Home / Fantasi / Dewi Penyembuh Surgawi / Rencana Yang Gagal

Share

Rencana Yang Gagal

Author: Yu.Az.
last update Last Updated: 2024-12-28 19:45:03

Para selir terdiam, wajah mereka merah padam karena marah dan malu. Kaisar Zheng Yu, yang diam sejak awal, mengamati dengan pandangan penuh minat.

Kaisar Zheng Yu tidak menyangka bahwa Zhao Xueyan yang dulu terlihat lemah kini mampu membalas setiap serangan dengan begitu tajam dan cerdas.

Mei Xiao berusaha menguasai dirinya, tetapi penghinaan halus Zhao Xueyan membuatnya semakin tidak tenang. Dia memutuskan untuk melancarkan serangan terakhir.

"Kalau begitu, mari kita bersulang untuk kembalinya Permaisuri yang telah berhasil melewati wabah serta kepulangan Permaisuri," ujar Mei Xiao sambil tersenyum sinis. "Pelayan, bawa anggur terbaik kita!"

Pelayan segera menuangkan anggur ke dalam gelas semua orang. Ketika Zhao Xueyan hendak mengambil gelasnya, dia berhenti sejenak, menatap anggur itu dengan tajam.

"Pelayan," kata Zhao Xueyan tiba-tiba. "Coba kau minum dulu anggur ini."

Semua orang di ruangan itu terdiam. Pelayan yang diminta meminum anggur itu gemetar, wajahnya pucat pasi.

"Apa m
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Perlawanan Zhao Xueyan

    Paviliun kecil milik Zhao Xueyan yang sunyi kembali diramaikan oleh kehadiran tiga selir kekaisaran, selir Hua Lingxin, Xue Yuxian, dan Rong Yue. Wajah mereka menunjukkan campuran amarah dan penghinaan. Mereka datang dengan tujuan yang jelas—membalas penghinaan yang mereka rasakan saat makan malam sebelumnya.Niuniu menyambut mereka di pintu dengan ekspresi dingin. Namun, sebelum Niuniu sempat berbicara, Selir Hua Lingxin menyela, “Kami tidak butuh izinmu untuk bertemu Permaisuri. Minggir!”Niuniu terdiam sejenak, lalu melirik ke dalam. Zhao Xueyan yang mendengar keributan itu berkata dengan tenang, “Biarkan mereka masuk.”Ketiga selir itu melangkah masuk dengan percaya diri, meskipun aura Zhao Xueyan yang duduk di tengah paviliun terasa berbeda dari biasanya.“Permaisuri,” Hua Lingxin memulai dengan nada penuh sindiran, “Kami datang untuk memberimu peringatan. Tindakanmu di depan Kaisar sangat tidak pantas.”Selir Xue Yuxian menambahkan dengan nada dingin, “Apa kau lupa siapa dirimu

    Last Updated : 2024-12-29
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Fitnah Ketiga Selir

    Keesokan harinya, ketiga selir kaisar—Hua Lingxin, Xue Yuxian, dan Rong Yue—melangkah anggun ke aula utama dengan niat yang jelas. Wajah mereka dihiasi kesedihan pura-pura, lengkap dengan suara lembut yang dipenuhi keluhan. Mereka menunggu momen yang tepat untuk menjatuhkan Zhao Xueyan.Ketiga selir itu bahkan sudah mempersiapkan segalanya, dari bukti palsu hingga para pelayan yang telah mereka suap untuk bersaksi melawan Zhao Xueyan.Selir kehormatan Mei Xiao yang mengetahui hal itu, segera ke aula istana. Dia ingin melihat permaisuri Zhao Xueyan dihukum. “Salam hormat kami, Yang Mulia Kaisar.” Ketiga selir kompak menunduk hormat. Kaisar Zheng Yu duduk di singgasananya, dia baru saja selesai rapat bersama para pejabat istana. “Salam kalian kuterima. Ada apa kalian kesini?” tanya Kaisar Zheng Yu dengan suara lembut. Ketiga selir itu saling pandang, mereka langsung menampilkan wajah menyedihkan, membuat kaisar Zheng Yu mengerutkan keningnya. “Ada apa Selirku? Katakan saja,” kata k

