Home / Fantasi / Dewi Penyembuh Surgawi / Chapter 191 - Chapter 200

All Chapters of Dewi Penyembuh Surgawi : Chapter 191 - Chapter 200

232 Chapters

Sembuh

Keesokan paginya, suasana di kediaman Gu Liu dipenuhi ketegangan bercampur harapan. Gu Liu dan Gu Nam duduk di sisi tempat tidur Gu Shi, menunggu dengan cemas saat anak mereka mulai menggeliat dalam tidurnya.Saat kelopak mata Gu Shi perlahan terbuka, bocah itu mengerjapkan matanya beberapa kali sebelum menoleh ke arah orang tuanya. "Ayah ... Ibu ...." suaranya masih lemah, tapi jelas.Gu Liu dan Gu Nam langsung menegang. Namun, saat mereka melihat wajah putra mereka dengan lebih jelas, mata mereka melebar.Gu Liu menutup mulutnya dengan tangan gemetar, sementara Gu Nam bahkan terhuyung ke belakang karena syok. Bibir sumbing yang selama ini mereka anggap sebagai "kutukan" sudah tidak ada lagi."Wuahh ... Shi'er ....!" Gu Liu langsung memeluk anaknya dengan air mata bercucuran. "Ini ... ini nyata?!"Gu Nam tak bisa berkata-kata. Dia hanya bisa memandangi putranya dengan tak percaya, tangannya terangkat seolah ingin memastikan bahwa ini bukan mimpi.Melihat reaksi kedua orang tua itu, T
last updateLast Updated : 2025-02-14
Read more

Pelabuhan

Setelah berjam-jam menunggangi kuda, Zhao Xueyan dan ketiganya akhirnya tiba di sebuah pelabuhan yang cukup ramai. Suara ombak berdebur lembut di dermaga, bercampur dengan suara para nelayan yang sibuk menurunkan hasil tangkapan mereka. Para pedagang berteriak menawarkan barang dagangan, sementara para pelancong berlalu-lalang dengan berbagai tujuan.Wu Liang meregangkan tubuhnya begitu turun dari kuda. "Akhirnya kita sampai! Aku hampir lupa bagaimana rasanya berjalan di tanah setelah sekian lama di atas kuda," keluhnya.Niuniu tertawa kecil. "Itu karena kau terlalu malas untuk berjalan. Kau lebih suka duduk santai di atas pelana!"Sementara itu, Tian Ming menatap laut lepas dengan ekspresi tenang, namun dalam pikirannya, ia tengah memikirkan banyak hal. Perjalanan mereka belum selesai, dan ia tahu bahwa di pulau seberang, tantangan baru pasti menanti.Zhao Xueyan turun dari kudanya dan mengamati sekitar. "Kita harus mencari kapal yang bisa membawa kita ke pulau seberang," katanya sin
last updateLast Updated : 2025-02-14
Read more

Penyerangan Tengah Malam

Malam di lautan terasa tenang. Hanya suara ombak yang bergulung lembut di bawah kapal, berpadu dengan angin malam yang membawa kesejukan. Zhao Xueyan berdiri di tepi dek, menatap lautan luas yang tampak gelap namun berkilauan oleh pantulan cahaya bulan. Pikirannya melayang jauh, memikirkan perjalanan mereka ke depan.Langkah kaki yang ringan terdengar mendekat. Tian Ming.Pria itu berhenti di samping Zhao Xueyan, ikut menatap lautan tanpa berkata apa-apa untuk beberapa saat. Keheningan yang tercipta bukanlah sesuatu yang canggung, melainkan menenangkan."Apa kau tidak bisa tidur?" Tian Ming akhirnya bertanya, suaranya tenang namun sarat dengan perhatian.Zhao Xueyan tidak langsung menjawab. Matanya tetap terarah ke cakrawala sebelum akhirnya dia membuka suara, "Aku hanya ingin melihat lautan. Tenang sekali ... namun di balik ketenangan ini, pasti ada arus besar yang tersembunyi di dalamnya."Tian Ming melirik sekilas ke arah Zhao Xueyan. "Seperti dirimu?" tanyanya.Zhao Xueyan tertawa
last updateLast Updated : 2025-02-14
Read more

