Semua Bab Dewi Penyembuh Surgawi : Bab 21 - Bab 30

232 Bab

Pelayan Berulah

Zhao Xueyan melangkah pelan menuju paviliun kecilnya. Bangunan itu terletak di sudut terpencil istana kekaisaran Zhengtang, jauh dari kemewahan yang seharusnya layak didapatkan oleh seorang permaisuri. Sebagai permaisuri, Zhao Xueyan seharusnya tinggal di paviliun utama yang megah, tetapi Kaisar Zheng Yu telah lama mengasingkannya secara tidak resmi. Paviliun kecil itu hampir seperti pengasingan kedua, dikelilingi oleh pepohonan yang lebat dan jauh dari keramaian istana.Saat Zhao Xueyan masuk ke dalam paviliunnya, ia disambut oleh kondisi yang tak jauh berbeda dari tempat pengasingannya di desa Qinghe. Ruangan itu gelap, dengan perabotan sederhana yang sudah usang. Para pelayan yang berada di dalam hanya menatapnya dengan pandangan sinis, sama sekali tidak menunjukkan hormat.Zhao Xueyan hanya tersenyum tipis di balik cadarnya. ‘Mereka benar-benar tidak tahu apa yang akan menimpa mereka,’ pikirnya sambil melangkah ke dalam ruangan utama. Hari pertama setelah kedatangannya dari pe
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-28
Baca selengkapnya

Makanan Basi

Di sisi lain, kabar tentang insiden tersebut sampai juga ke telinga para selir. Di salah satu paviliun megah, selir Mei Xiao, wanita kesayangan Kaisar Zheng Yu, duduk di atas sofa mewah sambil menikmati teh. Senyum sinis menghiasi wajahnya saat pelayannya melaporkan kejadian itu."Permaisuri Zhao menampar pelayan? Jangan bercanda." selir Mei Xiao tertawa keras, diikuti oleh para pelayannya. "Wanita itu bahkan tidak bisa melindungi dirinya sendiri karena cacat kultivasi, apalagi melawan seseorang. Dia pasti hanya beruntung kembali hidup dari pengasingan."Meski berkata demikian, tapi dalam hati selir Mei Xiao merasa aneh. Terlebih saat orang suruhannya gagal, dan tidak memiliki kabar. ‘Apa benar, ada seseorang yang melindungi Zhao Xueyan?’ batin selir Mei Xiao bertanya-tanya. Seorang selir lain, Selir utama Hua Lingxin yang berada di dekatnya, menambahkan, "Benar sekali. Dia tidak lebih dari boneka keluarga Zhao Yun. Tidak ada yang perlu ditakuti darinya."Mereka tertawa puas, mengan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-28
Baca selengkapnya

Rencana Terselubung Para Selir

Rumor tentang perubahan drastis pada sikap Permaisuri Zhao Xueyan menyebar bak api di musim kemarau. Orang-orang yang selama ini mengenal Zhao Xueyan sebagai wanita bodoh, lemah, dan sering menjadi bahan olok-olok, kini dikejutkan oleh berita baru. Kata para pelayan, permaisuri Zhao Xueyan itu tidak lagi sama. Dia menjadi tegas, bahkan kejam terhadap para pelayan yang berani kurang ajar.Di sudut-sudut istana, para pelayan berbisik, menceritakan kejadian yang terjadi di paviliun kecil milik Zhao Xueyan. Ada yang percaya sepenuhnya, ada juga yang menganggap cerita itu terlalu dilebih-lebihkan."Aku dengar dia memaksa pelayan makan makanan basi yang mereka sajikan," ujar seorang pelayan dengan mata membelalak."Mana mungkin itu benar! Zhao Xueyan kan tidak punya kekuatan apa pun," sahut yang lain."Dia bercadar sekarang karena wajahnya buruk rupa, katanya sikapnya juga berubah. Mungkin dia menyembunyikan sesuatu," tambah pelayan lain, suaranya setengah berbisik.Sementara itu, di pavi
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-28
Baca selengkapnya

