunduk dan mengalah, tetapi kali ini aura berbeda terpancar darinya. “Salam hormat saya, Yang Mulia,” kata Zhao Xueyan dengan suara lembut sambil menunduk hormat. Kaisar Zheng Yu tertegun sejenak melihat perubahan Zhao Xueyan, namun dia tetap mengabaikannya. Kaisar Zheng Yu menjawab datar. “Duduklah!” Zhao Xueyan mengangguk kemudian melangkah dengan tenang menuju kursi permaisuri, hanya untuk menemukan kursi itu telah diduduki oleh Selir Mei Xiao. Zhao Xueyan berbicara lembut namun tegas, saat berada di hadapan selir Mei Xiao. "
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-31
Baca selengkapnya

Gagal

Pesta berlangsung meriah, dengan para tamu menikmati hidangan mewah dan pertunjukan yang memukau. Ketika Kaisar Zheng Yu mempersilakan para nona muda bangsawan menampilkan bakat mereka, semua mata tertuju ke panggung utama. Para nona berlomba-lomba menunjukkan keunggulan, baik itu melalui tarian, musik, maupun syair. Kaisar tampak menikmati, sesekali tersenyum atau memberikan tepuk tangan sebagai bentuk penghargaan.Setelah para nona bangsawan selesai menunjukkan bakat mereka, giliran para selir menampilkan keahlian masing-masing. Selir Hua Lingxin memamerkan kepiawaiannya dalam memainkan guzheng, menciptakan alunan musik yang menenangkan. Selir Rong Yue menampilkan puisi melankolis yang penuh emosi, memukau para tamu. Sementara itu, Selir Mei Xiao, yang sejak awal pesta menahan amarah karena kejadian sebelumnya, kini melihat kesempatan untuk mengembalikan harga dirinya.Dengan anggun, Selir Mei Xiao bangkit dari tempat duduknya. Ia mengenakan hanfu merah menyala yang memancarkan p
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-01
Baca selengkapnya

Awal Kehancuran

Pesta berlangsung kembali dengan kemeriahan. Para tamu menikmati hidangan yang lezat dan melanjutkan perbincangan mereka, namun di sudut-sudut aula, suasana mulai terasa tegang. Selir Mei Xiao, yang dipermalukan di depan umum oleh Zhao Xueyan, kini duduk di tempatnya dengan senyum tipis yang dipaksakan. Di balik ketenangannya, kemarahan yang mendidih menguasai hatinya. ‘Sialan kau Zhao Xueyan! Aku akan membunuhmu,’ teriak Selir Mei Xiao murka. Di sisi lain, selir pertama Xue Yuxian tampak tenang, bahkan tersenyum samar. Di balik wajah anggunnya, rencana licik yang telah ia susun mulai bergerak. Ia melirik seorang pelayan yang berdiri di dekatnya, memberi isyarat halus dengan anggukan kepala. ‘Saatnya giliranmu, Rong Yue,’ kata selir Xue Yuxian. Pelayan itu segera memahami perintahnya. Dengan hati-hati, ia mengambil nampan berisi cangkir anggur dan menuju ke arah Selir Rong Yue, yang tengah berbincang santai dengan tamu-tamu lainnya.Pelayan dengan nada sopan berkata,"Selir Rong Y
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-01
Baca selengkapnya

Satu Musuh Tumbang

Sementara itu, Zhao Xueyan duduk anggun di kursi permaisuri, sesekali tersenyum tipis melihat jalannya pesta. Dia tidak terlihat gugup atau terburu-buru, meski dia tahu apa yang sedang terjadi pada Selir Rong Yue di luar aula. Dengan cerdik, dia membiarkan Xue Yuxian merasa seolah-olah rencananya berjalan mulus tanpa ketahuan. Niuniu, pelayan setia Zhao Xueyan, mendekatinya dengan bisikan lembut. "Yang Mulia, semua berjalan sesuai rencana. Minuman mereka sudah diminum." Zhao Xueyan mengangguk kecil, tetap menjaga ekspresi tenangnya. "Bagus. Hanya butuh tiga hari bagi mereka untuk merasakan akibatnya. Namun, pastikan tidak ada satu pun dari mereka yang mencurigai kita. Keseimbangan kekaisaran harus tetap dijaga.” Di sisi lain aula, Selir Mei Xiao, Selir Hua Lingxin, dan Selir Xue Yuxian tampak santai, meski masing-masing memiliki pikiran licik yang berbeda. Selir Mei Xiao masih mendendam karena penghinaan di awal pesta, sementara Hua Lingxin percaya bahwa ramuan yang dia siapkan
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-01
Baca selengkapnya

Pengasingan Selir Rong

Suasana di aula menjadi semakin tegang. Kaisar melanjutkan, kali ini suaranya lebih keras."Keluarga Rong, yang telah melahirkan aib seperti ini, juga akan menanggung akibatnya. Mulai sekarang, semua hak istimewa mereka dicabut, dan mereka akan diasingkan bersama Selir Rong Yue!"Para tamu yang mendengar keputusan ini terkejut. Mereka saling berbisik, membahas kehancuran mendadak yang menimpa keluarga Rong. Beberapa merasa kasihan, tetapi banyak juga yang senang melihat keluarga itu jatuh. Selir Xue Yuxian, yang berada di tengah kerumunan, menundukkan wajahnya sambil menyembunyikan senyum kemenangan.Selir Rong Yue berteriak memohon."Tidak, Yang Mulia! Tolong berikan hamba kesempatan! Hamba mohon!"Namun, Kaisar Zheng Yu tidak tergerak. Ia memberi isyarat kepada para pengawal. "Bawa dia pergi. Mulai malam ini, ia tidak lagi memiliki hubungan apa pun dengan istana ini."Pengawal istana segera menyeret Selir Rong Yue keluar dari kamar. Jeritannya yang penuh rasa putus asa memenuhi udar
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-01
Baca selengkapnya

Rencana Gagal

Setelah pengasingan Rong Yue, Selir Mei Xiao yang masih menyimpan dendam terhadap Zhao Xueyan kembali merencanakan serangan licik. Dia memerintahkan pelayan setianya untuk menyusup ke dapur istana dan menaburkan racun pada makanan yang akan dikirimkan ke paviliun Zhao Xueyan. Racun itu adalah jenis yang sama dengan racun yang pernah merusak tubuh Zhao Xueyan asli, menyebabkan dia tidak dapat berkultivasi.Pelayan itu dengan hati-hati membawa makanan beracun tersebut ke paviliun Zhao Xueyan. Namun, Zhao Xueyan, yang memiliki pengetahuan luas sebagai dokter jenius dari zaman modern, langsung mengenali kehadiran racun tersebut begitu mencium baunya. Dengan tatapan dingin, dia mengangkat alis. "Racun yang sama? Memang, Selir Mei Xiao tidak belajar dari kesalahan."Dia memanggil Niuniu, pelayannya yang setia. "Niuniu, ajak pelayan itu masuk. Aku ingin sedikit bersenang-senang," katanya dengan nada santai namun penuh ancaman tersirat.Niuniu, yang sudah terbiasa dengan cara majikannya, se
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-02
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
24
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status