Home / Fantasi / Dewi Penyembuh Surgawi / Chapter 181 - Chapter 190

All Chapters of Dewi Penyembuh Surgawi : Chapter 181 - Chapter 190

232 Chapters

Meninggalkan Desa Alkemis

Keesokan paginya, matahari baru saja naik ketika Zhao Xueyan dan ketiga temannya—Tian Ming, Wu Liang, dan Niuniu—telah bersiap di depan penginapan. Ya, Zhao Xueyan sudah menganggap mereka teman. Kuda-kuda mereka meringkik pelan, seolah merasakan semangat pemiliknya yang ingin segera melanjutkan perjalanan. Desa yang sebelumnya dipenuhi hiruk-pikuk para sekte kini mulai kembali tenang. Beberapa sekte lain juga terlihat bersiap meninggalkan tempat itu, membawa nama besar mereka setelah kompetisi yang penuh ketegangan. Namun dari semua yang hadir, nama Zhao Xueyan kini bergema paling kuat, menjadi simbol kemenangan dan keberanian. Tatapan kagum dari penduduk desa mengiringi langkah mereka. "Itu dia! Zhao Xueyan yang mengalahkan Tetua Sekte Bulan Darah!" bisik seorang pria dengan mata berbinar. "Dia hebat sekali, aku belum pernah melihat pertarungan seindah itu," tambah seorang wanita tua sambil mengangguk puas. Beberapa anak kecil bahkan berlari mengikuti mereka dengan antusias, me
last updateLast Updated : 2025-02-11
Read more

Bertanya

Air sungai yang jernih beriak lembut di bawah sinar matahari senja. Gemericiknya berpadu dengan tawa riang Niuniu dan Wu Liang yang tengah bermain air sambil sesekali mencoba menangkap ikan kecil untuk makan malam mereka."Aku dapat satu!" seru Niuniu dengan gembira, menunjukkan ikan yang melompat-lompat di tangannya.Wu Liang terkekeh sambil menyibakkan air ke arahnya. "Kau hanya beruntung. Lihat saja, aku pasti menangkap yang lebih besar."Di tepi sungai, sedikit menjauh dari riuh mereka berdua, Zhao Xueyan dan Tian Ming duduk bersebelahan di atas batu besar yang datar. Angin sore berhembus lembut, menerbangkan beberapa helai rambut panjang Zhao Xueyan yang tertata rapi meski menyamar sebagai pria.Tian Ming melirik sekilas ke arah Zhao Xueyan yang tampak tenang seperti biasanya. Dia menghela napas pelan sebelum akhirnya memecah keheningan."Nona Xueyan," panggilnya dengan suara datar namun serius."Hm?""Aku tahu ini mungkin bukan urusanku," Tian Ming melanjutkan sambil menatap ke
last updateLast Updated : 2025-02-11
Read more

Nyamuk?

Malam semakin larut. Hanya suara gesekan dedaunan dan gemericik sungai yang memecah kesunyian. Api unggun yang mulai meredup memancarkan cahaya oranye redup, memberikan kehangatan terakhir sebelum benar-benar padam.Niuniu dan Wu Liang telah tertidur lelap dengan dengkuran pelan yang sesekali terdengar. Zhao Xueyan pun berbaring tenang, napasnya teratur seiring dengan damainya tidur yang jarang ia nikmati. Wajahnya yang biasanya terlihat tegar dan penuh tekad kini tampak lembut di bawah cahaya samar malam.Tian Ming duduk bersandar di sebuah pohon, matanya tak lepas dari sosok Zhao Xueyan. Kilauan api yang tersisa memantulkan bayangan wajahnya yang tetap tenang namun penuh pemikiran.Dalam hatinya, Tian Ming bertanya-tanya, sebuah pertanyaan yang terus menggantung sejak pertama kali mereka bertemu. ‘Kenapa hanya dia yang bisa menyentuhku?’Tian Ming adalah sosok yang tak tersentuh, baik oleh dunia maupun manusia lainnya. Sejak kecil, tidak ada yang mampu mendekat tanpa merasakan kesak
last updateLast Updated : 2025-02-11
Read more