    Last Updated : 2024-12-29
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Serangan Balasan

    Zhao Xueyan berdiri dengan tenang, bibirnya melengkung sedikit, menyembunyikan senyum puas. Dalam hati, dia kembali mengingat kejadian malam sebelumnya.Malam itu, Zhao Xueyan duduk di paviliunnya sambil memutar jarum tipis di tangannya. Wajahnya tenang, tetapi matanya penuh dengan tekad.Terlihat wajah Niuniu tidak yakin. "Nona, apakah Anda yakin ini tidak terlalu berisiko? Jika mereka mengetahui ....""Diam, Niuniu. Mereka yang memulai permainan ini. Aku hanya memberikan balasan kecil. Lagipula, mereka perlu belajar bahwa aku bukan wanita bodoh yang bisa mereka manfaatkan lagi,” kata Zhao Xueyan tenang. Dengan langkah hati-hati, Zhao Xueyan dan Niuniu menyusup ke tempat para pelayan itu tinggal. Dibantu oleh bayangan malam, mereka bergerak seperti angin, nyaris tak terdengar. Zhao Xueyan menaburkan bubuk kecil ke secangkir teh yang ditinggalkan di meja, sementara Niuniu memegang pintu agar tetap terbuka.Zhao Xueyan mendekati salah satu pelayan yang sedang tidur, dan dengan jarum h

    Last Updated : 2024-12-29
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Hukuman

    Setelah persidangan di aula istana selesai, Zhao Xueyan berjalan keluar dengan langkah anggun, diiringi oleh Niuniu yang menatap penuh kekaguman. Meski dari luar terlihat tenang, di dalam hatinya, Zhao Xueyan menyimpan rasa tidak puas. Hukuman menulis dan menghafal aturan istana untuk ketiga selir itu terlalu ringan dibandingkan dengan hukuman cambuk yang pernah dia terima.‘Hukum cambuk seharusnya diberikan pada mereka. Tapi tak apa ... Kaisar boleh bermain aman, tapi aku tidak akan tinggal diam. Jika hukuman tak datang dari istana, maka aku sendiri yang akan menghukum mereka,’ batin Zhao Xueyan. Setibanya di paviliun kecilnya, Zhao Xueyan duduk dengan tenang di kursi utama. Pandangannya mengarah pada langit-langit, seolah sedang merancang strategi baru.“Hukuman menghafal terlalu ringan, seharusnya mereka dihukum cambuk,” ujar Niuniu merasa geram. Niuniu sama seperti Zhao Xueyan, dia tidak puas pada hukuman yang diberikan oleh kaisar Zheng Yu untuk ketiga selir itu. Jika itu Zhao

    Last Updated : 2024-12-29
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Rencana Dimulai

    Malam itu sunyi, hanya terdengar suara angin yang berbisik di antara pepohonan, dan suara langkah kaki Zhao Xueyan serta Niuniu yang begitu ringan, seolah mereka menjadi bagian dari kegelapan malam. “Apa kau siap, Niuniu?” tanya Zhao Xueyan sambil mengamati sebuah kediaman.Niuniu mengangguk yakin. “Saya siap, Nona.” “Bagus. Telan ini, pil ini adalah penghilang aura kehidupan,” kata Zhao Xueyan.Zhao Xueyan dan Niuniu dengan sigap meminum pil penghilang aura kehidupan, yang membuatnya tak terdeteksi oleh pengawal yang berjaga di kediaman Menteri Pajak Xue. Dengan gerakan halus, Zhao Xueyan dan Niuniu melompat dari atap ke atap, melintasi kediaman besar yang megah tanpa menimbulkan suara. Setiap gerakan mereka seperti bayangan yang tak terlihat.Zhao Xueyan memimpin, matanya tajam, memindai setiap gerakan pengawal yang tak jauh dari posisi mereka. “Berhati-hatilah!” peringat Zhao Xueyan berbisik. Niuniu mengikuti dengan cermat, tidak membiarkan dirinya tertinggal. Mereka meluncur