Undangan Makan Malam

Setelah gagal mendapatkan hasil dari penyelidikan pelayannya, Selir Mei Xiao memutuskan untuk bertindak langsung."Malam ini kita undang Permaisuri untuk makan malam bersama," kata Mei Xiao sambil menyusun rencana di dalam pikirannya. "Aku juga sudah mengajak Yang Mulia Kaisar. Kalau Zhao Xueyan membuat kesalahan di hadapan Yang Mulia, aku akan memastikan dia dihukum."Para selir lain yang mendengar rencana ini hanya tersenyum penuh arti. Sebagian dari mereka penasaran, sebagian lagi sekadar ingin menikmati drama yang mungkin terjadi.Zhao Xueyan menerima undangan makan malam itu dengan tenang. Niuniu tampak cemas saat membacakan isi undangan tersebut."Nona, ini pasti jebakan. Selir Mei Xiao tidak pernah berniat baik terhadap Anda," ucap Niuniu, suaranya bergetar.Zhao Xueyan tersenyum tipis, matanya penuh dengan ketenangan yang tak terbaca. "Tentu saja ini jebakan. Tapi justru itulah alasan aku harus datang."Niuniu mengerutkan kening. "Tapi bagaimana kalau mereka mencoba mempermalu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-28
Baca selengkapnya

Rencana Yang Gagal

Para selir terdiam, wajah mereka merah padam karena marah dan malu. Kaisar Zheng Yu, yang diam sejak awal, mengamati dengan pandangan penuh minat. Kaisar Zheng Yu tidak menyangka bahwa Zhao Xueyan yang dulu terlihat lemah kini mampu membalas setiap serangan dengan begitu tajam dan cerdas.Mei Xiao berusaha menguasai dirinya, tetapi penghinaan halus Zhao Xueyan membuatnya semakin tidak tenang. Dia memutuskan untuk melancarkan serangan terakhir."Kalau begitu, mari kita bersulang untuk kembalinya Permaisuri yang telah berhasil melewati wabah serta kepulangan Permaisuri," ujar Mei Xiao sambil tersenyum sinis. "Pelayan, bawa anggur terbaik kita!"Pelayan segera menuangkan anggur ke dalam gelas semua orang. Ketika Zhao Xueyan hendak mengambil gelasnya, dia berhenti sejenak, menatap anggur itu dengan tajam."Pelayan," kata Zhao Xueyan tiba-tiba. "Coba kau minum dulu anggur ini."Semua orang di ruangan itu terdiam. Pelayan yang diminta meminum anggur itu gemetar, wajahnya pucat pasi."Apa m
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-28
Baca selengkapnya

Perlawanan Zhao Xueyan

Paviliun kecil milik Zhao Xueyan yang sunyi kembali diramaikan oleh kehadiran tiga selir kekaisaran, selir Hua Lingxin, Xue Yuxian, dan Rong Yue. Wajah mereka menunjukkan campuran amarah dan penghinaan. Mereka datang dengan tujuan yang jelas—membalas penghinaan yang mereka rasakan saat makan malam sebelumnya.Niuniu menyambut mereka di pintu dengan ekspresi dingin. Namun, sebelum Niuniu sempat berbicara, Selir Hua Lingxin menyela, “Kami tidak butuh izinmu untuk bertemu Permaisuri. Minggir!”Niuniu terdiam sejenak, lalu melirik ke dalam. Zhao Xueyan yang mendengar keributan itu berkata dengan tenang, “Biarkan mereka masuk.”Ketiga selir itu melangkah masuk dengan percaya diri, meskipun aura Zhao Xueyan yang duduk di tengah paviliun terasa berbeda dari biasanya.“Permaisuri,” Hua Lingxin memulai dengan nada penuh sindiran, “Kami datang untuk memberimu peringatan. Tindakanmu di depan Kaisar sangat tidak pantas.”Selir Xue Yuxian menambahkan dengan nada dingin, “Apa kau lupa siapa dirimu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-29
Baca selengkapnya

Fitnah Ketiga Selir

Keesokan harinya, ketiga selir kaisar—Hua Lingxin, Xue Yuxian, dan Rong Yue—melangkah anggun ke aula utama dengan niat yang jelas. Wajah mereka dihiasi kesedihan pura-pura, lengkap dengan suara lembut yang dipenuhi keluhan. Mereka menunggu momen yang tepat untuk menjatuhkan Zhao Xueyan.Ketiga selir itu bahkan sudah mempersiapkan segalanya, dari bukti palsu hingga para pelayan yang telah mereka suap untuk bersaksi melawan Zhao Xueyan.Selir kehormatan Mei Xiao yang mengetahui hal itu, segera ke aula istana. Dia ingin melihat permaisuri Zhao Xueyan dihukum. “Salam hormat kami, Yang Mulia Kaisar.” Ketiga selir kompak menunduk hormat. Kaisar Zheng Yu duduk di singgasananya, dia baru saja selesai rapat bersama para pejabat istana. “Salam kalian kuterima. Ada apa kalian kesini?” tanya Kaisar Zheng Yu dengan suara lembut. Ketiga selir itu saling pandang, mereka langsung menampilkan wajah menyedihkan, membuat kaisar Zheng Yu mengerutkan keningnya. “Ada apa Selirku? Katakan saja,” kata k
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-29
Baca selengkapnya