Menolong

Matahari pagi mulai merayap naik, menyinari jalan setapak yang mereka lalui. Zhao Xueyan dan ketiganya melanjutkan perjalanan, kuda-kuda mereka melangkah mantap melewati jalur yang dikelilingi pepohonan hijau. Angin berhembus lembut, membawa kesejukan yang menyegarkan setelah malam yang panjang.Di sela-sela perjalanan, Tian Ming sesekali melirik ke arah Zhao Xueyan yang menunggangi kudanya di depan. Punggungnya tegap, gerakannya anggun meski sederhana.Namun, bukan itu yang mengganggu pikirannya.Pikiran Tian Ming masih tertuju pada kejadian semalam—momen di mana dia hampir kehilangan kendali, hampir mencium Zhao Xueyan tanpa sadar.Tian Ming menelan ludah, merasa wajahnya sedikit memanas. ‘Apa yang merasukiku semalam?’Tian Ming mengingat betapa dekatnya dia dengan Zhao Xueyan, bagaimana aroma lembut yang khas dari gadis itu begitu jelas di indra penciumannya. Dan saat Zhao Xueyan membuka matanya, jantungnya nyaris berhenti karena panik.‘Kalau saja dia bangun sedikit lebih lambat .
last updateLast Updated : 2025-02-12
Read more

Membantu

Wu Liang mencabut pedangnya, mengayunkannya ke samping dengan santai. "Oh, tentu saja. Itu bukan pertanyaan yang sulit." Tian Ming hanya berdiri diam dengan ekspresi tenang, namun aura berbahaya menguar darinya. Niuniu tersenyum tipis. "Kasihan sekali. Sepertinya hari buruk kalian baru saja dimulai." Pemimpin bandit menggeram. "Bunuh mereka!" Zhao Xueyan dan Tian Ming tetap berdiri di sisi jalan setapak, menonton dengan tenang saat Niuniu dan Wu Liang maju ke tengah pertempuran. Wu Liang menghunus pedangnya dengan gerakan santai, mata elangnya menyapu para bandit yang kini mulai menyadari bahwa mereka bukan sekadar pengembara biasa. Niuniu, di sisi lain, tersenyum manis sambil mengeluarkan dua belati kecilnya kali ini. Tatapannya tampak polos, tetapi ada kilatan bahaya di matanya. "Tuan," kata Wu Liang tanpa menoleh ke arah Zhao Xueyan, "Serahkan saja mereka pada kami. Ini bukan pertarungan yang sepadan untukmu." Niuniu mengangguk setuju. "Benar, Nona. Biarkan aku dan Wu Liang
last updateLast Updated : 2025-02-12
Read more

Bibir Sumbing Bukan Kutukan

Wanita yang tadi menangis, kini menatap Zhao Xueyan dengan mata berkaca-kaca. "T—tuan, tidak perlu repot-repot … Kami bisa pergi ke desa terdekat .…""Kalau kau pergi dalam keadaan seperti ini, suamimu bisa mati kehabisan darah sebelum sampai ke desa," potong Zhao Xueyan datar.Wanita itu langsung membungkam mulutnya, ketakutan, tetapi lebih dari itu, dia tahu orang di depannya benar.Zhao Xueyan berlutut di samping pria yang terluka, lalu membuka baju bagian atasnya untuk melihat luka lebih jelas. Robekan pedang di bahunya cukup dalam, darah masih mengalir, dan luka itu sudah mulai tampak membiru karena kontaminasi kotoran.Wu Liang yang melihat itu bersiul pelan. "Lumayan dalam. Kalau bukan karena darah yang masih mengalir, aku sudah mengira dia tidak akan bertahan lama.""Diam," Zhao Xueyan berkata singkat, lalu mengeluarkan jarum dan benang operasi dari kotaknya.Tian Ming yang memperhatikan itu mengangkat alis. Dia sudah melihat Zhao Xueyan melakukan banyak hal luar biasa, tetapi
last updateLast Updated : 2025-02-12
Read more

Surat Diterima

Tian Ming menatap Zhao Xueyan dengan serius. "Kau bilang ini bisa disembuhkan. Apa kau benar-benar bisa melakukannya?"Zhao Xueyan terdiam sejenak, menatap bocah kecil yang masih memandangnya dengan mata polos. Anak sekecil ini sudah menanggung beban berat hanya karena ketidaktahuan orang-orang di sekitarnya.Orang tua bocah itu juga menatap Zhao Xueyan dengan penuh harapan. Mata mereka yang tadi dipenuhi kesedihan, kini berkilat dengan sesuatu yang langka—harapan.Zhao Xueyan menghela napas. "Aku bisa."Wanita itu langsung menutup mulutnya dengan tangan, matanya berkaca-kaca. "Benarkah, Tuan Muda? Anak saya bisa disembuhkan?"Zhao Xueyan mengangguk. "Aku memiliki cara."Tian Ming mengangkat alis, matanya menyipit penuh rasa ingin tahu. Dia tahu Zhao Xueyan memiliki banyak rahasia, tapi ini pertama kalinya dia melihat gadis itu benar-benar bersedia menunjukkannya di depan orang lain."Aku bisa menyembuhkannya," kata Zhao Xueyan akhirnya, "Tapi tidak di tempat seperti ini. Aku butuh te
last updateLast Updated : 2025-02-13
Read more