Gila Hormat

Setelah pertarungan berakhir, Tian Ming menyarungkan pedangnya dengan ekspresi tetap tenang, tapi matanya penuh kewaspadaan. Dia melirik Zhao Xueyan yang juga baru saja membersihkan pedangnya dari sisa darah para penyerang."Apa kau sudah tahu siapa dalangnya?" Tian Ming bertanya, suaranya terdengar rendah namun tajam.Zhao Xueyan menghela napas sambil melipat lengannya. “Benar. Aku sudah tahu.”Tian Ming menajamkan pandangannya. “Siapa?”Zhao Xueyan menoleh ke arahnya, sudut bibirnya melengkung sinis. “Nona bangsawan yang tadi siang menabrakku.”Mata Tian Ming menyipit. Dia langsung mengingat gadis itu—seorang wanita muda berbusana mewah yang angkuh, yang tanpa malu-malu menyalahkan Zhao Xueyan meski jelas-jelas dia yang menabraknya lebih dulu."Hmph. Jadi dia bukan sekadar wanita manja, tapi juga cukup kejam untuk mengirim pembunuh." Tian Ming berkomentar sambil menyandarkan tubuhnya ke pagar kapal.Zhao Xueyan mengangguk. "Aku sudah curiga sejak awal. Saat dia menabrakku, aku bisa
last updateLast Updated : 2025-02-14
Read more

Pelajaran Kecil

Malam hari di atas kapal terasa begitu sunyi. Angin laut bertiup lembut, hanya suara ombak yang berdebur menabrak lambung kapal. Zhao Xueyan bergerak dengan lincah, langkahnya senyap seperti bayangan.Zhao Xueyan menyusuri lorong kapal, melewati beberapa kamar sebelum akhirnya berhenti di depan satu pintu. Kamar Li Yun.Gadis bangsawan itu memang harus diberi pelajaran.Tanpa ragu, Zhao Xueyan membuka pintu dengan teknik khusus yang ia pelajari di masa lalu. Ceklek. Pintu terbuka tanpa suara, memperlihatkan Li Yun yang sedang terlelap di tempat tidurnya.Zhao Xueyan melangkah masuk, menutup pintu kembali, lalu menatap dingin gadis yang tengah tidur tanpa rasa bersalah itu.“Orang seperti ini ... terlalu dimanjakan oleh statusnya.” Zhao Xueyan berbisik dalam hati.Tanpa membuang waktu, ia meletakkan dua jari di antara alis Li Yun. Energi dalam tubuh Zhao Xueyan berputar, mengalir ke dalam tubuh gadis itu, memutuskan beberapa jalur meridian dan mengganggu aliran qi-nya.Li Yun menggelia
last updateLast Updated : 2025-02-15
Read more

Keributan

Pagi yang seharusnya tenang di atas kapal tiba-tiba diguncang oleh suara jeritan melengking dari salah satu kamar."Tidak! Ini tidak mungkin! Kultivasiku ... Kenapa pencapaian kultivasiku menurun?!”Li Yun terduduk di tempat tidurnya, wajahnya pucat pasi, tangannya gemetar saat merasakan aliran qi dalam tubuhnya yang jauh lebih lemah dibanding sebelumnya. Tingkat menengah ke-2 yang ia banggakan telah runtuh menjadi tingkat dasar 1.Di sekelilingnya, para pelayan dan pengawalnya terkejut bukan main."Nona! Apa yang terjadi?!" salah seorang pelayan mendekat dengan panik."Jangan-jangan ada yang melakukan sesuatu pada Anda semalam?" salah satu pengawal berspekulasi, ekspresinya serius.Li Yun menggigit bibirnya, wajahnya memucat semakin parah. Dia tidak ingat apa pun yang terjadi semalam. Dia hanya tidur seperti biasa, lalu ketika bangun, kultivasinya hancur begitu saja."Ini tidak mungkin ... tidak mungkin!" Li Yun berteriak histeris, amarah dan ketakutan bercampur menjadi satu.Pengawa
last updateLast Updated : 2025-02-15
Read more

Legenda Naga Hitam

Setelah insiden pagi tadi, suasana di kapal kembali tenang—setidaknya bagi para penumpang lain. Namun, di dalam kamarnya, Li Yun masih meratap frustasi. Dia tidak bisa menerima kenyataan bahwa kultivasinya menurun secara misterius.Sementara itu, di luar, kapal terus melaju di tengah laut luas. Langit yang semula cerah tiba-tiba berubah muram. Angin mulai berhembus lebih kencang, mengibarkan layar kapal dengan keras."Kenapa anginnya tiba-tiba sekuat ini?" Salah satu awak kapal berseru, matanya menatap langit yang mulai menghitam.Petir bergemuruh. Suara ledakannya menggema di lautan, membuat beberapa penumpang tersentak kaget.Gelombang laut mulai bergulung lebih tinggi, membuat kapal sedikit bergoyang.Beberapa penumpang yang peka terhadap energi spiritual mulai merasakan sesuatu yang tidak beres. Qi di sekitar mereka terasa kacau.Zhao Xueyan, yang sedang duduk santai di dek bersama Tian Ming, Wu Liang, dan Niuniu, membuka matanya perlahan. Tatapannya menajam, merasakan ada sesuatu
last updateLast Updated : 2025-02-15
Read more