    Last Updated : 2024-12-30
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Kehancuran Keluarga Xue

    Berita tentang keputusan Kaisar Zheng Yu menghukum ayahnya, Menteri Pajak Xue Jun, dengan hukuman penggal dan mengasingkan seluruh keluarganya ke desa Tuotuo membuat Selir Xue Yuxian kehilangan ketenangannya. Desa Tuotuo dikenal sebagai tempat buangan yang keras, tempat para mantan pejabat hidup dalam pengasingan tanpa kehormatan. Tidak terbayangkan keluarga Xue, yang selama ini hidup dalam kemewahan dan kehormatan, akan jatuh ke jurang kehinaan seperti itu.Dengan wajah penuh kecemasan, selir pertama Xue Yuxian melangkah cepat menuju aula istana. Gaun merahnya berdesir di lantai, namun tidak ada seorang pun yang berani menghentikannya. Tatapannya penuh determinasi, meski di balik itu ada ketakutan yang tak bisa ia sembunyikan.Selir pertama Xue Yuxian dengan suara bergetar, bersujud di hadapan Kaisar Zheng Yu. "Yang Mulia, ampunilah keluarga hamba. Ayah hamba mungkin telah melakukan kesalahan besar, tetapi ia tetaplah pelayan setia Kekaisaran ini. Jangan biarkan keluarganya menderit

    Last Updated : 2024-12-30
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Mulai Saling Mencurigai

    Hari itu, alun-alun besar di ibu kota kekaisaran dipenuhi rakyat yang berbondong-bondong ingin menyaksikan hukuman mati Menteri Pajak Xue Jun. Di tengah gemuruh sorakan dan cemoohan rakyat, panggung eksekusi berdiri megah, dihiasi simbol kekaisaran yang menandakan keadilan yang tidak pandang bulu.Di satu sisi panggung, keluarga Xue yang tersisa berdiri dengan wajah pucat, menunggu giliran untuk diasingkan ke Desa Tuotuo. Sementara itu, Menteri Pajak Xue, dengan tangan terikat di belakang, menatap tajam pada kerumunan di depannya. Di barisan depan, tiga selir istana—Mei Xiao, Hua Lingxin, dan Rong Yue—berdiri anggun, wajah mereka tenang namun sulit untuk diartikan. Dalam hati mereka, senyum kemenangan tersirat. Kejatuhan keluarga Xue berarti hilangnya salah satu pesaing terbesar mereka di istana.“Hiks! Hiks! Hiks! Ayah ….” Tidak jauh dari mereka, selir pertama Xue Yuxian menangis tersedu-sedu. Tangannya mengepal kuat hingga memutih, menggambarkan amarah dan putus asa yang mendidih

    Last Updated : 2024-12-30
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Persiapan Ulang Tahun Kaisar

    Sebulan setelah insiden hukuman keluarga Xue, kekaisaran Zhengtang tampak tenang, namun di balik ketenangan itu, setiap selir dan pejabat istana sibuk dengan agenda mereka masing-masing. Ada ketegangan yang tak terlihat, dan setiap langkah mereka penuh dengan perhitungan. Hari ini, giliran Selir Rong Yue yang mengadakan pesta minum teh, sebuah pertemuan yang dihadiri oleh Selir Hua Lingxin, Selir Mei Xiao, dan Selir Xue Yuxian.Pesta ini, meski terlihat sederhana, adalah tempat bagi mereka untuk mempererat hubungan, tetapi juga untuk saling mengamati dan merencanakan langkah mereka selanjutnya. Para selir itu tidak hanya sekedar minum teh, melainkan juga berbincang tentang banyak hal, salah satunya adalah ulang tahun kaisar yang semakin dekat.Selir Rong Yue memulai percakapan dengan tenang. "Perayaan ulang tahun kaisar akan menjadi acara besar. Semoga semuanya berjalan lancar,” katanya dengan senyum yang menawan, menutupi ambisinya yang tersembunyi.Di sudut meja, Selir Hua Lingxi