Memulai Pengobatan

Matahari mulai condong ke barat, menyisakan semburat jingga di langit saat Zhao Xueyan dan rombongannya mengikuti pasangan yang mereka selamatkan menuju kediaman mereka.Di atas kudanya, pria yang terluka namun masih berusaha tegak, menoleh ke arah Zhao Xueyan dan yang lainnya. "Kami sangat berterima kasih atas bantuan kalian. Namaku Gu Nam, dan ini istriku, Gu Liu."Gu Liu yang duduk di pelana kuda bersama anak kecil di pangkuannya, tersenyum lembut meskipun wajahnya masih menyiratkan kelelahan. "Dan ini putra kami, Gu Shi."Zhao Xueyan melirik bocah kecil itu, yang masih memeluk ibunya erat. Tatapannya penuh rasa ingin tahu, tapi tidak lagi setakut sebelumnya.Zhao Xueyan sedikit mengangguk. "Zhao Xueyan," katanya memperkenalkan diri. Lalu ia menoleh ke ketiga orang di belakangnya. "Ini Tian Ming, Wu Liang, dan Niuniu."Wu Liang yang selalu santai melambai kecil. "Kalian bisa memanggilku Wu Liang. Beliau ini," katanya sambil menunjuk Tian Ming. "Dia adalah majikan saya, seorang Tuan
last updateLast Updated : 2025-02-13
Read more

Operasi

Dua hari telah berlalu sejak Zhao Xueyan melakukan pemeriksaan awal pada Gu Shi. Hari ini, ia akhirnya siap untuk melakukan operasi yang akan mengubah hidup anak itu.Di depan kamar yang telah disiapkan untuk operasi, Zhao Xueyan berdiri tegap, menatap semua orang dengan tatapan serius. "Mulai sekarang, tidak ada yang boleh masuk ke kamar ini selain Niuniu," ucapnya tegas.Gu Liu tampak cemas, tetapi dia tidak berani membantah. "Tapi … apakah Gu Shi akan baik-baik saja?"Zhao Xueyan mengangguk. "Aku sudah memastikan semuanya. Kalian hanya perlu menunggu di luar."Gu Nam menggenggam tangan istrinya, mencoba menenangkannya. "Kita harus percaya pada Tuan Muda Zhao."Sementara itu, Wu Liang dan Tian Ming berdiri di samping, mengamati situasi. Wu Liang bersedekap, matanya berbinar penuh rasa ingin tahu. "Kenapa hanya Niuniu yang boleh masuk?" tanyanya sambil melirik Zhao Xueyan dengan penuh minat.Zhao Xueyan hanya menatap sekilas ke arahnya. "Karena dia satu-satunya yang bisa aku percaya
last updateLast Updated : 2025-02-13
Read more

Operasi Berhasil

Begitu Zhao Xueyan dan Niuniu keluar dari ruang dimensi, mereka muncul kembali di kamar yang sama dengan Gu Shi dalam keadaan tertidur lelap. Mereka telah berganti baju kembali dengan memakai hanfu sederhana. Zhao Xueyan dan Niuniu dengan hati-hati meletakkan bocah itu di tempat tidur. Wajah kecilnya tampak lebih tenang, bibirnya yang sebelumnya sumbing kini telah diperbaiki dengan sempurna.Niuniu menghela napas dan meregangkan tubuhnya. "Meski waktu di ruang dimensi berjalan berbeda, rasanya tetap saja melelahkan, ya, Nona?" katanya dengan nada bercanda, tapi matanya masih berbinar penuh kekaguman.Zhao Xueyan duduk di sisi tempat tidur, menatap Gu Shi sejenak. "Itu wajar. Bagaimanapun, operasi ini tetap membutuhkan ketelitian."Niuniu mengangguk. "Aku tidak sabar melihat reaksi ibunya nanti!"Zhao Xueyan hanya tersenyum tipis. Dia tahu, bagi Gu Liu dan Gu Nam, ini bukan sekadar perubahan fisik bagi anak mereka—ini adalah harapan baru untuk masa depan Gu Shi.Setelah memastikan sem
last updateLast Updated : 2025-02-13
Read more
PREV
1
...
1718192021
...
24
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status