Serangan Balasan

Zhao Xueyan berdiri dengan tenang, bibirnya melengkung sedikit, menyembunyikan senyum puas. Dalam hati, dia kembali mengingat kejadian malam sebelumnya.Malam itu, Zhao Xueyan duduk di paviliunnya sambil memutar jarum tipis di tangannya. Wajahnya tenang, tetapi matanya penuh dengan tekad.Terlihat wajah Niuniu tidak yakin. "Nona, apakah Anda yakin ini tidak terlalu berisiko? Jika mereka mengetahui ....""Diam, Niuniu. Mereka yang memulai permainan ini. Aku hanya memberikan balasan kecil. Lagipula, mereka perlu belajar bahwa aku bukan wanita bodoh yang bisa mereka manfaatkan lagi,” kata Zhao Xueyan tenang. Dengan langkah hati-hati, Zhao Xueyan dan Niuniu menyusup ke tempat para pelayan itu tinggal. Dibantu oleh bayangan malam, mereka bergerak seperti angin, nyaris tak terdengar. Zhao Xueyan menaburkan bubuk kecil ke secangkir teh yang ditinggalkan di meja, sementara Niuniu memegang pintu agar tetap terbuka.Zhao Xueyan mendekati salah satu pelayan yang sedang tidur, dan dengan jarum h
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-29
Baca selengkapnya

Hukuman

Setelah persidangan di aula istana selesai, Zhao Xueyan berjalan keluar dengan langkah anggun, diiringi oleh Niuniu yang menatap penuh kekaguman. Meski dari luar terlihat tenang, di dalam hatinya, Zhao Xueyan menyimpan rasa tidak puas. Hukuman menulis dan menghafal aturan istana untuk ketiga selir itu terlalu ringan dibandingkan dengan hukuman cambuk yang pernah dia terima.‘Hukum cambuk seharusnya diberikan pada mereka. Tapi tak apa ... Kaisar boleh bermain aman, tapi aku tidak akan tinggal diam. Jika hukuman tak datang dari istana, maka aku sendiri yang akan menghukum mereka,’ batin Zhao Xueyan. Setibanya di paviliun kecilnya, Zhao Xueyan duduk dengan tenang di kursi utama. Pandangannya mengarah pada langit-langit, seolah sedang merancang strategi baru.“Hukuman menghafal terlalu ringan, seharusnya mereka dihukum cambuk,” ujar Niuniu merasa geram. Niuniu sama seperti Zhao Xueyan, dia tidak puas pada hukuman yang diberikan oleh kaisar Zheng Yu untuk ketiga selir itu. Jika itu Zhao
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-29
Baca selengkapnya

Rencana Dimulai

Malam itu sunyi, hanya terdengar suara angin yang berbisik di antara pepohonan, dan suara langkah kaki Zhao Xueyan serta Niuniu yang begitu ringan, seolah mereka menjadi bagian dari kegelapan malam. “Apa kau siap, Niuniu?” tanya Zhao Xueyan sambil mengamati sebuah kediaman.Niuniu mengangguk yakin. “Saya siap, Nona.” “Bagus. Telan ini, pil ini adalah penghilang aura kehidupan,” kata Zhao Xueyan.Zhao Xueyan dan Niuniu dengan sigap meminum pil penghilang aura kehidupan, yang membuatnya tak terdeteksi oleh pengawal yang berjaga di kediaman Menteri Pajak Xue. Dengan gerakan halus, Zhao Xueyan dan Niuniu melompat dari atap ke atap, melintasi kediaman besar yang megah tanpa menimbulkan suara. Setiap gerakan mereka seperti bayangan yang tak terlihat.Zhao Xueyan memimpin, matanya tajam, memindai setiap gerakan pengawal yang tak jauh dari posisi mereka. “Berhati-hatilah!” peringat Zhao Xueyan berbisik. Niuniu mengikuti dengan cermat, tidak membiarkan dirinya tertinggal. Mereka meluncur
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-30
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
24
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status