    Last Updated : 2024-12-31

Latest chapter

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Desa Fengmu

    Zhao Xueyan dan Niuniu terus melajukan kuda mereka melewati hutan lebat dan jalan berbatu. Meski perjalanan penuh dengan bahaya, mereka menanganinya dengan mudah. Hewan roh yang menyerang hanya menjadi latihan ringan, sedangkan bandit yang mencoba menghadang mereka malah berakhir terkapar, tak mampu melawan kemampuan kultivasi Zhao Xueyan.Niuniu, yang menunggang kuda di samping Zhao Xueyan, tersenyum lebar. "Nona, aku rasa perjalanan kita ini mulai menjadi petualangan yang seru. Setiap kali kita bertarung, aku merasa semakin kuat."Zhao Xueyan meliriknya sekilas, wajahnya tetap tenang. "Jangan terlalu menikmati. Kita masih belum tahu apa yang menunggu di depan."Setelah perjalanan panjang yang melelahkan, mereka akhirnya tiba di sebuah desa bernama Fengmu. Desa itu terletak di dataran tinggi, dikelilingi oleh pegunungan yang hijau dan sungai yang jernih mengalir di tepinya.Zhao Xueyan dan Niuniu memasuki desa Fengmu setelah perjalanan panjang yang penuh tantangan. Desa itu tampak su

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Pencuri

    Saat pertandingan berpedang dimulai, suasana arena menjadi riuh. Para peserta menunjukkan kemampuan mereka dengan beragam teknik yang memukau para penonton. Namun, saat giliran Zhao Xueyan dan Niuniu tiba, gelombang tawa kecil terdengar di antara penonton dan peserta lain."Benar-benar pemuda nekat! Dengan tubuh kecil seperti itu, bagaimana mereka bisa bertarung dengan pedang?" salah satu peserta mengejek, suaranya cukup keras hingga terdengar oleh semua orang."Betul! Mereka bahkan tidak terlihat memiliki energi kultivasi. Apa mereka pikir ini tempat bermain anak-anak?" tambah yang lain sambil tertawa.Zhao Xueyan tetap tenang, wajahnya datar tanpa ekspresi. Dia menggenggam pedang kayu yang disediakan oleh panitia pertandingan, tampak ringan seperti sedang memegang ranting biasa. Di sisi lain, Niuniu tersenyum jahil, menikmati keraguan orang-orang terhadap mereka."Nona, sepertinya kita harus memberi mereka sedikit pelajaran, ya?" bisik Niuniu, matanya berkilat penuh semangat."Janga

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bersenang-senang

    Pertandingan memanah dimulai dengan sorak-sorai penonton yang bergemuruh. Peserta pertama hingga terakhir mulai menunjukkan kemampuan terbaik mereka. Beberapa berhasil mendapatkan nilai tinggi dengan menembakkan anak panah tepat di lingkaran tengah, sementara yang lain hanya mampu mengenai pinggiran sasaran.Ketika giliran Niuniu tiba, penonton mulai bersorak dengan nada mengejek. "Apa anak kecil ini akan memanah, ataukah dia hanya bermain-main dengan busur itu?" salah seorang dari kerumunan berteriak.Niuniu, yang awalnya terlihat sedikit gugup, mengingat kata-kata Zhao Xueyan. Dia menarik napas dalam-dalam, meraih busur, dan memasang anak panah. Dengan konsentrasi penuh, Niuniu menarik tali busur hingga mencapai titik maksimal, lalu melepaskannya dengan gerakan tegas.Swish!Anak panah meluncur cepat dan menghujam lingkaran tengah sasaran, tepat di tengah!Penonton terdiam sejenak, tidak percaya dengan apa yang baru saja mereka lihat. "Apa itu tadi?!" bisik seseorang, diikuti oleh s