Ditelan Naga Hitam

Tian Ming melesat ke udara dengan kecepatan luar biasa, pedangnya berpendar emas, siap menebas naga hitam yang baru saja menelan Zhao Xueyan. Namun— ‘Berhenti, Tuan!’ Tiba-tiba, suara bergema di dalam pikirannya. Suara yang dalam dan penuh kewibawaan. Naga putih. Makhluk roh kuno yang selama ini terkunci dalam kesadarannya, yang hanya berbicara di saat-saat genting. Tian Ming mengerutkan dahi, tapi tidak menghentikan serangannya. ‘Aku tidak peduli! Dia sudah menelan Zhao Xueyan!’ teriak Tian Ming dalam pikirannya. ‘Dia tidak akan menyakitinya.’ Tubuh Tian Ming berhenti di udara. Matanya membelalak. ‘Apa maksudmu?!’ Tian Ming masih tidak mengerti apa yang diucapkan sang naga putih. ‘Naga hitam itu tidak akan’ membunuhnya.’ Suara naga putih terdengar mantap. ‘“Sebaliknya … dia justru membawanya ke tempat yang seharusnya.’ Tian Ming terdiam. Tangannya yang menggenggam pedang bergetar. Zhao Xueyan masih hidup? ‘Percayalah, Tuan. Jika kau menyerangnya, kau justru akan merusak
last updateLast Updated : 2025-02-16
Read more

Goa Perut Naga

Zhao Xueyan membuka matanya. Pupil keemasannya membesar, menyesuaikan diri dengan cahaya redup di sekelilingnya.Zhao Xueyan segera bangkit, tubuhnya masih terasa baik-baik saja. Namun, apa ini?Tempat ini … bukan seperti yang dia bayangkan dari dalam tubuh seekor naga. Tidak ada lendir, tidak ada bau busuk.Sebaliknya, dia berdiri di atas tanah kering yang keras, dindingnya seperti bebatuan halus yang bercahaya samar."Seperti … goa?" gumamnya, kening berkerut.Lalu ingatan kembali menyerangnya—naga hitam itu muncul dari laut, lalu menelannya hidup-hidup.Tangannya langsung meraba tubuhnya sendiri, memastikan bahwa ia benar-benar masih utuh. Tidak ada luka, tidak ada darah. Dia menatap ke atas. Langit-langit goa ini berkelap-kelip seperti ada bintang yang tersembunyi di sana.Ini jelas bukan tempat biasa."Aku … masih hidup dan tubuhku masih utuh?"Zhao Xueyan menyusuri tempat itu dengan langkah hati-hati. Goa ini luas, lebih seperti sebuah dunia kecil daripada bagian dalam seekor na
last updateLast Updated : 2025-02-16
Read more

Bai Long

Zhao Xueyan terdiam. Penyeimbang? Apa maksudnya?Namun sebelum dia sempat mencerna kata-kata itu, naga hitam melanjutkan, "Selain itu, kau memiliki benda yang bukan berasal dari dunia ini … gelang giok hijau dimensi yang melekat di pergelangan tanganmu."Jantung Zhao Xueyan berdegup kencang.Tangannya secara refleks terangkat, menyentuh gelang giok hijau yang tersembunyi di balik lengan bajunya. Tak ada seorang pun yang tahu tentang ini. Kecuali, Niuniu orang kepercayaannya. Bahkan di dunia ini, tak ada satu orang pun yang memahami sepenuhnya tentang gelang itu—tentang ruang dimensi yang dia miliki.Namun, naga hitam ini tahu.Zhao Xueyan menatap tajam pria di hadapannya, suaranya nyaris berbisik."Siapa sebenarnya kau .…?"“Aku?” Naga hitam menunjuk dirinya. “Aku naga hitam yang legenda itu. Semuanya telah ditakdirkan.” Zhao Xueyan masih berdiri di tempatnya, matanya yang tajam kini sedikit melembut."Semua telah ditakdirkan?" ulangnya, suaranya nyaris berbisik.Naga hitam itu meng
last updateLast Updated : 2025-02-16
Read more
PREV
1
...
1819202122
...
24
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status