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Festival

    Zhao Xueyan dan Niuniu akhirnya tiba di sebuah desa yang cukup ramai, suasananya begitu meriah dengan tenda-tenda berwarna cerah yang berjajar rapi. Mereka mengenakan pakaian laki-laki, dengan rambut yang disembunyikan di balik topi bulu agar identitas mereka sulit dikenali. Desiran angin membawa aroma manis dari berbagai makanan yang dijual di sudut desa, bercampur dengan sorakan riuh warga yang berkumpul di sekitar sebuah arena besar."Apa ini semacam festival?" tanya Niuniu pelan, matanya berbinar melihat keramaian di depan mereka.Zhao Xueyan mengangguk kecil, matanya menyisir area sekitar dengan penuh waspada. "Sepertinya. Tapi lihat arena itu, ada pertandingan memanah dan pedang. Sepertinya ini lebih dari sekadar hiburan," ujarnya, tangannya merapatkan jubah untuk memastikan penampilannya tetap menyamar.Arena itu memang menjadi pusat perhatian. Di satu sisi, beberapa pemuda gagah sedang bersiap dengan busur dan panah, sementara di sisi lain, ada sekelompok pria yang berlatih p

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bandit

    Zhao Xueyan dan Niuniu melanjutkan perjalanan mereka dengan menunggang kuda melewati jalan setapak di tengah hutan yang sunyi. Langit cerah pagi itu mulai mendung, seolah menandakan sesuatu yang tidak menyenangkan akan terjadi.Saat mereka melewati tikungan tajam di tengah hutan, tiba-tiba sekelompok pria bertampang kasar muncul dari balik pepohonan, menghadang jalan dengan senjata di tangan. Mereka tertawa seraya memandang kedua wanita itu dengan tatapan serakah."Hei, lihat siapa yang datang!" seru salah satu pria bertubuh besar dengan bekas luka di wajahnya. "Seorang wanita cantik dan pelayannya yang mungil. Sepertinya keberuntungan berpihak pada kita hari ini!"Niuniu terlihat menatap datar, matanya seolah siap menerjang. "Nona, biar saya yang menghabisi mereka semua. Nona diam sajal!" bisiknya dengan suara datar. .Namun, Zhao Xueyan tetap tenang seperti biasa. Dia memandang para bandit itu dengan dingin, tak sedikit pun terlihat takut. Sambil turun dari kudanya dengan anggun, di

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Terbebas Dari Belenggu

    Keesokan paginya, suasana desa Baiyun dipenuhi tangisan dan penyesalan. Para warga yang sebelumnya terpengaruh ritual gelap kini perlahan mengingat segala hal yang terjadi. Mata mereka kosong, beberapa terlihat gemetar, sementara yang lain menangis histeris di depan altar yang kini hancur lebur.Seorang ibu tua jatuh berlutut, menggenggam tanah di depan altar, menangis pilu. "Anakku ... aku ... aku sendiri yang menyerahkannya ...." Tangisannya menggema, mengungkap rasa bersalah yang begitu mendalam. Di sekitarnya, para warga lain juga mulai menyadari perbuatan mereka di bawah kendali sang kultivator hitam.Seorang pria muda duduk terpaku di tanah, menatap tangannya yang gemetar. "Kami ... kami tahu ... tapi tubuh kami tak bisa bergerak melawan ... Kami dipaksa ... Aku bahkan melihat saudaraku mati di depan mataku sendiri." Suaranya bergetar, penuh kesakitan dan trauma.Melihat pemandangan itu, Zhao Xueyan menghela napas panjang. Berdiri di tengah kerumunan dengan pakaian putih bersihn

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Malam Ritual

    Malam ritual akhirnya tiba. Di sebuah ruangan yang remang-remang di dekat altar, utusan kultivator hitam memasuki penginapan dengan langkah penuh kewaspadaan. Dengan suara rendah namun penuh otoritas, dia bertanya kepada pemilik penginapan, "Apa gadis itu sudah pingsan?"Pemilik penginapan, yang telah berada di bawah pengaruh kultivator hitam, menjawab dengan nada pelan, "Iya, tuan. Gadis yang dimaksud sudah pingsan dan berada di kamarnya. Tapi gadis yang satunya melarikan diri sebelum kami bisa menangkapnya."Utusan itu mengerutkan dahi, tidak puas dengan kabar bahwa salah satu dari dua target mereka berhasil melarikan diri. "Bagaimana kau bisa membiarkan yang satu lolos?" bentaknya, meskipun dia menahan suaranya agar tidak menarik perhatian.Pemilik penginapan membungkukkan tubuh dengan ketakutan, "Hamba tidak menyangka dia akan melarikan diri secepat itu, tuan. Tapi hamba sudah memastikan bahwa gadis yang masih di sini adalah yang paling penting."Setelah berpikir sejenak, utusan i

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Kultivator Hitam

    Zhao Xueyan kemudian membuka gulungan yang ditemukannya sebelumnya, memperhatikan simbol-simbol yang tertulis di dalamnya. “Ritual ini lebih rumit dari yang aku bayangkan. Ada segel-segel khusus di sini, sepertinya digunakan untuk membedakan target ritual. Aku harus mencari tahu siapa yang berada di balik semua ini.”Niuniu menelan ludah, merasa semakin gelisah. “Nona, jika beberapa warga tidak terpengaruh, mungkin mereka bisa membantu kita?”Zhao Xueyan tersenyum tipis. “Itulah yang sedang kupikirkan. Tapi kita harus hati-hati. Jika mereka juga diawasi oleh dalang di balik ritual ini, satu langkah yang salah bisa membahayakan mereka dan kita.”Niuniu mengangguk pelan, merasa sedikit lega karena Nona-nya selalu berpikir jauh ke depan. Namun, di balik ketenangan Zhao Xueyan, Niuniu tahu ada kekhawatiran yang mendalam. Desa ini menyimpan rahasia besar, dan Zhao Xueyan harus bergerak cepat sebelum semuanya terlambat.Zhao Xueyan dan Niuniu menjalankan rencana mereka dengan hati-hati. Mer

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Ritual

    Terdapat altar aneh dengan simbol-simbol yang menyeramkan, dipenuhi dengan lilin hitam dan sesajen yang sepertinya digunakan untuk ritual tertentu. Ada juga aroma darah yang menyengat di udara."Ilmu hitam," gumam Zhao Xueyan dengan nada dingin.Zhao Xueyan memeriksa sekeliling dan menemukan sebuah gulungan tua yang tampaknya adalah panduan ritual. Zhao Xueyan membacanya sekilas dan mendapati bahwa ini adalah ritual untuk mengontrol jiwa manusia. Desa ini tidak seperti yang terlihat di luar. Dia yakin, penduduk desa mungkin sedang berada di bawah pengaruh ilmu hitam.Zhao Xueyan menyimpan gulungan itu dan kembali ke penginapan tanpa suara. Di kamar, Niuniu sudah terbangun dan menatapnya dengan rasa ingin tahu.“Nona, ada apa? Wajah Anda terlihat tidak tenang,” tanya Niuniu.Zhao Xueyan menatap Niuniu dengan serius. “Desa ini memang tidak biasa. Kita tidak boleh lengah. Aku yakin ada seseorang di sini yang mengendalikan penduduk dengan ilmu hitam.”Niuniu terkejut, tapi dia tahu betul

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status